Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN LINEN

No. Dokumen
RSIA DENTATAMA
Jl.Perintis Kemerdekaan
No. 6

02/PPI7.1/III/2015

No. Revisi
0

Halaman
1/ 1

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Tanggal terbit

Direktur RSIA Dentatama

23 Maret 2015
dr. Subagyo Siswoyo, Mkes

PENGERTIAN

Manajemen Linen adalah suatu pengelolaan yang dimulai dari


pengumpulan linen kotor dari masing masing ruangan,
pengangkutan, pencucian, penyetrikaan, penyiapan dan penggunaan
kembali linen yang sudah bersih.

TUJUAN

Untuk mendapatkan kualitas linen yang baik, nyaman, siap pakai dan
mengantisipasi terjadinya pencemaran infeksi dan efek penggunaan
bahan bahan kimia.

KEBIJAKAN

Untuk Perncegahan dan Pengendalian Penyakit Rumah Sakit


melaksankan sterilisasi dan linen laundry sesuai dengan perundangundangan yang berlaku.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Perawat mengumpulkan linen kotor dari masing-masing


ruangan
2. Linen kotor dari ruangan diambil dan dibawa ke ruang linen
kotor menggunakan troli.
3. Pisahkan linen infeksius dan non infeksiuss
4. Linen infeksius masuk ke ember tutup warna merah dan yang
non infeksius masuk kedalam ember warna biru
5. Menghitung dan mencatat linen kotor dan menyerahkan ke
petugas laundry 1 ( satu ) kali sehari setiap pagi.
6. Linen non infeksius ditimbang lalu direndam dengan rinso.
7. Linen yang infeksius direndam dengan Bayclean
8. Linen yang sudah rapi dan disetrika dicocokan dengan linen
pada waktu penyerahan linen kotor, jika tidak sesuai harus
dicari penyebabnya.
9. Memasukkan linen ke lemari sesuai masing- masing ruangan.
Unit Rawat Inap
Unit Rawat Jalan
Unit IGD

PENGAMBILAN LINEN KOTOR DI RUANGAN


No. Dokumen
RSIA DENTATAMA
Jl.Perintis Kemerdekaan
No. 6
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

No. Revisi
0

Halaman
1/ 1

61/PPI.7.1/IV/2015

Tanggal terbit

Ditetapkan,
Direktur RSIA Dentatama

23 April 2015
dr. Subagyo Siswoyo, Mkes

PENGERTIAN

TUJUAN

Linen Kotor adalah


linen yang dipakai oleh pasien dan
terkomtaminasi / tidak terkomtaminasi dengan darah, cairan tubuh
dan faeces yang berasal dari pasien
Untuk mencegah penularan penyakit dari pasien ke pasien lain.

KEBIJAKAN

Untuk Perncegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


melaksankan sterilisasi dan linen laundry sesuai dengan perundangundangan yang berlaku.

PROSEDUR

1. Perawat mencuci tangan dengan sabun 10 15 detik sebelum


dan sesudah melakukan pekerjaan.
2. Gunakan APD : sarung tangan , masker, apron.
3. Linen kotor terinfeksi lipat bagian yang terinfeksi kedalam ,
lalu masukkan ke plastic tertutup dan dimasukkan ke ember
tertutup warna merah.
4. Untuk linen non infeksius lipat masukan ember warna biru.
5. Noda darah atau feses dimasukkan dalam ember , basahkan
dengan air diberi deterjen.
6. Linen kotor dihitung dan diserahkan ke londry setiap pagi.
7. Serah terima linen kotor perawat dan petugas londry.

UNIT TERKAIT

Unit Rawat Inap


Unit Rawat Jalan
Unit IGD

PENERIMAAN LINEN KOTOR DAN PENIMBANGAN


No. Dokumen
RSIA DENTATAMA
Jl.Perintis Kemerdekaan
No. 6

No. Revisi
0

Halaman
1/ 1

62/PPI.7.1/IV/2015
Ditetapkan,

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Tanggal terbit
23 April 2015

Direktur RSIA Dentatama

dr. Subagyo Siswoyo, Mkes


PENGERTIAN

Linen Kotor adalah linen yang terkomtaminasi / tidak terkomtaminasi


dengan darah, cairan tubuh dan faeces yang berasal dari pasien

TUJUAN

Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


melaksanakan penimbangan untuk menentukan jumlah bahan
pembersih dan anti sptik dalam pencucian.

KEBIJAKAN

Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


melaksanakan sterelisasi dan linen Laundry sesuai dengan uandangundang yang berlaku.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Petugas mencuci tangan dengan sabun 10 15 detik sebelum


dan sesudah melakukan pekerjaan.
2. Gunakan APD
3. Lakukan pemilahan berdasarkan kreteria:
- Linen infeksius berwarna
- Linen tidak infeksius tidak berwarna
- Linen tidak infeksi
- Linen asal OK
4. Upayakan tidak melakukan penyortiran untuk linen yang
terinfeksi.
5. Penimbangan sesuai kapasitas dan kreteria poin 4.
6. Keluarkan linen infeksius dari ember merah tanpa membuka
kantong plastik.
Unit Rawat Inap
Unit Rawat Jalan
Unit IGD

PENCUCIAN LINEN KOTOR

RSIA DENTATAMA
Jl.Perintis Kemerdekaan
No. 6

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

63/PPI.7.1/IV/2015

1/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Tanggal terbit

Kepala RSIA Dentatama

23 April 2015
dr. Subagyo Siswoyo, Mkes

PENGERTIAN

Pencucian Linen Kotor adalah proses untuk menghilangkan noda dan


bebas dari mikroorganisme patogen .

TUJUAN

Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan resiko


penularan dari pasien ke pasien lain melaksanakan pencucian Linen
sesuai standar.

KEBIJAKAN

Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


melaksanakan sterelisasi dan linen Laundry sesuai dengan uandangundang yang berlaku.

PROSEDUR

Sebelum melakukan pencucian setiap harinya lakukan pemanasandesinfeksi untuk membunuh microorganism.
Persyaratan pemanasan-desinfeksi untuk pencucian adalah 65 C
selama 10 menit atau 70 C dengan bahan kimia baiklin.
Untuk dapat mencapai tujuan pencucian harus mengikuti persyaratan
teknis pencucian.

UNIT TERKAIT

Unit Rawat Inap


Unit Rawat Jalan
Unit IGD

PENYETRIKAAN DAN PELIPATAN LINEN

RSIA DENTATAMA
Jl.Perintis Kemerdekaan
No. 6

No. Dokumen

No. Revisi
0

Halaman
2/ 2

Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Tanggal terbit
23 Maret 2015

Kepala RSIA Dentatama

dr. Subagyo Siswoyo, Mkes


PENGERTIAN

Penyetrikaan dan Pelipatan Linen adalah proses untuk mendapatkan


Linen yang rapi dan bebas dari mikroorganisme patogen .

TUJUAN

Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan resiko


penularan dari pasien ke pasien lain melaksanakan penyetrikaan dan
pelipatan linen.

KEBIJAKAN

Untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


melaksanakan sterelisasi dan linen Laundry sesuai dengan uandangundang yang berlaku.

PROSEDUR

PENYETRIKAAN
Penyerikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika besar dapat
disetel sampai dengan suhu 120C. Namun perlu diingat bahwa linen
mempunyI keterbatasan terhadap suhu antara 70-80C.
PELIPATAN
Tujuan selain kerapian juga mudah digunakan pada saat penggantian
linen di tempat tidur pasien.
Prosedur pelipatan:
1. Laken
- Dibutuhkan tempat luas yang dilakukan 2 orang petugas.
-Tiap orang memegang ujung linen posisi memanjang
dengan jahitan terbalik.
-Pertemukan antara ujung linen menjadi bagian.
-Lipat kembali pegang pertengahan lipatan,temukan kedua
ujung menjadi bagian.
-Pinggir jahitan posisinya dibawah.
-Keempat ujung linen dipertemukan menjadi 2 bagian.
-Selanjutnya sampai dengan 1/8 bagian,posisi label harus
diatas.

2. Steek laken
- Dibutuhkan cukup satu orang
- Posisi jahitan terbalik
- Pegang ujung linen arah panjang pertemukan
- Lipat bagian
- Lipat kembali menjadi bagian perhatikan posisi label.
- Lipat kembali menjadi dua arah lebar sampai 1/8 bagian.
3. Sarung bantal
- Dilakukan satu orang
- Posisi jahitan di dalam
- lipat menjadi bagian arah labeldi luar lipat menjadi 1/3
bagian.
4.Sarung guling
-Posisi jahitan didalam.
-Lipat menjadi memanjang, label diluar lipat lagi
menjadi1/4.
5.Selimut
- Dilakukan satu orang
- Posisi jahitan diluar, posisi label dikanan.
- Lipat menjadi bagian arah lebar selimut
- Lipat lagi menjadi bagian
- Lipat arah panjang selimut menjadi bagian
- Lipat menjadi bagian
- Lipat menjadi 1/8 bagian.
PENYIMPANAN
Penyimpanan linen bertujuan selain melindungi linen dari
kontaminasi ulang baik dari bahaya seperti mikroorganisme
juga untuk mengontrol linen tetap setebil dan rapi.Linen
dimasukan ke dalam map plastic sesuai kamar dan no bed lalu
di masukkan ke lemari penyimpanan.

UNIT TERKAIT

Unit Rawat Inap


Unit Rawat Jalan
Unit IGD

Anda mungkin juga menyukai