RPK
Pasien mengatakan di keluarganya ada yang
menderita riwayat hipertensi, yaitu dari orang tua
pasien
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital :
TD: 140/90 mmHg Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 22 x/menit Suhu : afebris
Kepala : normocephal
Mulut : tidak ditemukan kelainan
THT : tidak ditemukan kelainan
Thoraks : tidak diperiksa
Abdomen : tidak diperiksa
Ekstremitas : akral hangat
Status oftalmologikus
Visus
Keterangan OD OS
Tajam Penglihatan 0.5 0.4
Koreksi S+ 3.00 C-1.50 x 90 S+ 3.50 C-1.00 x 90
Addisi S+3.00 S+3.00
Distansia Pupil 59/61
Kacamata Lama Tidak dibawa Tidak dibawa
Kedudukan bola mata
Keterangan OD OS
Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada
Enoftalmus Tidak ada Tidak ada
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Gerakan Bola Mata Baik ke semua arah Baik ke semua arah
Super silia
Keterangan OD OS
Warna Hitam Hitam
Letak Simetris Simetris
Palpebra superior
Keterangan OD OS
Edema Tidak ada Tidak ada
Nyeri Tekan (-) (-)
Ektropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fissura palpebra 10 mm 10 mm
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
Pseudoptosis Tidak ada Tidak ada
Palpebra inferior
Keterangan OD OS
Edema Tidak ada Tidak ada
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Ektropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fissura palpebra 10 mm 10 mm
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
Pseudoptosis Tidak ada Tidak ada
Konjungtiva tarsalis superior
Keterangan OD OS
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Anemia Tidak ada Tidak ada
Konjungtiva tarsalis inferior
Keterangan OD OS
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Anemia Tidak ada Tidak ada
Konjungtiva bulbi
Keterangan OD OS
Injeksi Konjungtiva Tidak ada Tidak ada
Keterangan OD OS
Punctum Lakrimalis Terbuka Terbuka
Tes Anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sklera
Keterangan OD OS
Warna Putih Putih
Ikterik Tidak ada Tidak ada
Kornea
Keterangan OD OS
Kejernihan Jernih Jernih
Permukaan Licin Licin
Ukuran 12 mm 12 mm
Sensibilitas Baik Baik
Inflitrat Tidak ada Tidak ada
Ulkus Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Arkus senilis Ada Ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Tes Placido Regular Regular
Bilik mata depan
Keterangan OD OS
Kedalaman Dalam Dangkal
Kejernihan Jernih Jernih
Hifema Tidak ada Tidak ada
Hipopion Tidak ada Tidak ada
Efek Tyndall Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Iris
Keterangan OD OS
Warna Hitam hitam
Kriptae Jelas Jelas
Bentuk Bulat Bulat
Sinekia Tidak ada Tidak ada
Koloboma Tidak ada Tidak ada
Pupil
Keterangan OD OS
Letak Di tengah Di tengah
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran 3 mm 4 mm
Refleks cahaya langsung Positif Positif
Refleks cahaya tak Positif Positif
langsung
Lensa
Keterangan OD OS
Kejernihan Jernih Sedikit Keruh
Letak Di tengah Di tengah
Shadow test Negative Positif
Badan kaca
Keterangan OD OS
Kejernihan Jernih Jernih
Fundus okuli
Keterangan OD OS
Refleks Fundus (+) (+)
Papil
0.5 0.7
Fundus okuli
Arteri Vena 2/3 2/3
Retina
Kampus visi
Keterangan OD OS
Tes Konfrontasi Tidak sama dengan Tidak sama dengan
pemeriksa pemeriksa
Resume
Pasien Ny. S, wanita, umur 65 tahun datang dengan
keluhan penglihatan mata kiri buram sejak sekitar
tiga bulan yang lalu
Keluhan ini pertama kali muncul sejak enam tahun
yang lalu, makin lama makin memberat
Pasien merasa seperti ada yang menghalangi
pandangan pada mata kirinya sehingga pasien
merasa tidak dapat melihat secara luas seperti dulu
Terdapat keluhan seperti ada yang mengganjal
pada mata pasien
Pada mata kiri pasien mengeluh penglihatannya
seperti ditutupi asap. Pasien mempunyai riwayat
hipertensi dan diabetes mellitus terkontrol
Hasil pemeriksaan tekanan darah 140-90 mmHg
Pemeriksaan visus OD 0.5 (maju dengan pinhole),
pada OS 0.4 (pinhole tidak maju)
Lensa koreksi OD S+ 3.00 C -1.50 x 90 Add
S+ 3.00 dan OS S+ 3.50 C-1.00 x 90 Add
S+3.00. pemeriksaan bilik mata depan kiri
sudutnya dangkal, shadow test OD (-) OS (+)
Pemeriksaan fundus okuli didapatkan papil
dengan CD ratio 0.7 pada OS dan 0.5 pada
