1. Setelah menetapkan diagnosis hipertensi dan tujuan pengobatan serta menyusun daftar obat.
Langkah pertama setelah ini berdasarkan dalam menentukan P-drug adalah…
a. Availability
b. Efficacy
c. Suitability
d. Cost
e. Safety
Pembahasan :
2. Pasien stable angina pectoris membutuhkan obat yang mudah diaplikasikan sendiri, sehingga
vasodilator yang mempunyai sediaan sublingual menjadi suatu keunggulan. Faktor ini
termasuk dalam penilaian?
a. Suitability
b. Efficacy
c. Safety
d. Cost
e. Availability
Pembahasan :
Pada soal ditekankan mengenai penggunaan obat yang membutuhkan pengaplikasian sendiri.
Hal ini sesuai dengan kriteria suitability yaitu berkaitan dengan per orang mengenai kondisi
atau kebutuhan pasien. Efficacy lebih ke bagaimana obat bekerja di dalam tubuh, biasanya
disebutkan nama-nama obat (contoh: golongan nitrat, beta blocker) yang disesuaikan dengan
indikasinya (hipertensi, angina, dsb).
3. Seorang laki-laki, berusia 52 tahun, pasien hipertensi dengan Diabetes Mellitus, obat apa
yang tidak disarankan karena dapat menyebabkan ketoasidosis metabolik?
a. Spironolakton
b. Valsartan
c. Captopril
d. Verapamil
e. Nifedipin
Pembahasan :
(Sumber: PPT Lab Act Farmakologi CVS Tahun 2019)
Pasien hipertensi dengan riwayat diabetes mellitus. Defisiensi insulin pada pasien diabetes
menyebabkan keluarnya kalium dari intrasel ke ekstrasel, sehingga menyebabkan
hiperkalemia. Obat yang tidak disarankan adalah jenis obat antagonis aldosteron yang akan
mencegah ekskresi kalium, sehingga menyebabkan hiperkalemia. Hiperkalemia
menyebabkan gangguan ekskresi amonia yang berperan dalam homeostasis asam basa,
sehingga menyebakan asidosis metabolik.
(Sumber: PPT Kuliah Pakar Farmakologi Antihipertensi dr. Citra Tahun 2019)
4. Seorang perempuan, berusia 25 tahun, pasien hipertensi dengan kehamilan pertama berusia
10 minggu. Riwayat asma tidak ada. Safety obat yang paling rendah adalah…
a. Verapamil
b. Nifedipin
c. Propranolol
d. Captopril
e. Valsartan
Pembahasan :
(Sumber: Jurnal Hippokratia. 2016 Jan-Mar; 20(1): 73–75. PMCID: PMC5074403. PMID:
27895448)
Kategori tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu hamil menurut FDA (Food and Drug
Administration):
A : Aman untuk janin. Studi kontrol tidak memperlihatkan adanya risiko pada wanita
terhadap janin pada kehamilan trimester I dan trimester selanjutnya. Sangat rendah
kemungkinannya untuk membahayakan janin.
B : Cukup aman untuk janin. Kategori ini telah melewati studi yang dilakukan pada
sistem reproduksi binatang percobaan dan tidak memperlihatkan adanya risiko
terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan.
Atau studi dilakukan pada reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping obat yang tidak diperlihatkan tanda-tanda pada studi terkontrol wanita
hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya).
C : Dapat berisiko, digunakan jika perlu. Obat dianjurkan hanya jika manfaat yang
diperoleh oleh ibu atau janin melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
D : Digunakan jika darurat. Terbukti menimbulkan risiko terhadap janin, tetapi
besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat
dipertimbangkan seperti situasi yang mengancam jiwa atau kritis.
X : Memiliki kontraindikasi dan sangat berbahaya bagi janin. Studi untuk kategori
obat ini telah memperlihatkan adanya abnormalitas janin dan besarnya risiko pada
wanita hamil. Dikontraindikasikan bagi wanita hamil atau wanita usia subur.
N : FDA belum mengklasifikasikan obat ke dalam kategori kehamilan tertentu.
(Sumber: PPT Kuliah Pakar Farmakologi Antihipertensi dr. Citra Tahun 2019)
Captopril dan Valsartan keduanya masuk ke kategori D yang berarti sangat berisiko bagi ibu
hamil. Captopril memiliki efek samping yang lebih buruk daripada Valsartan dimana dapat
menyebabkan batuk kering dan angioedema (meskipun pada soal, pasien tidak memiliki
riwayat asma). Oleh karena itu, kemungkinan jawaban yang tepat adalah captopril.
5. Seorang laki-laki, berusia 42 tahun, pasien hipertensi dengan riwayat asma bronkiale dan
PPOK. Di bawah ini obat yang tidak aman pada pasien di atas adalah…
a. Captopril
b. Valsartan
c. Nifedipin
d. Verapamil
e. Propranolol
Pembahasan :
Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors Angiotensin II Receptor Blocker
(Sumber: PPT Kuliah Pakar Farmakologi Antihipertensi dr. Citra Tahun 2019)
Captopril Obat golongan Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitors
Valsartan Obat golongan Angiotensin II Receptor Blocker
Nifedipin Obat golongan Calcium Channel Blocker-Dihydropyridine
Verapamil Obat golongan Calcium Channel Blocker-Nondihydropyridine
Propranolol Obat golongan Beta Blocker kontraindikasi pasien dengan riwayat asma
bronkiale dan PPOK
ndjk
SOAL OSPE PATOLOGI KLINIK 2019
1. Apakah nama bagian yang terdapat pada gambar nomor 3 di bawah ini?
a. Antigen
b. Fluorescently Labeled Reporter
c. Anti-mouse IgG
d. Biotinylated Detection Antibody
e. Capture Antibody
Pembahasan :
a. Antigen
b. Fluorescently Labeled Reporter
c. Anti-mouse IgG
d. Biotinylated Detection Antibody
e. Capture Antibody
Pembahasan :
Pembahasan :
Pada tahun 1950-an yang dipakai adalah SGOT atau LDH. Pada option yang tertera pada
soal yaitu SGOT.
4. Isoenzyme creatine kinase yang muncul saat cedera otot lurik adalah?
a. CKME
b. CKBB
c. CKMM
d. CKEM
e. CKMB
Pembahasan :
a. Sandwich
b. Isoelektris
c. Fotometer
d. CMIA
e. ECLIA
Pembahasan:
1. Apakah nama pembuluh darah yang ditunjuk oleh panah kuning dibawah ini?
a. Arcus aorta
b. Arteri subclavia sinistra
c. Arteri carotis comunis dextra
d. Arteri carotis comunis sinistra
e. Arteri subclavia dextra
Bagian yang ditunjuk adalah percabangan ketiga dari arcus aorta
2. Darah pada bagian yang ditunjuk pada panah merah, mengalir menuju:
a. Atrium sinistra
b. Arcus aorta
c. Atrium dextra
d. Vena subclavia
e. Vena Cava superior
a. Trabecula carnae
b. Chorda tendinae
c. M. Pectinati
d. M. Papillaris
e. Anulus fibrosus
[Atlas Anatomi Yokochi]
Yang ditunjuk adalah bagian no. 9, maka jawaban dari bagian yang ditunjuk panah kuning
adalah Chorda Tendinae. Chorda Tendinae memiliki tampang khas seperti kabel (chorda) yang
menempel pada bagian dasar ventrikel sampai ke katup AV di perbatasan atrium dan ventrikel.
4. Apa vena yang ditunjuk? [Kalau tidak salah, yang ditunjuk adalah vena no. 4]
a. V dorsalis pedis
b. V saphena magna
c. V poplitea
d. V tibialis posterior
e. V saphena parva
[Atlas Anatomi Yokochi]
Vena yang berjalar dari bagian malleolus lateralis ke posterior dari betis (4) adalah V saphena
parva. Vena di dekat malleolus lateralis (21) adalah v lateral malleolus. Vena2 yang bercabang
dari v saphena parva (20) adalah vena perforator. Vena yang terlihat berada di bagian medial dari
femur (7) adalah v saphena magna. Vena yang di dekat poplitea (19) v poplitea.
Mudahnya hafalkan saja kalau v saphena parva berjalar di bagian lateral, dari malleolus lateralis
(sejajar dengan digiti 5), sementara v saphena magna berjalr di bagian medial, dari malleolus
medialis (sejajar dengan ibu jari).
5. Apakah vena yang ditunjuk oleh panah merah ?
a. V Basilica
b. V.Cephalica
c. V. Mediana Cubiti
d. V. Axillaris
e. V.Subclavia
[Atlas Anatomi Yokochi]
Vena yang ditunjuk adalah no. 9 yang merupakan vena cephalica. Untuk mengingat, v
cephalica terletak di bagian lateral tangan atas pada posisi anatomis, sementara v basilica
terletak di bagian medial. Vena yang bersilangan di cubiti (8) adalah vena median cubiti.
