Anda di halaman 1dari 91

BAKTERIOLOGI

PERSIAPAN UJI KOMPETENSI D3 TLM


PENGELOMPOKAN MEDIA
Berdasarkan bentuk :
1. Media Padat
2. Media Semisolid
3. Media cair
MEDIA BERDASRKAN CARA MEMBUAT
Berdasarkan cara membuat :
1. Media Racik
media dibuat dengan cara meracik bahan yang terdiri dari beberapa
komponen sesuai dengan resep yang sudah ada. Biasanya komponen yang
ditambahkan ditimbang satu persatu diracik konvensional dandigabungkan
menjadi satu kesatuan
2. Media Jadi/Rehidrate
Bahan jadi yang sudah dibuat oleh perusahaan atau pabrik besar, sifatnya
higroskopis. cara pembuatannya tanpa dilakukan peracikan bahan lagi, hanya satu
bahan saja.
LANGKAH PEMBUATAN MEDIA
Langkah –langkah :
Menimbang
Melarutkan/mencampur Sterilisasi
Pengukuran pH
Menempatkan pada tempat
misalnya cawan petri.
Pembungkusan dan penyimpanan
Uji sterilitas dan uji kelayakan

1 tb/batch at.
5-10%/batch Strain
referensi
PERHITUNGAN :
Hitung kebutuhan media yang akan kita timbang dengan benar, agar kita dapatkan
media yang baik
Misalnya: Media rehidrat TCBS didalam label kemasan tertera aturan pakai :
88 gr/L dibutuhkan 100 mL TBCS.
Maka dapat dihitung sebagai berikut :
88 gr = x gr
1000 mL 100 mL
(88 x 100) /1000 = 8,8 gr/100 mL.
Jadi media yang akan kita timbang adalah 8,8 gram untuk 100 mL TBCS.
KLASIFIKASI MEDIA
Berdasrkan fungsi :
- Media dasar
- Media Penyubur (Enrichment)
- Media Selektif (Selective)
- Media Pembeda (Differential)
- Media Uji sensitivitas
- Media Transportasi

Referensi : Rochmanah & Korry. 2020. Buku Ajar Pengetahuan Media dan Reagensia, Pustaka Ilmu Yogyakarta.
MEDIA DASAR MEDIA DIPERKAYA
Merupakan media yang biasa digunakan Ditambahkan darah, serum atau albumin
sehari-hari di laboratorium telur kedalam media dasar.

contoh : Nutrient broth, Nutrient Agar Digunakan untuk menumbuhkan bakteri


tertentu yang memerlukan nutrisi vitamin
tertentu dari bahan tersebut.
C/ Agar darah/ Blood Agar, Agar
coklat/Chocolate Agar.
AGAR DARAH (BLOOD AGAR PLATE/BAP )
Merupakan media Diperkaya dan deferensial.
Ditambahkan darah 5-10%.
Ada tiga jenis hemolisis
1. Beta hemolisis ( zona sekitar koloni bening)
merupakan lisis lengkap sel darah merah dan
hemoglobin.
2. Alfa hemolisis (zona sekitar koloni kehijauan)
mengacu pada lisis parsial/lisis sebagian dari
sel darah merah dan haemoglobin
3. Gamma hemolisis yaitu tidak terjadi hemolisis
dimana tidak ada perubahan warna dalam
media.

Tipe Hemolisis pada Agar darah


MEDIA PENYUBUR /ENRICHMENT

Digunakan untuk memperbanyak bakteri.


