Anda di halaman 1dari 5

Susu adalah suatu campuran yang kompleks, biasanya terdiri atas 87% cairan dan

13% zat padat. Zat padat dalam susu biasanya tersusun dari 4% lemak dan 9% zat padat lain
selain lemak seperti protein, laktosa dan abu. Protein utama dalam susu adalah kasein.
Dilihat dari komposisinya, susu adalah media yang baik untuk pertumbuhan
mikroorganisme. Dengan adanya mikroorganisme pada susu dapat menyebabkan perubahan-
perubahan dalam susu. Perubahan tersebut terjadi secara bertahap, yaitu melalui:
Aktivitas bakteri
Pembentukan asam laktat
Penetralan asam laktat
Dekomposisi protein atau pembusukan
Dengan adanya perubahan tersebut, maka susu akan berubah menjadi berasa asam, bahkan
terjadi penggumpalan pada susu (denaturasi protein). Susu yang telah berubah sifat fisiknya
dapat dikatakan susu tersebut sudah rusak.

Sistem analisa mikrobiologi dilaksanakan melalui tahapan-tahapan analisis sebagai


berikut ini:
1. Uji Estimasi
Merupakan tahap penentuan dan pemeriksaan total mikroorganisme. Umumnya
menggunakan metode TPC/SPC dan MPN/JPT.
2. Deteksi kehadiran mikroorganisme
Tahapan untuk mengamati macam-macam mikroba yang umumnya bersifat
patogen dalam suatu sampel.
Mikroba yang dideteksi antara lain:
 Shigella-Salmonella
 Clostridium sp.
 Staphylococcus aureus
 Coliform
3. Uji Antibiotik
Menguji ada tidaknya antibiotik dalam suatu sampel.
4. Mendeteksi Nilai IPB (Indeks Pencemar Biologis)
Prosedur
a. Pemeriksaan total mikroorganisme
Jumlah total mikroorganisme ditentukan berdasarkan penanaman (inokulasi)
mikroorganisme dalam jumlah dan pengenceran tertentu ke dalam media umum. Setelah
diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24-48 jam, koloni yang tumbuh pada media dapat
dihitung. Dianggap bahwa koloni berasal dari sebuah sel, sehingga jumlah koloni dapat
diperhitungkan sebagai jumlah sel yang mewakili dari susu yang diperiksa.

Alat dan bahan


1. Bahan susu yang akan dianalisa
2. KNA
3. Larutan Methylene Blue
4. Alkohol 90%
5. Larutan Xylol
6. Pipet steril 1 ml dan 0,01 ml
7. Cawan petri steril
8. Kaca objek
9. Mikroskop

Cara kerja
 Pengamatan tidak langsung dengan metode SPC/TPC
 Perhitungan secara mikroskopis menggunakan counting chamber

b. Tes Reduksi Methylene Blue


Pada prinsipnya tes ini didasarkan pada kemampuan bakteri untuk menghasilkan
enzim dehidrogenase yang mengadakan reaksi oksidasi dan melepaskan oksigen.
Methylene blue yang ditambahkan ke dalam susu akan mengikat hidrogen dan
menyebabkan warna biru dari methylene blue berubah menjadi tak berwarna.
Umumnya kecepatan perubahan warna berbanding lurus dengan jumlah
mikroorganisme dalam susu.
Berikut ini adalah tabel hubungan jumlah koloni dengan waktu reduksi methylene
blue.
Waktu Reduksi Jumlah Koloni dalam
(Jam) 1 ml Susu
0,5 800.000 atau lebih
1,0 sda
1,5 sda
2,0 sda
3,0 400.000
4,0 250.000
4,5 150.000
5,0 100.000
5,5 60.000
6,0 25.000
6,5 - 8,0 10.000
8  10.000

Alat dan Bahan


1. Susu yang akan dianalisa
2. Larutan Methylene Blue
3. Tabung reaksi steril
4. Pipet steril
5. Inkubator suhu 37ºC

Cara Kerja
 Masukan 10 ml susu ke dalam tabung rekasi steril dengan pipet ukur steril.
 Tambahkan 0,5 ml larutan methylene blue ke dalam susu tersebut, kemudian
kocok hingga homogen.
 Inkubasi pada suhu 37ºC.
 Amati terjadinya perubahan warna setiap 0,5 – 1 jam sekali.

c. Pemeriksaan bakteri coliform


Adanya mikroorganisme jenis coli di dalam susu dapat menyebabkan terjadinya
gelembung-gelembung gas yang sebelumnya didahului oleh adanya kerutan-kerutan
dipermukaan susu.
Penentuan kehadiran bakteri coliform pada susu dilakukan melalui tiga tahap, yaitu
uji dugaan (Presumtive Test), uji ketetapan (Confirm Test) dan uji kelengkapan
(Completed Test).

- Uji dugaan
a. Buat larutan pengenceran 10-6 dari sampel susu
b. Inokulasi masing-masing 0,1ml; 1ml; 10ml sampel susu dari pengenceran 10 -6 ke
dalam 3 tabung reaksi untuk masing-masing sampel dalam media BGB 2%.
c. Inkubasi pada suhu 37ºC selama 1x24 jam/2x24 jam
d. Amati (hasil positif ditandai dengan terbentuknya gas dan asam)

Pembuatan media Brilliant Green Bile 2% (Tunggal)


a. Timbang :
- pepton 10 g
- bacto oxgall 20 g
- bacto Brilliant Green 0,0133 g
- laktosa 10 g
- aquades 1000 ml

b. Larutkan pepton dan bacto oxgall dalam 1000 ml aquades, panaskan.


c. Tambahkan bacto brilliant green dan aduk dampai homogen.
d. Masukan ke dalam tabung reaksi berisi tabung Durham.
e. Tutup dengan sumbat tabung.
f. Sterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121ºC tekanan 5 psi selama 15 menit.

- Uji ketetapan
Inokulasi sampel dengan hasil positif pada uji dugaan ke dalam media EMB.
Kemudian amati karakteristik mikroorganisme yang tumbuh pada media. Ingat
karakteristik koloni bakteri coliform!

- Uji kelengkapan
Jika pada uji ketetapan, mikroorganisme yang tumbuh menunjukkan
karakteristik koloni bakteri coliform, maka dilanjutkan dengan uji kelengkapan
dengan cara inokulasi bakteri dari media EMB ke dalam media kaldu laktosa yang
berisi tabung Durham.

Anda mungkin juga menyukai