Anda di halaman 1dari 17

Alat Pelindung Diri

Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Alat pelindun diri adalah suatu kesatuan alat yagn digunakan untuk
melindungi diri agar tidak terjadi kontak langsung dengan benda atau bahan
specimen pemeriksaan.
2. Tujuan Sebagai acuhan untuk penerapan langkah-langkah untuk petugas agar
terlindung dari kontak langsung dengan bahan pemeriksaan.
3. Kebujakan Surat keputusan kepala UPTD Puskesmas Inobonto tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Laboratorium di UPTD Puskesmas Inobonto.
4. Referensi 1. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang benar Tahun 2008
2. Permenkes Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2013 tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang baik.
5. Prosedur / 1. Petugas mencuci tangan
Langkah-langkah 2. Petugas menyiapkan alat APD
3. Petugas memakai APD level 3 dengan urutan
 Memakai jas lab
 Memakai masker
 Memakai sarung tangan / handscoen
4. Petugas melakukan pemeriksaan
5. Petugas melepas APD dengan urutan
 Sarung tangan / handscoen
 Masker
 Jas lab
6. Petugas membuang handscoen kedalam tempat sampah medis
7. Petugas mencuci tangan
6. Bagan Alir
Petugas mencuci tangan

Petugas menyiapkan alat APD

Petugas memakai APD level 3

Petugas melakukan pemeriksaan

Petugas melepas APD

Petugas membuang handscoen kedalam tempat sampah

Petugas mencuci tangan

7. Hal-hal yang perlu Pakai selalu APD saat melakukan tindakan


diperhatikan
8. Unit Terkait Laboratorium
9. Dokumen Terkait Check list penggunaan APD
10. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kepala Puskesmas UTPD Kepala 3 Januari 2019
Puskesmas
2. Standar Prosedur Standar Operasional 3 Januari 2019
Operasional Prosedur
3. Diagram Alir Bagan Alir 3 Januari 2019
4. Maesara Kadir, S.KM Ainuddin, S.KEP, NS 25 Januari 2023
5. NIP. NIP. 25 Januari 2023
196606211986031007 197309191993031007
PENATALAKSANAAN LINEN
Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Penatalaksanaan linen adalah penanganan linen kotor yang telah di pakai
pasien dan petugas. Mulai dari unit perawatan sampai pengiriman ke unit
pencucian
2. Tujuan Sebagai acuhan penerapan Langkah-langkah untuk menciptakan lingkungan
bebas infeksi dan mencegah terjadinya infeksi
3. Kebujakan Surat keputusan Kepala UTPD Puskesmas Inobonto no.......tentang
pembentukan pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Referensi Buku pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesman dan
fasilitas kesehatan lainnya tahun 2008
5. Prosedur / Alat dan bahan :
Langkah-langkah 1. Tempat menaruh linen terdiri dari tempat linen infeksius dan non
infeksius
2. Alat perlindungn diri (sarung tangan, masker, dan apron)
3. Air bersih
4. Detergen
5. Mesin cuci
Langkah-langkah
1. Semua bahan pada lnen yang kototr harus di hilangkan dan dibilas
dengan air. Linen kototr tersebut kemudian langsung di masukan ke
dalam kantong linen
2. Hilangkan bahan padat dari linen yang kotor (menggunakan APD yang
sesuai) dan buang limbah padat tersebut ke dalam toilet sebelum linen
di masukan ke kantong cucian
3. Linen yang sudah digunakan harus dibawah dengan hati-hati untuk
mencegah kontaminasi permukaan lngkungan atau orang-orang sekitar
4. Jangan memilih linen di tempat perawatan pasien. Masukan linen
yang terkontaminasi langsung ke kantong cucian
5. Linen yang sudah digunakan kemudian harus dicuci sesuai
prosedur pencucian biasa
6. Cuci dan keringkan linen sesuai dengan standar dan prosedur tetap
fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk pencucian air panas, cuci linen
menggunakan detegen/desinfektan dengan air 700C selama minimal 25
menit
6. Bagan Alir
Linen yang kotor harus di hilangkan dan dibilas dengan air,
kemudian langsung di masukan ke dalam kantong linen

Hilangkan bahan padat dari linen yang kotor


Linen yang sudah digunakan harus dibawah dengan hati-hati untuk
mencegah kontaminasi

Masukan linen yang terkontaminasi langsung ke kantong cucian

Linen yang sudah digunakan kemudian harus


dicuci sesuai prosedur pencucian biasa

Cuci dan keringkan linen sesuai dengan standar dan


prosedur tetap fasilitas pelayanan kesehatan di
masukkan ke dalam kantong

11. Hal-hal yang perlu Petugas wajib memakai APD


diperhatikan
12. Unit Terkait  Ruangan tindakan
 Ruangan bersalin
13. Dokumen Terkait Buku pencatatan linen
14. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kepala Puskesmas UTPD Kepala 3 Januari 2019
Puskesmas
2. Standar Prosedur Standar Operasional 3 Januari 2019
Operasional Prosedur
3. Diagram Alir Bagan Alir 3 Januari 2019
4. Maesara Kadir, S.KM Ainuddin, S.KEP, NS 25 Januari 2023
5. NIP. NIP. 25 Januari 2023
196606211986031007 197309191993031007
PENEMPATAN PASIEN
Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Penempatan pasien di tempat pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisi
penyakit
2. Tujuan Sebagai acuhan penerapan Langkah-langkah untuk memberikan pelayanan
terbaik pada pasien dan bisa mencegah terjadinya nosokomial bagi pasien
3. Kebujakan Surat Keputusan Kepala UTPD Puskesmas Inobonto tentang penempatan
pasien yang ada di Puskesmas Inobonto
4. Referensi Peraturan menteri kesehatan republik indonesi no/27 tahun 2017 tentang
pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan
5. Prosedur / 1. Petugas menerima pasien di ruangan penerimaan pasien
Langkah-langkah 2. Petugas melakukan pemilihan/triage
3. Petugas menempatkan pasien sesuai penyakitnya dan jenis kelaminyya
4. Petugas menyelesaikan administrasi
5. Petugas mengantar pasien keluar dari sarana pelayanan kesehatan
6. Bagan Alir
Petugas menerima pasien di ruangan
penerima pasien

Melakukan Pemilihan/Triage

Petugas menyelesaikan administrasi

Mengantar pasien keluar dari sarana


pelayanan kesehatan

7. Hal-hal yang perlu Melakukan pemilihan/triage


diperhatikan
8. Unit Terkait Semua unit pelayanan
9. Dokumen Terkait Pedoman PPI
10. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kepala Puskesmas UTPD Kepala 3 Januari 2019
Puskesmas
2. Standar Prosedur Standar Operasional 3 Januari 2019
Operasional Prosedur
3. Diagram Alir Bagan Alir 3 Januari 2019
4. Maesara Kadir, S.KM Ainuddin, S.KEP, NS 25 Januari 2023
5. NIP. NIP. 25 Januari 2023
196606211986031007 197309191993031007
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
PUSKESMAS
Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Hasil buangan dari suatu aktivitas medis. limbah medis harus sesegera
mungkin diolah setelah dihasilkan dan penyimpann menjadi pilihan terakhitr
jika limbah tidak dapat langsung diolah.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
pemeriksaan/contoh terhadap pengelolaan sampah medis ditiap ruangan dan
pengiriman/pemusnahan sampah medis di wilayah Puskesmas
3. Kebujakan Surat keputusan kepala UPTD puskesmas takalala tentang penetapan
pengelolaan umpan balik dari pengguna layanan pada UPTD puskesmas
Inobonto
4. Referensi 1. Undang-undang No.32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
2. Undang-undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
4. Pedoman bidang studi pembuangan tinja dan air limbah pada
institusi pendidikan sanitasi/kesehatan lingkungan
5. Prosedur / 1. Alat dan bahan :
Langkah-langkah a. Alat Tulis Menulis
b. Safetey Box
c. Kontainer limbah medis
d. Kantong plastik
e. timbangan
2. Prosedur
kerja
a. Tahap pemilihan sampah medis telah dilakukan oleh seluruh ruangan
penghasilan sampah mediic
b. Menimbang sampah medis dari seluruh ruangan penghasilan
sampah medis.
c. Sampah medis berupa jarum bekas dimasukkan kedalam Safety Box
d. Sampah medis lainnya dimasukkan kedalam plastik limbah
medis (plastik berwarna kuning)
e. Safety Box dan plastik limbah medis yang sudah penuh dimasukkan
ke kontainer limbah medis
f. Kontainer yang sudah penuh dikirim atau diangkut
6. Bagan Alir

Proses Pemilihan

Proses Pengumpulan

Proses Penampungan

Proses
Pengangkatan/Pemusnuhan

Membuat laporan hasil

7. Hal-hal yang perlu Hasil penimbangan sampah medis


diperhatikan
8. Unit Terkait Petugas keseahatan lingkungan dan lintas sektor
9 . Dokumen Terkait Laporan bulanan hasil penimbangan sampah medis
10. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kepala Puskesmas UTPD Kepala 3 Januari 2019
Puskesmas
2. Standar Prosedur Standar Operasional 3 Januari 2019
Operasional Prosedur
3. Diagram Alir Bagan Alir 3 Januari 2019
4. Maesara Kadir, S.KM Ainuddin, S.KEP, NS 25 Januari 2023
5. NIP. NIP. 25 Januari 2023
196606211986031007 197309191993031007
PENANGANAN LIMBAH B3 DI
PUSKESMAS
Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Pengelolaan limbah B3 sesuai standar, merupakan upaya penanganan sampah
medis dengan cara pemilihan, pewadahan dan penyimpanan/tempat
penampungan sementara, transportasi serta pengolahan akhir
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penangananlimbah B3 di
puskesmas
3. Kebujakan Surat keputusan Kepala UTPD Puskesmas Inobonto tentang penanggung
jawab program dan koordinator pelayanan
4. Referensi Peraturan menteri kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang keselamatan,
kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan
5. Prosedur / 1. Sampah medis disimpan di wadah yang di siapkan
Langkah-langkah 2. Petugas kebersihan/pengelolah sampah medis puskesmas
melakukan pengambilan sampah medis
3. Sampah medis di simpan di TPS sampah medis
4. Sampah medis di ambil oleh petugas transportasi limbah B3
untuk dibawah ke pengelolah akhir sampah medis
6. Bagan Alir
Sampah medis di simpan di Pengelolahan sampah medis
wadah yang di siapkan puskesmas melakukan
pengambilan sampah medis

Di simpan di TPS
sampah medis

Di ambil oleh petugas


transportasi limbah B3 untuk
dibawah ke pengelolahan akhir
sampah medis

7. Hal-hal yang perlu Tedapat MoU pihak ke 3 (Pengakutan)


diperhatikan
8. Unit Terkait Petugas kebersihan, pihak ke 3 (Pengangkutan)
9. Dokumen Terkait -
10. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kepala Puskesmas UTPD Kepala 3 Januari 2019
Puskesmas
2. Standar Prosedur Standar Operasional 3 Januari 2019
Operasional Prosedur
3. Diagram Alir Bagan Alir 3 Januari 2019
4. Maesara Kadir, S.KM Ainuddin, S.KEP, NS 25 Januari 2023
5. NIP. NIP. 25 Januari 2023
196606211986031007 197309191993031007
DEKONTAMINASI PERALATAN
PERAWATAN PASIEN
Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Dekontaminasi peralatan perawatan pasien adalah penanganan peralatan
medis melalui perendaman, pembersihan, penirisan, dan pengelompokan
jenis instrumen kritikal
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk dekontaminasi pelayanan
perawatan pasien
3. Kebujakan Surat keputusan Kepala UTPD Puskesmas Inobonto tentang kebijakan
pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Referensi Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan. Permenkes RI No.27 tahun 2017
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan cuci tangan
Langkah-langkah 2. Petugas menggunakan alat pelindng diri (APD) yaitu sarung
tangan, apron, masker dan sepatu tertutup
3. Petugas merendam instrumen dengan cairan enzimatik selama 15 menit
(1 takaran enzimatik diencerkan dalam 5 liter air biarkan 30 detik)
4. Petugas menyikat dan membilas instrumen dengan air mengalir
5. Petugas meniriskan instrument yang telah di bilas
6. Petugas melakukan dekontaminasi pada alat indtrument
dengan sterilisator dengan suhu 1600C selama 1-2 jam
7. Petugas melepaskan APD
8. Petugas mencuci tangan
6. Bagan Alir Petugas mengenakan alat
Petugas melakukan cuci
tangan perlindung diri APD

Petugas merendam instrumen


dengan cairan enzimatik selama
15 menit

Petugas meniriskan Petugas menyikat dan


instrument yang telah di membilas instrumen
bilas dengan air mengalir

Petugas melakukan
dekontaminasi pada alat
indtrument dengan sterilisator

Petugas melepaskan APD Petugas mencuci tangan


7. Hal-hal yang perlu 1. Petugas wajib memakai APD
diperhatikan 2. Sabun cairan herus selalu tersedia di dekat bak cuci tangan
3. Ketika akan melakukan prosedur yang membutuhkan tehnik sterilisasi
4. Waktu yang diperlukan untuk mencuci tangantergantung dari tujuan
dilakukannya persedur
8. Unit Terkait Seluruh unit pelayanan
9. Dokumen Terkait -
10. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kepala Puskesmas UTPD Kepala 3 Januari 2019
Puskesmas
2. Standar Prosedur Standar Operasional 3 Januari 2019
Operasional Prosedur
3. Diagram Alir Bagan Alir 3 Januari 2019
4. Maesara Kadir, S.KM Ainuddin, S.KEP, NS 25 Januari 2023
5. NIP. NIP. 25 Januari 2023
196606211986031007 197309191993031007
KEWASPADAAN TRANSMISI
MELALUI DROPLET (PERCIKAN)
Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Suatu kewaspadaan terhadap pasien dengan infeksi yang diketahi atau suspek
menidap mikroba yang dapat transmisikan melalui droplet (5µm)
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan kewaspadaan
berdasarkan transmisi mikriba yang secara epidemologi melalui droplet
3. Kebujakan SK Kepala puskesmas inobonto tentang kebijakan pelayanan pasien dan
pengendalian infeksi (PPI) di UPTD puskesmas Inobonto
4. Referensi Peraturan menteri Kesehatan No 11 Tahun 2017 tentang keselamatan pasien
5. Prosedur / 1. Tempatkan pasien diruangan terpisah sejauh mungkin atau paling
Langkah-langkah dipinggir/ pojok,bilatidak mungkin kehorting
2. Pertahankan pintu terbuka, tidak perlu penanganan kuhusus
terhadap udara dan ventilasi
3. Batasi gerak dan transportasi pasien
4. Batasi droplet daripasien dengan mengenakan masker pada pasien
5. Anjurkan pasien untuk menerapkan Hygien respirasi/ Etika Batuk dengan
benar
6. Pakailah masker bedah bila bekerja dalam radius 1 m terhadap pasien
7. Peralatan untuk perawatan pasien tidak perlu penanganan khusus
karena mikroba tidak bergerak jarak jauh
6. Bagan Alir
Tempatkan pasien diruangan terpisah sejauh mungkin
atau paling dipinggir/ pojok,bilatidak mungkin
kehorting

Pertahankan pintu terbuka, tidak perlu


penanganan kuhusus terhadap udara dan
ventilasi

Batasi gerak dan transportasi


pasien

Batasi droplet daripasien dengan mengenakan


masker pada pasien

Anjurkan pasien untuk menerapkan Hygien


respirasi/ Etika Batuk dengan benar
Pakailah masker bedah bila bekerja dalam radius
1 m terhadap pasien

Peralatan untuk perawatan pasien


tidak perlu penanganan khusus karena
mikroba tidak bergerak jarak jauh

7. Hal-hal yang perlu Ketepatan dalam pengendalian infeksi berdasarkan transmisi melalui droplet
diperhatikan
8. Unit Terkait Semua unit pelayanan
9. Dokumen Terkait  Rekam medis pasien
 Screening pasien
10. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kepala Puskesmas UTPD Kepala 3 Januari 2019
Puskesmas
2. Standar Prosedur Standar Operasional 3 Januari 2019
Operasional Prosedur
3. Diagram Alir Bagan Alir 3 Januari 2019
4. Maesara Kadir, S.KM Ainuddin, S.KEP, NS 25 Januari 2023
5. NIP. NIP. 25 Januari 2023
196606211986031007 197309191993031007
KEASPADAAN TRANSMISI MELALUI
KONTAK
Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Suatu kewaspadaan yang diterapkan untuk memutuskan mata rantai transmisi
mikroba penyebab infeksi pada pasien yang diketahui maupun dengan
terinfeksi terkolonisasi pathogen yang dapat transmisikan lewat kontak
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melksanakan kewaspadaan
berdasarkan transmisi
3. Kebujakan SK Kepala Puskesmas Inobonto No.....tentang kebijakan pelayanan pasien
dan pengendalian infeksi (PPI) di UPTD puskesmas Inobonto
4. Referensi Peraturan menteri kesehatan No.11 Tahun 2017 Tentang keselamatan pasien
7. Prosedur / 1. Persiapan :
Langkah-langkah a. Tempatkan pasien di ruangan rawat terpisah bila tidak memungkinkan
kohorting, bila keduanya tidak memungkinkan maka pertimbangan
epidemiologi mikrobanya melalui edukasi pasien.
b. Tempatkan pasien dengan jarak ≥1 meter.
c. Jaga supaya tidak terjadi kontaminasi saling ke lingkungan dan
pasien lain
2. Transportasi pasien :
a. Batasi gerak pasien
b. Bila diperlukan pasien keluar ruangan, perlu kewaspadaan agar
resiko minimal transmisi ke pasien lain dan lingkungan
3. Penggunaan APD petugas :
a. Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih nonsteril saat
masuk keruangan pasien, ganti sarung tangan setelah kontak
dengan bahan infeksius (feses, cairan tubuh/darah, cairan drain)
b. Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari ruangan dan cuci angan
dengan antiseptic.
4. Peralatan untuk perawatan pasien
a. Bila memungkinkan peralatan non kritikal (alat pengukuran darah dan
stetoskop) untuk satu pasien
b. Bersihkan peralatan sebelum digunakan kepada pasien yang lain
8. Bagan Alir
Tempatkan pasien di ruang rawat
terpisah bila tidak memungkinkan
kohorting, dengan jarak ≥ 1

Cuci tangan kemudian memakai


sarung tangan bersih nonsteril saat
masuk keruangan pasien

Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari


ruangan dan cuci tangan dengan antiseptic
Bila memungkinkan peralatan non kritikal (alat
pengukuran darah dan stetoskop) untuk pasien

Bersihkan peralatan sebelum


digunakan kepada pasien lain

7. Hal-hal yang perlu Ketepatan dalam pengendalian infeksi berdasarkan transmisi melalui kontak
diperhatikan
8. Unit Terkait Semua unit pelayanan
9. Dokumen Terkait  Rekam medi pelayanan
 Screening pasien
10. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kepala Puskesmas UTPD Kepala 3 Januari 2019
Puskesmas
2. Standar Prosedur Standar Operasional 3 Januari 2019
Operasional Prosedur
3. Diagram Alir Bagan Alir 3 Januari 2019
4. Maesara Kadir, S.KM Ainuddin, S.KEP, NS 25 Januari 2023
5. NIP. NIP. 25 Januari 2023
196606211986031007 197309191993031007
KEWASPADAAN TRANSMISI
MELALUI UDARA (AIRBONE)
Nomor : 65 /UKP/1/2023
S No. Revisi : 005
O Tgl Terbit : 25 Januari 2023
P Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMA Felma Punusingon, SST
INOBONTO NIP.19960607 198703 2 008
1. Pengertian Transmisi melalui udara terjadi bila seseorang menghirup percikan pertikel
nuclei yang berdiameter 1-5 mikrometer yang mengantungkan mikroba
penyebab infeksi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menurunkan resiko
timbulnya Hals, terutama resiko transmisi miikroba yang dikeluarkan saat
batuk, bersin, muntah, biacara, selama prosedur suction, bronkoskopi.
Mikroba tersebut terbawa aliran udara . 2m dari sumber dan dapat terhirup
oleh individu lain.
3. Kebujakan Surat keputusan kepala UPTD Puskesmas Inobonto tentang kebijakan
pelayanan pasien dan pengendalian infeksi (PPI)
4. Referensi Buku pedoman PPI UPT Puskesmas Inobonto
5. Prosedur / 1. Pengatur penempatan pasien pemeriksa, pasien dan ventilasi
Langkah-langkah mekanisme di dalam suatu ruangan dengan memperhatikan arah suplai
udara bersih yang masuk dan keluar
2. Penempatan pasienTB yang belum pernah mendapatkan terapi OAT,
harus dipisahka dari pasien lain, sedangkan pasien TB yang telah
mendapatkan OAT secara efektif berdasarkan analisis resiko tidak
berpotensi menularkan TB baru dapat dikumpulkan dengan pasien
lain
3. Peringatan tentang cara transmisi infraksi dengan penggunaan APD
pada pasien, petugas dan pengunjung penting di cantumkan di pintu
ruangan rawat pasien sesuai kewaspadaan transmisinya
4. Ruangan rawat TB/MDR TB sebaiknya menggunakan ruangan
bertekanan negatf. untuk puskesmas yang belum mempu menyediakan
ruangan tersebut, herus memiliki ruang dengan venttilasi yang
memadai,
minimal terjadi pertukaran udara 12x/jam (di ukur dengan alat
vaneometer)
6. Bagan Alir
Pengatur penempatan pasien pemeriksa, pasien dan ventilasi
mekanisme di dalam suatu ruangan dengan memperhatikan
arah suplai udara bersih yang masuk dan keluar

Penempatan pasienTB yang belum pernah


mendapatkan terapi OAT, harus dipisahka dari
pasien lain

Peringatan tentang cara transmisi infraksi dengan penggunaan APD


pada pasien, petugas dan pengunjung

Ruangan rawat TB/MDR TB sebaiknya menggunakan ruangan


bertekanan negatf

7. Hal-hal yang perlu Pakai selalu APD saat melakukan tindakan


diperhatikan
8. Unit Terkait Laboratorium
9. Dokumen Terkait Check list penggunaan APD
10. Rekaman Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
Perubahan diberlakukan
1. Kepala Puskesmas UTPD Kepala 3 Januari 2019
Puskesmas
2. Standar Prosedur Standar Operasional 3 Januari 2019
Operasional Prosedur
3. Diagram Alir Bagan Alir 3 Januari 2019
4. Maesara Kadir, S.KM Ainuddin, S.KEP, NS 25 Januari 2023
5. NIP. NIP. 25 Januari 2023
196606211986031007 197309191993031007

Anda mungkin juga menyukai