Anda di halaman 1dari 28

PRESENTASI KASUS

AFAKIA
Narasumber :
dr. Nurbuanto T, Sp.M

Disusun oleh:
Bramadi Sihagung 07120090058

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO
Periode 5 Januari 2015 6 Februari 2015
Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 64 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Tanjung Priok, Jakarta Utara
Anamnesis
Autoanamnesis tanggal : 15 Januari
2015
Keluhan Utama: Penglihatan mata kiri
kurang jelas tanpa disertai mata merah
sejak 1 bulan yang lalu
Keluhan Tambahan: Tidak ada
Riwayat Perjalanan
Penyakit

tidak memakai
kacamata
untuk
Muncul keluhan
mengatasi
disertaipenglih
keluhan
operasi katarak atan mata
tersebut,
22 Desember kirinya seperti
belum
2014 ada yang
mendapatkan
bergoyang -
penanganan
goyang
terhadap
keluhan
tersebut
Penglihatan pasien dari hari kehari tidak
dirasakan menurun dan tidak disertai
keluhan lain seperti mata merah, mata
sakit, kepala pusing dan penglihatan
seperti ada pelangi saat melihat cahaya.
Pasien menyangkal sulit beradaptasi di
ruang gelap.
Pasien menyangkal memiliki riwayat
tekanan darah tinggi dan riwayat pernah
meminum obat untuk penyakit TBC.
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi: Disangkal
DM : Ada, sejak +/- 10 tahun yang
lalu
Trauma Mata : Disangkal
Katarak: Operasi mata kanan pada
Agustus 2013, operasi mata kiri pada
Desember 2014

Riwayat Penyakit Keluarga:


Tidak ada anggota keluarga yang
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kepala : Normocephal
Kesadaran: Compos
Hidung : tidak dilakukan
Mentis Telinga : tidak dilakukan
Tanda Vital Leher : tidak dilakukan

Tekanan darah : tidak Jantung : tidak dilakukan

dilakukan Paru-paru : tidak dilakukan


Abdomen : tidak dilakukan
Nadi : 82 kali per menit Extremitas : akral hangat

Pernafasan: 20 kali per


menit
Suhu: Afebris
Status Oftalmologi
1.Visu
s

KETERANGAN OD OS

Tajam penglihatan 0,2 1/60

Koreksi C-2,00 x 90 -> 0,8 S+10,00 -> 0,6

Addisi S+ 2.75 S+2.75

Distansia Pupil 64/62 mm 64/62 mm

Kacamata lama Tidak ada Tidak ada


2. Kedudukan bola
mata

KETERANGAN OD OS

Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada

Endoftalmus Tidak ada Tidak ada

Deviasi Tidak ada Tidak ada


Baik ke semua arah
Gerakan bola Baik ke semua arah
Pergerakan
mata Pergerakan maksimal
maksimal
3. Supra silia
KETERANGAN OD OS

Warna Hitam Hitam

Letak Simetris Simetris


4. Palpebra superior inferior

KETERANGAN OD OS
Edema Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Ektropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fissura palpebra 10 mm 10 mm
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
Pseudoptosis Tidak ada Tidak ada
5. Konjungtiva tarsalis superior & Inferior
KETERANGA OD OS
N
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Anemia Tidak ada Tidak ada
Kemosis Tidak ada Tidak ada
6. Konjungtiva bulbi
KETERANGAN OD OS
Injeksi Tidak ada Tidak ada
konjungtiva
Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada
Perdarahan Tidak ada Tidak ada
subkonjungtiva
Pterigium Tidak ada Tidak ada
Pinguekula Tidak ada Tidak ada
Nevus Tidak ada Tidak ada
Pigmentosus
Kista dermoid Tidak ada Tidak ada
7. Sistim lakrimalis
KETERANGANOD OS
Punctum Terbuka Terbuka
Lacrimal
Tes anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
8. Sklera
KETERANGAN OD OS

Warna Putih Putih


Ikterik Tidak ada Tidak ada

9. Kornea
Kejernihan Jernih Jernih
Permukaan Licin Licin
Ukuran mm mm
Sensibilitas Baik Baik
Infiltrat Tidak ada Tidak ada
Ulkus Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Arkus senilis ada ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
10. Bilik mata depan
KETERANGAN OD OS
Kedalaman Normal Dalam
Kejernihan Jernih Jernih
Hifema Tidak ada Tidak ada
Hipopion Tidak ada Tidak ada
Efek Tyndall Tidak dilakukan Tidak dilakukan

11. Iris
KETERANGAN OD OS
Warna Coklat Coklat
Kehitaman Kehitaman
Kriptae Jelas Jelas
Bentuk Bulat Tremulen
Sinekia Tidak ada Tidak ada
Koloboma Tidak ada Tidak ada
12. Pupil
KETERANGAN OD OS
Letak Di tengah Di tengah
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran 3 mm 3 mm
Refleks cahaya Positif Positif
langsung
Refleks cahaya tidak Positif Positif
langsung
13. Lensa
KETERANGAN OD OS
Kejernihan Jernih -
Letak IOL, di-
tengah
Shadow Test Negatif Negatif
14. Badan kaca
KETERANGAN OD OS
Kejernihan Jernih Jernih
15. Fundus okuli
KETERANGAN OD OS
a. Papil
Bentuk Bulat Bulat
Batas Tegas Tegas
Warna Kuning Kuning kemerahan
kemerahan
b. Makula Lutea
Refleks Positif Menurun
Edema Tidak ada Ada
c. Retina
Perdarahan Tidak ada Ada, dot and blot
(+)
C/D Ratio 0,3 mm 0,3 mm
Ratio AV 2:3 2:3
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
16. Palpasi
KETERANGAN OD OS
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Massa Tumor Tidak ada Tidak ada
Tensi Okuli Normal /Normal /
palpasi palpasi

17. Kampus visi


KETERANGAN OD OS
Tes KonfrontasiTidak Tidak
dilakukan dilakukan
Resume
Pasien Ny. R, 64 tahun datang dengan keluhan
penglihatan mata kiri kurang jelas tanpa disertai
mata merah selama 1 bulan. Keluhan tersebut
muncul setelah operasi katarak mata kiri disertai
keluhan penglihatan mata kiri seperti ada yang
bergoyang-goyang.
Pasien menyangkal terdapat mata merah, mata
sakit, kepala pusing dan penglihatan seperti ada
pelangi saat melihat cahaya. Pasien menyangkal
sulit beradaptasi di ruang gelap. Pasien
menyangkal memiliki riwayat tekanan darah tinggi
dan riwayat pernah meminum obat untuk penyakit
TBC.
1.Visu
s

KETERANGAN OD OS

Tajam penglihatan 0,2 1/60

Koreksi C-2,00 x 90 -> 0,8 S+10,00 -> 0,6

Addisi S+ 2.75 S+2.75

Distansia Pupil 64/62 mm 64/62 mm

Kacamata lama Tidak ada Tidak ada


10. Bilik mata depan
KETERANGAN OD OS
Kedalaman Normal Dalam
Kejernihan Jernih Jernih
Hifema Tidak ada Tidak ada
Hipopion Tidak ada Tidak ada
Efek Tyndall Tidak dilakukan Tidak dilakukan

11. Iris
KETERANGAN OD OS

Warna Coklat Kehitaman Coklat Kehitaman

Kriptae Jelas Jelas

Bentuk Bulat Tremulen

Sinekia Tidak ada Tidak ada

Koloboma Tidak ada Tidak ada

13. Lensa
KETERANGAN OD OS

Kejernihan Jernih -
Letak IOL, di tengah -
Shadow Test Negatif Negatif
Diagnosis
OD : Astigmatismus miopikus simpleks
OS : Afakia post Op Pheco, Non
proliferative diabetic retinopathy, suspek
cystoid macular edema

DD: Kelainan refraksi (Astigmatisme dan


Hipermetropia)
Anjuran Pemeriksaan
Darah rutin : Hb, Ht, leukosit, GDS,
PT/APTT
Pemeriksaan EKG
Tonometri
Biometri
Penatalaksanaan
Koreksi visus dengan penggunaan
kacamata
Rencana operasi pemasangan IOL
Kontrol 1 bulan sekali
Medika mentosa:
Norfloxacin 4 x 1 gtt ODS
Ashtenof 4 x 1 gtt ODS
Normafit 1 x 1 tab
Prognosis
Analisa Kasus
Anamnesis
Afakia kehilangan akomodasi
penglihatan mata kirinya kurang dan
merasa seperti ada yang bergoyang
goyang, keluhan dirasakan sejak 1
tahun yang lalu setelah operasi katarak,
dan tidak ada mata merah
Pemeriksaan Fisik
Visus: Visus mata kiri 1/60 dikoreksi
S+10.00 -> 0,6 addisi S+2.75
hipermetropia tinggi afakia
Pada pemeriksaan lensa, mata kiri tidak ada dan
hasil shadow test (-) lalu pasien memiliki
riwayat Op katarak yang tidak dipasang lensa.
Pada pemeriksaan iris mata kiri ditemukan
bentuk tremulens.
blot and clot (+) dan pasien memiliki riwayat
diabetes mellitus selama 10 tahun, sehingga
menunjang diagnosis non proliferative diabetic
retinopathy.
ditemukan juga pada funduscopy refleks makula
menurun dan tampak edema sehingga
menunjang diagnosis cystoid macular edema.
Prognosis pasien ini ad bonam untuk mata
kiri dikarenakan keadaan ini bisa diatasi
dengan kaca mata plus tebal atau kaca mata
afakia, penggunaan lensa kontak. Segala
tindakan tersebut memiliki beberapa
kelemahan contohnya pada penggunaan
kaca mata afakia ;
benda-benda akan tampak lebih besar dari
ukuran sebenarnya
luas lapang pandangan terbatas
kacamata lebih berat
Pada pasien ini afakia terjadi karena
tindakan pembedahan pada pengelolaan
katarak yang menyebabkan vitreous wick
sehingga IOL tidak dapat langsung
dipasang karena diperlukan manajemen
untuk mengatasinya terlebih dahulu.
Manajemen tersebut dapat dilakukan
tindakan oleh dokter spesialis mata
subspesialis vitreoretina. Sehingga pada
pasien ini dirujuk kepada dokter
subspesialis tersebut.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai