Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Disusun Oleh :

Nama : Oktariananda
NPM : E1G020085
Prodi : Teknologi Industri Pertanian (TIP)
Kelompok :
Hari/Tanggal : Kamis/ 22 April 2021
Dosen : 1. Dra. Devi Silsia , M.Si
2. Drs. Syafnil , M.Si

Co-Ass : Elvira Rosa Nasution (E1G018086)


Objek Praktikum: IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa
kimia yaitu, karbohidrat, protein, dan lemak atau lipid. Karbohidrat merupakan senyawa
karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalarn alam. Dalam tahun 1880-an disadari
bahwa gagasan "hidrat dari karbon" merupakan gagasan yang salah dan karbohidrat
sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan mereka. Karbohidrat
sangat beraneka ragam sifatnya. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe
karbohidrat ialah ukuran molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida,
oligosakarida dan polisakarida. Untuk mengetahui adanya karbohidrat dalam suatu bahan
maka kita perlu melakukan identifikasi pada bahan itu sendiri. Dengan melakukan
pembuktian adanya polisakarida ,dan sebagainya.
Karbohidrat yang berasal dari makanan kita sehari-hari, dalam tubuh mengalami
perubahan atau metabolism. Hasil metabolism karbohidrat antara lain yaitu Glukosa
yangterdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam
hati dandigunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Energi yang
terkandungdalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari, yaitu
glukosa yangdibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan
klorofil dalam daun.Dan selanjutnya glukosa yang terjadi di ubah menjadi amilum dan
disimpan dalam bagianlain, misalnya pada buah, dan umbi-umbian.

1.2 Tujuan Percobaan

1. Mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu bahan.

2. Membedakan antara monosakrida dan disakarida.

3. Membuktikan adanya polisakarida.

4. Membuktikan adanya gula pereduksi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4
kalori (kilojoule) energy pangan per gram. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting
dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain.
Sedangkan dalam tubuh, karohidrat berguna untuk mencegah tumbuhnya ketosis, pemecahan
tubuh protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu
metabolisme lemak dan protein. Karbohidrat terdiri dari monosakarida, disakarida, dan
polisakarida, yang memiliki senyawa berbeda-beda.( Ardhista Shabrina Fitri et all, 2020).
Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh 3 unsur utama, yaitu
karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Susunan atom-atom tersebut dan ikatannya
membedakan karbohidrat satu dengan yang lainnya, sehingga ada karbohidrat yang masuk
kelompok struktur sederhana seperti monosakarida dan disakarida dan dengan struktur
kompleks atau polisakarida seperti pati, glikogen, selulosa dan hemiselulosa. Analisis
kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas reaksireaksi warna yang dipengaruhi oleh
produkproduk hasil penguraian gula dalam asam-asam kuat dengan berbagai senyawa
organik, sifat mereduksi dari gugus karbonil dan sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang
berdekatan. Reaksi dengan asam-asam kuat seperti asam sulfat, hidroklorat dan fosfat pada
karbohidrat menghasilkan pembentukan produk terurai yang berwarna. Beberapa analisis
kualitatif karbohidrat yang sering dilakukan adalah uji Molish, uji Seliwanof, uji Antrone, dan
uji Fenol. (Aprilia Kusbandari, 2015).
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi menjadi dua golongan yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri atas
monosakarida yang merupakan molekul dasar dari karbohidrat, disakarida yang terbentuk dari
dua monosa yang dapat saling terikat, dan oligosakarida yaitu gula rantai pendek yang
dibentuk olh galaktosa, glukosa dan fruktosa. Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida
yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida dan serat yang dinamakan juga
polisakarida nonpati. Karbohidrat selain berfungsi untuk menghasilkan energi, juga
mempunyai fungsi yang lain bagi tubuh. Fungsi lain karbohidrat yaitu pemberi rasa manis
pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran
feses. (Nurhamida Sari Siregar, 2014).
Terdapat tiga golongan karbohidrat yang utama yaitu : monosakarida, oligosakarida dan
polisakharida. Kata sakarida diturunkan dari bahasa Yunani yang berarti gula. Monosakarida
atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polisakharida aldehida atau keton. D-glukosa
adalah monosakarida yang paling banyak dijumpai di alam. Oligosakarida (bahasa Yunani
oligos yang artinya sedikit ) terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan
bersamasama oleh ikatan kovalen. Diantaranya yang paling dikenal adalah disakarida yang
mempunyai dua unit monosakarida. Teristimewa adalah sukrosa (gula tebu) yang terdiri gula
D-glukosa dan D-fruktosa yang digabungkan oleh ikatan kovalen. Kebanyakan oligo sakarida
yang mempunyai tiga atau lebih unit monosakarida tidak terdapat secara bebas, tetapi
digabungkan sebagai rantai samping polipeptida pada proteoglikan . Polisakharida terdiri dari
rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida. Beberapa
polisakharida seperti selulosa, mempunyai rantai lenier, sedangkan yang lain seperti amilum
(pati) dan glikogen mempunyai rantai yang bercabang.Polisakharida yang paling banyak
dijumpai pada dunia tanaman yaitu pati dan selulosa . Nama semua monosakarida dan
disakarida berakhiran -Osa. (A. A. PUTU PUTRA WIBAWA, 2017).
Kadar karbohidrat diukur dengan menggunakan metode fenol sulfat. Prinsip dari
metode ini adalah gula sederhana dan oligosakarida dapat bereaksi dengan fenol dalam asam
sulfat pekat menghasilkan warna jingga kekuningan yang stabil. Dimana oligosakarida
dihidrolisis menjadi monosakarida oleh asam sulfat pekat dan menghidrasinya sehingga
membentuk senyawa furfural yang bereaksi dengan fenol menghasilkan warna jingga
kekuningan. Penerapan metode fenol-sulfat banyak digunakan untuk menentukan karbohidrat
dalam sampel secara langsung yang dinyatakan sebagai persen glukosa. (Umi Qalsum et all,
2015).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat

1. Tabung reaksi
2. Penjepit tabung reaksi
3. Rak tabung reaksi
4. Pipet tetes
5. Sikat Tabung reaksi
6. Pengatur waktu

3.1.2 Bahan
1. Pereaksi Molisch
2. H2SO4 pekat
3. Larutan Iodium
4. Pereaksi Benedict
5. Pereaksi Millon
6. Larutan Uji (Amilum, glikogen, sukrosa, fruktosa, desktrin. Laktosa, maltosa,
galaktosa, glukosa, Arabinosa) masing- masing konsentrasi 1 %
3.2 Cara Kerja
A. UJI MOLISCH
1. Masukkan 15 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 3 tetes pereaksi Molisch. Aduk sampai homogen.
3. Miringkan tabung reaksi, lalu alirkan dengan hati-hati 1 ml H2SO4 pekat
melalui dinding tabung agar tidak bercampur.
Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas
antara kedua lapisan.

B. UJI IODIUM
1. Masukkan 3 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi atau porselin tetes.
2. Tambahkan 2 tetes larutan iodium.
3. Amati warna spesifik yang terbentuk.
C. UJI BENEDICT
1. Masukkan dalam tabung reaksi 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi
Benedict. Campurlah dengan baik.
2. Didihkanlah di atas api kecil selama 2 menit atau masukkan dalam penangas
air mendidih selama 5 menit.
3. Dinginkan perlahan-lahan.
4. Perhatikan warna atau endapan yang terbentuk.
Reaksi positif ditandai de4ngan timbulnya endapan warna biru kehijauan,
kuning, atau merah bata, tergantung pada kadar gula pereduksi yang ada.

D. UJI BARFOED

1. Masukkan dalam tabung reaksi 10 tetes larutan uji dan 10 tetes pereaksi
Barfoed. Campurkan dengan baik.
2. Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 1 menit aatau masukkan
dalam penangas air selama 5 menit.
3. Perhatikan warna atau endapan yang terbentuk.
Reaksi positif ditandai terbentuknya endapan Cu2O berwarna merah bata.

E. UJI BIAL
1. Masukkan 5 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 10 tetes pereaksi Bial dan 2 tetes HCl pekat.
3. Campurlah dengan baik, lalu panaskan di atas api kecil sampai timbul
gelembung- gelembung gas ke permukaan larutan.
4. Perhatikan waarna atau endapan yang terbentuk. Terbentuknya warna biru
menunjukkan adanya pentosa.

