Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN KASUS

GLAUCOMA
Pembimbing
dr. Ade Irawan, Sp.M

Disusun oleh
Livia Meidy U | 2120221223

KEPANITERAAN KLINIK MATA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA
PERIODE 13 MARET – 17 APRIL 2023
IDENTITAS PASIEN

NAMA Fatulloh

NO RM 96-98-45

JENIS KELAMIN Perempuan

TTL Serang , 12 Apr 1981 (42 thn)

ALAMAT Cilegon
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis di poliklinik
mata RSUD Cilegon pada 6 April 2023
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA KELUHAN TAMBAHAN
01 Mata kiri buram
02 Mata kiri kadang terasa
gatal dan berair. Mata
seperti di tekan dan sakit
kepala yg menjalar ke mata

RPS RPD ; RPK


03 Pasien sering mengeluh
penglihatan mata kiri
04 Pasien tidak mengalami
keluhan serupa sebelumnya,
kabur yang semakin trauma mata (-), penyakit
lama memburuk sejak 1 mata (-), HT (-). RPK (-),
tahun yang lalu alergi (-)
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum Tampak sakit ringan
Kesadaran Compos mentis
Tanda vital
1. Tekanan darah 140/90mmHg
2. Nadi 80x/menit, reguler, kuat, isi cukup
3. Suhu 36,6OC
4. Pernapasan 20x/menit, reguler
5. Gizi Normoweight
Anamnesis sistem • Kepala : trauma (-), sinkop (-), sakit
kepala (-), nyeri pada sinus (-)

• Telinga : trauma (-), nyeri (-),


• Leher : benjolan (-), nyeri leher (-) secret (-), gg penyumbatan (-), gg
penghidu (-), pilek (-), anosmia (-),
epistaksis (-)
• Kardivaskular : nyeri dada (-), sesak nafas (-),
berdebar (-), batuk darah (-), ortopnea (-), • Mulut : bibir kering (-), gusi
paroxysmal nocturnal dyspnea (-) sariawan (-), lidah kotor (-), gg
pengecap (-), stomatitis (-),
• Respirasi : sulit bernafas (-), sesak napas (-), selaput (-)
retraksi (-), suara mengi (-), ortopnea (-),
dyspnea (-)

• Gastroinstestinal : kembung (-), mual (-), muntah (-), muntah darah (-), nyeri perut (-), icterus (-), tenesmus (-),
wasir (-), diare (-), tinja darah (-), tinja wana dempul (-), tinja warna hitam (-), benjolan (-), perut membesar (-)

• Integumen : kering (-), rambut (-), petekie (-), purpura (-), ekimosis, sianosis, (-) kuku (-), keringat malam (-), rash
(-), ikterus (-), pucat (-), keringat dingin
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
- Visus
Tajam penglihatan 20/25 F-2 NLP
- Kedudukan bola mata
Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada
Endoftalmus Tidak ada Tidak ada
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Gerakan mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
- Super Silia
Warna Hitam Hitam
Letak Simetris Simetris
- Palpebra Superior dan Inferior
Edema Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Ektropion Tidak ada Tidak ada
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
- Konjungtiva Tarsalis Superior dan Inferior Tidak ada Tidak ada
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Anemia Tidak ada Tidak ada
Kemosis Tidak ada Tidak ada
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
- Konjungtiva Bulbi Tidak ada Tidak ada
Injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada
Injeksi siliar Tidak ada Tidak ada
Perdarahan Tidak ada Tidak ada
subkonjungtiva
Pterigium Tidak ada Tidak ada
Pingekuela Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
Nervus pigmentosus
- Sistem Lakrimalis
Punctum lakrimal Terbuka Terbuka
Tes Anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Sklera
Warna Putih Putih
Ikterik Tidak ada Tidak ada
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
- Kornea
Kejernihan Jernih Jernih
Permukaan Licin Licin
Ukuran Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Infiltrat Tidak ada Tidak ada
Ulkus Tidak ada Tidak ada
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Arkus senilis Tidak ada Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Bilik mata depan
Kedalaman Dangkal Dangkal
Kejernihan Jernih Jernih
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
Hifema Tidak ada Tidak ada
Hipopion Tidak ada Tidak ada
Efek Tyndall Tidak ada Tidak ada
- Iris
Warna Hitam Hitam
Kriptae Jelas Jelas
Bentuk Bulat Bulat
Sinekia Tidak ada Tidak ada
Koloboma Tidak ada Tidak ada
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
- Pupil
Letak Di tengah Di tengah
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran 3mm 3mm
Refleks cahaya langsung + +
Refleks cahaya tidak langsung + +
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
- Lensa
Kejernihan Jernih Jernih
Letak Di tengah Di tengah
Shadow test Negatif Negatif
- Badan kaca
Kejernihan Jernih Jernih
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
Massa tumor Tidak ada Tidak ada
Tensi okuli + +
- Tonometri 27,1 mmHg 28.2mmHg
- Lapang pandang
Tes konfrontasi Terbatas bagian Terbatas bagian
superior superior
RESUME
● Ny. F datang ke Poliklinik Mata RSUD Cilegon dengan keluhan
mata kiri buram secara perlahan-lahan saat melihat jauh dan
dekat disertai dengan mata kiri gatal dan berair. Hipertensi (-)

