Anda di halaman 1dari 13

STANDARDISASI

PENGECATAN APUSAN
DARAH DAN SUMSUM
TULANG: PERBANDINGAN
CARA MANUAL DAN
OTOMATIS

Dept. Patologi Klinik & Ked. Lab Tri Ratnaningsih


Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
Sub. Hematologi Inst. Lab
Klinik
RSUP Dr. Sarjito
Yogyakarta
Tujuan pewarnaan

Tujuan pewarnaan/pengecatan/ staining


→ Pendahuluan apusan/slide darah:
Standarisasi Evaluasi morfologi sel
Hasil Pewarnaan
Pemeriksaan adanya parasit
Pengecatan
secara Otomatis
Pewarnaan Romanowsky:
Otomatik vs 1. Azure B (trimethylthionin) terikat pada
Konvensional molekul anion
Kesimpulan 2. Eosin Y (Tetrabromo-fluorescein) terikat pada
molekul kation

2
Prinsip pewarnaan
Azure B:
→ Pendahuluan Mewarnai komponen sel yang bersifat asam:
Standarisasi – inti : mengandung asam nukleat
Hasil Pewarnaan – butiran basofilik: mengandung heparin
Pengecatan Eosin Y:
secara Otomatis Mewarnai komponen yang bersifat alkali:
– butiran eosinophilic : mengandung derivat spermin
Otomatik vs yang bersifat basa
Konvensional
– Eritrosit: mengandung hemoglobin
Kesimpulan molar equilibrium antara reaksi kedua cat dan time-
dependent
rasio cat dan waktu pengecatan yang tepat 
standardisasi

3
Standardisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pewarnaan :
Pendahuluan – waktu pewarnaan,
– rasio Azure B dan Eosin Y
 Standarisasi
Hasil Pewarnaan – pH
Syarat hasil pengecatan optimal :
Pengecatan
secara Otomatis – eritrosit bewarna pink atau salmon
– nukleus biru gelap atau ungu
Otomatik vs – granula sitoplasma netrofil lavender sampai ungu
Konvensional
– granula sitoplasma basofil biru gelap sampai hitam
Kesimpulan – granula sitoplasma eosinofil merah atau oranye
– antar sel harus jernih tak berwarna, bersih, dan
bebas presipitasi cat

4
Presipitasi cat :
Pencucian tidak adekuat
Cat tidak disaring
Penguapan cat
Glass slide kotor

Hasil bervariasi:
Buffer dan cat Wright tdk tercampur baik
Residu asam /basa pada slide
Pencucian tidak sempurna

A. Apusan berwarna pink C. Apusan terlalu biru

• Stain/Buffer terlalu • Stain/ Buffer terlalu


asam basa
• Timing buffer • Pencucian kurang
berlebihan adekuat
• Pencucian kurang • Staining terlalu
adekuat lama
• Heparinized blood
sample
Tujuan otomasi
Automated Slide Stainers
• Efficiency  : Merampingkan workflow
Pendahuluan
• Productivity 
Standarisasi
Hasil Pewarnaan • Volume tes  tanpa tambahan jam kerja
Pengecatan
• Turnaround time  layanan 
secara Otomatis •  biaya
Otomatik vs •  paparan biohazard
Konvensional

Kesimpulan

6
Tipe stainer

• Stainer saja, Slider dan stainer, berupa


Pendahuluan
bagian dari instrumen hematologi otomatis
Standarisasi yang besar
Hasil Pewarnaan
• Prosedur stainer tergantung tipe stainer
Pengecatan yang tersedia
secara Otomatis
• Tipe:
Otomatik vs
Konvensional • ‘dip-and-dunk’ technique
Kesimpulan
• horizontal (flatbed staining)

7
Kontrol kualitas slidemaker/
stainers
1. Menghidupkan alat setiap pagi
Pendahuluan 2. Probe dan rinse cup dicek dan dicuci bila perlu
3. Dua apusan dibuat dari sampel pasien
Standarisasi
Hasil Pewarnaan 4. Tiap slide diperiksa kualitas apusan dan pewarnaan baik
secara makroskopis dan mikroskopis
Pengecatan – Kira-kira panjang apusan 2,5 cm, berakhir 1 cm dari tepi
secara Otomatis – Ada perubahan gradual area dari tebal ke tipis
Otomatik vs – Tidak ditemukan corakan kasar, bergelombang,
Konvensional maupun artefak
– Lebih sempit daripada lebar slide, dengan smooth
Kesimpulan edges
– Area ideal cukup dengan minimal distorsi distribusi sel
– Nukleus dan sitoplasma dari berbag ai sel tercat
dengan baik

10
Otomatik vs Konvensional

Pendahuluan
Performa slide maker dan stainer
kualitas makroskopis apusan yang baik (CLSI
Standarisasi
Hasil Pewarnaan H20A) apusan layak baca
Pengecatan  tidak ada perbedaan secara klinis maupun
secara Otomatis
statistik distribusi leukosit pada area hitung,
 Otomatik vs hitung sel abnormal, morfologi sel, maupun
Konvensional
artefak
Kesimpulan

11
Kesimpulan

Pendahuluan
penggunaan stainer otomatis memberikan
manfaat karena handal dan meningkatkan
Standarisasi
Hasil Pewarnaan kecepatan pelaporan kepada klinisi
Pengecatan  Analisis dibutuhkan untuk pemilihan stainer:
secara Otomatis
1. analisis kebutuhan laboratorium
Otomatik vs
Konvensional
2. kontrol kualitas
 Kesimpulan 3. biaya-manfaat
4. kemudahan penanganan
5. dan kemudahan software

12
TERIMA KASIH

Simposium KONAS 9 PDS


Patklin
Dr. dr. Tri Ratnaningsih,MKes,
SpPK(K)
STANDARDISASI PENGECATAN APUSAN DARAH
DAN SUMSUM TULANG: PERBANDINGAN CARA
MANUAL DAN OTOMATIS

Anda mungkin juga menyukai