Anda di halaman 1dari 14

NAMA : Thania Rahmayana JUDUL MATERI PRAKTIKUM :

NPM : 21033010073 Enzim Lipase


TANGGAL PRAKTIKUM : PEMBIMBING PRAKTIKUM :
9 November 2022 Ir, ULYA SAROFA. MM

PENDAHULUAN :
DASAR TEORI
Lipase (Triasil gliserol asil hydrolase EC 3.1.1.3) adalah kelompok enzim
yang mengkatalisis hidrolisis rantai panjang trigliserida. Lipase merupakan
enzim lipolitik yang larut dalam air dan dapat bekerja dalam emulsi minyak
dalam air. Enzim ini mengkatalisis hidrolisis lemak dan minyak menjadi gliserol
dan asam lemak dengan adanya air. Selama hidrolisis lipase mengambil gugus
asil dari gliserida membentuk komplek lipase-asil, kemudian gugus asil tersebut
ditransfer ke gugus OH dari air. Hingga saat ini, enzim lipase yang
dikomersialkan adalah lipase ekstraseluler yang dihasilkan dari mikroba. Hal ini
dikarenakan produksi enzim menggunakan mikroba memiliki beberapa
keunggulan yakni mikroba dapat dikulturkan dengan cepat dalam ruang yang
kecil untuk menghasilkan enzim dalam jumlah banyak dan waktu yang singkat,
kandungan enzim yang dihasilkan lebih mudah dikontrol dan diprediksi,
komposisi media dan komponen lain dapat diatur serta biaya produksinya lebih
murah jika dibandingkan dengan menggunakan sumber enzim dari tanaman atau
hewan (Verma et al., 2012).

TUJUAN :
- Untuk mengetahui cara membuat ekstrak kasar enzim lipase
- Untuk mengetahui cara menguji aktivitas lipase dan menghitung aktivitas
enzim
TINJAUAN PUSTAKA
Enzim lipase adalah enzim yang bekerja untuk menghidrolisis lemak dan
minyak. Berdasarkan fungsi fisiologisnya enzim lipase mempunyai peranan
penting menghidrolisis lemak dan minyak menjadi asam lemak dan gliserol yang
dibutuhkan dalam proses metabolisme. Enzim lipase ini dapat memecah ikatan
ester pada lemak sehingga menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim lipolitik ini
juga mampu mengkatalisis berbagai macam reaksi, seperti hidrolisis, esterifikasi,
alkoholisis, dan aminolisis. Lipase dapat diproduksi oleh berbagai jenis mikroba,
seperti Pseudomonas aeruginosa, Serratia marcescens, Staphylocococcus aureus
dan Bacillus subtilis (Chumaidi, 2019).
• Sumber-Sumber Lipase
Pada dasarnya sumber-sumber lipase dapat dibagi dalam tiga
kelompok besar, yatu dari mamalia, tumbuhan, dan mikroba. Lipase yang
berasal dari mamalia dikelompokkan menjadi,
a. Lipase pada sistem pencernaan, seperti lingual, lambung, dan pankreas
b. Lipase pada jaringan, seperti hati, paru-paru, jantung, dan ginjal
c. Lipase dalam air susu

Lipase yang bersumber dari tanaman, dikelompokkan kedalam tiga


jenis, yaitu:
a. Triasilgliserol lipase, terdapat pada tanaman jagung, minyak sawit,
kacang, beras, dan kentang
b. Silhidrolase, dapat diperoleh dari tanaman kentang
c. Phospolipase, terdapat pada tanaman seledri, kol, dan kacang
d. Liphospolipase, terdapat dalam tanaman gandum

Sedangkan lipase yang dihasilkan oleh mikroba dibedakan menjadi


tiga jenis sumber, yaitu:
a. Bakteri, seperti lipase Staphylococcus aureus, Bacillus, Pseudomonas,
dan Miraxella
b. Kapang, seperti lipase Penicillium camberti, Geotrichum candidum,
dan Mucor meihei.
c. Khamir, seperti lipase Candida antartika, C. rugosa, dan C.cylindraceae
(Yusnizar, 2012)

