Anda di halaman 1dari 5

TOPIK : Hemoroid interna grade 3-4

Obyektif presentasi:

1. Keilmuan 2. Keterampilan 3. Penyegaran 4. Tinjauan pustaka


5. Diagnostik 6. Manajemen 7. Masalah 8. Istimewa
9. Neonatus 10. Bayi 11. Anak 12. Remaja
13. Dewasa 14. Lansia 15. Bumil

Deskripsi:

Tn. R, 22 tahun, datang dengan keluhan benjolan di anus yang tidak bisa di masukkan ke
dalam, dan buang air besar disertai darah. Darah berwarna merah segar dan tidak bercampur
dengan feses. Benjolan sudah ada sejak 6 tahun yang lalu, dan dapat di masukkan kembali
setelah BAB, namun satu minggu SMRS benjolan tersebut terus menerus keluar.

Pada pemeriksaan fisik di regio anus ditemukan:

Inspeksi : Pada posisi jam 3 terdapat benjolan berbentuk bulat berwarna


kemerahan di sekitar anus dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm.
Palpasi : nyeri tekan (-), konsistensi kenyal, mudah digerakkkan.

Tujuan: memperbaiki KU pasien, menghilangkan benjolan hemoroid

Bahan bahasan: tinjauan pustaka dan kasus

Cara membahas: diskusi

Data Pasien

Nama: Tn. R

No. RM: 15048XXX

Portofolio: Hemoroid Interna grade 4 Page 1


Nama Rumah sakit: RSPB

Data Utama untuk Bahan Diskusi

1. Diagnosis/Gambaran klinis: laki-laki, 22 tahun, benjolan di anus yang tidak dapat di


masukkan, buang air besar di sertai darah merah segar, conjungtiva anemis +/+.
2. Riwayat pengobatan: os belum pernah berobat untuk keluhan ini
3. Riwayat kesehatan: pasien sebelumnya mempunyai pola makan yang kurang baik,
kurang serat, kurang makan buah, tidak mencukupi kebutuhan cairan harian, dan
sering mengedan saat buang air besar
4. Riwayat keluarga: tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan yang
sama
5. Riwayat pekerjaan: os merupakan karyawan swasta di salah satu perusahaan

Daftar Pustaka

1. Simadibrata,M.Hemoroid. Dalam: Sudoyo AW, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI;
2009. hal 587-90.
2. Jong WD, Sjamsuhidayat R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC; 2005. hal 672-75.
3. Sylvia A.price. Gangguan Sistem Gastrointestinal. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2005.
4. Junaidi P, Soemasto AS, Amelz H. Perdarahan per anum. Dalam : Kapita Selekta
Kedokteran. Media Aesculapius FKUI. 2005. h 362-4.

Hasil Pembelajaran

1. Diagnosis Hemoroid
2. Perbedaan hemoroid interna dan eksterna
3. Faktor resiko hemoroid

Portofolio: Hemoroid Interna grade 4 Page 2


4. Pengobatan hemoroid
5. Edukasi tentang penyakit dan pencegahannya

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio

1. Subyektif
Tn. R, 22 tahun. Keluhan sekarang benjolan di anus yang tidak bisa di masukkan,
buang air besar di sertai darah. Keluhan awal muncul 6 tahun yang lalu.

2. Objektif
Hasil dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan riwayat kebiasaan pasien mendukung ke
arah diagnosis hemoroid interna grade 4. Diagnosis di tegakkan berdasarkan:
Anamnesis dan gejala klinis
Pemeriksaan fisik yang khas
Pola makan, riwayat kebiasaan pasien yang sering mengedan saat buang air
besar
Tidak di temukan luka lain di sekitar anus

3. Assessment
Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang
berasal dari pleksus hemoroidalis.
Hemoroid dibedakan antara yang intern dan ekstern. Hemoroid intern adalah pleksus
v.hemoroidalis superior di atas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Hemoroid
intern ini merupakan bantalan vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rectum
sebelah bawah. Sering hemoroid terdapat pada tiga posisi primer, yaitu kanan-depan,
kanan-belakang, dan kiri lateral. Hemoroid yang lebih kecil terdapat di antara ketiga
letak primer tersebut.
Hemoroid eksterna merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroid inferior
terdapat di sebelah distal garis mukokutan di dalam jaringan di bawah epitel anus.
Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan atau inflamasi vena hemoroidalis yang
disebabkan oleh faktor-faktor risiko/pencetus. Faktor risiko hemoroid antara lain faktor
mengedan pada buang air besar yang sulit, pola buang air besar yang salah (lebih
banyak memakai jamban duduk, terlalu lama duduk di jamban duduk sambil membaca,

Portofolio: Hemoroid Interna grade 4 Page 3


merokok), peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor (tumor usus, tumor
abdomen), kehamilan (adanya penekanan janin pada abdomen dan perubahan
hormonal), usia tua, konstipasi kronik, diare kronik atau diare akut yang berlebihan,
hubungan seks peranal, kurang minum air, kurang makan makanan berserat (sayur dan
buah), kurang olahraga/mobilitas.
Keluhan penyakit ini antara lain: buang air besar sakit dan sulit, dubur terasa panas,
serta adanya benjolan di dubur, perdarahan melalui dubur.
Kebanyakan pasien hemoroid derajat pertama dan kedua dapat ditolong dengan
tindakan local yang sederhana disertai nasehat tentang makan. Makanan sebaiknya
terdiri atas makanan berserat tinggi. Makanan ini membuat gumpalan isi usus besar,
namun lunak sehingga mempermudah defekasi dan mengurangi keharusan mengedan
secara berlebihan.
Supositoria dan salep anus diketahui tidak mempunyai efek yang bermakna kecuali
efek anestetik dan astringen.
Terapi bedah dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun dan pada
penderita hemoroid derajat III atau IV. Terapi bedah juga dapat dilakukan pada
penderita dengan perdarahan berulang dan anemia yang tidak sembuh dengan cara
terapi lainnya yang lebih sederhana. Penderita hemoroid derajat IV yang mengalami
thrombosis dan kesakitan hebat dapat ditolong segera dengan hemoroidektomi.
Pendekatan konservatif hendaknya diusahakan terlebih dahulu pada semua kasus.
Hemoroidektomi pada umumnya memberikan hasil yang baik. Sesudah terapi penderita
harus diajari untuk menghindari obstipasi dengan makan makanan serat agar dapat
mencegah timbulnya kembali gejala hemoroid.
Tata laksana pada pasien ini, diberikan obat untuk memperbaiki defekasinya. Ardium
diresepkan untuk pasien untuk memperbaiki inflamasi, perdarahan, dan prolaps. Pasien
juga diberikan Transamin dan Vit.K dengan tujuan untuk hemostatiknya. Tata laksana
selanjutnya adalah, menghentikan perdarahan langsung dari sumber perdarahannya.
Dalam hal ini, dilakukan hemoroidektomi.
4. Planning
Pemberian ardium dan borragynol suppositoria untuk menghilangkan nyeri
Pemberian solac syrup untuk memperbaiki defekasi
Pemberian injeksi transamin dan vitamin k untuk memperbaiki hemostatik
Dilakukan tindakan hemoroidektomi untuk menghentikan perdarahan

Portofolio: Hemoroid Interna grade 4 Page 4


Pemberian antibiotik post operasi untuk mencegah infeksi

Portofolio: Hemoroid Interna grade 4 Page 5

Anda mungkin juga menyukai