13% zat padat. Zat padat dalam susu biasanya tersusun dari 4% lemak dan 9% zat padat lain
selain lemak seperti protein, laktosa dan abu. Protein utama dalam susu adalah kasein.
Dilihat dari komposisinya, susu adalah media yang baik untuk pertumbuhan
mikroorganisme. Dengan adanya mikroorganisme pada susu dapat menyebabkan perubahan-
perubahan dalam susu. Perubahan tersebut terjadi secara bertahap, yaitu melalui:
Aktivitas bakteri
Pembentukan asam laktat
Penetralan asam laktat
Dekomposisi protein atau pembusukan
Dengan adanya perubahan tersebut, maka susu akan berubah menjadi berasa asam, bahkan
terjadi penggumpalan pada susu (denaturasi protein). Susu yang telah berubah sifat fisiknya
dapat dikatakan susu tersebut sudah rusak.
Cara kerja
Pengamatan tidak langsung dengan metode SPC/TPC
Perhitungan secara mikroskopis menggunakan counting chamber
Cara Kerja
Masukan 10 ml susu ke dalam tabung rekasi steril dengan pipet ukur steril.
Tambahkan 0,5 ml larutan methylene blue ke dalam susu tersebut, kemudian
kocok hingga homogen.
Inkubasi pada suhu 37ºC.
Amati terjadinya perubahan warna setiap 0,5 – 1 jam sekali.
- Uji dugaan
a. Buat larutan pengenceran 10-6 dari sampel susu
b. Inokulasi masing-masing 0,1ml; 1ml; 10ml sampel susu dari pengenceran 10 -6 ke
dalam 3 tabung reaksi untuk masing-masing sampel dalam media BGB 2%.
c. Inkubasi pada suhu 37ºC selama 1x24 jam/2x24 jam
d. Amati (hasil positif ditandai dengan terbentuknya gas dan asam)
- Uji ketetapan
Inokulasi sampel dengan hasil positif pada uji dugaan ke dalam media EMB.
Kemudian amati karakteristik mikroorganisme yang tumbuh pada media. Ingat
karakteristik koloni bakteri coliform!
- Uji kelengkapan
Jika pada uji ketetapan, mikroorganisme yang tumbuh menunjukkan
karakteristik koloni bakteri coliform, maka dilanjutkan dengan uji kelengkapan
dengan cara inokulasi bakteri dari media EMB ke dalam media kaldu laktosa yang
berisi tabung Durham.