F. UJI SELIWANOFF
1. Masukkan 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi Seliwanoff ke dalam tabung
reaksi.
2. Didihkan di atas api kecil selama 30 detik atau dalam penangas air mendidih
selama 1 menit.
Hasil positif ditandai terbentuknya larutan berwarna merah oranye.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.1.2 UjiMolisch
Bahan HasilUjiMolisch Karbohidrat (+/-)

Amilum 1% Terbentuk cincin berwarna ungu (+)

Glikogen 1% Terbentuk cincin berwarna ungu (+)

Dekstrin 1% Terbentuk cincin berwarna ungu (+)

Sukrosa 1% Terbentuk cincin berwarna ungu (+)

Laktosa 1% Terbentuk cincin berwarna ungu (+)

Maltosa 1% Terbentuk cincin berwarna ungu (+)

Galaktosa 1% Terbentuk cincin berwarna ungu (+)

Fruktosa 1% Terbentuk cincin berwarna ungu (+)

Glukosa 1% Terbentuk cincin berwarna ungu (+)

Arabinosa 1% Terbentuk cincin berwarna ungu (+)

4.2.2 Uji Iodium


Bahan HasilUjiIodium Karbohidrat (+/-)

Amilum 1% Terbentuk warna biru tua (+)

Glikogen 1% Terbentuk warna merah coklat (+)

Dekstrin 1% Terbentuk warna merah anggur (+)

Sukrosa 1% Berwarna kuning, Tidak berubah (-)

Laktosa 1% Berwarna kuning Tidak berubah (-)

Maltosa 1% Berwarna kuning Tidak berubah (-)

Galaktosa 1% Berwarna kuning Tidak berubah (-)

Fruktosa 1% Berwarna kuning Tidak berubah (-)

Glukosa 1% Berwarna kuning Tidak berubah (-)

Arabinosa 1% Berwarna kuning Tidak berubah (-)


4.2.3 Uji Benedict
Bahan HasilUji Benedict GulaPereduksi (+/-)

Amilum 1% Tidak terdapat endapan merah (-)

Glikogen 1% Terbentuk warna biru dan tidak ada


(-)
endapan

Dekstrin 1% Terbentuk warna biru dan endapan


(-)
kuning

Sukrosa 1% Tidak terdapat endapan merah (-)

Laktosa 1% Terdapat endapan merah (+)

Maltosa 1% Terdapat endapan merah (+)

Galaktosa 1% Terdapat endapan merah (+)

Fruktosa 1% Terdapat endapan merah (+)

Glukosa 1% Terdapat endapan merah (+)

Arabinosa 1% Terdapat endapan merah (+)

4.2.4 Uji Barfoed


Bahan HasilUji Benedict GulaPereduksi (+/-)

Sukrosa 1% Belum berbentuk endapan merah (-)

Laktosa 1% Belum berbentuk endapan merah (-)

Maltosa 1% Belum berbentuk endapan merah (-)

Galaktosa 1% Terdapat endapan merah (+)

Fruktosa 1% Terdapat endapan merah (+)

Glukosa 1% Terdapat endapan merah (+)

Arabinosa 1% Terdapat endapan merah (+)

4.2.5 Uji Bial


Bahan HasilUji Benedict GulaPereduksi (+/-)

Maltosa 1% Bening (-)


Galaktosa 1% Bening (-)

Fruktosa 1% Berwarna kuning (-)

Glukosa 1% Bening (-)

Arabinosa 1% Berwarna biru (+)

4.2.6 Uji Seliwanoff


Bahan HasilUji Benedict GulaPereduksi (+/-)

Sukrosa 1% terdapat warna merah ceri (+)

Galaktosa 1% Tidak berubah (-)

Fruktosa 1% Terdapat warna merah ceri (+)

Glukosa 1% Tidak berubah (-)

Arabinosa 1% Tidak berubah (-)

4.2 Pembahasan
Pada uji Molisch, semua zat uji adalah termasuk karbohidrat. hal tersebut dapat dilihat
pada terbentuknya cincin berwarna ungu hal tersebut sesuai dengan uji yang dilakukan pada
praktikum kali ini, yaitu semua menunjukkan positif. Pada uji Iodium, pada masing-masing
zat uji memiliki indikasi yang berbeda-beda. dari sepuluh zat uji, Amilum, Glikogen, dan
Dekstrin positif polisakarida. Pada uji Benedict, indikator terkandungnya Gula
Reduksi  adalah dengan terbentuknya endapan berwarna merah bata. hal teresebut
dikarenakan terbentuknya hasil reaksi berupa Cu2O. pada uji kali ini hanya
amilum,glikogen,dekstrin, dan sukrosa yang tidak ada gula reduksi. Pada uji Barfoed, yang
terdeteksi monosakarida membentuk endapan merah bata karena terbentuk hasil Cu2O. pada
uji yang dilakukan hanya sukrosa, laktosa, dan maltosa yang tidak terdapat monosakarida.
Pada uji Bial, terkandungnya pentosa dideteksi dengan indikasi terbentuknya warna biru pada
zat uji, dan hal itu terbukti pada zat uji Arabinosa 1 %. Pada uji Seliwanof, ketosa terdeteksi
pada zat uji Fruktosa dengan terbentuknya warna merah ceri, yaitu karena terbentuknya
resorsinol. Pada praktikum kali ini hanya sukrosa dan fruktosa yang memiliki pentosa.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun
hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana, yang sangat dibutuhkan oleh setiap mahkluk hidup
Monosakarida memiliki beberapa jenis yaitu glukosa, merupakan suatu aldoheksosa dan
sering disebut dekstroksa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah
kanan, glukosa terdapat pada buah-buahan, madu lebah, dalam darah manusia.
Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa
polisakarida yang penting di antaranya adalah amilum, glikogen, dekstrin, dan selulosa .
untuk membuktikan adanya gula,preduksi adalah dengan melakukan uji benedict yakni
dengan menggunakan larutan fultosa, sukrosa, maltosa, amilum, glikogen, glukosa, seperti
hasil di didalam haisl pengamatan.

5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, waktu yang telah disediakan dimanfaatkan
dengan sebaik baiknya, agar data yang diperoleh akurat. Dan Pada praktikum ini, praktikan
harus teliti dalam melakukan percobaan dan kondusif saat pelaksanaan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Ardhista Shabrina Fitri, Yolla Arinda Nur Fitriana.2020. ANALISIS SENYAWA


KIMIA PADA KARBOHIDRAT. Vol 17, No 1 (2020).
Aprilia Kusbandari.2015. ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN SAKARIDA DALAM
TEPUNG DAN PATI UMBI GANYONG (Canna edulis Ker.). Vol. 5, No. 1, 2015: 35-42.
Nurhamida Sari Siregar.2014. KARBOHIDRAT. Jurnal Ilmu Keolahragaan. Vol. 13
(2) Juli – Desember 2014: 38 – 44.
WIBAWA, A. A. PUTU PUTRA.2017. KARBOHIDRAT. Denpasar. PROGRAM
STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA.
Umi Qalsum, Anang W. M. Diah, dan Supriadi.2015. ANALISIS KADAR
KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN DARI TEPUNG BIJI MANGGA
(Mangifera indica L) JENIS GADUNG. J. Akademika Kim. 4(4): 168-174, November
2015.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Mengapa uji Molisch disebut uji yang bukan spesifik untuk karbohidrat?
2. Pada percobaan uji Benedict manakah yang menunjukkan hasil negatif? Mengapa?
3. Jelaskan jenis uji lain yang dapat digunakan untuk membuktikan
adanya gula pereduksi!

JAWABAN

1. Pereaksi molisch yang terdiri dari α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan
furfural tersebut membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh
daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Uji tersebut bukan uji spesifik
untuk karbohidrat, walalupun hasil reaksi yang negatif menunjukkan bahwa larutan
yang diperiksa tidak mengandung karbohidrat. Warna ungu kemerah-merahan
menyatakan reaksi positif, sedangkan warna hijau adalah negatif. Glukosa, fruktosa,
sukrosa, laktosa, maltosa, dan pati termasuk senyawa karbohidrat yang seluruhnya
menghasilkan cincin ungu kecoklatan pada reaksinya dengan pereaksi Molisch.

2. yang menunjukkan hasil negatif adalah amilum,glikogem,dekstrin, dan sukrosa,


karena tidak terbentuknya hasil reaksi berupa Cu2O.

3. Pada uji fehling aldehid mereduksi larutan fehling menghasilkan endapan Cu2O,
yang berwarna kuning atau merah. Padapati, sekalipun terdapat glukosa rantai terbuka
pada ujung rantai polimer, namun konsentrasinya sangatlah kecil, sehingga warna hasil
reaksi tidak tampak oleh penglihatan.
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA

Anda mungkin juga menyukai