STARTER
Debora July Aehta N. 145080300111039
Leonita Yohana BR. Turnip 145080301111042
Jesika Klara Sipayung 145080301111053
Winda Firdayanti 155080300111004
Nessa Septianingsih 155080300111006
Prila Kartinia Putri 155080300111012
Rahma Purvidyasari 155080300111014
Husna Wafiyah 155080300111022
Nia Karomatul Aulia 155080300111030
Lina Widya Sari 155080300111032
Fitria Nur Hidayah 155080300111048
Apakah itu Fermentasi?
suatu proses oksidasi anaerobik atau partial
anaerobik karbohidrat yang menghasilkan alkohol
serta beberapa asam, namun banyak proses
fermentasi yang menggunakan substrat protein
dan lemak
Fermentasi terbagi menjadi dua, yaitu fermentasi
spontan dan tidak spontan (membutuhkan
starter).
Kultur starter berperan dalam proses biokimia
untuk menghasilkan produk fermentasi yang
diharapkan
Apakah itu Kultur Starter?
Kultur starter adalah strain yang terseleksi dari
food-grade microorganism yang diketahui
mempunyai aktivitas metabolik dan sifat-sifat
lain yang stabil yang digunakan dalam
memproduksi produk fermentasi dengan
karakteristik atau sifat-sifat yang diinginkan
Mikroorganisme tersebut bakteri, kapang,
khamir atau kombinasi diantara ketiga jenis
mikroorganisme tersebut
Syarat Utama Kultur Starter
bebas dari kontaminasi
pertumbuhan yang cepat
menghasilkan flavor yang khas
tekstur dan bentuk yang bagus
tahan terhadap bakteriofage
tahan terhadap antibiotik
International Dairy Federation (IDF) menetapkan
populasi bakteri yang aktif dan terdapat di dalam
produk akhir sedikitnya 107CFU/g
Fungsi Starter
membentuk flavor (yang merupakan produk
asam-asam organik, komponen karbonil dan hasil
hidrolisis sebagian protein dan lemak)
menghambat mikroorganisme yang tidak
diinginkan
memperbaiki tekstur produk fermentasi seperti
viskositas dan kekompakan
memberikan kontribusi sebagai produk makanan
fungsional dengan penggunaan atau
penambahan mikroorganisme probiotik
Bakteri Asam Laktat
Bakteri asam laktat ditemukan secara dominan dalam
fermentasi spontan.
Kemampuannya memproduksi asam laktat
menyebabkan turunnya pH, sehingga dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme perusak.
Asam laktat yang terbentuk selama proses fermentasi
memiliki beberapa keuntungan fisiologis, seperti
meningkatkan penggunaan kalsium, fospor, dan zat
besi, merangsang sekresi cairan lambung, serta sebagai
sumber energi dalam proses respirasi. Disamping itu,
asam laktat dalam bentuk terdisosiasi mempunyai efek
bakteriostatik (kadang-kadang bakterisidal) terhadap
mikroba pembentuk spora dan koliform
Produk bakteri asam laktat selain asam laktat ataupun asam
asetat adalah bakteriosin, telah lama ditemukan dalam dunia
mikrobiologi. Bakteriosin merupakan protein atau peptida
yang memiliki aktivitas antimikrobia yang disintesis oleh
ribosom dan mengalami modifikasi pasca translasi (post-
translational modification).
Syarat umum yang dapat diterapkan dalam
pemilihan galur mikroba yaitu :
Mikroba tersebut mudah tumbuh
Tidak terdapat faktor yang tidak diinginkan dalam
mikroba tersebut seperti patogenesis
Enzim yang dikehendaki terdapat dalam jumlah
jauh lebih banyak dibandingkan produk lainnya
Mikroba tersebut stabil (tidak mudah mutas,
produksi tinggi serta konsisten)
Enzim mudah dipisahkan dari massa sel mikroba
Pediococcus acidilactici F-11