• Mikroba Penghasil Lipase


Terdapat beberapa langkah umum yang perlu dipertimbangkan dalam
memproduksi enzim yang bersumber dari mikroba. Pertama penentuan
mikroba, mikroba tersebut sebaiknya dapat menghasilkan enzim yang
bersifat ekstraseluler, sehingga isolasi enzim menjadi lebih mudah tanpa
melakukan pemecahan sel terlebih dahulu. Kedua, kultur dari mikroba
mampu untuk menghasilkan enzim dalam jumlah besar dan memiliki
waktu kultivasi yang relatif singkat. Ketiga, mikroba tersebut harus
berasal dari galur yang stabil, sehingga tidak mudah mengalami mutasi.
Keempat, mikroba pilihan tersebut mampu tumbuh dengan cepat pada
media kultivasi. Kelima, pemanenan enzim dari media kultivasi dapat
dilakukan dengan mudah. Terakhir, mikroba penghasil enzim tersebut
bukan berasal dari galur yang menginduksi toksin yang mampu memiliki
aktivitas antibiotika. Lipase yang dihasilkan oleh mikroba khususnya
bakteri berasal dari genus Bacillus, Pseudomonas, dan Bukholderia
(Yapasan, 2018). Namun, selain bakteri, terdapat juga mikroba lainnya,
seperti kapang dan khamir yang dapat menghasilkan lipase.

• Susu (Substrat)
Air susu merupakan minuman yang baik bagi manusia, akan tetapi
juga baik bagi mikroba. Protein, lemak, dan gula yang terdapat pada air
susu merupakan substrat yang baik bagi pertumbuhan bakteri patogen
maupun saprofit. Air susu yang masih di dalam kelenjar susu dapat
dikatakan steril, tetapi setelah keluar dari kelenjar susu dapat terjadi
kontaminasi. Kontaminasi tersebut dapat berasal dari ternak, lingkungan
kandang, udara, alat yang digunakan untuk memerah maupun menyimpan
susu dan dari orang yang melakukan pemerahan (Okarini dan
Suartiningsih, 2017).
Jumlah bakteri yang banyak karena didukung oleh substrat berupa
laktosa dan kondisi lingkungan yang sesuai sehingga bakteri tersebut
semakin aktif tumbuh dan berkembangbiak, jumlahnya semakin
bertambah banyak dan kadar asam laktat yang dihasilkan juga akan
semakin tinggi hal ini sesuai teori yang diungkapkan Widodo (2012)
bahwa semakin banyak mikroorganisme yang aktif dan berkembangbiak
pada susu fermentasi maka kemampuan memecah substrat semakin baik,
sehingga menghasilkan asam laktat dalam jumlah banyak.

• Larutan Blanko
Larutan blanko ini adalah larutan berbeda dengan sampel tapi dibuat
dengan cara yang sama yang bertujuan sebagai pembanding. Tujuan
pembuatan larutan blanko adalah untuk mengetahui besarnya serapan
oleh zat yang bukan analat (Mustika et al., 2018).

• Hidrolisis Lemak
Menurut Muchtadi (2010), proses hidrolisis pada minyak atau lemak
rantai pendek akan menghasilkan asam lemak bebas yang menimbulkan
bau tengik. Hidrolisis minyak atau lemak umumnya terjadi sebagai akibat
kerja enzim lipase atau mikroorganisme lipolitik. Proses hidrolisis
dipercepat oleh suhu, kadar air dan kelembaban relative. Dalam reaksi
hidrolisis minyak dan lemak akan dirubah menjadi asam lemak bebas dan
gliserol. Reaksi hidrolisis akan dapat mengakibatkan kerusakan minyak
atau lemak dan dapat terjadi karena terdapatnya sejumlah air dalam
minyak atau lemak tersebut. Proses hidrolisis seperti ini dapat terjadi
secara alamiah terhadap minyak/lemak dan akan dapat dipercepat oleh
mikroorganisme seperti lipase. Proses hidrolisis yang disengaja, biasanya
dilakukan dengan penambahan basa, proses ini dikenal sebagai reaksi
penyabunan (Kataren, 2015).