OD. Adanya peningkatan tekanan intraokular
dengan penyempitan lapang pandang
Diagnosis kerja
Glaukoma Kronis OS
Katarak imatur OS
Astigmatikus kompositus
Presbiopi ODS
Diagnosis banding
Hipertensi okuli
Anjuran Pemeriksaan
Genioskopi
Perimetri
Penatalaksanaan
Timolol tetes mata 0,5% 2 x 1 gtt OS
Pilocarpin tetes mata 2% 1x1 gtt OS
Prognosis
Pembahasan
SUBJECTIVE
Pasien wanita, berumur 65 tahun datang
dengan keluhan penglihatan terasa makin
buram sejak 3 bulan SMRS. Keluhan
dirasakan perlahan semakin memburuk
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan
diabetes mellitus
Pasien merasa seperti ada yang
menghalangi pandangan pada mata kirinya
Pada mata kiri pasien mengeluh
penglihatannya seperti ditutupi asap
Objective
Keterangan OD OS
Tajam Penglihatan 0.5 0.4
Koreksi S+ 3.00 C-1.50 x 90 S+ 3.50 C-1.00 x 90
Addisi S+3.00 S+3.00
Lensa
Keterangan OD OS
Kampus Visi
Keterangan OD OS
Tes Konfrontasi Tidak sama dengan Tidak sama dengan
pemeriksa pemeriksa
Assesment
Glaukoma Kronis OS
Katarak imatur OS
Astigmatikus hipermetrop kompositus
Presbiopi ODS
Planning
Melakukan pemeriksaan lapang pandang
Melakukan pemeriksaan tio secara berkala
Pemberian tetes mata timolol dan pilokarpin untuk
menurunkan tio
Memakai kacamata
TINJAUAN PUSTAKA
Glaukoma adalah suatu neuropati optic kronik
didapat yang ditandai oleh pencekungan (cupping)
diskus optikus, penyempitan lapang pandang, dan
peningkatan tekanan intraokuler
Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi
mata dengan terjadinya cacat lapang pandang
dan kerusakan anatomi berupa ekskavasi
(penggaungan) serta degenerasi papil saraf optic
yang dapat berakhir dengan kebutaan
Badan siliar
Sudut bilik mata depan : Dibentuk dari bagian
batang iris, badan siliar bagian anterior, sklera
trabecular meshwork, dan garis Schwalbe
Sistem aliran aquos:
Trabecular meshwork
Kanal Schlemm
Bagian pengumpul
Glaukoma
Glaukoma merupakan penyakit neuro-optic yang
menyebabkan kerusakan serat optik, ditandai
dengan atrofi papil nervus opticus, ekskavasi
glaukomatosa, serta kerusakan lapang pandang
Glaukoma kronik
Neuropati optik kronik dan progresif pada usia
dewasa dimana tekanan intra okular (TIO)
berkontribusi pada kerusakan dan tidak
teridentifikasi faktor lainnya, dengan karakteristik
atropi nervus optikus, dan hilangnya sel dan akson
ganglion retinal, dan memiliki dengan
sudut iridocorneal yang terbuka
Klasifikasi
Glaukoma Kongenital
Glaukoma Primer
POAG
PCAG
Glaukoma Sekunder
Perubahan lensa
Kelainan uvea
Trauma
Penggunaan kortikosteroid
Rubeosis iridis
Operasi
Epidemiologi
2010 45 juta. 2020 58,5 juta
47% ras asia
1:100 populasi pada umur 40 tahun
POAG untuk pasien usia lebih dari 40 tahun 1.86%
Faktor Resiko
Faktor Risiko (herediter, umur, ras, miopi, diabetes,
rokok, tekanan darah tinggi)
Peningkatan TIO (menurunnya aliran aqueous yang
diakibatkan dari meningkatnya resistensi pada
aliran keluar aqueous)
Responsivitas terhadap Kortikosteroid
Tanda dan Gejala
Gejala
Penurunan penglihatan
Tanda
Px. Visus
Px. Pupil
Tonometri
Schiotz
Patofisiologi
Ket: Aliran normal melalui anyaman trabekula (panah besar)
dan rute uveasklera (panah kecil) dan anatomi yang
berhubungan. Kebanyakan aliran humor aquos melewati
anyaman trabekula. Setiap rute dialirkan ke sirkulasi vena
mata.
Ket: Pada glakuoma sudut tertutup, posisi abnormal iris sehingga
memblok aliran humor aquos melewati sudut bilik mata depan
(iridocorneal)
Pemeriksaan penunjang
Gambar 1. Diskus optikus Gambar 2. Rasio C/D pada Gambar 3. Cup nervus
normal. Lihat batas tegas dari nervus optikus ini mendekati optikus yang bersifat
diskus optikus, demarkasi 0,6. Hubungan klinis dengan glaukomatous. Cup pada
yang jelas dari cup, dan riwayat dari pasien dan juga nervus optikus ini membesar
warna pink cerah dari sisi pemeriksaan menunjukkan sampai 0,8, dan terdapat
neuroretinal. bahwa nervus optikus ini penipisan yang khas pada sisi
abnormal. inferior neuroretinal,
terbentuk suatu takik.
Tes provokasi
1. Uji Minum Air
2. Uji Steroid
3. Uji Variasi Diurnal
4. Uji Kamar Gelap
5. Uji provokasi pilokarpin
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Beta blocker: menghambat produksi humor akuoeus