KERATITIS NUMULARIS
DISUSUN OLEH:
Yolanda Erizal
112017193
PEMBIMBING: dr Puranto Budi S. Sp.M
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. B
Usia : 20 tahun
Pekerjaan : TNI
Agama : Islam
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Status Generalis
Kepala : Normocephal
Mata : Status Oftalmologi
THT : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
Leher : Dalam batas normal
Thoraks : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Endokrin : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam batas normal
Status Ofthalmologi
KETERANGAN OD OS
Tajam penglihatan 6/6 6/21
Koreksi Tidak ada Tidak ada
Addisi Tidak ada Tidak ada
Distansia Pupil 63 mm / 61 mm
Kacamata lama Tidak ada Tidak ada
Kedudukan bola mata
KETERANGAN OD OS
Eksoftamus Tidak ada Tidak ada
Endoftalmus Tidak ada Tidak ada
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Palpebra Superior dan Inferior
KETERANGAN OD OS
Edema Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Ektropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fissura palpebra 10 mm 10 mm
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
Pseudoptosis Tidak ada Tidak ada
Konjungtiva Tarsalis Superior dan Inferior
KETERANGAN OD OS
Hiperemis Tidak ada Ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Anemia Tidak ada Tidak ada
Kemosis Tidak ada Tidak ada
Konjungtiva bulbi
KETERANGAN OD OS
Injeksi konjungtiva Tidak ada ada
Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada
Sistem lakrimalis
KETERANGAN OD OS
Punctum Lacrimal Terbuka Terbuka
Epifora Tidak ada Tidak ada
Tes anel Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Sklera
KETERANGAN OD OS
KETERANGAN OD OS
Kedalaman Dalam Dalam
Kejernihan Jernih Jernih
Hifema Tidak ada Tidak ada
Hipopion Tidak ada Tidak ada
Efek Tyndall Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Iris
KETERANGAN OD OS
Warna Cokelat Cokelat
Kriptae Jelas Jelas
Bentuk Bulat Bulat
Sinekia Tidak ada Tidak ada
Koloboma Tidak ada Tidak ada
Pupil
KETERANGAN OD OS
Letak Di tengah Di tengah
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran ± 3 mm ± 3 mm
Refleks cahaya langsung Positif Positif
Refleks cahaya tidak langsung Positif Positif
Lensa
KETERANGAN OD OS
Kejernihan Jernih Jernih
Letak Di tengah Di tengah
Shadow Test Negatif Negatif
Badan kaca
KETERANGAN OD OS
KETERANGAN OD OS
Reflex Fundus Positif Positif
Papil
- Bentuk Bulat Bulat
- Warna Jingga Jingga
- Batas Tegas Tegas
- CD Ratio 0, 3 0, 3
Arteri Vena 2:3 2:3
Retina
- Perdarahan Tidak ada Tidak ada
- Exudat Tidak ada Tidak ada
- Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Makula Lutea
- Reflex Fovea Positif Positif
- Edema Negatif Negatif
Palpasi
KETERANGAN OD OS
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Massa Tumor Tidak ada Tidak ada
Tensi Okuli Per palpasi normal Per palpasi normal
Tonometri digital Per palpasi normal Per palpasi normal
Lapang Pandang
KETERANGAN OD OS
Diagnosis
Banding
• Keratitis superfisialis pungtata
• Konjungtivitis
• Uveitis
Pemeriksaan
anjuran
• Slitlamp
• Kerokan kornea dengan Giemsa
• PCR
Penatalaksaan
Medikamentaso
• C lyteers (sodium clorida 4,4 mg) teteskan 1-2 tetes pada mata kiri, 3-4 kali
sehari
• C polydex( polymyxin B sulfate 10.000IU, neomicyn sulfate setara neomycin
base 3,5mg, gremicidin 0,025mg) 1-2 tetes mata sakit, setiap 4 jam selama 7-
10 hari.
• Asiklovir oral 4 x 500 mg
• Rawat jalan.
Non-Medikamentosa
• Menghindari kontaminasi terhadap mata yang sehat.
• Tidak menggosok mata yang sakit kemudian menyentuh mata yang sehat.
• Mencuci tangan setiap kali selesai memegang mata yang sakit dan
menggunakan tisu.
• Handuk atau sapu tangan baru yang digunakan untuk membersihkan mata
yang sakit.
• Hindari cahaya matahari
Prognosis
ad vitam : ad bonam
ad sanationam : ad bonam
ad fungsionam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Pendahuluan
Kornea bagian anterior dari mata,
yang merupakan bagian dari media
refraksi,
Keratitis suatu peradangan kornea
yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan
jamur
• Lapisan Kornea :
1. Epitel : squamos bertingkat tak
berkeratin
2. Membran Bowman : resisten terhadap infeksi
dan cidera dan tidak mampu bergenberasi.
3. Stroma : 90% dari ketebalan kornea, lapisan
tengah pada kornea.
4. Membran descement: elastis dan jernih
5. Endotel; : tidak punya daya regenerasi.
Dibasahi cairan humor equos.
Defenisi Keratitis
Keratitis: inflamasi pada kornea, yang
dapat terjadi akibat infeksi oleh
mikroorganisme maupun non infeksi
karena proses autoimun.
tersering), kekeringan kornea, pajanan cahaya yang terlalu terang, benda asing, reaksi alergi
terhadap kosmetik, debu, polusi atau bahan iritan lainnya, kekurangan vitamin A dan
Superfisial
subepitel Numularis, disiform
interstitial
Profunda
disiformis
sklerotikan
SUPERFISIAL Keratitis subepitelial, tes fluoresin (-)
Replikasi virus pada sel epitel diikuti penyebaran toksin pada stroma kornea
sehingga menimbulkan kekeruhan atau infiltrat berbentuk bulat seperti mata uang
GEJALA UMUM
Mata merah
Rasa silau,
Epiforia
Kelilipan
Penglihatan menjadi sedikit kabur
Mata terasa perih,
Gatal
Mengeluarkan kotoran
Diganosis
Penurunan tajam penglihatan,silau, mata merah, merasa
Anamnesis kelilipan, nyeri terkecuali pada keratitisneuroparalitika,
fotofobia, lakrimasi, blefarospasme,
Tes placido
Pemeriksaan Uji fluorensensi
Tes Fiste
Penunjang Bakteriologi
Uji sensibilitas kornea
Placedo
Abses kornea
Uveitis anterior
Endoftalmitis
Keratitis
Bakteri
• Belum diidentifikasi jenis jamur penyebabnya. Topikal
amphotericin B 1,02,5 mg/ml, thiomerosal (10 mg/ml),
natamycin > 10 mg/ml, golongan imidazole.
• Jamur berfilamen. Untuk golongan II : Topikal amphotericin
Keratitis jamur B, thiomerosal, natamycin (obat terpilih), imidazole (obat
terpilih).
• Ragi (yeast). Amphoterisin B, natamycin, imidazole
• Golongan Actinomyces yang sebenarnya bukan jamur
sejati. Golongan sulfa, berbagai jenis antibiotik.