● Pemeriksaan oftalmologik menunjukkan:


STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
- Visus
Tajam penglihatan 20/25 F-2 NLP
- Kedudukan bola mata
Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada
Endoftalmus Tidak ada Tidak ada
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Gerakan mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
Massa tumor Tidak ada Tidak ada
Tensi okuli + +
- Tonometri 27,1 mmHg 28.2 mmHg
- Lapang pandang
Tes konfrontasi Terbatas bagian Terbatas bagian
superior superior
ANJURAN PEMERIKSAAN
● Slit lamp
● Funduskopi
● Gonioskopi
● Perimetri Humphrey
DIAGNOSIS KERJA
● Glaukoma

DIAGNOSIS BANDING
● Glaukoma absolut
TATA LAKSANA
● Timolol maleat 0,5% 2 tetes ODS
● Latanoprost 50MCG/ml 1 tetes ODS (malam)
● Cendo Lyteers MD No I S6DD1 ODS
● Rujuk RS Achmad Wardhi
PROGNOSIS
● Ad vitam : Dubia ad bonam
● Ad functionam : Dubia ad malam
● Ad sanationam : Dubia ad malam
TINJAUAN
PUSTAKA
WWW.YOURWEBSITE.COM 2022
v
Anatomi sudut bilik mata
Fisiologi
A. Komposisi Humor Aqueus
● Humor aqueus adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior
mata.
● Volumenya adalah sekitar 250 ul dan kecepatan pembentukannya yang bervariasi
diurnal adalah 1,5-2 ul/menit.
● Komposisi humor aqueus serupa dengan plasma kecuali bahwa cairan ini memiliki
konsentrasi askorbat, piruvat dan laktat yang lebih tinggi dari protein, urea dan glukosa
yang lebih rendah.
Fisiologi
B. Pembentukan dan Aliran Humor Aqueus
● Humor Aqueus diproduksi oleh prosesus siliare. Ultrafiltrat plasma yang dihasilkan di
stroma prosesus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosesus sekretorius epitel
siliaris.
● Setelah masuk ke kamera posterior Humor Aqueus mengalir melalui pupil ke kamera
anterior lalu ke jalinan trabekular di sudut kamera anterior.
● Selama periode ini, terjadi pertukaran diferensial komponen-komponen dengan darah di
iris.
Fungsi Humor Aquous
● Sebagai media refrakta
● Integritas struktur
● Sumber nutrisi
● Memelihara regularitas tekanan intraokuler
Peningkatan Tekanan Bola Mata Terjadi
Jika
● Badan siliar memproduksi terlalu banyak cairan mata sedang pengeluaran pada
anyaman trabekulum normal (glaukoma hipersekresi).
● Hambatan pengaliran pada pupil waktu pengaliran cairan dari bilik mata belakang ke
bilik mata depan (glaukoma blockade pupil).
● Pengeluaran di sudut bilik mata terganggu (glaukoma simpleks, glaukoma sudut
tertutup, glaukoma sekunder akibat gonoisinekia).
Definisi
Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan mata
glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf
optik, dan menciutnya lapang pandang.
Epidemiologi
Di Indonesia, glaukoma diderita oleh 3% dari total populasi penduduk.
Umumnya penderita glaukoma telah berusia lanjut. Pada usia diatas 50 tahun,
tingkat resiko menderita glaukoma meningkat sekitar 10%. Hampir separuh
penderita glaukoma tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit tersebut.
Etiologi
1. Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar.
2. Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah
pupil (glaukoma hambatan pupil).
3. Penyakit keturunan.
4. Glaukoma dapat timbul akibat penyakit atau kelainan dalam mata (glaukoma
sekunder).
5. Glaukoma dapat diakibatkan penyakit lain di tubuh.
6. Glaukoma dapat disebabkan efek samping obat.
Patofisiologi
Penurunan penglihatan→ apoptosis sel ganglion retina yang menyebabkan
penipisan lapisan serat saraf dan lapisan inti dalam retina serta berkurangnya
akson di nervus optikus. Diskus optikus menjadi atrofik, disertai pembesaran
cawan optik.
Klasifikasi
Klasifikasi Vaughen untuk glaukoma adalah sebagai berikut:
1. Glaukoma primer
- Glaukoma primer sudut tertutup
- Glaukoma primer sudut terbuka
1. Glaukoma sekunder
2. Glaukoma kongenital
3. Glaukoma absolut
Pemeriksaan khusus glaukoma
1. Tonometer palpasi
2. Tonometer Schiotz
3. Oftalmoskopi
4. Tonografi
5. Gonioskopi
6. Penilaian diskus Optikus
7. Pemeriksaan Lapangan Pandang (Perimetri)
8. Pachymetry
9. Tes provokasi
Tatalaksana
A. Glaukoma Primer sudut tertutup

Pengobatan dengan obat-obatan harus dilaksanakan sebagai pertolongan darurat:

● Miotik: Pilokarpin 2-4% diteteskan tiap menit 1 tetes selama 5 menit,


kemudian disusul 1 tetes tiap jam sampai 6 jam.
● Carbonic anhidrase inhibitor: Tablet asetozolamid 250 mg, 2 tablet sekaligus,
kemudian disusul tiap 4 jam 1 tablet sampai 24 jam.
Tatalaksana
A. Glaukoma Primer sudut tertutup
● Obat hiperosmotik: gliserin 50% yang diberikan oral. Dosis 1-1,5 gram/kg BB
(0,7-1,5 cc/ Kg BB). Untuk praktisnya dapat dipakai 1 cc per KgBB. Gliserin ini
harus diminum sekaligus.
● Morfin: suntikan 10-15 mg mengurangi rasa sakit dan mengecilkan pupil.
Hasil pilokarpin adalah miosis dan karenanya melepaskan iris dari jaringan
trabekulum. Sudut bilik mata depan akan terbuka. Daya kerja asetazolamid
adalah mengurangi pembentukan akuos humor. Gliserin dan manitol
mempertinggi daya osmosis plasma.
PEMBEDAHAN

Sebelum pembedahan. Tiap glaukoma akut harus diobati


terlebih dahulu. Dengan cara seperti tersebut diatas, tekanan
bola mata yang tadinya sangat tinggi diturunkan dahulu sampai
di bawah 25 mmHg.

- Iridektomi Perifer
- Pembedahan Filtrasi(iridenkleisis, trabekulektomi)
Tatalaksana
B. Glaukoma Primer sudut terbuka

Pengobatan dengan obat:

● Miotik
- Pilokarpin 2-4%, 3-6 kali 1 tetes sehati (membesarkan pengeluaran cairan
mata-outflow)
- Eserin ¼-1%, 3-6 kali 1 tetes sehari (membesarkan pengeluaran cairan mata-
outflow)
Tatalaksana
B. Glaukoma Primer sudut terbuka
● Simpatomimetik
- Epinefrin 0,5-2%, 1-2 kali 1 tetes sehari (menghambat produksi akuos humor)
● Beta-Blocker
- Timolol maleate 0,25-0,50%, 1-2 kali tetes sehari (menghambat produksi
akuos humor)
Tatalaksana
B. Glaukoma Primer sudut terbuka
● Carbonic Anhidrase Inhibitor
- Asetozolamid 250 mg, 4 kali I tablet (menghambat akuos humor). Pada
glaucoma akut obat-obat diberi bersamaan, pada glaucoma sudut terbuka,
obat-obat diberikan satu demi satu atau jika perlu kemudian baru
dikombinasi. Jika tidak berhasil, frekwensi tetes mata dinaikan atau
prosentasi obat ditingkatkan atau ditambah dengan obat tetes lain seperti
epinefrin atau tablet asetozolamid.
PEMBEDAHAN
● Apabila obat-obatan yang maksimal tidak berhasil menahan tekanan bola
mata di bawah 21 mmHg dan lapang pandangan terus mundur, dilakukan
pembedahan.
● Jenis pembedahan yang dipakai adalah trepanasi Elliot atau pembedahan
sklerotomi Scheie.
● Akhir-akhir ini operasi yang menjadi popular adalah trabekulektomi.
Tatalaksana
C. Glaukoma Sekunder

Terapinya adalah pengontrolan TIO dengan cara-cara medis dan bedah,


serta mengatasi penyakit yang mendasari apabila mungkin.
Tatalaksana
D. Glaukoma Kongenital
● Pengobatan pada glaukoma infantil adalah pembedahan.
● Pada anomali perkembangan segmen anterior, angka keberhasilan
goniotomi jauh lebih rendah, dan mungkin dianjurkan trabekulotomi
atau trabekulektomi.
● Pada kasus aniridia (iris tidak berkembang), dilakukan tindakan bedah
drainase glaukoma.
Tatalaksana
E. Glaukoma Absolut
● Pengobatan glaukoma absolute dapat dengan memberikan sinar beta
badan siliar untuk menekan fungsi badan siliar, alcohol retrobulbar
atau melakukan pengangkatan bola mata karena telah tidak berfungsi
dan memberikan rasa sakit.
Prognosis
● Prognosis sangat bergantung pada penemuan dan pengobatan dini. Bila
tidak mendapat pengobatan yang tepat dan cepat , maka kebutaan akan
terjadi dalam waktu yang pendek.
ANALISIS
KASUS
WWW.YOURWEBSITE.COM 2022
v
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA

- Katarak
Mata sebelah kiri - Glaukoma
buram. - Anomali
refraksi
ANAMNESIS
KELUHAN TAMBAHAN

Mata kiri kadang Gejala


terasa gatal dan berair. peningkatan
Mata seperti di tekan TIO
dan sakit kepala yg
menjalar ke mata
STATUS OFTALMOLOGIK
Penurunan
visus

KETERANGAN OD OS
- Visus
Tajam penglihatan 20/25 F-2 NLP
- Kedudukan bola mata
Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada
Endoftalmus Tidak ada Tidak ada
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Gerakan mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
STATUS OFTALMOLOGIK
KETERANGAN OD OS
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Arkus senilis Tidak ada Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Bilik mata depan
Kedalaman Dangkal Dangkal
Kejernihan Jernih Jernih

TIO yang meningkat terus menerus dan


mendesak struktur bagian dalam dinding bola
mata dan nervus optikus akan terjadi kerusakan.
Pada pemeriksaan TIO dengan tonometry non kontak didapatkan
pada mata kanan 27,1 mmHg dan pada mata kiri 28,2mmHg. Ini
menandakan bahwa TIO pasien melebihi batas maksimal
yaitu 20 mmHg, pasien mengalami peningkatan TIO

TIO tinggi tidak menjadi patokan


untuk menegakkan diagnosis
glaucoma. Perlu dilakukan
pemeriksaan penunjang.
DIAGNOSIS KERJA
Pemeriksaan
Anamnesis Fisik
• Penurunan • Visus menurun ODS
penglihatan perlahan • Tonometri OD 27,1 mmHg
sejak 1 tahun SMRS. • Tonometri OS 28,2 mmHg
• Nyeri kepala • Tes konfrontasi → ODS
terbatas pada superior

GLAUKOMA ABSOLUT OS
ANJURAN PEMERIKSAAN
● Slit lamp
● Funduskopi
○ Cupping glaucoma pada optic dis

● Gonioskopi
○ Menentukan kedalaman sudut glaucoma

● Perimetri Humphrey
○ Menilai defek lapang pandang
DIAGNOSIS
BANDING

Glaukoma absolut
● Tatalaksana → yang perlu dilakukan berutujuan untuk
menurunkan TIO pasien dapat diberikan timolol maleat →
untuk menghambat produksi aqueos humor
● Latanoprost → prostaglandin analog untuk meningkatkan
outflow melalui uvea-sklera
● Cendo Lyteers → untuk membantu melumasi mata kering
PROGNOSIS
● Ad vitam : Dubia ad bonam
● Ad functionam : Dubia ad malam
● Ad sanationam : Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai