minuman berbuka. Pembuatan nata de coco menggunakan bahan baku air kelapa
yang difermentasi dengan sejenis bakteri.
Proses Pembuatan Nata de Coco
Bagaimana caranya mengubah air kelapa menjadi nata? Proses pembuatan nata de
coco dibantu oleh sejenis bakteri bernama Acetobacter xylinum. Nah, bakteri gula
yang terkandung dalam air kelapa akan difrementasi oleh Acetobacter xylinum
menjadi semacam gel atau jelly yang terapung di atas cairan. Gel yang bertekstur
kenyal dan berwarna putih ini disebut nata atau sel bakteri atau selulosa. Berikut
ini langkah-langkah pembuatannya :
1.
- Air kelapa
-
Gula pasir
2.
Masukkan air kelapa ke dalam panci. Didihkan air kelapa tersebut. setelah
Matikan api dan dinginkan. Taruhlah air kelapa tersebut ke dalam wadah
untuk proses fermentasi yang telah steril. Setelah dingin, tambahkan asam asetat
(asam cuka).
5. Tahap selanjutnya adalah tahap inokulasi yaitu suatu proses pemindahan bibit
atau biakan bakteri dari medium lama ke medium baru. Pindahkan starter atau
biakan bakteri Acetobacter xylinum dari media biakan ke wadah fermentasi berisi
air kelapa yang telah didihkan, diberi gula dan asam cuka.
6. Tutuplah wadah fermentasi dan peram selama 7 sampai 14 hari. Pastikan
media peram tertutup dan tidak mengalami goncangan. Pastikan kesterilan wadah
peram dan penutupnya.
7.
Ketika masa panen nata tiba, nata harus dicuci, direbus atau direndam terlebih
Nata de coco adalah sejenis jelly kenyal berwarna putih susu atau bening, yang
berasal dari proses fermentasi air kelapa. Produk nata de coco ini pada awalnya
diproduksi di Filipina. Secara etimologis, nata de coco berarti krim kelapa atau
terapung. Proses fermentasi nata de coco dibantu oleh sejenis bakteri bernama
Acetobacter xylinum. Enzim yang dihasilkan bakteri nata de coco mengubah gula
yang terkandung dalam air kelapa menjadi lembaran-lembaran serat selulosa.
Lembaran-lembaran selulosa itu kemudian menjadi padat dan berwarna putih
bening
Acetobacter
yang
dinamakan
nata.
Xylinum
laktat
yang
menghasilkan
yoghurt,
asinan
dan
lainnya.
Bakteri nata de coco dapat hidup pada larutan dengan derajat keasaman atau
kebasaan 3,5-7,5 pH. Namun Acetobacter xylinum akan lebih tumbuh dengan
optimal pada derajat keasaman 4,3 pH. Idealnya bakteri Acetobacter xylinum
hidup pada suhu 28 31 C. selain itu, bakteri ini sangat membutuhkan pasokan
oksigen.
Karbohidrat,
Nitrogen
dan
Asam
Cuka
Air kelapa yang digunakan dalam proses fermentasi harus memenuhi standar
kualitas yang telah ditetapkan untuk menghasilkan nata yang baik. Air kelapa
harus berasal dari kelapa yang telah matang, tidak terlalu muda atau tua. Sebelum
dimasukkan biakan bakteri nata de coco, ditambahkan karbohidrat, nitrogen dan
asam cuka untuk menunjang kehidupan bakteri ini. Senyawa hidrat arang yang
digunakan adalah senyawa sederhana yang terdiri dari sukrosa, fruktosa, maltosa
dan manosa. Sukrosa merupakan senyawa yang paling baik bagi pertumbuhan
bakteri
Acetobacter
xylinum.
Nitrogen yang ditambahkan ke dalam air kelapa berasal dari nitrogen organik
seperti protein dan ragi. Namun, dapat juga menggunakan nitrogen non organik
seperti urea, amonium sulfat [(NH4)2SO4] dan ammonium fosfat (NH4)3PO4.
Jika dibandingkan dengan nitrogen organik, biaya penggunaan nitrogen non
organik lebih murah dan kualitasnya pun cukup baik. Bahkan amonium sulfat
sangat baik dijadikan bahan tambahan pembuat nata de coco karena harganya
sangat ekonomis, mudah larut dalam larutan lain dan sangat selektif terhadap
pertumbuhan
mikroba
lain.
Asam cuka atau asam asetat yang ditambahkan dalam air kelapa berfungsi untuk
mengurangi atau meningkatkan derajat keasaman. Jenis asam cuka yang paling
baik untuk menghasilkan nata yang berkualitas adalah asam asetat glacial dengan
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerob
( tanpa oksigen). Tape adalah produk yang dihasilkan dari proses fermentasi
dimana terjadi suatu perobakan bahan-bahan yang tidak sederhana. Bahan baku
dari pembuatan tape adalah beras ketan atau umbi kayu (singkong).
Tape ketan dibuat dengan proses fermentasi yang dibantu oleh ragi atau bakteri
Saccromyces cerivisiae yang dapat mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan
karbon dioksida. Dalam pembuatan tape ketan, beras perlu dimasak dan dikukus
terlebih dahulu sebelum dibubuhi ragi. Campuran tersebut ditutup dengan daun
dan diinkubasi pada 25-30o selama 2-3 hari sekaligus menghasilkan alkohol dan
teksturnya lebih lembut.
Dalam fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme yang disebut
dengan mikrobia perombakan pati menjadi gula yang menjadikan tape ketan pada
awal fermentasi rasanya manis dan berubah menjadi alkohol karena pengaruh
adanya bakteri Actobacter aceti (mengubah alkohol menjadi asam asetat).
Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.
Pembuatan tape melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tape
(Saccromyces cerivisiae) yang dicampurkan pada umbi. Cara pembuatan tape
singkong adalah :
1.Kupas singkong dan potong singkong sesuai keinginan.
Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci
hingga bersih.
Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air
dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin ).
Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan
menggunakan air bersih.
Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang
telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diadukaduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
Taburkan ragi tempe (RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit
sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai). 8.
Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus.
Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang
kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.
Masukan kedelai yang telah diberi ragi tempe (RAPRIMA) ke dalam
pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera
Proses fermentasi kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari
atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.
Fermentasi Yogurt
digemari. Yoghurt merupakan cemilan yang menyehatkan. Selain itu rasanya yang
cenderung asam memberikan sensasi rasa bagi penikmatnya. Karena populernya
yoghurt, rasanya tidak ada salahnya bila kita mengenal lebih dalam tentang si
cemilan asam ini
Jenis Yoghurt
Saat ingin membeli yoghurt, Anda mungkin bingung memilih jenis yoghurt yang
ada. Pada umumnya, berdasarkan teksturnya, yoghurt terbagi dalam beberapa
jenis, yaitu:
Set Yoghurt
Merupakan yoghurt dengan tekstur sangat kental. Umumnya merupakan
plain yoghurt yaitu yoghurt tanpa penambahan gula, rasa, atau aroma.
Warnanya putih dan terasa sangat asam.
Stir Yoghurt
Teksturnya lebih encer dibanfingkan set yoghurt tetapi masih terasa kental
mirip dengan ice cream. Stir yoghurt sudah mengalami penambahan
pemanis, perasa atau buah-buahan pelengkap. Untuk menikmatinya, Anda
membutuhkan sendok.
Drink yoghurt
Yogurt bentuk ini dapat langsung diminum. Bentuknya cair sama seperti
susu cair.
Perbedaan jenis ini terjadi karena perbedaan bahan baku dan proses pembuatan.
Jadi tidak berarti yoghurt kental lebih baik dibandingkan yoghurt cair.
Proses Fermentasi Yoghurt
Yoghurt berasal susu yang kemudian ditambahkan dengan bakteri yang akan
membentuk asam laktat. Bakteri yang biasa digunakan dalam proses pembuatan
yogurt adalah bakteri Bifidobacterium sp., Lactobacillus sp. atau bakteri
Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus.
Bakteri-bakteri ini yang akan memicu proses fermentasi dari susu, mengubah
laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi adalah
pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hasil
akhirnya susu akan terasa asam dan kental, inilah bentuk yoghurt dasar yang telah
jadi.
Cara Membuat Yoghurt
Bagi Anda yang menggemari yoghurt atau ingin merasakan khasiat yoghurt, Anda
dapat pula membuatnya sendiri di rumah. Bahan dasar yang diperlukan adalah
susu cair, susu bubuk, gula pasir dan yoghurt tawar yang berfungsi sebagai bibit.
Masukkan susu cair dalam panci, dicampur dengan susu bubuk dan gula pasir.
Panaskan diatas kompor dengan api kecil sampai mencapai suhu 75 80 derajat
Celsius. Diamkan selama 15 menit kemudian angkat dan biarkan sampai mencapi
suhu 35 derajat Celcius. Bila ingin menghasilkan yoghurt rendah lemak, maka
gunakan susu rendah lemak dalam pembuatannya.
Kemudian masukkan yoghurt tawar (yoghurt tanpa penambah rasa, tanpa gula,
tanpa penambah aroma) atau atau bibit yoghurt yang dijual di pasaran dan aduk
rata. Pastikan bahwa yoghurt telah mencapai suhu 35 derajat Celcius sebelum
memasukkannya agar bakteri pada bibit atau starter ini tidak mati. Tutup rapat
panci agar susu mengalami proses fermentasi. Biarkan selama 24 jam.
Setelah terbentuk yoghurt, Anda dapat menambahkan buah-buahan yang dengan
gula. Atau tambahkan sirup atau gula bila yoghurt terasa kurang manis.
Penyimpanan Yoghurt
Setelah yoghurt terbentuk, cara terbaik penyimpanannya adalah dengan
menaruhnya dalam lemari es. Simpan dalam suhu 4-7 derajat Celcius. Sebaiknya
yoghurt diletakkan dalam wadah yang tertutup rapat.
Frozen Yoghurt (Froyo)
Yoghurt dapat pula diolah menjadi bentuk seperti ice cream. Bentuk inilah yang
dikenal sebagai frozen yoghurt atau sering disebut froyo yang gerainya marak
muncul di berbagai pusat perbelanjaan. Khasiat froyo sama dengan yoghurt pada
umumnya. Froyo lebih banyak dinikmati karena disantap dalam kondisi dingin
dan mirip dengan saat menikmati ice cream.
Untuk menghasilkan bentuk frozen yoghurt, diperlukan mesin khusus seperti
mesin yang diperlukan untuk membuat ice cream.
Manfaat Yoghurt
Daftar Pustaka
http://ardra.biz/sain-teknologi/bio-teknologi/pengertian-manfaat-prosesfermentasi/
http://nitacobcob.blogspot.com/2013/11/proses-pembuatan-nata-de-coco.html
https://matamatafisika.wordpress.com/2012/09/23/fermentasi-pada-tape/
http://www.caramembuattempe.com/
http://kumpulan.info/kuliner/artikel-kuliner/254-mengenal-susu-fermentasiyoghurt-froyo.html