Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MICROBIOLOGI PANGAN

UJI MICROBIOLOGI SUSU

Di Susun Oleh :

Deviand Abel Putra Pratama

3032021043

Dosen Pengampu:

Trian Adimarta,S.TP.,M.Sc

TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN

JURUSAN PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

POLITEKNIK NEGERI KETAPANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Susu merupakan emulsi lemak di dalam larutan air dari guladan garam – garam
mineral dalam protein dalam keadaan koloid.
Secara mikrobiologik susu memiliki jumlah dan jenis bakteri yang cukup banyak
oleh karena itu, pengujian microba pada susu wajib dilakukan guna mengetahui
jumlah coloni yang terdapat pada susu baik itu susu yang sudah di campur seperti susu
kaleng kental manis maupun susu asli cair. Dengan demikian kualitas dan kuantitas
pada susu akan lebih terkontorol.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktiku ini bertujuan guna menghitung jumlah coloni yang terdapat pada susu
cair dan susu kental manis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DASAR TEORI
Susu merupakan salah satu bahan pangan yang kaya akan zat gizi. Kandungan
protein, glukosa, lipida, garam mineral, dan vitamin dengan pH sekitar 6,80
menyebabkan mikroorganisme mudah tumbuh dalam susu.
Secara alami, susu mengandung mikroorganisme kurang dari 5 x 103 per ml
jika diperah dengan cara yang benar dan berasal dari sapi yang sehat (Jay 1996).

Adapun cara pengujian cemaran mikroba pada susu sebagai berikut;


Pengujian Total Plate Count (TPC)
Pengujian Total Plate Count (TPC) dimaksudkan untuk menunjukkan jumlah
mikroba yang terdapat dalam dairy product dengan cara menghitung koloni bakteri
yang ditumbuhkan pada media agar.
Pengujiian TPC diawali dengan dibuatkan pengenceran dengan
menggunakan Buffered Pepton Water (BPW) 0,1%. Kemudian suspensi dari setiap
pengenceran dimasukkan ke dalam cawan petri secara duplo dan ditambahkan Plate
Count Agar (PCA), dan didiamkan sampai menjadi padat. Setelah itu, diinkubasikan
pada temperatur 32 ⁰C ± 1 ⁰C selama 24 - 48 jam (dapat dilihat pada Gambar 1.
dibawah ini). Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah koloni dengan menghitung
jumlah koloni dengan memilih cawan yang mempunyai jumlah koloni 25 sampai
dengan 250. Interpretasi hasil dilakukan dengan melihat cawan dengan jumlah koloni
kurang dari 25, cawan dengan jumlah koloni lebih dari 250, koloni yang menyebar
(spreaders), dan cawan tanpa koloni. (Badan Standardisasi Nasional. 2009)
Medium Plate Count Agar (PCA) merupakan medium yang digunakan dalam
metode standar perhitungan jumlah bakteri dalam berbagai sampel uji seperti air, air
limbah, makanan dan produk dairy. Medium PCA juga disebut sebagai Standard
Medium agar (SMA) yang bersifat tidak selektif atau dapat digunakan untuk
menumbuhkan berbagai jenis mikroorganisme.
Buffered Peptone Water atau Larutan Penyangga Pepton mengandung nutrisi yang
tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan kultur bakteri yang berada di bawah kondisi
optimumnya. Sistem penyangga fosfat yang terdapat di dalamnya mampu mencegah
matinya kultur karena perubahan pH yang drastis pada media. Kandungan pepton serta
hasil hidrolisis casein secara enzimatis di dalam produk ini, bertindak sebagai sumber
karbon (C), nitrogen (N), vitamin dan mineral, sementara sodium klorida di dalamnya,
akan menjaga keseimbangan osmotik.

Nutrient Agar (NA) adalah salah satu contoh media yang sering digunakan


untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan bakteri. Sementara itu, Potato
Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sering digunakan untuk menumbuhkan
dan mengembangbiakkan yeast dan kapang.
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. ALAT
 Beaker Glass
 Mikro Pipet
 Spatula
 Blue Tip
 Erlemenyer
 Bunsen
 Tabung Reaksi
 Rak Tabung Reaksi
 Fortex
 Hot Plate
 Nampan
 Timbangan Analitik

B. BAHAN
 Alkohol
 Peptone Water
 PCA
 Susu Instan
 NA
 Susu Kental Manis
 SilverQueen
 Yougert
 Sari Buah Jambu
 Aquadesh
 Sirup Blackrund
C. PROSDUR KERJA
1. Pengenceran 1 : 10
2. Di timbang satu gr bahan
3. Di tambahakan 100 ml aquadesh steril
4. Kemudian masukan ke dalam 9 ml pepton
5. Lalu homogenkan dan di ambil 100 ml
6. Di spread ke media PCA
7. Kemudian di inkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 36°c

\
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMAHASAN

A. TABEL PENGAMATAN

NO MEDIA SAMPEL PENGENCERAN JUMLAH COLONI


1. PCA SUSU INSTAN 10ˉ2 19
PCA 10ˉ4 ∞
2. PCA NA SUSU 10ˉ1 NA

KENTAL 10ˉ3 PCA ∞
MANIS

B. PEMBAHASAN

Pada prakikum uji mikrobiologi susu kali ini kami mengunakan 2 media yaitu
PCA (Medium Plate Count Agar ) dan NA (Nutriet Agar ), dan sampel yang kami
gunakan yaitu susu kental manis dan susu bubuk / susu cair.
Pada Susu kental manis kami menggunakan pengenceran 10ˉ1 NA dan 10ˉ3PCA
dan kami mendapatkan jumlah koloni pada susu kental manis tidak terbatas.
Dan pada susu cair kami mengunakan pengenceran 10ˉ2PCA dan 10ˉ4PCA
Pada pengenceran 10ˉ2PCAkami mendapatkan jumlah koloni sebanyak 19 koloni dan pada
10ˉ4PCA kami mendaptkan jumlah koloni tak terbatas.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum kali ini ialah :
1. Susu kental manis memiliki jumlah koloni yang tidak terbatas pada kedua
jenis pengecerannya
2. Sedangkan pada susu cair pada pengeceran pertamanya terdapat 19 koloni
dan pada pengeceran kedua terdapat koloni yang tidak terbataas.
B. SARAN
Saran saya pada praktikum kali ini ialah pada saat praktiku berlangsung
seharunya mahasiswa / I melakukan prosedur kerja dengan lebih teliti dan sefti.
DAFTAR PUSTAKA…..

(Jay 1996)

(Badan Standardisasi Nasional. 2009)

file:///C:/Users/admin/Downloads/5424-11267-1-PB%20(1).pdf

http://www.saka.co.id/news-detail/pengujian-mikroba-pada-dairy-product--produk-olahan-susu-

https://www.coursehero.com/file/62215271/LAPORAN-PRAKTIKUM-MITER-ACARA-
2docx/

https://www.academia.edu/9272915/UJI_MIKROBIOLOGI_PADA_SUSU

Anda mungkin juga menyukai