PENGECATAN APUSAN
DARAH DAN SUMSUM
TULANG: PERBANDINGAN
CARA MANUAL DAN
OTOMATIS
2
Prinsip pewarnaan
Azure B:
→ Pendahuluan Mewarnai komponen sel yang bersifat asam:
Standarisasi – inti : mengandung asam nukleat
Hasil Pewarnaan – butiran basofilik: mengandung heparin
Pengecatan Eosin Y:
secara Otomatis Mewarnai komponen yang bersifat alkali:
– butiran eosinophilic : mengandung derivat spermin
Otomatik vs yang bersifat basa
Konvensional
– Eritrosit: mengandung hemoglobin
Kesimpulan molar equilibrium antara reaksi kedua cat dan time-
dependent
rasio cat dan waktu pengecatan yang tepat
standardisasi
3
Standardisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pewarnaan :
Pendahuluan – waktu pewarnaan,
– rasio Azure B dan Eosin Y
Standarisasi
Hasil Pewarnaan – pH
Syarat hasil pengecatan optimal :
Pengecatan
secara Otomatis – eritrosit bewarna pink atau salmon
– nukleus biru gelap atau ungu
Otomatik vs – granula sitoplasma netrofil lavender sampai ungu
Konvensional
– granula sitoplasma basofil biru gelap sampai hitam
Kesimpulan – granula sitoplasma eosinofil merah atau oranye
– antar sel harus jernih tak berwarna, bersih, dan
bebas presipitasi cat
4
Presipitasi cat :
Pencucian tidak adekuat
Cat tidak disaring
Penguapan cat
Glass slide kotor
Hasil bervariasi:
Buffer dan cat Wright tdk tercampur baik
Residu asam /basa pada slide
Pencucian tidak sempurna
Kesimpulan
6
Tipe stainer
7
Kontrol kualitas slidemaker/
stainers
1. Menghidupkan alat setiap pagi
Pendahuluan 2. Probe dan rinse cup dicek dan dicuci bila perlu
3. Dua apusan dibuat dari sampel pasien
Standarisasi
Hasil Pewarnaan 4. Tiap slide diperiksa kualitas apusan dan pewarnaan baik
secara makroskopis dan mikroskopis
Pengecatan – Kira-kira panjang apusan 2,5 cm, berakhir 1 cm dari tepi
secara Otomatis – Ada perubahan gradual area dari tebal ke tipis
Otomatik vs – Tidak ditemukan corakan kasar, bergelombang,
Konvensional maupun artefak
– Lebih sempit daripada lebar slide, dengan smooth
Kesimpulan edges
– Area ideal cukup dengan minimal distorsi distribusi sel
– Nukleus dan sitoplasma dari berbag ai sel tercat
dengan baik
10
Otomatik vs Konvensional
Pendahuluan
Performa slide maker dan stainer
kualitas makroskopis apusan yang baik (CLSI
Standarisasi
Hasil Pewarnaan H20A) apusan layak baca
Pengecatan tidak ada perbedaan secara klinis maupun
secara Otomatis
statistik distribusi leukosit pada area hitung,
Otomatik vs hitung sel abnormal, morfologi sel, maupun
Konvensional
artefak
Kesimpulan
11
Kesimpulan
Pendahuluan
penggunaan stainer otomatis memberikan
manfaat karena handal dan meningkatkan
Standarisasi
Hasil Pewarnaan kecepatan pelaporan kepada klinisi
Pengecatan Analisis dibutuhkan untuk pemilihan stainer:
secara Otomatis
1. analisis kebutuhan laboratorium
Otomatik vs
Konvensional
2. kontrol kualitas
Kesimpulan 3. biaya-manfaat
4. kemudahan penanganan
5. dan kemudahan software
12
TERIMA KASIH