Anda di halaman 1dari 90

ISOLASI MIKROBA

Hotlina Nainggolan
Outline

• Media tumbuh mikroba/bakteri


• Tehnik isolasi bakteri
Media???

substansi yang memiliki


komposisi berisi nutrisi
tertentu yang berguna
untuk pertumbuhan
bakteri.
Media/Medium Pertumbuhan

• Formulasi media  sifat dan karakteristik


mikroorganisme
• Fungsi media :
–Sarana pertumbuhan mikroorganisme
(memperbanyak m.o)
–Mengetahui sifat fisiologis mikroorganisme
–Menghitung jumlah sel mikroorganisme
Fungsi Media
• Untuk pembiakan bakteri
• Mengirim dan menyimpan bakteri
• Untuk isolasi
• Mempelajari sifat koloni
• Pertumbuhan mikrobiologi
• Mempelajari sifat biokimia
• Mempelajari sifat fisiologis
• Perhitungan jumlah mikroba
Persyaratan Media
Komposisi
Tekanan Osmosis

pH

Temperatur

Sterilitas
Komposisi

• Komposisi media secara umum  karbon, nitrogen, sulfur, fosfat,


vitamin dan bahan penunjang lain seperti ekstrak daging atau ragi.
• Vitamin yang digunakan adalah vitamin B, B6, C, dan B komplek.
Vitamin digunakan untuk mengaktifkan enzim.
• NaCl digunakan untuk menaikkan tekanan osmosis dan keseimbangan
fisikokimia sel bakteri disamping digunakan sebagai elemen mikro.
Komposisi (lanjutan)
1. Bahan Pemadat:
a. Agar  sulit didegradasi oleh mikroba pada umumnya dan
mencair pada suhu 45oC
b. Gelatin  polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen
banyak mikroba yang dapat mendegradasi atau menguraikan
gelatin dibanding agar.
c. Silica gel  natrium silikat  sebagai pemadat media bagi
mikroba autotrof obligat
2. Air (akuades) sebagai pelarut bahan pembuatan media
3. Komposisi sebagai penyubur  darah, serum, dan logam dari
garam anorganik sebagai trace elemen atau elemen mikro
seperti Ca, Mn, Na, Mg, Zn, Co, Fe, dan Cu.
Komposisi (lanjutan)

• Bahan tambahan lain  antimikrobia (antibakteri dan antifungi) 


untuk menghambat bakteri atau jamur yang tidak diinginkan
(nontarget) serta kontaminan
• Bahan penghambat lain  bile salt dan natrium selenit.
• Senyawa indikator  untuk mendeteksi adanya perubahan warna
seperti media pada uji fermentasi karbohidrat  phenol red, neutral
red, dan bromthymol blue.
Tekanan Osmosis

• Tekenan osmosis berpengaruh terhadap


pertumbuhan bakteri
• Hipertonis  plasmolisis - mengkerut
• Hipotonis  lisis akibat pembengkakan sel
• Isotonis  tekanan osmosis yang tepat untuk
pertumbuhan bakteri adalah
pH
• pH sekitar netral dan pH 4,6 – 7,0 merupakan kondisi optimum untuk
pertumbuhan bakteri
• Mempengaruhi aktivitas enzim
• pH rendah  membran sel jenuh ion hidrogen  transport membran
terbatasi
• Keracunan yang terjadi pada pH rendah  karena substansi asam yang
tidak terurai meresap ke dalam sel  terjadi ionisasi dan pH sel
berubah.
• Perubahan menyebabkan proses pengiriman asam-asam amino dari
RNA terhambat sehingga menghambat pertumbuhan dan bahkan dapat
membunuh mikroba.
• bakteri tidak tumbuh dalam kondisi terlalu basa, kecuali  Vibrio
cholerae
pH (lanjutan...)