Untuk menumbuhakan bakteri campuran
Mengandung nutrisi yang dapat menumbuhkan berbagai
jenis bakteri tanpa mengandung zat penghambat
C/: Tripticase Soya Broth
Nutrient Broth
Thioglycholat (anaerob)
SELECTIVE MEDIA

Menumbuhkan satu golongan bakteri dan


menghambat yang lainnya karena ditambhakan zat
inhibitor
C/: Manitol Salt Agar (untuk Staphylococcus)
Salmonella Shigella Agar (untuk Salmonella)
Xylose Lysine Desoxycholate (untuk Shigella)
Hektoen (Untuk Shigella)
MANITOL SALT AGAR (MSA) MSA

(MSA) mengandung :
karbohidrat manitol,
7,5% natrium klorida (NaCl), Indikator pH merah fenol.
Merah fenol berwarna kuning di bawah pH 6,8, merah
pada pH 7,4 hingga 8,4, dan merah muda di atas 8,4.
Natrium klorida membuat media ini selektif untuk
stafilokokus karena kebanyakan bakteri lain tidak
dapat bertahan pada tingkat salinitas ini.
S.aureus : koloni kuning, media kuning (Manitol
Fermenter)
S. epidermidis : Koloni putih, media merah (Non Manitol
Fermenter )
E. coli : tidak tumbuh (dihambat)
Referensi : Leboffie, 2011
SALMONELLA SHIGELLA AGAR (SSA)
Salmonella-Shigella Agar adalah media selektif
mengandung :

Garam empedu dan pewarna hijau cemerlang sebagai SSA


Inhibitor (penghambat) terhadap Gram-positif dan banyak
Gram-negatif.

Laktosa adalah sebagai karbohidrat yang dapat


difermentasi

Natrium tiosulfat sumber sulfur/belerang yang dapat


direduksi dan besi sitrat bereaksi dengan H2S membentuk
endapan hitam, yang menunjukkan pengurangan sulfur.
Salmonella :
Merah netral adalah indikator pH. Fermentasi laktosa akan H2S (+)
menghasilkan koloni berwarna kemerahan karena
perubahan warna merah netral (neutral red) dari tidak
berwarna menjadi merah pada pH rendah. Spesies
Salmonella dan Shigella akan menjadi warna alami karena
ketidakmampuannya untuk memfermentasi laktosa.

Spesies Salmonella dan Proteus biasanya mereduksi


belerang, yang ditunjukkan oleh koloni dengan pusat hitam
(bitnik hitam) .
MEDIA DIFFERENTIAL

Untuk membedakan bakteri golongan yang satu


dengan yang lainnya.
Contoh membedakan bakteri Laktosa fermenter dan
nonlaktosa fermenter
C/: Mac Conkey’s agar (MCA)
Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
MAC CONKEY AGAR (MCA)
Mac Conkey (MC) adalah media selektif dan
diferensial yang mengandung :
Laktosa, garam empedu, merah netral, dan kristal
violet. Garam empedu dan kristal violet menghambat
pertumbuhan bakteri Gram-positif. Merah netral
merupakan indikator pH yang tidak berwarna di atas
pH 6,8 dan merah pada pH di bawah 6,8. Asam yang
terakumulasi dari fermentasi laktosa mengubah Lac. Fermenter
pewarna menjadi merah. sedangkan nonfermentasi (LF) c/:E.coli
laktosa tetap berwarna normal atau warna medium.
Formulasi tanpa kristal violet memungkinkan
pertumbuhan Enterococcus dan beberapa spesies Non. Lac.
Staphylococcus. Fermenter
(NLF) c/:
Referensi : Leboffie, 2011 Salmonella
ENDO & EOSIN METYLEN BLUE AGAR (EMBA)
ENDO EMBA
Endo agar, Media diferensial untuk mendeteksi Eosin Methylene Blue media diferensial untuk
kontaminasi tinja dalam air dan produk susu. isolasi coliform mengandung : pepton, laktosa,
sukrosa, dan pewarna eosin Y dan biru
Endo Agar mengandung indikator warna Natrium metilen. Gula menyediakan substrat yang
sulfit dan fuchsin basa (berfungsi sebagai dapat difermentasi untuk pertumbuhan
penghambat Gram-positif). coliforms.
Pewarna menghambat pertumbuhan
Laktosa termasuk sebagai karbohidrat yang organisme Gram-positif dan, dalam kondisi
dapat difermentasi. Fermentor laktosa akan asam menghasilkan warna ungu tua kompleks
tampak merah atau merah .Nonfermentasi biasanya disertai dengan kilau hijaun
laktosa menghasilkan pertumbuhan tidak metalik. Kemilau hijau metalik ini berfungsi
berwarna hingga agak merah muda. Beberapa sebagai indikator dari laktosa fermenter
Escherichia coli.
fermentor laktosa, seperti Escherichia coli dan
Klebsiella pneumoniae menghasilkan asam dalam Jumlah produksi asam yang lebih sedikit
jumlah besar, yang memberikan kilau logam (seperti : Enterobacter aerogenes /fermentor
pada koloni. laktosa lambat) menghasilkan warna merah
jambu.
Referensi : Leboffie, 2011
PERTUMBUHAN PADA ENDO & EMBA
Endo EMBA

koloni
bakteri ?
MUELLER HINTON AGAR (MHA)
Mueller Hinton Agar (MHA) merupakan media untuk
pengujian kepekaan antibiotik, metode difusi
cakram Kirby-Bauer. MHA direkomendasikan CLSI.
Diameter zona ditetapkan untuk hasil antimikroba
yang resisten, intermediet, dan sensitif untuk
mikroorganisme patogen terdaftar di Clinical and
Laboratory Standards Institute (CLSI). Ketebalan
media 4 mm.
Mueller Hinton Agar dengan 5% darah domba
direkomendasikan untuk pengujian kepekaan
antibiotic bakteri Streptococcus pneumoniae dan
Haemophilus influenza

Sumber : https://microbenotes.com/mueller-hinton-agar-mha/
MEDIA UJI BIOKIMIA

INDOLE
MR Digunakan untuk identifikasi bakteri
VP
c/: TSIA (Triple Sugar Iron)
SC
GLUKOSA Mengandung 3 jenis gula :
MANITOL - Lactose
LAKTOSA
SIM - Sucrose
- Dextrose
PENTING !!!
 Pahami komposisi media uji biokimia
 fungsi uji biokima
Indikator dan zat penghambat
Kandungan karbohidrat
Reaksi dan hasil (+) dan (-)
Diferensiasi hasil spesies bakteri
MEDIA TRANSPORT
Transport Media
Untuk penyimpanan mikroba
Digunakan saat transfortasi
C/: Stuart’s transport media,
Cary & Blair Medium
Amies Medium
PEWARNAAN BAKTERI
Beberapa metode dan teknik pewarnaan bakteri yang dapat
digunakan di lab mikrobiologi Klinik :
1. Pewarnaan sederhana
Menggunakan satu jenis zat pewarna
c/: Metylen blue
2. Pewarnaan differensial
Menggunakan lebih dari satu jenis zat pewarna.
c / : Pewarnaan Gram, P. Spora dan P. BTA
3. Pewarnaan Khusus
Menggunakan satu atau lebih zat warna untuk mewarnai
bagian tertentu pada bakteri
c/ : Pewarnaan Flagel, P, Granula
Reminder :
Olesan
preparat
hapusan

Panas api
fiksasi
Bhn. Kimia Fenol,
formalin

Fuchsin
Merah
Safranin

Biru Metylen
Zat warna blue
Kristal
Ungu violet

Hijau Briliant
green
Alkohol Gram

Pencucian/ Asam
alkohol BTA
decolorisasi

H2SO4 1% Spora

Pemantek/
Lugol/Iodium Gram
Mordan
PEWARNAAN SEDERHANA
Prinsip dasar :
Mewarnai apusan bakteri
dengan satu jenis zat
pewarna sederhana yang
bersifat basa.
Misal :
 Bentuk : Bulat/coccus
Menggunakan 1 zat warna :  Susunan : Bergerombol
Metylen Blue, Fuchsin, Carbol  Warna : Biru (metylen
blue)
fuchsin, Safranin.
PERBEDAAN DINIDNG SEL BAKTERI
PEWARNAAN GRAM
PEWARNAAN TAHAN ASAM (BTA)
Beberapa genus bakteri terutama genus Mycobacterium  metode pewarnaan
khusus yaitu : BTA
Metode : Zeihl Nelssen

Untuk membantu diganosa tuberculosis yang disebabkan oleh bakteri


Mycobacterium tuberculosis
Prinsip :
Dinding sel Mycobacterium memiliki lapisan lilin (lipodial) yang tebal, sehingga
penetrasi zat pewarna sulit terjadi. Apabila zat pewarna dapat terikat maka sangat
sulit untuk menghapusnya kembali sekalian dicuci dengan alkohol asam kuat 
bakteri tersebut dapat dibedakan dengan bakteri yang lain dari kemampuannya
untuk tetap mengikat zat warna setelah pencucian dengan alkohol asam
lapisan lilin = lipodial, mycolid acid, lemak (wax).
ADMINISTRASI & PELAPORAN

Scanty
PEWARNAAN KAPSUL
Metoda : Burry Gins
Kapsul pada kuman tidak dapat mengikat zat warna, sehingga
pada pemberian cat tinta cina dan carbol fuchsin terlihat
bulatan terang atau transparan dengan latar belakang gelap
dan badan kuman berwarna merah dari fuchsin
Kapsul : lapisan Bening ---polisakarida
Sel bakteri : merah
Contoh bakteri
Kapsul (+) : Streptococcus pneumonia
Pewarnaan Kapsul- Diplococcus
Klebsiella pneumonia
PEWARNAAN SPORA
Metoda : Schafer Fulton
Sel vegetative : Merah
Endospora : Hijau
Cat :
Malachite green-
air-
Congo red/Safranin
Metoda : Klein
Sel vegetative : Biru
Endospora : Merah Spora (+)
Cat :
Carbol fuchsin 1% Bacillus subtilis
Asam Sulfat 1 % Clostridium tetani
Metylen Blue 0,3%
BAKTERI PATOGEN
SKEMA BAKTERI
GRAM (+)
BAKTERI KASUS

Staphylococcus - Luka
- Nanah
- Keracunan makanan
- Kontaminasi peralatan
- Kontaminasi makanan

KASUS Streptococcus - Radang tenggorokan


- Sakit tenggorokan tanpa
demam
- Batuk berdahak
- diare

Pneumococcus - Pneumonia
(Str.pneumonia)
 1. PEWARNAAN GRAM
 2. PEMBIAKAN : AD, MSA, TSB/Thioglikolat
 3. UJI KATALASE : H2O2 3 %
 4. UJI BIOKIMIA : Manitol
 5. UJI PLASMA KOAGULASI : Plasma Citrat
TAHAP
 6. UJI DNAse : DNASe agar + HCL 1 M
IDENTIFIKASI
 7. UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK
- Novobiocin ( Staphylococcus)
- Bacitrasin (Streptococcus)
- Optochin ( Pneumococcus)
Bentuk : Bulat/Kokus
Susunan : Bergerombol
seperti buah anggur
Sifat : Gram (+)
Warna : Ungu
Bakteri : Staphylococcus

I. PEWARNAAN
GRAM Bentuk : Bulat/Kokus
Susunan :
Berjejer,berderet seperti
rantai
Sifat : Gram (+)
Warna : Ungu
Bakteri : Streptococcus
Bentuk : Bulat/Kokus
Susunan : Diplokokus/dua-
dua, seperti lancet.
Sifat : Gram (+)
Warna : Ungu
Bakteri : Peneumococcus

PEWARNAAN Hasil Pewarnaan Konfirmasi : P. Kapsul


Metoda : Burry-Gins
GRAM

Bentuk : Diplokokus, spt


lancet
Kapsul (+) : Bening
Sel bakteri : Biru/Merah
II. PEMBIAKAN
S.aureus : Bulat, smooth, d=2-4 mm, S. saprohyticus : Bulat, smooth, d=2-4 mm,
kuning emas, Hemolisis. putih, anhemolisis.
Zona Jernih
sekitar koloni

Streptococcus Zona kehujauan


sekitar koloni

Tidak ada zona


Skema
Streptococcus
Str. Pneumoniae: Bulat, smooth, d=1 mm,
mengkilat spt kubah, hemodigesti (alfa-
hemolysis)
Uji Katalase
Katalase (+) :
Staphylococcus sp

Katalase (-) :
Streptococcus sp

Slide Tube
Uji Biokimia
(Gula-Gula)

KLU
UJI PLASMA KOAGULASI

Uji Plasma
Koagulasi

Slide Tube
Tujuan : Mengetahui kemampuan bakteri yg memiliki enzim
hidrolisa DNA dan memanfaatkannya sebagai sumber karbon
dan energi untuk pertumbuhannya.

Prinsip : Koloni memproduksi enzim hidrolisa DNAse +


HCl 1 N, maka DNA mengendap dan terlihat zona
terang/bening disekitar koloni (Halo).

DNAse Test
HCl 1 M/
1N

DNAse adalah enzim ekstraseluler yang


dapat memotong DNA menjadi nukleotida
yang dapat larut dalam asam sedangkan
DNA tidak larut dalam asam
LanjutanDNAse-
Indikator Metyl-green
DIAGNOSA LAB KLU !!!

1. PEWARNAAN
2. PEMBIAKAN : MC, SS
3. UJI BIOKIMIA : Gula LAKTOSA (LF/NLF)
TSIA/KIA (K/K; K/M; M/M)
(A/A; A/Alk; Alk/Alk)
GERAK/MOTILITY
CITRAT
OXIDASE
4. SEROLOGI
Salmonella
Shigella
ESCHERICHIA COLI
Gram negative, batang, cocobasil
Laktosa Fermenter, Banyak gula
difermentasi
Oxidase : NEGATIF
IMVIC : + + - -
SALMONELLA & SHIGELLA
 Ukuran sel 1-3,5 µm x 0,5-0,8 µm (mikroskopik)
 Ukuran koloni rata-rata 2-4 mm (makroskopik)
 Gram negative batang
 Tidak berspora
 Ada yang bergerak dan tidak bergerak
 Mati pada 560 C atau dikeringkan beberapa
jam. Dalam air, tahan 4 minggu, dalam air
comberan tahan 6 minggu.
 Sensitif terhadap chloramphenicol.
 Media Transfort : Cary & Blair
PENILAIAN TEST REAKSI WIDAL
Untuk diagnosa demam typoid
Penilain test :
1. Titer O tinggi ( 1/60) atau lebih, titer H rendah
 adanya infeksi typhus
2. Titer H tinggi (1/160) atau lebih, titer O rendah
 pernah menderita atau pernah divaksinasi
3. Titer Vi tinggi 
orang tersebut carrier.
BERDASARKAN GAMBARAN KLINIK
DIBAGI 2 GOLONGAN YAITU :

1. Golongan Food Poisoning ( keracunan makanan )


Salmonella typhimurium
2. Golongan Enteric Fever ( demam enterik) atau demam
tifoid
Spesies penyebabnya adalah:
a. Salmonella typhi
b. Salmonella paratyphi A
c. Salmonella paratyphi B
d. Salmonella paratyphi C
DIAGNOSA LAB
SALMONELLA-SHIGELLA
1. Kultur Media Cair : Selenite Cystine Broth/SCB
atau Selenite Broth media selektif untuk Salmonella.
2. Pembiakan :
Media : Salmonella Shigella Agar ( Media selektif)
Xylose Lysine Dekarboksilase (XLD)
Hektoen Agar (HE)
3. Uji Biokimia
TSIA, SIM, Manitol, SC
5. Uji Serologi dengan antisera spesifik.
SALMONELLA DAN SHIGELLA

SSA

Salmonella : bulat, smooth,


d=2-4 mm, putih keruh pusat
hitam/bitnik hitam, NLF
Shigella : bulat, smooth, d=1-
2 mm, transparan, NLF

MCA
Koloni pada XLD :
Shigella --- NXF tetapi lisin dekarboksilat, tampak merah pada medium.
Salmonella, XF etapi kemudian dekarboksilat lisin juga muncul koloni merah
dengan pusat hitam karena reduksi sulfur menjadi H2S. Lain
Koloni pada HE :
E.coli --- kuning sp merah jambu
Salmonella ---- Biru hijau bitnik hitam
Shigella ---- Biru hijau Referensi : Leboffie, 2011
UJI BIOKIMIA
Sal VS Sh : Gerak : Sal (+)
H2S Sh (-)
S.typhi VS S.paratyhi :
Manitol (+g)
TSIA : A/A : E.coli
,Klebsiella
A/Alk : Salmonella.
Shigella, Proteus
Alk/Alk :
Pseudomonas
KLEBSIELLA
Spesies : K. pneumonia, K. Ozaena, K. rhinoscleromatis
Gram Negaif, batang
Non Motile, IMVIC : - - + +
Laktosa fermenter
Oksidase negative
Fakulataif anaerob, Memilii kapsul
Penyebab : ISK, Pneumonia, Septichemia, Infeksi
Nosokomial.
MC : Koloni mucoid, berlendir, basah, Pink
VIBRIO
Morfologi Gram negative
batang, betuk coma/bengkok
Motil, tidak memiliki spora,
tidak berkapsul. Oxidase (+)
Spesies : V.cholera-diare
V.parahaemolyticus -
gastroenteritis
Tumbuh suasana alkali. Tidak
tahan pH asam.
Media : Alkali pepton, TCBS,
transportasi tinja : Cary &
Blair.
PSEUDOMONAS

Morfologi : Gram negative batang


-Motil
-Obligat aerob
-Tumbuh pada 37°C-42°C
-Oksidase positif
-Tidak meragi karbohidrat
-Koloni bulat, memproduksi pigmen
sifat water soluble.
-Jenis pigmen : -Pyocianin → warna
biru, tidak
fluorescensi
KULTUR PADA AN
Koloni :
Bulat, smooth, keping,
keabuabuan,
terkadang
menampakan pigmen
hijau (khas) pada
media AN
KULTUR PADA AD
KULTUR PADA MC
TES OXSIDASE
Psedomonas
oxidase (+)
Reagen:
Tetrametyl-p-
phenyldiamin
benzaldehid.
(kovaks).
Tes Oksidase : untuk mengidentifikasi bakteri yang
mengandung enzim sitokrom oksidase, Neisseria
oksidase (+). Uji ini membedakan Enterobacteriaceae
negatif oksidase dari Pseudomonadaceae yang positif-
oksidase.

Referensi : Leboffie, 2011


GAMBAR HASIL TEST
OXIDASE
Negatif Positif

Positif : Garis Ungu


Negatif : Garis Tidak
berwarna/coklat

E.coli Pseudomonas
NEISSERIA
KULTUR
1. Agar Coklat : koloni buat, smooth, cembung, opaque
(merupakan agar darah yang telah dilisiskan eritrositnya)
2. Thayer Martin : cembung, mengkilat, berdiameter 0,5-1,0 mm,
dan tidak berpigmen.
Merupakan agar selective di (+)kan :
Agar Coklat + CO2 5-
Vankomisin : menghambat pertumbuhan kuman bentuk coccus 10%
gram (+), meskipun beberapa organisme Gram-positif seperti
Lactobacillus dan Pediococcus secara intrinsik tahan;
Colistin : menghambat pertumbuhan kuman bentuk batan gram
(-) , kecuali organisme Neisseria, meskipun beberapa organisme
Gram-negatif lainnya seperti Legionella juga tahan;
Nistatin : untuk membunuh sebagian jamur . Agar Thayer Martin + CO2 5-
10%
Trimeptropin : menghambat organisme Gram-negatif, terutama
proteus
UJI BIOKIMIA :
GLUKOSA & MALTOSA
N. Gonorhoe :
Glukosa (+)
Maltosa (-)
N. meningitis :
Glukosa (+)
Maltosa (+)

*Perhatikan kandungan Indikator-dalam perubahan


warna hasil fermentasi !
UJI RESISTENSI ANTIBIOTIK
KIRBY BAUER
Media yang digunakan :
Mueller Hinton Agar (MHA),
Tebal 4 mm
KIRBY BAUER

Difusi
MINIMAL INHIBITORY MIC
Dilusi
E-TEST
(EPSILOMETRI TEST)

Difusi dan Dilusi


HITUNG JUMLAH BAKTERI (ALT/SPC)
MEDIA : AN/PCA/MEDIA SELEKTIF
PERHITUNGAN
Jml Koloni X Faktor Pengencran (FP)/ jumlah sampel (SP)
Koloni yang dihitung antara 30-300 koloni/petridisk

Contoh : koloni = 30 = 30 x 106 CFU’s / 0,1 ml


FP = 1/10 -6 = 30 000 000 CFU’s / 0,1 ml
SP = 0,1 ml = 300 000 000 CFU’s / ml
= 3x108 CFU’s / ml
MOST PROBALE NUMBER (MPN)

Latosa Broth (LB)

BGLB

EMB + IMVIC
KULTUR TB
GOLD STANDAR

1. Media Padat : Lowenstein


Jensen
Koloni : seperti buga kol,
putih kekuningan
Inkubasi 3-6 minggu.

2. Media Cair : MGIT


HAEMPOHYLUS
Gram negative Kecil
Fastidious, Non Motil, berkapsul
dan tidak berkapsul.
Memerlukan Faktor X dan V
Patogen : H. infulenza tipe B
Scr seksual : H. ducreyi
Kultur : Cair (BHIB),
Padat Agar Coklat/CTA :
Cembung, smooth, mengkilat, transparan
SATELITISM TEST
H. influenaze membutuhkan faktor X dan V
untuk pertumbuhannya. Sebagian besar strain
spesies Haemophilus tidak tumbuh pada agar
darah domba 5%, yang mengandung faktor
X tetapi tidak memiliki faktor V.
Staphylococcus aureus menghasilkan faktor V
sebagai produk sampingan metabolik saat
tumbuh dalam media kultur yang
mengandung darah. Jadi, spesies
Haemophilus dapat tumbuh pada agar darah
domba yang sangat dekat dengan koloni
Staphylococcus aureus (sebagai faktor V);
Fenomena ini disebut dengan satelliting
dan pengujian untuk mendeteksinya disebut
dengan satellitism test.
CORYNEBACTERIUM DIPHTERI
Merupakan bakteri batang, Gram (+) basil yang menyebabkan infeksi
toksik akut, menular menyebabkan penyakit diphteri.
Penyakit yang disebabkan C. diphteri ditandai dengan pembentukan
Pseudomembran pada kulit atau mukosa.
Sifat :
Aerobik atau fakultatif aerobik
Tumbuh baik pada medium yang mengandung darah atau serum
Memiliki 3 type : gravis, mitis, intermedius
Pewarnaan : Gram dan Granula
Pewarnaan Neisser/Albert : Granula metakromatik (Babbes
ernest)/poolkarel, granula volutin.
Medium Perbenihan : Loeffler’s medium
C. DIPHTERI
PEMBIAKAN (MEDIA SELEKTIF) AD-
CYSTINE TELURIT BROTH
MEDIA PENGAYA GRANULA :
LOEFLERS’ SERUM

UJI BIOKIMIA
DIAGNOSTIK MOLEKULER
TES CEPAT MOLEKULER (TCM)
Pemeriksaan TCM dengan Xpert MTB/RIF
merupakan metode deteksi molekuler
berbasis real-time PCR untuk diagnosis TB.
Primer PCR yang digunakan mampu
mengamplifikasi sekitar 81 bp daerah inti
gen rpoB MTB kompleks.
Sample : 1 SPS
Contoh alat : GeneXpert
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai