Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN LINEN

No. Dokumen : 440/186/SOP/ 35.07.103.125/2022


No. Revisi :1
SOP Tanggal Terbit : 11 April 2022
Halaman : 1/4

UPT
drg. Angga An Novita
PUSKESMAS
NIP.197911092007012008
PUJON

1. Pengertian Pengelolaan linen adalah penanganan linen kotor yang telah dipakai pasien
dan petugas mulai dari ruang pelayanan sampai dengan proses pencucian
hingga siap digunakan kembali.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah infeksi silang
bagi pasien dan petugas, menjaga ketersediaan bahan linen dan mutu linen,
mengelola sumber daya agar mampu menyediakan linen sesuai kebutuhan
dan harapan pengguna layanan dengan memperhatikan proses pembiayaan
dan meningkatkan kepuasan pasien
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Pujon Nomor : 440/74/KEP/35.07.103.102/2022
tentang Penerapan Kewaspadaan Standar.
4. Prosedur A. Alat dan Bahan :
1. APD petugas berupa masker bedah, headcap, skort, sarung tangan,
sepatu.
2. Keranjang khusus linen infeksius dan non infeksius.
3. Mesin cuci.
4. Air mengalir dan air bersuhu 60-70 derajat celsius.
5. Cairan desinfektan berupa Chlorin 0,1 persen.
6. Deterjen.
7. Hanger dan rak penjemur.
8. Setrika.
9. Lemari penyimpanan

B. Langkah-langkah :
1. Petugas yang menangani linen harus mengenakan APD (sarung
tangan rumah tangga, gaun, apron, masker dan sepatu tertutup).
2. Petugas memisahkan linen berdasarkan linen kotor dan linen
terkontaminasi cairan tubuh, pemisahan dilakukan sejak dari lokasi
penggunaannya.
3. Petugas meminimalkan penanganan linen kotor untuk mencegah
kontaminasi ke udara dan ke petugas tersebut. Petugas segera
membungkus/memasukkan semua linen kotor ke dalam kantong
kuning di lokasi penggunaannya.
4. Petugas membungkus linen yang terkontaminasi dengan darah atau
cairan tubuh lainnya, kemudian memasukkan ke dalam kantong
kuning dan mengangkut secara hati-hati agar tidak terjadi kebocoran.
5. Petugas membuang terlebih dahulu kotoran seperti faeces ke washer
bedpan, spoelhoek atau toilet dan segera menempatkan linen
terkontaminasi ke dalam kantong kuning/infeksius. Pengangkutan
dengan keranjang yang terpisah, untuk linen kotor atau terkontaminasi
dimasukkan ke dalam kantong kuning. Petugas memastikan kantong
tidak bocor dan lepas ikatan selama transportasi. Kantong tidak perlu
ganda.
6. Petugas mencuci dan mengeringkan linen di ruang laundry. Linen
terkontaminasi seyogyanya langsung masuk mesin cuci yang segera
diberi disinfektan.
7. Petugas linen merendam linen kotor di dalam tabung mesin cuci
dengan Chlorin 0,1 selama 10 menit.
8. Petugas linen membuang air rendaman chlorin.
9. Petugas linen merendam linen dalam air hangat 60-70 derajat celsius
dan detergen selama 15 menit kemudian memutar mesin penggilingan
selama 30 menit.
10. Petugas linen melakukan pembilasan 2x hingga semua linen bersih.
11. Petugas linen memindahkan linen yang sudah dicuci ke dalam tabung
pengeringan untuk dikeringkan selama 15 menit.
12. Petugas linen menjemur linen dengan hanger dan rak penjemuran.
13. Setelah kering, petugas linen menyeterika linen dan menyimpan linen
bersih dalam lemari yang bersih.

5. Diagram Alir
Menggunakan APD
Pisahkan linen berdasarkan linen kotor dan linen
terkontaminasi cairan tubuh. Lakukan sejak dari lokasi
penggunaannya
6. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
2. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2020 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian COVID-19 revisi 5.
7. Dokumen -
Terkait
8. Unit Terkait Semua ruang pelayanan dan ruang linen

9. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal Mulai
NO Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1 Judul UPTD menjadi UPT
Surat keputusan Kepala UPT
11 April 2022
2 Kebijakan Puskesmas Pujon 440/74/KEP/
35.07.103.102/2022

Anda mungkin juga menyukai