Vena axillaris dan subclavia tidak tampak pada gambar ini, mereka terletaknya lebih
dekat ke clavicula
jdh
SOAL OSPE HISTOLOGI 2019
Pembahasan: berikut adalah ciri dari arteriole (Kitab OSPE CVS 2019)
Tunika intima Tunika media Tunika adventisia
Arteriol 1. Endotel dg badan Weibel Palade. Hanya 1-2 lapis sel 1. Lapisan jar ikat
2. Lamina basalis. otot polos. longgar.
3. Lapisan subendotelial. 2. Serat nervus.
4. Lebih banyak serat elastin
dibanding lamina elastika interna.
2. Gambar pembuluh dibawah ini adalah ductus thoracicus. Pembuluh ini mempunyai
gambaran histologi mirip vena sedang. Pernyataan yang benar berkaitan dengan ductus
thoracicus adalah?
a. Mempunyai lamina elastika interna
b. Tebal dinding pembuluh sama pada semua sisi
c. Otot polos pada tunika media berjalan sirkuler dan longitudinal
d. Mempunyai lapisan T media dan T adventisia tanpa endotel
e. Tidak mempunya katup
Pembahasan: berikut adalah ciri preparat ductus thoracicus (Kitab OSPE CVS 2019)
Mirip vena sedang, tapi gambaran dindingnya tidak teratur. Baik dari segi ketebalan
dan susunan serat otot polosnya.
Tunika intima sel endotel (epitel selapis gepeng).
Tunika media serat otot polos yang berjalan sirkular dan longitudinal.
Tunika adventisia jaringan penyambungnya jarang.
Pembahasan:
Kapiler hanya terdiri atas lapisan tunika intima dengan sel endotel dan perisit.
Sel endotel menghadap ke dalam, sel perisit menghadap ke luar.
Sel perisit menggantikan otot polos yang tidak ada pada kapiler, karena sama-
sama berfungsi sebagai kontraktil.
Ada 3 jenis kapiler: (1) kontinu: biasa di otot, saraf, jaringan ikat (2) fenestrated:
pancreas, usus, kelenjar endokrin (3) sinusoidal: sumsum tulang, hati, limpa,
organ limfoid.
4. Aliran darah sistemik tetap terjadi meskipun dalam keadaan diastole. Vaskuler apakah
yang mendorong aliran darah saat diastole?
a. Arteriole
b. Vena
c. Venula
d. Aorta
e. Arteri
Pembahasan: fase diastole merupakan fase terjadinya relaksasi dan pengisian ventrikel.
Sumber:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact
=8&ved=2ahUKEwjk1JrBlcXuAhXMXisKHRxWBw4QFjAAegQIARAC&url=http%3
A%2F%2Fgamel.fk.ugm.ac.id%2Fpluginfile.php%2F96831%2Fmod_folder%2Fcontent
%2F0%2F8.%2520Kardiovaskular%25203.pdf%3Fforcedownload%3D1&usg=AOvVaw
33lUo9IilFd5OmXnDmr_fG
5. Sajian dibawah ini adalah jantung. Apakah nama bangunan yang ditunjuk oleh panah
hitam?
a. Sel lemak
b. Ruang perinuclear serat purkinje
c. Lapisan epicardium
d. Lapisan endocardium
e. Inti serat purkinje
Pembahasan:
jdjs
SOAL OSPE FISIOLOGI 2019
1. Dudung sering olahraga bahkan 3x dalam seminggu. sedangkan doni jarang sekali
olahraga bahkan tidak sama sekali. bagaimana isi sekuncup doni terhadap dudung?
a. sama besar
b. lebih kecil
c. lebih besar
d. tidak dapat dinilai
e. tidak dapat diperkirakan
Pembahasan:
Orang yang berolahraga rutin atau merupakan seorang atlet memiliki frekuensi jantung
yang lebih rendah dari normal. Mengapa demikian? Karena jantung memompa darah ke
seluruh tubuh sesuai kebutuhan. Jumlah darah tersebut dinamakan CO (cardiac output),
yang merupakan hasil perkalian dari HR & stroke volume (isi sekuncup). Pada atlet,
miokard lebih efisien pekerjaannya, sehingga stroke volume yang dihasilkan pada atlet
juga lebih banyak.
2. Indah meneliti pengaruh tekanan darah terhadap fungsi memori pada lansia. Berapa
kalikah pengukuran tekanan darah pada subek penelitian, agar datanya valid menurut
JNC 7?
https://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/express.pdf
3. Apakah yang akan terjadi jika seseorang melakukan latihan fisik dengan intensitas berat?
4. Lama naik turun bangku op = 3 menit, Denyut nadi pada: 1’ - 1.30” = 80, Bagaimana
dengan kesanggupan kardiovaskuler op?
a. Kurang
b. Cukup
c. Sedang
d. Amat baik
e. Baik
Pembahasan:
Untuk menghitung kesanggupan ada 3 cara:
1.
2. Tabel.
3. Karena soalnya udah dikasih tabel, jadi tinggal liat di tabelnya aja
Terus liat deh penilaian:
< 55 = kesanggupan kurang
55 - 64 = kesanggupan sedang
65 - 79 = kesanggupan cukup
80 – 89 = kesanggupan baik
> 90 = kesanggupan amat baik
berarti jawabannya kurang
Djjf
SOAL OSPE PATOLOGI ANATOMI 2019
1.Seorang bayi mengalami suatu lesi berbatas tegas di daerah muka kirinya. Biopsi memperlihatkan
pembuluh darah yang besar diselingi oleh pembuluh darah kecil mirip kapiler yang terdiri dari sel
endotel yang melapisi ruang – ruang yang terisi oleh darah. Manakah mekanisme etiologi yang
diduga karena adanya hubungan dengan proses kelainan pada muka bayi tersebut?
A. Aterosklerosis
B. Fagositosis
C. Apoptosis
D. Angogenesis
E. Fibrosis
Pembahasan :
Bayi tersebut mengalami hemangioma yang terlihat dari adanya lesi pada bagian pipinya.
Hemangioma adalah suatu kelainan pertumbuhan atau adanya proliferasi abnormal dari
pembuluh darah akibat proses angiogenesis berlebihan
Pembahasan :
Gambaran histologis di atas adalah proses Atherosclerosis dan Thrombus. Hal ini terjadi karena
adanya proses pembentukan plaque yang lama-lama proses ini menjadi menebal arteri,jika proses
ini dibiarkan terus menerus suatu saat akan terjadi plaque rupture sehingga menimbulkan
thrombus di sekitar pemb. Darah. Hal ini berakibat adanya penyumbatan blood flow yang
mengalir sehingga pasien mengalami infark myocardium
Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4258672/
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arteriosclerosis-atherosclerosis/symptoms-
causes/syc-20350569
3. Seorang laki – laki berusia 63 tahun menderita stroke massif dan meninggal. Pada autopsy, ahli
patologi menemukan suatu thrombus berlapis yang melekat di dinding ventrikel kiri. Hasil
pemeriksaan histologis terhadap jantung pasien ini tampak di mikroskop. Disebut apakah istilah
pembentukan celah – celah yang dilapisi sel endotel pada proses ini?
A. Propagasi
B. Organisasi
C. Hialinisasi
D. Regenerasi
E. Kanalisasi
Pembahasan :
Gambaran histologis di atas adalah proses organisasi thrombus. Terdapat obliterasi jaringan ikat
dan sudah terbentuk celah – celah yang dilapisi sel endotel. Proses pembentukan celah tersebut
disebut sebagai kanalisasi, yang merupakan proses pembentukan vaskuler baru.
4. Seorang laki – laki berusia 60 tahun menjalani amputasi lengan bawah kirinya karena
rabdomiosarkoma invasif. Pada gambar, ditunjukkkan gambaran dari dinding arteri radialis
yang mengalami kalsifikasi. Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kasus tersebut?
A. Penyakit Churg-Strauss
B. Poliarteritis nodosa
C. Plak aterosklerotik komplikata
D. Displasia fibromuskulus
E. Sklerosis tunika media Monckeberg
Pembahasan :
Pada gambaran histologis di atas, pasien mengalami kalsifikasi di bagian tunika media.
Diagnosis yang mungkin terjadi adalah Sklerosis Moncekeberg.
5. Seorang laki – laki berusia 46 tahun di bawa ke IGD dengan keluhan nyeri dada saat upacara
bendera di kantornya. Keadaan umum tampak kesakitan, tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi
nadi 90 kali/menit, suhu normal. Hasil EKG juga normal. Jika beberapa waktu kemudian
dilakukan biopsi dan menunjukkan gambaran jaringan nekrotik diresorpsi, deposit jaringan
kolagen yang akhirnya membentuk jaringan parut seperti gambaran yang ditunjukkan di
bawah ini. Perkiraan saudara, sudah berapa lamakah kondisi keadaan pasien tersebut berdasarkan
gambaran histopatologik?
A. 4 – 8 minggu
B. 10 hari – 3 minggu
C. 18 – 24 jam
D. 4 – 7 hari
E. 24 – 72 hari
Pembahasan
Terdapat gambaran salah satu tahapan dari proses infark miokard yaitu jaringan nekrotik
diresorpsi, deposit jaringan kolagen yang akhirnya membentuk jaringan parut. Tahapan tersebut
termasuk dalam tahap minggu ke – 4 sampai minggu ke – 8 proses infark miokard.