• Media dengan pH 5 maka pertumbuhan didominasi oleh jamur, tetapi


apabila pH media 8 maka pertumbuhan didominasi oleh bakteri
• DNA is acid labile, and RNA is Alkaline labile
• Kelompok bakteri berdasarkan pH
1.asidofil  kelompok mikroba yang dapat hidup tumbuh baik pada
pH 2,0-5,0
2.mesofil (neutrofil)  kelompok mikroba yang dapat hidup pada pH
5,5-8,0
3.alkalifil  kelompok mikroba yang dapat hidup pada pH 8,4-9,5
Temperature
Sterilitas
Anaerobic jar Anaerobic chamber
Jenis Media Kultur yang umum dipakai untuk isolasi
bakteri
• Eosin Methylene Blue (EMB)
– Secara umum , media isolasi untuk
membedakan bakteri Enterobacteriaceae
– Indicators: aniline dyes (eosin and methylene blue)
– Inhibitors: Eosin, methylene blue (inhibit gm (+) bacteria)
– Media Eosin Methylene Blue Agar, mempunyai keistimewaan
mengandung laktosa dan berfungsi untuk membedakan mikroba
yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa,
dan Salmonella.
– Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan
inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain
yang dapat tumbuh koloninya tidak berwarna
MacConkey agar

– Mac Conkey Agar (MCA) adalah suatu jenis media yang digunakan
untuk identifikasi mikroorganisme
– Merupakan medium kultur yang dirancang untuk tumbuhnya bakteri
gram negative
– Indicator: phenol red
– Inhibitors: bile salts, crystal violet Carbohydrate source: lactose
– Carbohydrate source: lactose LF= pink-red NLF= clear/colorless
– MacConkey Agar is recommended for selective isolation of
Escherichia coli from pharmaceutical products
Lactose broth

• Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran


koliform dalam air, makanan, dan produk susu
– Sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae
dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada
umumnya.
• Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk
memetabolisme bakteri.
• Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi
untuk organisme koliform.
Nutrient Agar

• Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy.
• NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme
yang tidak selektif dalam artian mikroorganisme heterotrof.
• Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef,
pepton dan agar.
• Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur
bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan untuk
membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri dan
untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
• It is solid at 37°C. 2.5% agar is added in nutrient broth. It is heated at 100°C
to melt the agar and then cooled.
Nutrient Broth

• Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang


berbentuk cair.
• Media sama dengan nutrient agar.
MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)

• MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann Rogosa dan


Shape (1960)
• Untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus
• mengandung polysorbat, asetat, magnesium dan mangan yang
diketahui untuk bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi
Lactobacillus.
Trypticase Soy Broth (TSB)

• TSB adalah media broth untuk isolasi bakteri dan penumbuhan


bermacam mikroorganisme.
• Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari specimen
laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri
pathogen.
• Media TSB mengandung kasein dan pepton kedelai yang mengandung
asam amino dan substansi nitrogen lainnya sehingga membuatnya
menjadi media bernutrisi untuk bermacam mikroorganisme
Plate Count Agar (PCA)

• PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan


inokulasi di atas permukaan.
• Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis
mikroba) karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic
hydrolisate yang memiliki asam amino dan substansi nitrogen komplek
lainnya serta ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks.
Potato Dextrose Agar (PDA)

• PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan


kapang.
• Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu
sampel atau produk makanan.
• PDA cocok untuk pertumbuhan Jamur
• PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri
dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk
pertumbuhan kapangdan khamir tetapi kurang baik untuk
pertumbuhan bakteri.
Penggolongan Media
Konsistensi

Susunan/ Komponen
yang digunakan

Fungsinya
Konsistensi

Cair

Semi Solid / Semi Padat

Solid / Padat
1. MEDIUM CAIR

• Media tanpa tambahan zat pemadat


• Media dibuat dengan bahan alami yang sebelumnya
harus diekstrak dari beberapa tempat/bahan
• Media alami lebih sukar dilakukan maka sekarang
terdapat dalam bentuk serbuk siap pakai,
• Contoh : NB (nutrient broth), PGY (pepton glucose
yeast extract), MEB (malt extract broth), dan TSB
(trypticase soy broth).
2. MEDIUM PADAT

• Dari medium cair bisa dibuat menjadi medium padat


yaitu dengan menambahkan agar dalam jumlah
tertentu yaitu sekitar 15 gram
• Penambahan zat padat 50%, dipergunakan untuk
pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan air,
anaerobik atau fakultatif
• Contoh : Nutrient Agar, Plate Count Agar (Potato
Dextrose Agar)
3. MEDIUM SEMI PADAT

• Mirip dengan medium padat yang dalam penyiapannya


harus dilakukan pemanasan,
• Menggunakan agar namun jumlah agar yang digunakan
hanya setengah dari medium padat
• Media dengan penambahan zat pemadat  media umum
pertumbuhan bakteri heterotrof
• misalnya bila pada medium padat ditambahkan agar
sebanyak 15 gram maka dalam medium semi padat
ditambahkan agar hanya sebanyak 7 gram
Mac Conkey BAP Simmons Citrat TSIA

SIM
Susunan/ Komponen yang digunakan

Komposisi utama dari bahan alami, komposisinya


tidak diketahui secara pasti dan biasanya mengandung
ALAMI ekstrak tanaman atau hewan
Contoh: Kentang, Tauge, Susu, Kaldu Daging

Komponen penyusun dari bahan alami dan bahan


SEMI sintetis (buatan)
SINTETIS
Contoh : Kaldu Nutrient

Komponen penyusun dari bahan sintetik (senyawa


SINTETIS kimia), dan komposisinya diketahui secara pasti
Contoh: MC BAP, TSIA, SIM
Ekstrak Tauge Nutrient Agar KIT
Komponen Penyusun Media

• Bahan dasar (air, bahan pemadat)


• Nutrien
–Makronutrien (C, H, O, N)
–Mesonutrien (Mg, P, S)
–Mikronutrien/Trace elemen (Fe, Cu, Zn, Mo)
–Vitamin
• Bahan Tambahan
–Indikator pH (asam basa)
–Antibiotik  menghambat m.o lain
AIR

• Fungsi :
–Sebagai pelarut media
–Sebagai alat transportasi nutrisi bagi sel m.o
• Air yang digunakan sebaiknya air suling
• AIR SADAH  kurang baik
–Mengandung ion Ca dan Mg terlalu tinggi
–Dapat membentuk endapan fosfat dan
Magnesium fosfat
BAHAN PEMADAT MEDIA

• Agar
– Berasal dari rumput laut
– Sulit didegradasi oleh m.o
– Mencair pada suhu 450C
• Gelatin
– Polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen
– Banyak m.o yang dapat menguraikannya
• Silika Gel
– Mengandung natrium silikat
– Digunakan untuk m.o autotrof obligat
Penyusun Sel Mikroorganisme
Unsur Fungsi Fisiologi Berat Kering
(%)

Hidrogen Penyusun senyawa organik 8


Oksigen Penyusun senyawa organik 20
Karbon Penyusun senyawa organik 50
Nitrogen Penyusun protein, asam nukleat, dan koenzim 14

Sulfur Penyusun protein dan beberapa koenzim 1


Fosfor Penyusun asam nukleat, fosfolipida, dan koenzim 3

Magnesium Kofaktor pada sejumlah reaksi enzim (ATP) 0.5


Mangan Kofaktor beberapa enzim 0.1
Kalsium Kofaktor beberapa enzim (protease) 0.5
Besi Penyusun sitokrom, kofaktor enzim 0.2
Kobalt Penyusun vitamin B12 0.03
Tembaga, Seng, Mo Penyusun beberapa enzim 0.03
Sumber Karbon (C)

• Fungsi :
–Sumber energi (M.O Aerob)
–Pertumbuhan, pembentukan produk (M.O
anaerob)
• Sumber Karbon:
–Molase
–Whey Susu
–Sulphite Waste Liquor
–Pati
–Hidrokarbon
Molase

• Limbah industri gula


• Kandungan molase
– 32% sukrosa, 14% glukosa, 16% fruktosa (Gula)
– Biotin, Thiamin, Asam pantotenat (Vitamin)
– Fosfor, Sulfur
• Kandungan gula bisa langsung digunakan tanpa harus dihidrolisis
Whey Susu
Diperoleh dari Limbah pembuatan keju

Komposisi whey susu (g/L)

Komponen Jumlah (g/L)


Laktosa 45 – 50
Protein 7–9
Senyawa Nitrogen terlarut 1,5

Lipid 1–2
Garam-garam mineral 6–8
Berat kering 63 – 70
Sulphite Waste Liquor

• Berasal dari limbah industri kertas  hemiselulosa dari kayu


• Komposisi SWL tergantung dari JENIS KAYU
• Selulosa kayu  mengandung 65 – 85 % gula
• Selulosa harus DIHIDROLISIS terlebih dahulu
• SWL sering digunakan sebagai media bagi Tricoderma viride dan
Cellulomonas sp.
PATI

• Berasal dari umbi-umbian (kentang)


• Merupakan sumber karbon murah
• Memerlukan proses hidrolisis oleh enzim amilase
Hidrokarbon

• Sukar didegradasi oleh mikroorganisme


• Sebagai sumber karbon dan energi
• Bakteri dan Kapang yang mampu tumbuh pada
media ini
• Memerlukan oksigen yang lebih banyak
Sumber Nitrogen

• Sumber energi :
–Nitrogen anorganik
–Ammonia
–Garam-garam ammonium
• Khamir  tidak dapat mereduksi nitrat menjadi
ammonium
• Industri antibiotik  corn steep liquor (limbah
pati jagung)
• CSL  7 – 8 % nitrogen, nukleotida dan
vitamin
Sumber Nitrogen Murah

• Tepung kacang kedelai


• Tepung ikan
• Tepung kacang tanah
• Malt barley
• Whey Susu
Dasar Kriteria Penggunaan Nitrogen sebagai Faktor
Pembatas

• Yang dibutuhkan hanya satu jenis asam amino saja


• Sebagian besar kapang dapat menggunakan ammonium
sebagai satu-satunya sumber nitrogen
• Beberapa mikroorganisme mampu menggunakan nitrat
sebagai nitrogen dengan cara mengubahnya menjadi
ammonium
SUMBER MINERAL
Kobalt
– Konsentrasi optimum 10-12 g/ml
– Biasanya terdapat pada garam-garam besi
– Fungsinya : memenuhi kebutuhan mineral di dalam
media

Fosfor dan Sulfur


– Dibutuhkan dalam bentuk Fosfat dan Sulfur
– Konsentrasi yang dibutuhkan 0,5 g/L
– Fungsi : membentuk gula fosfat, fosfolipida dan ATP

Besi
• Konsentrasi yang dibutuhkan 0,03 – 0,3 g/L
• Dibutuhkan dalam fermentasi AEROB
• Fungsi : sebagai dasar transport molekul
Bahan kompleks pembuatan media

• Ekstrak daging sapi  mengandung substansi jaringan hewan yang dapat


larut dalam air; meliputi karbohidrat, senyawa nitrogen organik, vitamin
yang dapat larut dalam air, dan garam.
• Pepton  sumber utama nitrogen organik; mengandung vitamin dan
kadang karbohidrat
• Agar  sebagai bahan pemadat media
• Ekstrak khamir  sumber yang amat kaya vitamin B; mengandung
nitrogen organik dan senyawa karbon (Pelczar & Chan, 1986).
Jenis Media

1 Media Basal/ Umum (Universal)

2 Media Pengaya (Enrichment)

3 Media Selektif

4 Media Differensial

5 Media Penguji (Elektif)

6 Media Perhitungan
Media Basal/ Umum (Universal)
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembang
biakan satu atau lebih kelompok mikroba secara
umum
Contoh: Nutrien Agar, Blood Agar Plate

Media Pengaya (Enrichment)


Dipergunakan dengan maksud memberikan
kesempatan terhadap suatu jenis atau kelompok
mikroba untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat
dari jenis/kelompok lainnya yang sama-sama berada
di dalam satu bahan.
Contoh : KPD untuk bakteri Gram (+) Coccus
Nutrient Agar

Nutrient Broth, Nutrient Agar Slant, Nutrient Semi Solid


Media Selektif
Media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau
lebih jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat
atau mematikan untuk jenis-jenis lainnya
Contoh : media SS (Salmonella-Shigella), MacConkey
Agar

Media Differensial
Media yang digunakan untuk membedakan bentuk
dan karakter koloni bakteri yang tumbuh. Beberapa
bakteri dapat tumbuh di dalam media ini, tetapi hanya
beberapa jenis saja yang mempunyai penampilan
pertumbuhan yang khas. Media ini berguna untuk
isolasi dan identifikasi bakteri. Contoh: EMB untuk
Escherichia coli
Salmonella Shigella Agar

Mac Conkey
Media Penguji (Elektif)
media yang dipergunakan untuk pengujian senyawa
atau benda tertentu dengan bantuan mikroba. Media
ini mengandung senyawa dasar untuk pertumbuhan
dan perkembang biakan mikroba juga ditambahkan
sejumlah senyawa tertentu yang akan diuji
Contoh: media penguji vitamin, asam amino,
antibiotika, residu pestisida.

Media Perhitungan
Dipergunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada
suatu bahan. Media ini dapat berbetuk media umum,
media selektif, media differensial atau media penguji
Contoh: PCA
Media untuk Bakteri Anaerob

• Beberapa bahan kimia dapat di


tambahkan kedalam media, tujuannya
agar mengurangi kandungan oksigen
• Bahan tersebut meliputi :
–Na thioglikolat
–Cystcine
–Asam askobat
Agar

Mueller Hinton Agar


Types of culture media used in microbiology

Plate Count Agar


Pembuatan Media
KIT

Meramu
Pembuatan Media
Media Plate Media Tabung
Pembuatan Media Plate

1 • Penimbangan

2 • Pelarutan

3 • Penyeterilan

4 • Penuangan

5 • Pewadahan/Pembungkusan
Pembuatan Media Tabung

1 • Penimbangan

2 • Pelarutan

3 • Penuangan

4 • Penyeterilan

5 • Pewadahan/Pembungkusan
Persiapan / Pembuatan media
Tehnik Pembuatan Media
TEHNIK ISOLASI
MIKROBA/BAKTERIA
SUMBER MIKROBA

Sumber alami :

– tanah,

– air,

– produk pangan,

– limbah,

– darah,

– cairan biologis dll)

Lembaga koleksi kultur  jumlah dan jenis mikroba sangat beragam

Mikroba yang telah diperoleh harus disimpan dengan teknik


penyimpanan waktu yang panjang.
ISOLASI

• Isolasi kultur : kegiatan pemisahan suatu kultur mikroba dari campuran


biakan mikroba di alam

• Sebelum mengisolasi, harus diketahui :


– mikroba apa yang akan diisolasi
– Habitat
– menentukan sampel apa yang akan diambil sumber, lokasi dan media
apa yang akan digunakan
Metode Pengambilan Sampel

 Sampel berupa padatan (tanah, feses, produk2 pangan, dll) :


– Diambil dengan menggunakan spatula atau pinset steril
– Penyimpanan menggunakan kantong plastik steril

 Sampel berupa cairan atau semi cair :


– Diambil menggunakan pipet steril
– Penyimpanan contoh menggunakan botol atau tabung polipropilen steril

 Sampel dibawa ke laboratorium (bila jarak jauh, gunakan es batu


pada wadah penyimpanan)

 Sampel biasanya segera dipakai atau disimpan pada suhu dingin


(kulkas)
TEHNIK ISOLASI

Tahapan:
1. Penggoresan (Streak-plate) & Penyebaran (Spread-plate)
2. Penuangan (Pour-plate)
3. Kultur Yang Diperkaya (Enrichment Culture)
4. Pengenceran Berseri (Serial-dilution)
5. Isolasi Sel Tunggal
1. Teknik Penggoresan (Streak-plate) & Penyebaran
(Spread-plate)

Umumnya digunakan untuk memperoleh kultur murni mikroba yang tidak berhasil
ditumbuhkan pada media padat dan hanya dapat tumbuh pada media cair

Sampel

Pengenceran berseri dg larutan garam fisiologis (0,85 %)

Penggoresan (jarum Ose) atau penyebaran (batang


gelas) pada media agar  koloni tumbuh menyebar

Penggoresan dilakukan berulang, sehingga


Diperoleh kultur murni

1 sel  1 koloni
Metode Penggoresan

Cara Penggoresan Kultur pada Agar Cawan ;


1. Goresan Langsung Goresan langsung Goresan radian
2. Goresan Kuadran
3. Goresan Radian

Goresan Kuadran

Dengan penggoresan terjadi pengenceran sel secara gradien


Teknik Penyebaran (Spread-plate)

Batang gelas

• Teknik ini merupakan prosedur rutin untuk isolasi bakteri & menggunakan
peralatan yang sederhana
• Kelemahan : hanya sejumlah kecil contoh yang dapat digunakan/disebarkan
pada media
• Dua sel dapat bergabung menjadi membentuk satu koloni
Contoh : bakteri yang menghasilkan lendir  pencegahan dengan
menambahkan deterjen
2. Teknik Penuangan (Pour-plate)