• Alkohol atau Etanol


Etanol (disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja), adalah alkohol yang
paling sering digunakan dalam kehidupan seharihari. Karena sifatnya yang tidak
beracun bahan ini banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan
industri makanan dan minuman. Sifat kimia etanol yaitu: BM 46,07, mudah
menguap, mudah terbakar, tidak berasap dan nyala api kebiru-biruan, berat jenis
lebih kecil dari berat jenis air. Etanol dihasilkan dari gula yang merupakan hasil
aktivitas fermentasi sel khamir. Khamir yang baik digunakan untuk
menghasilkan etanol adalah dari genus saccharomyces (Anggraini et al., 2017).
ALAT :
1. Penangas air
2. Tabung reaksi
3. Gelas beaker (besar & kecil)
4. Pipet tetes
5. Pipet ukur
6. Buret titrasi
7. Labu erlenmeyer 100ml
8. Rak tabung reaksi
BAHAN :
1. Indikator PP
2. Larutan NaOH 0,1N
3. Larutan alkohol
4. Larutan NaCl
5. Substrat susu sapi
6. Ekstrak lipase

CARA KERJA
• Larutan Sampel (Ekstrak Enzim Lipase Kasar)

Persiapan alat dan bahan

Pemanasan susu sapi segar pada suhu 80oC selama 10 menit

Penuangan 8ml susu sapi pasteurisasi ke dalam labu


erlenmeyer 100ml dan penyeimbangan suhu dalam penangas
air 37oC
Penambahan 2 ml ekstrak enzim lipase kasar

Inkubasi pada suhu 37oC selama 10 menit

Penambahan 40ml alkohol setelah proses inkubasi

Penambahan 5 tetes indikator PP

Titrasi dengan 0,1N NaOH

Pencatatan hasil pengamatan

• Larutan Blanko (NaCl)

Persiapan alat dan bahan

Pemanasan susu sapi segar pada suhu 80oC selama 10


menit

Penuangan 8ml susu sapi pasteurisasi ke dalam labu


erlenmeyer 100ml dan penyeimbangan suhu dalam
penangas air 37℃

Penambahan 2ml larutan NaCl


Penambahan 40ml larutan alkohol tanpa inkubasi

Penambahan 5 tetes indikator PP

Titrasi dengan 0,1N NaOH

Pencatatan hasil pengamatan

HASIL PENGAMATAN
TABEL HASIL PENGAMATAN

Sample Substrat V NaOH (ml) Aktivitas Lipase


Enzim lipase Susu sapi segar 3,8 1,43
Blanko 2,7 2,03

PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan uji aktivitas enzim lipase.
Enzim merupakan sekelompok protein yang berperan sebagai pengkatalis dalam
reaksi- reaksi biologis. Enzim lipase merupakan enzim yang dapat mengkatalis
berbagai macam reaksi reaksi yang meliputi hidrolisis, inter-esterifikasi,
alkoholisis, asidolisis, esterifikasi dan aminolisis dan pada umumya, sumber
lipase adalah dari mikiroba dan jamur. Pernyataan ini diperkuat oleh literatur
Nurhanasah (2015) yang menyatakan bahwa lipase dapat dihasilkan oleh
beberapa genus diantaranya; Aspergillus, Bacillus, Pseudomonas, Geobacillus,
dan Thermus. Enzim merupakan suatu protein maka enzim juga dapat
terdenaturasi. Denaturasi adalah perubahan struktur primer pada protein tanpa
berubahnya struktur sekunder. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, biasanya
terkait pH dan suhu. Apabila pH jauh dari kata optimum, enzim tidak dapat
bekerja dengan baik. Begitupun dengan suhu, apabila suhu terlalu tinggi maka
enzim akan rusak, hal ini sesuai dengan Christakopoulos (2012) yang
menyatakan bahwa denaturasi terjadi karena kerusakan struktur sekunder pada
protein.
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan dengan menitrasi dua sampel
yaitu sampel yang diberi penambahan enzim lipase dan sampel blanko. Larutan
blanko digunakan untuk menguji atau memeriksa apakah pelarut yang digunakan
pada titrasi sampel baik dan tidak menimbulkan zat lain yang akan bereaksi
dengan sampel yang akan dititrasi. Susu merupakan salah satu bahan pangan
yang mengandung lemak jenuh asam palmitat (C16:0) dan asam palmitoleat
(C16:1) dan asam lemak tak jenuh asam oleat (C18:1;9) sehingga pada percobaan
ini digunakan susu sebagai substrat untuk menguji aktivitas enzim lipase.
Menurut Poedjiadi (2012) aktivitas juga disebut kinetika enzim adalah
kemampuan enzim dalam membantu reaksi kimia. Kemampuan enzim ini dapat
dihitung dengan mengukur jumlah produk yang terbentuk atau dengan
menghitung kurangnya substrat dalam satuan waktu tertentu. Pengaruh
pemberian substrat susu terhadap aktivitas enzim yaitu seperti yang telah
diketahui bahwa enzim lipase mengkatalis pemecahan lemak menjadi asam
lemak gliserol atau enzim ini akan bekerja ketika ada substrat yang sesuai yakni
lipid atau lemak, karena memang kerja enzim yang begitu spesifik. Susu
memiliki kandungan lemak cukup tinggi sehingga akan menunjukan enzim lipase
akan bekerja pada substrat berupa susu. Dalam pengujian ini susu sapi tersebut
dipanaskan dengan suhu 80oC selama 10 menit. Proses ini disebut pasteurisasi.
Pasteurisasi pada susu bertujuan untuk mebunuh mikroorganisme berbahaya,
setalah dipasteurisasi susu tersebut dimasukan kedalam tabung reaksi untuk
dijadikan sebagai substrat. Kemudian, dimasukan dalam penangas dalam suhu
37℃ karena aktivitas enzim lipase optimum pada suhu kamar. Hal ini sesuai
dengan August (2020), yang menyatakan bahwa temperatur optimum lipase pada
umumnya berkisar antara 30℃ sampai 40℃. Apabila susu masih dalam keadaan
panas dan ditambahkan enzim lipase, maka enzim akan terdenaturasi atau rusak.
Aktivitas enzim lipase juga dapat diperoleh dari jumlah asam lemak bebas yang
dibebaskan selama proses hidrolisis berlangsung dengan menggunakan prinsip
kerja titrasi asam basa.
Pada saat titrasi ditambahkan larutan NaOH 0,1N dan penambahan
indikator PP. NaOH adalah basa untuk mengetahui banyak sedikitnya asam
lemak yang dibebaskan. Indikator PP digunakan untuk mengetahui perubahan
warna yang terjadi pada larutan enzim, apabila didapatkan warna pink maka
enzim sudah terikat seluruhnya oleh NaOH yang berarti menandakan adanya
aktivitas enzim lipase, hal ini sesuai dengan Ihwal (2019), yang menyatakan
bahwa Pada proses titrasi larutan diamati perubahan warna dari putih menjadi
pink kemudian menjadi putih kembali. Jika larutan tidak mengalami perubahan
warna kembali maka asam lemak yang dihasilkan dari enzim telah habis dititrasi.
Bisa dikatakan bahwa enzim lipase tidak melakukan aktifitas untuk memproduksi
asam lemak kembali.
Berdasarkan hasil pengamatan, susu dan enzim yang telah dititrasi
mengalami perubahan warna menjadi pink. Hal ini menandakan bahwa terdapat
aktivitas enzim lipase didalamnya, karena susu sebagai substrat yang
mengandung lebih banyak lemak tak jenuh daripada lemak jenuh. Sedangkan
enzim lipase, akan cepat memecah lemak tak jenuh daripada lemak jenuh, hal ini
sesuai dengan literatur Su’I (2012), yang menyatakan bahwa Enzim lipase lebih
cepat menghidrolisis asam lemak tidak jenuh dibandingkan asam lemak jenuh.
Asam lemak rantai pendek lebih dahulu terhidrolisis daripada asam lemak rantai
panjang. Sehingga saat melakukan titrasi terjadi perubahan warna menjadi pink.
Selain faktor pengaruh aktivitas enzim lipase lainya yaitu ihibitor dan kofaktor.
Dalam pengujian ini susu yang telah mengandung enzim lipase didalam tabung
reaksi ditambahkan suatu blanko yang mengandung NaCl. Kemudian akan
dititrasi dengan larutan NaOH untuk menguji aktivitas enzim lipase apabila
ditambhakan NaCl, sebelumnya indikator PP (fenolftalein) diteteskan pada
tabung reaksi untuk mengetahui perubahan warna pada susu yang apabila
berubah warna menjadi pink maka menandakan adanya aktivitas enzim lipase.
Berdasarkan hasil yang didapat susu, enzim, dan NaCl yang telah dititrasi
mengalami perubahan warna menjadi pink lebih cepat daro pengujian
sebelumnya, hal ini menandakan adanya aktivitas enzim lipase didalamnya.
Perubahan warna ini bisa di akibatkan beberapa faktor seperti suhu dan
konsentrasi zat, hal ini sesuai dengan literatur Pratiwi (2018) yang menyatakan
seiring dengan meningkatnya konsentrasi substrat, kecepatan reaksi juga akan
meningkat akibat makin banyaknya substrat terikat dengan enzim.

KESIMPULAN
• Enzim lipase adalah enzim yang bekerja untuk menghidrolisis lemak dan
minyak
• Titrasi digunakan untuk menentukan kadar asam lemak yang terkandung di
dalam larutan dengan mengetahui jumlah NaOH yang digunakan untuk
membuat larutan berwarna pink
• Indikator PP berfungsi untuk pembuktian bahwa sampel tersebut bersifat asam
atau basa
DAFTAR PUSTAKA
Verma N, Thakur S, Bhatt AK (2012) Microbial Lipases: Industrial Applications
and Properties (A Review). Int Res J Biological Sci 1:88-92.

Pramiadi, D., Yulianti, E., & Rakhmawati, A. (2014). Isolasi dan uji aktivitas
enzim lipase termostabil dari bakteri termofilik pasca erupsi
Merapi. Jurnal sains dasar, 3(1).

Chumaidi, et al. (2019, Oktober). Amobilisasi Lipase dari Bacillus substilis


sebagai Biokatalisator Pembuatan Biodiesel dari Minyak Randu. Seminar
Nasional Teknik Kimia Indonesia-STNKI 2009, Malang.

Yapasan, Ece. 2018. Partial Purificationand Characterization of Lipase Enzyme


From a Pseudomonas Strain. Thesis to Graduate School of Engineering
and Sciences of Izmir Institute of Technology. Izmir.

Yusnizar. 2012. Pengaruh Penambahan Berbagai Minyak Sebagai Induser


Terhadap Produksi Enzim Lipase Ekstraseluler dari Kapang Rhizopus
oryzae TR 32. Skripsi Sarjana Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor. Bogor.

Okarini, I. A., & Suartiningsih, N. P. M. (2017). Susu sebagai bahan pangan


kimia, mikrobiologi, manfaat, penanganan susu dan
limbah. Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Udayana.

Mustika, I., Indrawati, A., & Warsyidah, A. A. (2018). Uji Efektifitas Biji Kelor
(Moringa Oleifera) Terhadap Penurunan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Gali Di Desa
Buhung Bundang Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Jurnal Media
Laboran, 8(1), 9-14.
APPENDIX
Diketahui:
• N NaOH = 0,1 N
• V NaOH Blanko = 2,7 ml
• V NaOH Sampel = 3,8 ml
• Volume Enzim = 2 ml
• Waktu Inkubasi = 10 menit

M NaOH pada Sampel


N=MxV

0,1 N = M x 3,8

0,1 / 3,8 = M

0, 026 = M

M NaOH pada Blanko

N=MxV

0,1 N = M x 2,7 ml

0,1 / 2,7 = M

0, 037 = M

• Uji aktivitas blanko


(ts−tb) NaOH x M NaOH x 1000 (3,8−2,7) x 0,026 x 1000
Aktivitas lipase = = =1,43Unit/ml
V.enzim x menit 2 x 10

• Uji aktivitas sampel


(ts−tb) NaOH x M NaOH x 1000 (3,8−2,7) x 0,037x 1000
Aktivitas lipase = = = 2,03Unit/ml
V.enzim x menit 2 x 10
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai