Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Alat pelindun diri adalah suatu kesatuan alat yagn digunakan untuk
melindungi diri agar tidak terjadi kontak langsung dengan benda atau bahan
specimen pemeriksaan.
2. Tujuan Sebagai acuhan untuk penerapan langkah-langkah untuk petugas agar
terlindung dari kontak langsung dengan bahan pemeriksaan.
3. Kebujakan Surat keputusan kepala UPTD Puskesmas Inobonto tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Laboratorium di UPTD Puskesmas Inobonto.
4. Referensi 1. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang benar Tahun 2008
2. Permenkes Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2013 tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang baik.
5. Prosedur / 1. Petugas mencuci tangan
Langkah-langkah 2. Petugas menyiapkan alat APD
3. Petugas memakai APD level 3 dengan urutan
Memakai jas lab
Memakai masker
Memakai sarung tangan / handscoen
4. Petugas melakukan pemeriksaan
5. Petugas melepas APD dengan urutan
Sarung tangan / handscoen
Masker
Jas lab
6. Petugas membuang handscoen kedalam tempat sampah medis
7. Petugas mencuci tangan
6. Bagan Alir
Petugas mencuci tangan
Melakukan Pemilihan/Triage
Proses Pemilihan
Proses Pengumpulan
Proses Penampungan
Proses
Pengangkatan/Pemusnuhan
Di simpan di TPS
sampah medis
Petugas melakukan
dekontaminasi pada alat
indtrument dengan sterilisator
7. Hal-hal yang perlu Ketepatan dalam pengendalian infeksi berdasarkan transmisi melalui droplet
diperhatikan
8. Unit Terkait Semua unit pelayanan
9. Dokumen Terkait Rekam medis pasien
Screening pasien
10. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kepala Puskesmas UTPD Kepala 3 Januari 2019
Puskesmas
2. Standar Prosedur Standar Operasional 3 Januari 2019
Operasional Prosedur
3. Diagram Alir Bagan Alir 3 Januari 2019
4. Maesara Kadir, S.KM Ainuddin, S.KEP, NS 25 Januari 2023
5. NIP. NIP. 25 Januari 2023
196606211986031007 197309191993031007
KEASPADAAN TRANSMISI MELALUI
KONTAK
Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Suatu kewaspadaan yang diterapkan untuk memutuskan mata rantai transmisi
mikroba penyebab infeksi pada pasien yang diketahui maupun dengan
terinfeksi terkolonisasi pathogen yang dapat transmisikan lewat kontak
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melksanakan kewaspadaan
berdasarkan transmisi
3. Kebujakan SK Kepala Puskesmas Inobonto No.....tentang kebijakan pelayanan pasien
dan pengendalian infeksi (PPI) di UPTD puskesmas Inobonto
4. Referensi Peraturan menteri kesehatan No.11 Tahun 2017 Tentang keselamatan pasien
7. Prosedur / 1. Persiapan :
Langkah-langkah a. Tempatkan pasien di ruangan rawat terpisah bila tidak memungkinkan
kohorting, bila keduanya tidak memungkinkan maka pertimbangan
epidemiologi mikrobanya melalui edukasi pasien.
b. Tempatkan pasien dengan jarak ≥1 meter.
c. Jaga supaya tidak terjadi kontaminasi saling ke lingkungan dan
pasien lain
2. Transportasi pasien :
a. Batasi gerak pasien
b. Bila diperlukan pasien keluar ruangan, perlu kewaspadaan agar
resiko minimal transmisi ke pasien lain dan lingkungan
3. Penggunaan APD petugas :
a. Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih nonsteril saat
masuk keruangan pasien, ganti sarung tangan setelah kontak
dengan bahan infeksius (feses, cairan tubuh/darah, cairan drain)
b. Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari ruangan dan cuci angan
dengan antiseptic.
4. Peralatan untuk perawatan pasien
a. Bila memungkinkan peralatan non kritikal (alat pengukuran darah dan
stetoskop) untuk satu pasien
b. Bersihkan peralatan sebelum digunakan kepada pasien yang lain
8. Bagan Alir
Tempatkan pasien di ruang rawat
terpisah bila tidak memungkinkan
kohorting, dengan jarak ≥ 1
7. Hal-hal yang perlu Ketepatan dalam pengendalian infeksi berdasarkan transmisi melalui kontak
diperhatikan
8. Unit Terkait Semua unit pelayanan
9. Dokumen Terkait Rekam medi pelayanan
Screening pasien
10. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kepala Puskesmas UTPD Kepala 3 Januari 2019
Puskesmas
2. Standar Prosedur Standar Operasional 3 Januari 2019
Operasional Prosedur
3. Diagram Alir Bagan Alir 3 Januari 2019
4. Maesara Kadir, S.KM Ainuddin, S.KEP, NS 25 Januari 2023
5. NIP. NIP. 25 Januari 2023
196606211986031007 197309191993031007
KEWASPADAAN TRANSMISI
MELALUI UDARA (AIRBONE)
Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Transmisi melalui udara terjadi bila seseorang menghirup percikan pertikel
nuclei yang berdiameter 1-5 mikrometer yang mengantungkan mikroba
penyebab infeksi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menurunkan resiko
timbulnya Hals, terutama resiko transmisi miikroba yang dikeluarkan saat
batuk, bersin, muntah, biacara, selama prosedur suction, bronkoskopi.
Mikroba tersebut terbawa aliran udara . 2m dari sumber dan dapat terhirup
oleh individu lain.
3. Kebujakan Surat keputusan kepala UPTD Puskesmas Inobonto tentang kebijakan
pelayanan pasien dan pengendalian infeksi (PPI)
4. Referensi Buku pedoman PPI UPT Puskesmas Inobonto
5. Prosedur / 1. Pengatur penempatan pasien pemeriksa, pasien dan ventilasi
Langkah-langkah mekanisme di dalam suatu ruangan dengan memperhatikan arah suplai
udara bersih yang masuk dan keluar
2. Penempatan pasienTB yang belum pernah mendapatkan terapi OAT,
harus dipisahka dari pasien lain, sedangkan pasien TB yang telah
mendapatkan OAT secara efektif berdasarkan analisis resiko tidak
berpotensi menularkan TB baru dapat dikumpulkan dengan pasien
lain
3. Peringatan tentang cara transmisi infraksi dengan penggunaan APD
pada pasien, petugas dan pengunjung penting di cantumkan di pintu
ruangan rawat pasien sesuai kewaspadaan transmisinya
4. Ruangan rawat TB/MDR TB sebaiknya menggunakan ruangan
bertekanan negatf. untuk puskesmas yang belum mempu menyediakan
ruangan tersebut, herus memiliki ruang dengan venttilasi yang
memadai,
minimal terjadi pertukaran udara 12x/jam (di ukur dengan alat
vaneometer)
6. Bagan Alir
Pengatur penempatan pasien pemeriksa, pasien dan ventilasi
mekanisme di dalam suatu ruangan dengan memperhatikan
arah suplai udara bersih yang masuk dan keluar