• Prinsip : pengenceran sampel


dengan media agar cair (+/-
450C) tabung reaksi, supaya
distribusi sampel merata 
dituang ke petri dish & dibiarkan
mengeras pada suhu ruang, lalu
diinokulasi
• Tidak cocok untuk isolasi
mikroba psikrofilik
Teknik Penuangan (Pour-plate)

Sampel +/- 1 g)
...
1 ml .
A
. ... A
Agar cair ..
... Diperiksa
…..
...
.. B
B
. .. . Koloni terisolasi
Suspensi Pengenceran .
Penuangan
Bakteri Dibiarkan
mengeras . .
.. C
C
Inkubasi

Tahap I Tahap II Tahap III

Media agar miring


• Metode Penuangan  Pengamatan dapat dilakukan secara kualitatif (morfologi) & kuantitatif
(jumlah sel mikroba)

• Teknik penggoresan/penyebaran dan penuangan ini lebih efektif dengan menggunakan media
selektif/ diferensial atau dengan perlakuan khusus sebelum penanaman pada agar cawan
Contoh : Isolasi bakteri pembentuk spora  terlebih dulu diberi perlakuan pemanasan s.d
850C selama 5 menit

• Media Selektif :
- Media dg NaCl 7,5 % unt mengisolasi Staphylococcus dari faeces
- Media BGLBB (brilliant green lactose bile broth) : Salmonellae

• Media Diferensial :
- Media agar EMB (eosin-methylene blue agar)  terbentuk
koloni berbeda & mudah dikenali
E. coli : hijau kehitaman/hijau metalik
Aerobacter aerogenes : tengah ungu tua/coklat, tepi ungu muda
3. Kultur Yang Diperkaya

• Untuk mengisolasi bakteri yang mempunyai sifat fisiologis yang khusus (jumlah kecil
& tumbuh lambat)

• Prinsip : menggunakan komposisi media dan kondisi inkubasi tertentu, sehingga


yang tumbuh hanya bakteri tertentu

1 2 3 4

(+) (-)

Verifikasi
4. Teknik Pengenceran Berseri (Serial-dilution)

• Digunakan jika mikroba dlm kultur campuran terdapat dalam


jumlah lebih besar dari pada mikroba lain.
Contoh : S. lactis dalam susu asam

• Dengan tingkat pengenceran tinggi, sampel hanya mengandung


1 galur mikroba

• Perlu dicek kemurnian kultur


Serial-dilution Method
5. Teknik Isolasi Sel Tunggal

a. Metode Mikromanipulator

• Menggunakan alat Mikromanipulator yang digabung dengan mikroskop


untuk mengambil suatu sel mikroba tunggal dari sampel

• Dengan Mikromanipulator, operator dapat mengontrol gerakan mikropipet


(tabung kapiler) di bawah lensa obyek, sehingga dapat diambil sel tunggal
& dipindahkan ke dalam tabung dan selanjutnya dipindahkan ke media
yang sesuai

• Lebih cepat, namun kelemahannya :


- alat mahal
- operator harus trampil
Micromanipulator

http://eatingforaquadrillion.blogspot.com/2011/07/how-to-get-single-cell.html
Micromanipulator
b. Metode Kapiler untuk mendapatkan sel tunggal mikroba

 Beberapa tetes media yang mengandung mikroba, ditempatkan pada


penutup gelas obyek steril menggunakan pipet kapiler steril.
 Dengan menggunakan mikroskop, cari tetesan yang mengandung hanya 1
mikroba. Tetesan tsb dipindahkan dengan pipet kapiler steril ke media
segar  mikroba tunggal yang berada pada tetesan mulai berbiak untuk
menghasilkan kultur murni.
Pembuktian Kemurnian Kultur

 Setelah diasumsikan berhasil mengisolasi kultur murni  perlu dilakukan


pengujian dengan kriteria sbb. :

(Kultur murni : sel-sel mikroba yang ada  sejenis)

– Mikroba tampak mirip secara mikroskopis dan menunjukkan hasil pewarnaan


yang sama
– Pada saat ditanam pada agar cawan, semua koloni menunjukkan kesamaan.
– Hasil penggoresan seragam
– Beberapa koloni isolat mempunyai penampakan / karakteristik identik, contoh
memfermentasi gula yang sama
Tehnik Aseptik Isolasi Kultur
Tehnik Penggoresan Kultur Bakteri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai