Anda di halaman 1dari 96

HT

uya

Pa

“ aa 1

Aa yu
JIKA TERJADI TUMPAHAN
REAGEN DAN PAJANAN PETUGAS
|
No. : 440/1) /SOP-UKP/PKM-
Dokumen WTH/I/2023
SOP |. No. Revisi : 00
Tgl. Terbit”: 11 Januari
2023 Halaman

PUSKE
WATUNOHU Sa |

SMAS
1. Pengertian | Jika terjadi tumpahan dan pajanan petugas adalah
proses kegiatan yang di lakukan untuk membersihkan
tumpahan reagen di lantai atau meja kerja sehingga
tetap bersih. Pajanan adalah peristiwa yang menimbulkan
resiko penularan.
Spill KIT adalah peralatan yang digunakan untuk
menangani tumpahan baik itu tumpahan spesimen maupun
reagen
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-
langkah penanganan tumpahan reagen dan pajanan petugas
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-
WTH/I/2023 tentang Jenis Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskasmas Watunohu
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2013
tentang tata cara penyelenggaraan laboratorium yang baik
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan:
a. Spill KIT berisi
antara lain: 1)
Celemek/apron
2) Kacamata pelindung
3) Masker
4) Sarung
tangan 5)
Tissue
6) Plastik medis warna
kuning 7) Chlorine 0.5Y6
8) Larutan detergen
Detergen 9) Kain lap
10) Sikat dan serok
11) Pasir Chlorin
0.546 b. Tanda awas
lantai licin
2. Petugas yang melaksanakan : Petugas
Laboratorium Langkah-langkah :
a, Petugas menyiapkan Spill KIT, dan memasang tanda
peringatan b. Petugas melakukan handhygene (mencuci
tangan)
c. Petugas memakai APD (celemek/apron, masker, kacamata,
sepatu boot, dan sarung tangan),
Petugas menyiapkan plastik kuning untuk limbah
medis, Petugas menuangkan pasir chlorin 0.56
diatas tumpahan: Tumpahan cairan diserap
menggunakn pasir dan underpad Kemudian
diletakan di plastik kuning pertama,
Petugas membersihkan sisa pasir menggunakan sikat dan
serokan
JIKA TERJADI TUMPAHAN REAGEN DAN
PAJANAN PETUGAS
UPTD Kasmiati sukri, SKM.,M.KM
PUSKESMAS No. 1 MK.440/ 207
P /SO
jihoga , 4
NTIP.19685091920090320
D e lman
WATUNOHU 09
P-UKP/

SOP | No. Revisi :.00


Tgl. Terbit 1 11 Januari
2023 Halaman 122

kedalam plastik limbah


Petugas menyemprotkan larutan clorin 0.5 pada
bekas tumpahan dan didiamkan 10 menit
Larutan chlorin 0.5”5 serap menggunakan tissue
hingga bersih, tissue bekas larutan chlorin 0.540
diambil kemudian diletakkan kedalam plastik kuning
pertama
Petugas menyemprotkan larutan detergent di bekas
tumpahan Petugas membersihkan dengan menggunakan
lap basah atau tissue: kemudian dimasukkan kedalam
plastik kuning pertama
. Petugas melepas APD, (handscoon masker dan
penutup kepala) dimasukan kedalam plastik kuning
pertama
Kacamata dan apron/celemek disimpan dalam plastik
kedua untuk di reuse
Petugas mengikat plastik medis yang berisi tissue
yang telah terkontaminasi dan dimasukan kedalam tempat
sampah
infeksius,
Cuci sapu dan serokan yang digunakan tadi sebelum
dimasukan kedalam spill KIT
G. Petugas melepaskan sarung tangan dan masker buan g
ketmpat sampah medis,
Tt. Petugas mengembalikan spill KIT ke tempat
penyimpanan: s. Petugas mencuci tangan
. Petugas yang terpajan, segera cuci dengan air
mengalir dan tidak menggaruk pada area terpajan agar
tidak menyebar, hubungi dokter untuk pengobatan lebih
lanjut

6. Unit Terkait . Petugas


kesling . PPI
. Petugas Kebersihan
PENGGUNAAN ALAT

| 4
UPTD PUSKESMAS
WATUNOHU

1, Pengertian Penggunaan alat pelindung diri adalah upaya dilakukan


petugas laboratorium saat mulai pekerjaan untuk
melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya/ kecelakaan
kerja

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


melindungi petugas laboratorium dari bahan
infeksi,specimen dan reagen
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor
440/045/SK/PKM-WTH/I/2023 tentang Jenis Pelayanan
Laboratorium di UPTD
Puskesmas Watunohu
4. Referensi 1, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan laboratorium pusat kesehatan
masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013
tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik
yang baik.
5. Prosedur 1. Persiapan Alat:
Alat a. Jas Lab
b. Masker
c. Handscon
d. Sepatu tertutup
2. Petugas yang melaksanakan :
laboran 3, Langkah-langka:h
a. Petugas mencuci tangan sebelum menggunakan APD
b. Petugas memakai jas laboratorium yang sesuai
standar dan tanda pengenal dengan benar
c. Pakai masker yang telah tersedia dengan benar
d. Pakai sarung tangan yang telah tersedia dengan
benar dan difungsikan sekali pakai
e. Setekah melakukan pemeriksaan lepaskan jas lab
dan simpan tempat rapi dan kemudian melepaskan
masker dan sarung tangan dan membuang ditempat
sampah medis
£ Petugas mencuci tangan sampai bersih.

6. Unit Terkait Ruang Laboratorium


PENGELOLAAN REAGEN

SOP
Tgl. : 11 Januari 2023
Terbit
372
Halaman

UPTD PUSKESMAS 5 Kasmiati Sukri,SKM.,M.KM


WATUNOHU 4 Nip.198509192009032009

1. Pengertian Pengelolaan reagen adalah Suatu proses pengawasan


semua yang terlibat dalam hal reagens, baik dalam
permintaan, penerimaan dan penggunaan, penyimpanan,
distribusi sertas pelabelan reagen dan
BMHP
Buffer stock adalah stock yang dibuat untuk
menanggulangi perubahan permintaan reagensia
2. Tujuan 0 Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pengelolaan
regen
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-
WTH/I/2023 tentang Jenis Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas Watunohu
4. 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012
Referensi Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
2. Buku Good Laboratory good practice, Depkes 2008
5. 1. Persiapan Alat dan bahan:
Prosedur
a. ATK
b,
Label
c, Kartu
stock d. SBBK
e. Reagen dan BMHP
2. Pembuatan laporan permintaan, penggunaan reagen dan
BMHP
a. Petugas laboratorium melakukan permintaan ke
gudang farmasi b. Petugas meminta tanda tangan
kepala puskesmas pada surat
permintaan reagen
c. Petugas laboratorium melaporkan surat permintaan
reagen ke Dinas Kesehatan
3. Distribusi Reagen
a. Petugas menerima reagen dari Dinas kesehatan
b. Petugas laboratorium membuat daftar reagen yang
diterima c. Petugas laboratorium mencatat tanggal
reagen masuk
jumlah dan batas tanggal kadaluarsanya
d. Petugas laboratorium melakukan pelabelan,
memeriksa semau reagen apakah semua label sudah
memuat identitas reagen
e. Petugas melakukan penyimpanan reagen sesuai
dengan tempat penyimpanan dan suhu penyimpanan
f Petugas laboratorium menggunakan prinsip pertama
Nip, 198509192009032009

6. Unit Terkait .
Ruang Laboratorium
Apotik/ Gudang
Farmasi
1.
2
.
-
PENETAPAN NILAI KRITIS

No. “440/aid /SOP-


|
UKP/PKM- Dokumen
WTH/1/2023
SOP (NXo.Revisi : 00
Tgl. Terbit”: Ll Januari
2023 | Halaman
UPTD
PUSKESMAS LT “ip a
WATUNOHU
198P.
O
309192000052009
1. Nilai kritis merupakan nilai pemeriksaan laboratorium
Pengertian yang bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan
pasien dalam kondisi yang serius atau mengancam jiwa
pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan Langkah- langkah untuk
melakukan pemantauan waktu penyampaian hasil
pemeriksaan nilai kritis laboratorium
3. SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/044/SK/PKM-
Kebijakan WTH/I/2023 tentang Penetapan Nilai Normal dan Nilai
Kritis di UPTD
Puskesmas Watunohu
4. Referensi Peraturan Mentri Kesehatan nomor 37 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
B Prosedur 1. Ketetapan nilai kritis ditetapkan oleh dokter sebagai
panggung jawab laboratorium — (sesuai dengan hasil
laboratorium standar internasional)
. Kepala puskesmas memutuskan penetapan nilai kritis
hasil pemeriksaan laboratorium
. Pada lembar hasil pemeriksaan hasil yang kritis di
beri stempel nilai krirtis dan pelaporan nilai
kkritis
. Laporan hasil kritis didokum entasikan di buku laporan
hasil kritis
. Nilai Kritis di evaluasi setia p tahun atau setiap ada
perubahan keilmuan
6, Unit Terkait . Ruang Pemeriksaan
Umum . Ruang
Pemeriksaan KIA
. Ruang UGD dan Ruang
Bersalin . Ruang
Laboratorium
No. :440/219 /SOP-UKP/PKM-
Dokumen WTH/1/2023
SOP (Xo.Revisi : 00
Tgl. Januari 2023
Terbit
Halaman
UPTD Kasmiati Sukri,
PUSKESMAS SKM.,M.KM
WATUNOHU Nip.198509192009032009

1. Pengertian Nilai rujukan adalah rentang nilai normal tiap parameter


pemeriksaan laboratorium
. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan Langkah- langkah untuk
melakukan pemantauan waktu penyampaian hasil pemeriksaan
laboratorium
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/044/SK/PKM-
WTH/1/2023 tentang Penetapan Nilai Normal dan Nilai
Kritis di UPTD Puskesmas Watunohu
4. Referensi Peraturan Mentri Kesehatan nomor 37 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Prosedur 1. Ketetapan nilai normal ditetapkan oleh d okter
sebagai panggung jawab laboratorium (sesuai dengan
hasil laboratorium standar internasional)
2. Kepala puskesmas memutuskan penetapan nilai normal
dan nilai rujukan hasil laboratorium
. Rentang nilai normal dicantumkan dalam lembar hasil
laboratorium 4. Rentang nilai normal dievaluasi setiap
tahun atau setiap ada
perubahan keilmuan
6. Unit Terkait . Ruang Laboratorium
. Ruang Pemeriksaan
umum . Ruang
Pemeriksaan KIA
. Ruang UGD dan Ruang Bersalin
YANG BERESIKO TINGGI

No. Dokumen : 440/217 /SOP-UKP/PKM-


WTH/1/2023
SOP : 00
(No.Revis : Jl Januari 2023
i — | Tgl.
Pn Terbit
Halaman
Kasmiati
WATUNOHU Sukri,SKM.,MKM
Nip.198509192009032009

1. | Pemeriksaan laboratorium yang beresiko tinggi merupakan


Pengertian pemeriksaan laboratorium yang bahaya infeksiusnya
tinggi, mudah menularkan di bandingkan dengan
pemeriksaan yang beresiko tinggi.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas laboratorium untuk meningkatkan
kewaspadaan agar terhindar dari bahaya yang ditimbulkan
akibat melakukan pemeriksaan yang beresiko tinggi
seperti misalnya pemeriksaan dari spesimen sputum/dahak
untuk pemeriksaan TB dan spesimen darah untuk
pemeriksaan HIV dan Hepatitis
(3. Kebijakan SK Kepala UPTD Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-
Puskesmas WTH/I/2023 Pelayanan Laboratorium di UPTD
tentang Jenis Puskesmas
Watunohu
4. |. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012
Referensi tentang Penyelenggaraan laboratorium pusat kesehatan
masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2012
tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang
5. baik.
Prosedur
|. Menyiapkan alat dan bahan:
a. Alat:
1) Jas Laboratorium
2) Masker
3) Handscoon
b. Bahan:
|) Bahan limbah, darah, dahak, dan reagen kimia
berbahaya 2) Desinfektan
2. Petugas Laboratorium mencuci tangan terlebih dahulu
sebelum melakukan pemeriksaan beresiko tinggi
3. Petugas laboratorium membersihkan tempat pemeriksaan
4. Petugas laboratorium memakai Alat Pelindung Diri (jas
laboratorium, masker dan handscoon)
5. Petugas memperlakukan semua sampel sebagai bahan
infeksius
6. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan
laboratorium dengan hati hati sesuai dengan SOP masing
masing pemeriksaan, misal pemeriksaan TB, sputum yang
akan diperiksa dengan menyalakan lampu spirtus dan
dilakukan desinfektan setelah pewarnaan
7. Untuk reagen kimia berbahaya diberi label B3 agar bisa berhati-
hati
dalam menggunakan bahan kimia tersebut
8. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, petugas
laboratorium memisahkan sisa spesimen atau bahan kimia
beresiko tinggi untuk lansung dibuang ditempat
pembuangan limbah infeksius dan B3
PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG
BERESIKO TINGGI
UPTD Kasmiati
PUSKESMAS No. : 440/UT/SOP UKP/PKM- | Sukri,SKM.,MKM
WATUNOHU Dokumen WTH/1/2023 Nip.198509192009032009
SOP | No, Revisi : 00
Tgl. Terbit 2 11 Januari 2023
Halaman » 212

sesuai SOP pengolahan


limbah. 9. Petugas
melepaskan APD
10. Petugas laboratorium mencuci tangan kembali setelah selesai
melakukan pemeriksaaan dan menstreilkan alat yang
6. digunakan |. Ruang Laboratorium
Unit 2. Ruang Konsul Sanitasi
Terka
it
5. Prosedur

6.
Unit
Terkai
t
0
PELAYANAN DI LUAR JAM KERJA

No, :440/yle /SOP-


Dokumen UKP/PKM-WTH/1/2023
SOP No. Revisi :00

Tgl. :11 Januari 2023


Terbit
Halaman

UPTD Kasmiati Suki,


PUSKESMAS SKM,,M.KM
WATUNOHU Nip.19850919 200903
2009

1. Pengertian Merupakan pelayanan laboratorium yang dilakukan di


luar jam kerja yang telah di tentukan, pada sore hari,
malam hari atau pada hari libur.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah — langkah untuk
pelayanan di luar jam kerja
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor
440/043/SK/PKM-WTH/1/2023 tentang Jenis Pelayanan
Laboratorium di UPTD Puskesmas Watunohu
4, Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan laboratorium pusat kesehatan masyarakat.
5. Prosedur IT: Kepala Puskesmas menetapkan adanya pelayanan
diluar jam kerja atau pada hari libur bagi pasien
UGD dan Ruang bersalin
2. Petugas laboratorium membuat jadwal jaga untuk
setiap hari libur disertakan dengan nomor telpon
3. Petugas mendapat telpon dari unit pelayanan perujuk
jika ada permintaan pemeriksaan
4. Petugas segera datang dan menyiapkan alat dan bahan
5. Petugas melakukan pemeriksaan sesuai permintaan
pelayanan
6. Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium
kepada dokter untuk ditindak lanjuti
7. Petugas laboratorium menjalankan tugas sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan

6. Unit Terkait Il. Ruang


Laboratorium 2.
Ruang UGD
3, Ruang Bersalin
ani

PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN


LABORATORIUM YANG KRITIS
No, : 440/215
/SOP-UKP/PKM-Dokumen WTH/1/2023
SOP (No.Revisi : 00
Tgl. Terbit: 1 uari
2023 Halaman rek

UPTD Kasmiati Sukri,


PUSKESMAS
SKM.,M.KM
WATUNOHU
Nip.198509192009032009

1. Pengertian Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis


adalah pelaporan hasil laboratorium yang menggambarkan
kondisi patofisiologi pasien yang nilainya diluar batas
normal yang telah disepakati bersama baik dibawah atau
diatas nilai normal/nilai rujukan, dimana pasien
memerlukan interview tindakan medis segera karena dapat
membahayakan keselamatan pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan Langkah- langkah untuk
melakukan pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang
kritis
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-
WTH/I/2023 tentang Jenis Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas Watunohu
4. Referensi Peraturan Mentri Kesehatan nomor 37 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
(5, Prosedur 1. Persiapan Alat dan
Bahan: a. Buku
Register Pasien
b. Lembar hasil
pemeriksaan c. ATK
2. Petugas yang melaksanakan :
a
Laboran 3. Langkah-langk: h
a. Petugas laboratorium melaporkan h asil laboratorium
yang kritis kepada penanggung jawab laboratorium,
Petugas laboratorium memeriksa kondisi
spesimen Petugas memeriksa ulang hasil
laboratorium Petugas memeriksa kondisi
klinis pasien
Petugas melakukan cross check menggunakan alat lain
jika
memungkinkan,
f£ Petugas bisa menuliskan hasil laboratorium apabila
didapatkan hasil pemeriksaan duplo yang sama
g. Petugas melakukan verifikasi hasil dan legalisasi
hasil laboratorium kepada penanggung jawab
laboratorium,
h. Petugas segera melaporkan hasil pemeriksaan
laboratorium kepada dokter
6. Unit Terkait . Ruang Laboratoium
. Ruang Pemeriksaan Umum
. Ruang Pemeriksaan
KIA . Ruang Bersalin
dan UGD
KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN HASIL
LABORATORIUM
No. 1440724 /SOP-UKP/PKM-
Dokumen WTH/1/2023

SOP | No. :00


Revisi
111 Januari 2023
Tgl.
Terbit

UPTD PUSKESMAS Kasmiati


WATUNOHU Sukri,SKM.,M.KM — Nip.19850919
2009032009

1. Rangkaian kegiatan mulai dari penyerahan hasil pada


Pengertia pasien ataupun keluarga pasien sebagai bukti penerimaan
n
hasil laboratorium.
Hasil laboaratorium adalah berupa dokumen yang
berisikan tentang identitas pasien, jenis parameter
pemeriksaan, hasil pemeriksaan, tentang hasil
pemeriksaan dan metode pemeriksaan berupa nilai/angka
atau keterangan tertulis dari suatu hasil pemeriksaan
laboaratorium terhadap pasien yang bersifat rahasia
yang selanjutnya hanya dapat diberikan kepada pasien
atau wali yang bertanggung jawab terhadap pasien untuk
2. Tujuan
diserahkan kedokter atau unit pengirim pemeriksaan.
(3. Sebagai acuan bagi petugas untuk merapkan langkah-
Kebijakan langkah penyerahan hasil laboratorium.
SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-
WTH/1/2023 tentang Jenis Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas Watunohu
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai den gan
standar waktu yang telah di tetapkan,
1.
Setelah pemeriksaan laboratorium selesai, petugas
laboratoriuum mencatat hasil pada buku registrasi
2
. hasil laboratorium.
Petugas laboaratorium mencatat hasil pada lembaran
3 hasil pemeriksaan laboaratorium,
, Penanggung jawab atau kepala ruangan laboratorium
menandatangani untuk lembaran hasil yang sudah di
4 isi,
. Petugas laboratorium menyerahkan hasil pemeriksaan
laboratorium kepada pasien atau keluarga pasien untuk
5 kembali ke poli atau
. dokter yang merujuk:
6. Mencatat waktu implementasi pe nyerahan hasil
laboratorium dilengkapi kerangka waktu

6. Unit Terkait Ruang Laboratorium


Ruang Pemeriksaan Umum
Ruang Pemeriksaan
KIA Ruang Bersalin
dan UGD
KESEHATAN DAN KESELAMATAN | 1
KERJA LABORAT
ORIUM
No, : 440/ 13 /SOP-
Dokumen UKP/PKM-WTH/1/2023
No, :00
Revisi SOP
Tgl. :11 Januari 2023
Terbit
:1/2
Halaman

UPTD PUSKESMAS Kasmiati Sukri,SKM., MKM


WATUNOHU Nip. 198509192009032009

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium adalah


salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja
yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan
sehingga dapat mengurangi dan atau mencegah dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
terjadi baik petugas maupun pasien di laboratorium
2. Tujuan yang akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktifitas
3, Kebijakan Sebagai acuan penerapan langkah — langkah untuk kesehatan
dan
keselamatan kerja laboratorium
SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/045/SK/PKM-
WTH/I/2023 tentang Jenis Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas Watunohu
4, 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Referensi Penyelenggaraan laboratorium pusat kesehatan
masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013
tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik
5. yang baik.
Prosedur
KERJA LABORATORIUM

No. : 440/Z13 /SOP-UKP/PKM-


U P T D P U S K E S MAS Dokumen WTH/I/2023 0 .
WATUNOHU Kasmiati Sukri,
sop (NoRevisi 100 SKM,,M.KM Nip.
19850919 2009032009

Tgl. Terbit: M Januari 2023


Halaman 1212

6. Unit Terkait
Ruang Laboratorium
pelayanan pemeriksaan laboratorium

4. Referensi 1.

alat dan bahan:


a. Register Laboratorium
b. Formulir Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium c. Formulir Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
Petugas menerima formulir permintaan pemeriksaan
Laboratorium yang dibawa oleh pasien atau petugas
unit pengirim,
Petugas mengidentifikasi pasien dan jenis pemeriksaan yang
akan dilakukan terhadap pasien, jika tidak sesuai
akan dikembalikan pada
unit terkait:
Petugas menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan
laboratorium yang akan dilakukan terhadap pasien,
Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan yang
akan dilakukan terhadap pasien,
Petugas laboratorium memakai Alat Pelindung Diri
sebelum melakukan pengambilan spesimen kepada pasien,
Spesimen yang telah diambil, diperiksa oleh petugas
laboratorium
sesuai dengan SOP:
Petugas mencatat hasil pemeriksaan Laboratorium di
register dan formulir hasil pemeriksaan laboratorium,
Formulir hasil pemeriksaan diserahkan kepada pasien atau
petugas
6. Unit Terkait 1. 2.
3.
unit pengirim untuk diberikan kepada dokter pemeriksa untuk mendapatkan
penjelasan hasil dari dokter
5. Prosedur alat dan bahan:
a. Register Laboratorium
b. Formulir Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium c. Formulir Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
Petugas menerima formulir permintaan pemeriksaan
Laboratorium yang dibawa oleh pasien atau petugas
unit pengirim,
Petugas mengidentifikasi pasien dan jenis pemeriksaan yang
akan dilakukan terhadap pasien, jika tidak sesuai
akan dikembalikan pada
unit terkait:
Petugas menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan
laboratorium yang akan dilakukan terhadap pasien,
Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan yang
akan dilakukan terhadap pasien,
Petugas laboratorium memakai Alat Pelindung Diri
sebelum melakukan pengambilan spesimen kepada pasien,
Spesimen yang telah diambil, diperiksa oleh petugas
laboratorium
sesuai dengan SOP:
Petugas mencatat hasil pemeriksaan Laboratorium di
register dan formulir hasil pemeriksaan laboratorium,
Formulir hasil pemeriksaan diserahkan kepada pasien atau
petugas
unit pengirim untuk diberikan kepada dokter pemeriksa
untuk mendapatkan penjelasan hasil dari dokter.
6. Unit Terkait 1. Ruang Laboratorium
2. Ruang Pemeriksaan umum,
3 Ruang Pemeriksaan KIA
.
4. Ruang Bersalin dan UGD
SOP
Tgl. :11 Januari 2023
Terbit

Persiapan pasien :

1. Petugas menjelaskan pada pasien apa yang dimaksud


dengan sputum (dahak) agar yang dibatukkan benar-
benar sputum, bukan air liur darah atau campuran
antara keduanya
2. Petugas menjelaskan cara mengeluarkan
sputum 3. Petugas memberikan pot sebanyak
3 buah

Langkah-langkah :
PENGAMBILAN SPUTUM

No. 1 440/ /SOP-UKP/PKM-


UPTD PUSKESMAS
Dokumen WTH/1/2023 Kasmiati Sukri,SKM.,M.KM
WATUNOHU No. Revisi :00 Nip. 198509192009032009
SOP
Tgl. Terbit : 1 Januari 2023
Halaman 222

dibatukkan adalah air liur (saliva), maka pasien harus


mengulang membatukkan sputum
7. Pilih sputum yang mengandung unsur-unsur khusus seperti
butir keju, darah dan unsur-unsur lain
Pot penampung sputum diletakkan di tempat khusus yang
telah
ditentukan.
Bila sputum susah keluar, dapat diberikan obat
Guafenisin (ekspektoran) 100 mg atau dengan minum air
teh manis saat malam sebelum pengambilan sputum
10. Petugas mencuci tangan

6. Unit Terkait 1. Ruang Laboratorium


2. Ruang Pemeriksaan Umum
3 Ruang Bersalin dan UGD
,
—-
PENGAMBILAN DARAH KAPILER

No. :440/208 /SOP-


Dokumen — UKP/PKM-WTH/I/2023
No. :00
SOP Revisi
:11 Januari 2023
Tel.
Terbi
t

L |
—— K
UPTD PUSKESMAS asmiati Sukri,
WATUNOHU 4 N . 198509192009032009
ip
——— SKM.,M.KM

1. Pengertian Pengambilan darah kapiler adalah kegiatan pengambilan


dan pengumpulan spesimen darah kapiler untuk pemeriksaan
laboratorium
pada orang dewasa biasanya pada u jung manis atau jari tengah
jari bagian tepi, sebab di daerah di pembuluh
tersebut banyak kapilernya dan
kurang sensitive
Sedangkan pada bayi dan anak kecil dapat di lakukan
dibagian tumit atau ibujari kaki dibagian tepi.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-


WTH/I/2023 tentang Jenis Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas
Watunohu
4. Referensi

5. Prosedur Alat dan bahan:

Lanset
Autokli
k
Kapas alcohol
70Yo Kapas
kering
6. Unit Terkait 1. Ruang Laboratorium
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3 UGD/ Ruang Bersalin
,
PENGAMBILAN DARAH VENA

No. : 440/ 209 /SOP-


Dokumen UKP/PKM-WTH/I/2023
No. Revisi 100
SOP
Tgl. Terbit :11 Januari 2023

Halaman 21

WUSKESMA
PA TU NOHS U a f a KA
1. Pengertian Pengambilan darah vena adalah suatu pengambilan dan
kegiatan pengumpulan spesimen darah vena digunakan untuk
yang akan pemeriksaan laboratorium
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-
langkah pengambilan spesimen darah vena
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-
WTH/1/2023 tentang Jenis Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas
Watunohu
4, Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur 1. Persiapan alat dan
bahan: a. Spuit
Tourniguet
Kapas alcohol
7046 Kapas
kering Plester
. Tabung
Petugas Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
Petugas mencuci tangan
Letakkan lengan pasien lurus diatas meja dengan
telapak tangan menghadap keatas.
5. Pasang tourniguet 3 jari di atas lipat siku. Pasien
diminta untuk mengepal tangan
6. Mencari lokasi pembuluh darah yang akan ditusuk (vena
median cubital,vena chepalis dan vena bacilis.
7. Bersihkan lokasi tersebut dengan kapas alcohol 7096
dan biarkan kering.
8. Tusuk bagian vena pada lokasi yang sudah dibersihkan
dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut
kemiringan 15-30 derajat.
9, Kemudian darah akan terlihat masuk dalam spuit,tarik perlahan-
lahan penghisap spuit sehingga darah akan terhisap
dengan sendirinya
10, Kemudian pasien diminta untuk membuka kepalan
tangan. 11. Setelah volume darah dianggap
cukup,lepaskan tourniguet.
12. Letakkan kapas pada bekas tusukan dan plester pada
bekas tusukan. 13. Kemudian lepaskan jarum spuit dari
sempritnya dan alirkan darah
kedalam wadah yang tersedia melalui dinding tabung dan
jika tabung mengandung koagulan kocok darah dengan
perlahan tanpa berbusa.
14. Petugas mencuci tangan

6. Unit Terkait Ruang Laboratorium


“T
PENGIRIMAN SPUTUM (DAHAK)

No. 1 440/ UZ/SOP-


Dokumen UKP/PKM-WTH/1/2023
SOP No. Revisi :00

Tgl. :11 Januari 2023


Terbit
4 1/2
Halaman ——|

MN sala AS Kasmiati Sukri, SKM.,M,KM


WATUNOHU # Nip. 198509192009032009

1. Pengertian Pengiriman spesimen dahak merupakan proses untuk


merujuk spesimen dahak dari fasyankes ke laboratorium rujukan yang
memiliki
Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
(TCM) 2. Tujuan

3. Kebijakan
Watunohu
4. Referensi

5. Prosedur
a ATK
. Parafil
b m
. Kapas alkohol
c 70Y6o Tissue
. Plastik klip infeksius
d
,
e
.
f£. Box Sampel
PENGIRIMAN SPUTUM (DAHAK)

UPTD N Oa OP TEKS NN
PUSKESMAS 01 umen
No. Revisi :00
Kasmiati Sukri,SKM.,M.KM
Nip. 198509192009032009
WATUNOHU
SOP
Tgl. Terbit: 11 Januari 2023

Halaman 2/2

formulir Rujukan pemeriksaan, formulir TB 05 kedalam


box sampel dan menutup serta merekatkan tutup box
menggunakan lakban
12. Petugas menempelkan label infeksius dan alamat
fasyenkes pengirim, alamat RS penerima bertuliskan
“Bahan Rujukan” di luar box
13. Programer TB Menyiapkan/ Mengaktifkan aplikasi SITB
dan mengisi aplikasi dengan lengkap
14. Spesimen dahak siap diambil kurir dan dikirimke RS
Rujukan
15. Hasil pemeriksaan TCM akan diinformasikan via WA
grup dari fasyankes rujukan

6. Unit Terkait Fasyankes Pengirim


| 1. Laboratorium Rujukan
2
,
No. : 440/ ZA /SOP-
Dokumen UKP/PKM-WTH/I/2023
No. :00
Revisi
SOP : 11 Januari 2023
Tgl.
Terbit :1/1

Halaman

1. Pot penampungan urine

langkah-langkah :

1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan


pada pasien 2. Memberikan pot pasien dan
memperisilahkan ke toilet
3. Kemudian mengeluarkan urine sedikit dahulu tanpa di
tampung, lalu diambil urine setelahnya untuk
ditampung di pot urine
4. Sampel urine diterima oleh petugas dan dilakukan
pemeriksaan

6. Unit Terkait Ruang Laboratorium


Ruang Pemeriksaan
Umum Ruang Pemeriksaan
KIA Ruang Bersalin dan
UGD
PERMINTAAN PEMERIKSAAN

LABORATORIUM, PENERIMAAN, DAN


PENYIMPANAN SPESIMEN

| 3. Kebijakan SK Kepala UPTD Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-


Puskesmas WTH/1/2023 Pelayanan Laboratorium di UPTD
tentang Jenis
Puskesmas Watunohu
4, Referensi Peraturan Mentri Kesehatan nomor 37 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
5, Prosedur 1. Permintaan Pemeriksaan
a Dokter atau tenaga klinis membuat permintaan
laboratorium di formulir permintaan laboratorium
b. Formulir permintaan laboratorium tersebut dibawa
oleh pasien ke ruang laboratorium
c. Petugas laboratorium menerima dan memeriksa formulir
permintaan laboratorium yang dibawa oleh pasien
kemudian menjelaskan kepada pasien pemeriksaan
apa saja yang akan
dilakukan
d. Petugas laboratorium menanyakan identitas pasien
yang akan di periksa tersebut (Nama, umur, dan
alamat) dan mencatat identitas pasien di buku
register laboratorium, kemudian mempersiapkan
peralatan untuk pengambilan spesimen selanjutnya
dilakukan pengambilan spesimen
e. Petugas laboratrium membawa spesimen yang sudah
diambil untuk dilakukan pemeriksaan
£ Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah
selesai, petugas laboratorium mengantarkan hasil
pemeriksaan ke unit pelayanan
2. Penerimaan Spesimen
a. Petugas laboratorium memeriksa kesesuaian antara formulir
permintaan dengan identitas pasien, formulir yang
tidak sesuai dan tidak memenuhi persyarat an
hendaknya di kembalikan ke
unit pengirim
b. Petugas laboratorium yang menerima spesimen harus
SOP

d.

3. Penyimpanan Spesimen
a. Petugas laboratorium menyimpan beberapa spesimen
yang tidak lansung diperiksa dengan
memperhatikan jenis pemeriksaan atau sampel yang
berupa serum disimpan dalam lemari suhu 2-8”C
Petugas menyimpan spesimen dengan beberapa macam
cara
antara lain:
1) Disimpan dalam suhu kamar
a) Disimpan sputum dalam bentuk slide dan
memasukan sputum dalam kotak slide dan
disimpan pada suhu kamar
b) Lakukan penyimpanan dan pengiriman urin
dalam waktu 1 jam pada suhu ruang
2) Disimpan dalam lemari es dengan suhu 2-8”C
a) Simpan darah EDTA dalam lemari es suhu 2-8”C
(stabilitas 6 jam)
b) Simpan serum dalam lemari es suhu 2-8”C
(stabilitas 24
jam)
6. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan Umum
1 Ruang pemeriksaan KIA
. Ruang Bersalin dan Ruang UGD
2 Ruang Laboratorium
.
3
.
4
.
LABORATORIUM
: 440/
No. Dokumen X/S
WTH/1/2
SOP —:
0Y0 OP-UKP/PKM-
(o.Re 023
visi 11
UN Tgl. Januari 2023 Kasmiati
Terbit
SLINS Halaman
21 Sukri,SKM.,M.KM
198509192009032009
WATUNOHU Nip.

1. | Pelayanan pemeriksaan laboratorium adalah proses


Pengertian kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang
harus dikerjakan mulai dari menerima pasien sampai
menyerahkan hasil pemeriksan kepada pasien Sebagai acuan
2. Tujuan petugas laboratorium untuk menerapkan langkah-angkah

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

6. Unit Terkait 3.
1 4.
,
2
.
R n KIA
u Ruang Bersalin dan UGD
a
n
g

L
a
b
o
r
a
t
o
r
i
u
m

R
u
a
n
g

P
e
m
e
r
i
k
s
a
a
n

u
m
u
m
,

R
u
a
n
g

P
e
m
e
r
i
k
s
a
a
PEMERIKSAAN ASAM URAT STRIP
No. :440/ (10 /SOP-
Dokumen — UKP/PKM-WTH/1/2023

SOp | No.Revisi :00


Tgl. Terbit: 11 Januari 2023

Halaman a11

UPTD PUSKESMAS Kasmiati Sukri,


WATUNOHU SKM.,M.KM 1 NIP.
198509192009032009

1. Pengertian Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui dan mengukur


kadar asam urat dalam darah seseorang yang di bentuk
dari perombakan asam nukleat dan merupakan hasil
akhir dari metabolisme purin
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah
3, Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor
440/043/SK/PKM-WTH/I/2023 tentang Jenis Pelayanan
Laboratorium di UPTD Puskesmas Watunohu
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012
Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
2 Masyarakat. Buku Petunjuk penggunaan Strip nesco
. multicheck
5. Prosedur Persiapan Alat dan Bahan :
1.
a. Lancet
b. Alat pemeriksaan asam urat nesco
multicheck Cc. Strip asam urat
d. Darah
kapiler e.
Kapas Alkohol f.
kapas kering
2. Petugas yang
melaksanakan : a.
Laboran
3, Langkah-langkah :
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Desinfeksi jari yang akan ditusuk dengan kapas
alkohol 70yo Pasang chip dan strip asam urat
pada alat multichek nesco Pegang jari pasien dan
tusuk dengan blood lanset sedalam kurang lebih 3 mm
Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas kering
Tetesan darah selanjutnya di masukkan dalam strip
asam urat Beri kapas pada bekas tusukan pasien
Tunggu hasil pemeriksaan selama
beberapa detik Baca hasil dan
pencatatan pelaporan
7. Unit Terkait Poli umum
1 Poli KIA
. Ruang Bersalin
2 UGD
.
3
.
4
.
4. Il. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012
Referensi Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat.
2. Buku Petunjuk penggunaan Strip nesco multicheck
5. 1. Persiapan Alat dan Bahan :
Prosedur
a. Lancet
. Kapas
Alkohol .
Kapas kering
. Alat Pemeriksaan cholesterol nesco
multichek . Strip cholesterol
Darah kapiler
2. Petugas yang n
melaksanaka: a.
Laboran
3. Langkah-langkah :
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Desinfeksi jari yang akan ditusuk dengan kapas
alkohol 70Y4 Pasang chip dan strip cholesterol
pada alat multichek nesco Pegang jari pasien dan
tusuk menggunakan lanset sedalam
kurang lebih 3 mm
Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas kering
Tetesan darah selanjutnya di masukkan dalam strip
cholesterol
Beri kapas pada bekas tusukan pasien
Tunggu hasil pemeriksaan selama
beberapa detik . Baca hasil dan pencatatan
pelaporan
6. Unit Terkait 2. 3.
1 4.
.
P
o
l
i

u
m
u
m

P
o
l
i

M
T
B
S
UGD
Ruang Bersalin
PEMERIKSAAN GULA DARAH
SEWAKTU
No. Dokumen : 440/
149 /SOP-UKP/PKM-
WTH/1/2023

SOP No. Revisi


Tgl. Terbit : 11 Januari 2023

Halaman

a e | Kasm
iati Sukri, M
Pena 850010
NIP. 200003200
19
SKM.,M.K
9

1. Pengertian Gula darah sewaktu adalah suatu tindakan untuk


mengetahui hasil atau nilai gula darah pada pasein yang
dilakukan sewaktudan tanpa persiapan
apapun.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerrapkan langkah-langkah pemeriksaan
kadar
gula darah pasien.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-
WTH/I/2023 tentang Pelayanan Laboratorium di UPTD
Jenis
Puskesmas Watunohu
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012
Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat.
|2. Buku Petunjuk penggunaan Strip nesco
| 5. Prosedur multicheck Persiapan Alat dan Bahan :
Lanset
1. . Kapas Alkohol/swab
alkohol Kapas kering
. Alat Pemeriksaan nesco
multichek . Strip gula darah
Darah kapiler
2. Petugas yang
melaksanakan : a.
Laboran
3, Langkah-langkah :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Desinfeksi jari yang akan ditusuk dengan kapas
alkohol 7096 Pasang chip dan strip glukosa
pada alat multichek nesco
Pegang jari pasien dan tusuk dengan blood lanset
sedalam kurang lebih 3 mm
Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas
kering Tetesan darah selanjutnya di masukkan
dalam strip glukosa Beri kapas pada bekas
tusukan pasien
Tunggu hasil pemeriksaan selama
beberapa detik i. Baca hasil kemudian
pencatatan dan pelaporan
6. Unit Terkait Poli umum
Poli Gigi
.
.
. UGD
. Ruang bersalin
PEMERIKSAAN GULA DARAH
PUASA
No. “2407166 7SOP-
Dokumen
UKP/PKM-WTH/I/2023
SOP | No.Revisi :00

Halaman :U

UrID Kasmiati Sukri,
Me SKM.,M.KM Nip.
198509192009032009

g ula darah puasa adalah suatu tindakan untuk


1. Pengertian Pemeriksaan
mengetahui hasil atau nilai gula darah pada pasein
setelah pasien melakukan puasa
minimal 8-10 jam.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pemeriksaan kadar Gula darah puasa pasien.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-
WTH/1/2023 tentang Jenis Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas Watunohu
4. Referensi 1, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012
Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat.
2. Buku Petunjuk penggunaan Strip nesco multicheck
5. Prosedur Persiapan Alat dan
Bahan : Lanset
1.
. Kapas Alkohol/swab
alkohol . Kapas kering
. Alat Pemeriksaan nesco
multichek . Strip gula darah
Darah kapiler
Petugas yang melaksanakan :

2
,
a. Laboran
3. Langkah-langkah :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Desinfeksi jari yang akan ditusuk dengan kapas
alkohol 7046 Pasang chip dan strip glukosa pada
alat multichek nesco
Pegang jari pasien dan tusuk dengan blood lanset
sedalam kurang lebih 3 mm
Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas
kering Tetesan darah selanjutnya di masukkan
dalam strip glukosa Beri kapas pada bekas
tusukan pasien
Tunggu hasil pemeriksaan selama beberapa
detik i. Baca hasil kemudian pencatatan
dan pelaporan
1. Poli umum
2. Poli
Gigi 3. UGD
4. Ruang bersalin
PEMERIKSAAN GULA DARAH 2 JAM
PP (METODE STRIP)
No. "4401 (RS /SOP-
Dokumen ——
UKP/PKM-WTH/I/2023

$SOp | No. 100


Revisi
11 Januari 2023
Tgl.
Terbit

Halaman

UPTD PUSKESMAS Kasmiati Sukri,


WATUNOHU S.KM.,M.KM Nip.
198509192009032009

1. Pengertian Pemeriksaan gula darah 2 jam post puasa adalah


tindakan untuk mengetahui hasil gula darah pasien 2
jam setelah pasien makan setelah sebelumnya pasien
puasa minimal 8-10 jam.
2. Tujuan | Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pemeriksaan kadar gula darah pasien.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/
043/SK/PKM-WTH/I/2023 tentang Jenis Pelayanan
Laboratorium di UPTD Puskesmas Watunohu
4. Referensi — | Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012
1. Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat.
2 Buku Petunjuk penggunaan Strip nesco multicheck
.
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan
Bahan : Lanset
. Kapas Alkohol/swab
alkohol . Kapas kering
. Alat Pemeriksaan nesco multichek
. Strip gula
darah Darah
kapiler
Petugas yang
melaksanakan : a.
Laboran
3. Langkah-langkah :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Desinfeksi jari yang akan ditusuk de ngan kapas
alkohol 70Yo Pasang chip dan strip glukosa pada
alat multichek nesco Pegang jari pasien dan tusuk
dengan blood lanset sedalam kurang lebih 3 mm
Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas
kering Tetesan darah selanjutnya di masukkan
dalam strip glukosa Beri kapas pada bekas tusukan
pasien
Tunggu hasil pemeriksaan selama
beberapa detik Baca hasil kemudian
pencatatan dan pelaporan

1. Poli
umum 2.
Poli Gigi
3. UGD
4. Ruang bersalin
SOP

4. Referensi

5. |. Persiapan Alat dan


Prosedur/ Bahan: 1 set
Langkah haemometer
-
langkah HC1 0,1
N
Aguadest
Pipet
lancet
f. Kapas alkohol
2. Petugas yang
melaksanakan a. Laboran
3. Langkah-langkah
:
a. Petugas mencuci tangan dan
menggunakan APD b. Petugas menyiapkan
alat dan bahan
Cc. Petugas mengisi tabung heamometer sahli dengan
larutan HCI 0,1 N sampai tanda 2 dengan
menggunakan pipet kaca,
d. Petugas mendesinfeksi jari menggunakan kapas
alcohol dan tusuk jari menggunakan lancet,
e. Hisaplah darah sampai garis tepat 20 jul :
£ Petugas laboratorium menghapus kelebihan darah yang
melekat pada ujung luar pipet dengan tissue
secara hati-hati,
jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang
g. Masukkan darah ke dalam tabung yang berisi HCI 0.1 N
h. Bilas isi pipet dengan larutan HCL 0,1 N yang ada dalam
tabung tersebut tunggu 1-3 menit sampai terbentuk
asam hematin
PEMERIKSAAN KADAR
HEMOGLOBIN SAHLI

UPTD PUSKESMAS
No. "420/ (39
Kasmiati Sukri, SKM.,M.KM
WATUNOHU /SOP-Dokumen — Nip. 198509192009032009
UKP/PKM-WTH/I/2023
SOP No. Revisi : 00
——
Tgl. Terbit: 11 Januari 2023

Halaman "22

i. Lalu tambahkan tetes demi tetes Aguadest sambil


diaduk dengan batang pengaduk, hingga warna sama
dengan warna standar pada alat haemometer
1. Lalu baca kadar hemoglobin yang tertera pada tabung
pengence
6. Unit Terkait r. Poli umum
1. 2. Poli KIA,
3 Kamar bersalin dan UGD
.
PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN METODE
STRIP
No. : 440/ 99 /SOP-UKP/PKM-
Dokumen WTH/A/2023

Tgl. :11 Januari


Terbit” 2023 1

Halaman 2:1 I

UPT
- NP:
Liat
D
198509192009
032009
1. Pemeriksaan Haemoglobin strip adalah suatu mengetahui
Pengertia alat untuk kadar haemoglobin (Hb) dalam darah
n pasien Haemglobin
| Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
2. Tujuan pemeriksaan
strip
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-
WTH/1/2023 tentang Jenis Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas
Watunohu
4. Referensi I. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012
Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat.
2. Buku Petunjuk penggunaan Strip sejoy
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan :
Bahan a, Lanset
b. Kapas Alkohol/swab
alkohol c. Kapas kering
d. Alat Pemeriksaan Hb
sejoy e. Strip
Haemoglobin
f£ Darah kapiler
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Laboran
3. Langkah-langkah :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Petugas menggunakan APD
c. Petugas memasukan kunci kode pemeriksaan dan
sirip pemeriksaan Hb pada alat
Petugas menunggu sampai dilayar timbul symbol
darah Desinfeksi jari yang akan ditusuk dengan
kapas alkohol 704 Petugas menusuk jari yang
sudah di desinfektan
Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas kering
Tetesan darah selanjutnya di masukkan dalam strip
Haemoglobin
Beri kapas pada bekas tusukan
pasien Tunggu hasil pemeriksaan
selama 20 detik
Baca hasil kemudian pencatatan dan pelaporan
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
No. : 440/(M1 /SOP-
Dokumen — UKP/PKM-WTH/I/2023
No. :00
Revisi SOP
Tgl. : 11 Januari 2023
Terbit

Halaman

UPTD PUSKESMAS Kasmiati Sukri,


WATUNOHU SKM.,M.KM Nip.
198509192009032009

1. Pengertian Pemeriksaan Golongan adalah kegiatan yang dilakukan


untuk mengetahui golongan darah seseorang yang
didasarkan pada pengelompokan jenis darah berdasarkan
antigen yang terdapat dalam eritrosit.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu
individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat
dan protein pada permukaan membrane sel darah
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langka h-langkah pemeriksaan
golongan darah untuk mengetahui golongan darah pasien
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor
440/043/SK/PKM-WTH/I/2023 tentang Jenis Pelayanan
Laboratorium di UPTD Puskesmas Watunohu
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat.
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat dan Bahan :
Langkah- a. Lancet
langkah Kapas alcohol
Kartu golongan
darah Antisera A,
B, AB, D
Sampel darah kapiler
“Batang pengaduk
2. Petugas yang n
melaksanaka: a,
Laboran
3. Langkah- langkah :
a. Petugas memakai APD
b. Penulis menulis identitas pasien pada kartu
golongan darah c. Petugas mendesinfeksi area
yang akan ditusuk
menggunakan kapas alkohol
d. Petugas menusuk area yang sudah di
desinfektan menggunakan lancet
e. Petugas meneteskan darah masing-masing lingkaran
kartu
golongan darah
£ Petugas menambahkan masing- masing 1 tetes antisera A,
B, AB, dan D kedalam lingkaran kartu golongan
darah yang
berisi sampel darah.
Petugas menghomogenkan dengan batang
pengaduk Petugas mengamati (terbentuk
aglutinasi), baca hasil
L
1. Poli umum
2. Poli
MTBS 3,
Poli KIA
Tgl, Terbit
Halaman
4

UPTD PUSKESMAS
WATUNOHU
SN

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi

1. Persiapan Alat dan


Bahan : a. Rapid Test
HBsAg
b. Turniguet
c. Tabung EDTA
d. Spoit/
Lancet e. Kapas
Alkohol f.
Kapas kering
&. Pipet
sampel h.
Buffer
i. Plaster
j. Serum, Plasma atau whole
blood 2. Petugas yang
melaksanakan :
a. Laboran
3. Langkah-langkah :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan b. Petugas memakai Alat
Pelindung Diri (APD) c. Petugas akan diambil
mendesinfeksi are penusukan yang
sampel dengan kapas alkohol 70Yo darah vena
d. Petugas melakukan pengambilan sampel
dimasukan kedalam tabung EDTA
PEMERIKSAAN HBsAg RDT

No. :4 P-
40/191 /SO
UK -WT M
Dokumen K—P/P a M
ip. 198|509K192smiati
H/I/2023
UPTD PUSKESMAS
WATUNOHU N 00903200
Sukri, SKM.,M.K
9
SOp | No. Revisi :00

Tgl. Terbit: 11 Januari 2023


— — ——
Halaman 122

e. Petugas melakukan pemeriksaan menggunakan whole


blood langsung mengambil darah menggunakan
pipet dan ditambahkan 1 tetes bufferjeka
menggunakan serum ditetesi kedalam lubang
sampel
f£ Petugas membaca hasil dalam waktu 15-20 menit
(tidak lebih dari 25 menit)
Interpretasi Hasil :
e NEGATIF : Garis berwarna hanya muncul
pada daerah control (C)
e POSITIF : Dua garis berwarna muncul pada
daerah Uji (T) dan Kontrol (T)
e TIDAK VALID : Tidak muncul garis pada
daerah control (C) atau Tidak muncul
garis pada daerah Control (C) dan daerah
Uji (T)

g. Petugas mencatat hasil dilembar hasil pemeriksaan


dan register laboratorium
h. Petugas melepaskan APD dan mencuci tangan

6. Unit Terkait Laboratorium


Poli umum
Poli KIA
. UGD dan Ruang Bersalin
SOP
Tgl. Terbit

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur Persiapan Alat dan


Bahan :
1,
Spoit/Lancet
Autoclick
Buffer
Kapas
Alkohol
Kapas kering
Pipet sampel
Serum / plasma/whole
blood Rapid Test HIV
2
. Petugas yang melaksanakan :
a. Laboran
3. Langkah-langkah :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan b. Petugas menggunakan Alat
Pelindung Diri
c. Petugas mendesinfeksi jari yang akan ditusuk
dengan kapas alkohol 70Yo
d. Pegang jari pasien dan tusuk dengan blood lanset
sedalam
kurang lebih 3 mm
e. Petugas mengambil sampel darah dengan pipet kemudian
memasukkan kedalam lubang sampel dan tambahkan 3
tetes
PEMERIKSAAN HIV RDT

No, :
UPTD PUSKESMAS Dokumen 440193 | Kasmiati
/SOP- Sukri,SKM., M.KM
— WATUNOHU UKP/PKM-WTH/1/2023 Nip. 198509192009032009
SOP | No. :00
Revisi
: 11 Januari 2023
Tgl.
Terbit

Halaman :2/2

buffer
f£. Petugas membaca hasil dalam waktu 15-20 menit
(tidak lebih dari 25 menit)
Interpretasi Hasil :
e NEGATIF : Garis berwarna hanya muncul pada
daerah control (C)
e POSITIF : Dua garis berwarna muncul pada
daerah Uji (T) dan Kontrol (T)
e TIDAK VALID : Tidak muncul garis pada
daerah control (C) atau Tidak muncul
garis pada daerah Control (C) dan daerah
Uji (T)
g. Petugas mencatat hasil di lembar hasil
pemeriksaan dan register laboratorium
h. Petugas melepaskan APD dan mencuci
tangan 6. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan umum
Ruang KIA
Ruang UGD dan Ruang
Ruang Laboratorium
r

UPTD PUSKESMAS Kasmiati Sukri,


WATUNOHU SKM.,M.KM Nip.
198509192009032009

2. Tujuan

(4. Referensi

2.

5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan


Bahan : Lancet
Autoclic
k Buffer
Darah
kapiler
Kapas
Alkohol
Kapas kering
Pipet sampel
h. Rapid Test Syphilis
2. Petugas yang
melaksanakan : a.
Laboran
3. Langkah-langkah :
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Petugas mendesinfeksi jari yang akan ditusuk
dengan kapas alkohol 70Y6
Pegang jari pasien dan tusuk dengan blood
lanset sedalam kurang lebih 3 mm
Petugas mengambil sampel darah dengan pi pet kemudian
memasukkan kedalam lubang sampel dan tambahkan 3
tetes
PEMERIKSAAN SHYPHILIS RDT

T No. :440/ 195 /SOP-


Kasmiati Sukri,
UP D PUSKESMAS Dokumen UKP/PKM-WTH/1/2023 »
SKM.,M.KM Nip.
WA T U N O H U
198509192009032009
SOp | No. Revisi :00

Tgl. Terbit: 11 Januari 2023


Halaman 1212

buffer
£ Petugas membaca hasil dalam waktu 15-20 menit
(tidak lebih dari 25 menit)
Interpretasi Hasil :
e NEGATIF : Garis berwarna hanya muncul pada
daerah control (C)
e POSITIF : Dua garis berwarna muncul pada
daerah

e# TIDAK VALID : Tidak muncul garis pada


control (C) daerah Tidak muncul garis
atau pada daerah
Control (C) dan daerah Uji (T)

g. Petugas mencatat hasil di lembar hasil


pemeriksaan dan register laboratorium
h. Petugas melepakan APD dan me ncuci
tangan 6. Unit Terkait Ruang Laboratorium
Ruang Pemeriksaan
umum Ruang
Pemeriksaan KIA
Ruang UGD dan Ruang Bersalin
SOP Tgl. Terbit: 11 Januari 2023

—“A

1. Pengertian

2. Tujuan
PEMERIKSAAN MALARIA RDT

No : 440/194
ETD . -

PURCERYAR Dokum UKP/PKM-WT


/SOP
Kasmiati Sukri,
WATUNOH U en — H//2023 | SKM.,MKM
Nip. 198509192009032009
NoRevisi 00—
SOP
Tgl, Terbit: 11 Januari 2023

L Halaman :212

registrasi
laboratorium
Interpretasi Hasil
:
e NEGATIF : Garis berwarna hanya muncul pada
daerah control (C)
e POSITIF : Dua garis berwarna muncul pada
daerah Uji (T) dan Kontrol (T)
e TIDAK VALID : Tidak muncul garis pada
control (C) daerah Tidak muncul garis
atau pada daerah
Control (C) dan daerah Uji (T)

i. Petugas melepas APD dan mencuci tangan


6. Unit Terkait Ruang Laboratorium
, . Ruang Pemeriksaan
. umum Ruang
pemeriksaan KIA
. Ruang UGD dan Ruang Bersalin
SOP

|
UPTD PUSKESMAS
WATUNOHU

2. Tujuan

3. Kebijakan

5. Prosedur/ |. Persiapan Alat dan Bahan :


Langkah- a. Spoit3 cc
langkah Tabung EDTA
Turniguet
Kapas Alkohol
Pipet tetes
Buffer
Dengue
Serum/ plasma darah
Casset Monotes Dengue 1g G/
Ig M 2. Petugas yang
melaksanakan :
a. Laboran
3. Langkah-langkah :
a. Petugas mencockan identitas pasien dan jenis
pemeriksaan dengan menanyakan pada pasien
b. Petugas mencuci tangan dan memakai APD
Petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan Petugas mengendesinfeksi bagian yang akan
ditusuk dengan menggunakan kapas alkohol 70Yo
Petugas melakukan pengambilan darah vena menggunakan
spoit 3 cc, dan memasukan kedalam tabung EDTA
Petugas memberi label pada tabung
g. Darah di sentrifuge selama 2-3 menit dengan
kecepatan 3000
rpm
PEMERIKSAAN DEMAM BERDARAH
DENGUE (DBD) RDT
No. :240/ R9 /SOP-
UPTD PUSKESMAS Kasmiati Sukri, SKM.,M.KM
Dokumen UKP/PKM-WTH/
WATUNOHU SOP No. Nip. 198509192009032009
1/2023 : 00
Revisi
: 11 Januari 2023
Tgl. :2/2
Terbit
Halaman

h. Setalah serum terpisah maka petugas memipet serum


pasien kedalam lubang casset dengue IgG/IgM
i. Tunggu selama 10-20 menit untuk
membaca hasil Interpretasi Hasil :
e NEGATIF : Garis berwarna hanya muncul pada
daerah control (C)
e POSITIF : Dua garis berwarna muncul pada
daerah

e TIDAK VALID : Tidak muncul garis pada daerah


control (C) atau Tidak muncul garis pada
daerah Control (C) dan daerah Uji (T)
j. Petugas mencatat hasil dilembar hasil
pemeriksaan dan registrasi laboratorium
k. Petugas melepas APD dan mencuci tangan
7. Unit Terkait Poli umum
1 Poli KIA
, Laboratorium
2 UGD
.
3
.
4
.
2. Tujuan

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor


440/043/SK/PKM-WTH/1/2023 tentang Jenis Pelayanan
Laboratorium di UPTD
Puskesmas Watunohu
4. Referensi | |. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2013
Tentang Cara Penyelenggaran Laboratorium yang Baik
5. . Persiapan alat dan :
Prosedur bahan .
/ Serum/plasma
Langkah- Reagen widal
langkah test Slide test
Batang
pengaduk Spoit
3 cc Tabung
EDTA
Mikropipet
. Kapas Alkohol
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Laboran
. Langkah-langkah :
a. Petugas mengidentifikasi identitas pasien dan
jenis permintaan pemeriksaan
anyakan padadengan
asien men
Petugas mencuci tangan p dan

menggunakan APD
Petugas menyiapkan alat dan bahan
Petugas melakukan pengambilan darah vena dengan
menggunakan spoit 3 cc, yang terlebih idesinfektan
dahulu d dengan kapas alkohol 70 Yo
Petugas memberikan identitas pada tabung EDTA
Kemudian darah di sentrifuge untuk medapatkan serum
selam
a 2
menit
denga
n
kecep
atan
3000
rpm
PEMERIKSAAN WIDAL

WATUNOHU
No.— : 00 Nip. 19850919
SOP
Revisi 200903 2009 : 11 Januari 2023
Tgl.
:2/2
Terbit

Halaman

g. Setelah darah terpisah, maka petugas memipet


serum menggunakan mikropipet berturut turut
sebanyak 100 ul ke slide widal H, CH, AH dan BH
h. Kemudian serum diteteskan Reagen Widal H, CH, AH,
dan BH pada masing-masing serum sebanyak 1 tetes
pada slide tersebut
.. Tunggu selama 10-20 menit untuk membaca hasil
j. Petuas membersihkan alat dan membuang jarum
spoit kedalam safetwbox
k. Petugas menulis hasil pada buku register
laboratorium dan pada lembar hasil! pemeriksaan
Interpretasi Hasil :
# Jika tidak tampak aglutinasi : Negatif
e Jika tampak aglutinasi kecil : Positif (4) 1/80
e Jika tampak aglutinasi sedang :
Positif (t) 1/160 e Jika tampak aglutinasi
besar : Positif (t) 1/320
e Jika tampak aglutinasi sangat besar :
4 Positif (t) 1/640 1 Petugas menyerahkan hasil
6. Unit Terkait pada pasien atau keluarga pasien
1. Ruang Pemeriksaan
2 umum Ruang UGD
.
UPTD PUSKESMAS Kasmiati Sukri,
WATUNOHU SKM.,M,KM NIP.
198509192009032009

1. Pengertian
Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam/ BTA adalah pemeriksaan
terhadap sampel sputum untuk melihat adanya bakteri yang
mengikat zat warna Carbol Fuschin, meski telah dilunturkan
zat asam. Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan
lilin dan lemak yang sukar ditembus cat, dengan pengaruh
fenol dan pemanasan maka lapisan lilin dan lemak itu
dapat ditembus cat basic fuchsin
2. Tujuan Sebagai acuan untuk merapkan langkah-langkah pemeriksaan
BTA TB dengan mengidentifikasi adanya Bakteri Tahan Asam
pada sampel dahak pasien
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/043/SK/PKM-
WTH/1/2023 tentang Jenis Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas Watunohu
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
2 Masyarakat. Buku Pedoman Nasional Pelayanan
. kedokteran Pemeriksaan TBC
5. Prosedur Persiapan Alat dan
Bahan : Slide
1.
Api spiritus
Stik bamboo/batang
pengaduk Korek
Handscoon
Masker
Jas lab
Rak
pewarnaan
Karbol fucsin
Asam alcohol
Methylen blue
I. Air
mengalir m.
Oil mersi
2. Petugas yang melaksanakan :
Laboran 3. Pembuatan Sediaa:n
a. Petugas membersihkan objek glass dan diberi nomor register
pasien disisi atas slide,
b. Petugas menyalakan lampu spirtus dan diletakan antara
petugas . dan pot sputum:
c. Petugas mengambil sedikit sampel sputum purulen
menggunakan
PEMERIKSAAN BTA TB

No. : 440/ 19 L/SOP-


UPTD PUSKESMAS Dokumen — UKP/PKM-WTH/I/2023
Kasmiati Sukri,
WATUNOHU SKM.,M.KM Nip.
SOP Koki 0 o—
198509192009032009

lidi tumpul bersih, kemudian diletakkan pada kaca


objek
d. Dibuat sediaan bentuk oval dan diratakan dengan
ukuran 2x3 cm
. Sputum kemudian dibuat ulir-ulir kecil menggunakan
lidi runcing (dilakukan saat sputum masih basah)
Petugas mengeringkan sediaan pada suhu ruang
. Sisa sputum dan lidi bekas pada pot sampel
digenangi dengan) desinfektan Hypochlorite 0.5”6
lisol selama 12 jam sebelum
dibuang
Pewarnaan Sediaan
a. Sediaan difiksasi diatas lampus bunsen dengan
dilwatkan sebanyak 3 kali
b. Diletakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap
keatas pada rak pewarnaan yang ditempatkan diatas
bak cuci, antara sa! sediaan dan sediaan lainnya
masing-masing berjarak kurang lebi
| jari

sampai keluar uap, jangan sampai


mendidih. . Dinginkan selama minimal
5 menit.
Sediaan dibilas dengan hati-hati dengan air
mengalir, jangan ada percikan kesediaan lain
, Sediaan dimiringkan dengan menggunakan pinset —
untuk
membuang sisa air
. Sediaan di dekolorisasi dengan asam alcohol sampai
tidak tampak
warna merah Carbol Fuchsin kemudian bilas dengan air
i. Genangi dengan Methylen Blue selama 20-30 detik
j. Sediaan dibilas dengan air mengalir,
k keringkan sediaan pada rak pengering pada suhu ruang.
L Sediaan di baca dibawah mikroskop pembesaran
objektif 100x| menggunakan minyak imersi.
m, Pembacaan hasil menggunakan skala IUATLD
(International Union Against Tuberculosis and Lung
Disease) sbb:
# Negatif : Tidak ditemukan BTA dalam 100 LP
e Scanty : ditemukan 1-9 BTA dalam 100 LP
(Dituliskan|
jumlah BTA)
Na : ditemukan 10-99 BTA dalam 100
LP . 2t ditemukan 1-10 BTA dalam 1
LP
0 34 . ditemukan »10 BTA dalam 1 LP
n. mencatat hasil dilembar hasil pemeriksaan dan
Petugas
2. Tujuan

4. Referensi

——T
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan
Bahan : . Objek
glass
. Kapas
alkohol .
Pisau
Bisturi .
Mikroskop
2 . Reagens ZN
. set . Oil
emersi
g. Sampel cairan reit serum
3
pasien Petugas yang
. melaksanakan :
a. laboran
Langkah- :
langkah
a. Petugas mencuci tangan dan menggunakan alat
pelindung
diri
b. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
c. Membersihkan area yang akan d i ambil sampel
dengan menggunakan kapas alkohol
d. Petugas mengambil cairan sampel pada cuping
kiri dan kanan pasien menggunakan pisau bisturi
e. Petugas mengeringkan preaparat tersebut dan
selanjutkanya mewarnai dengan pengecatan ZN set
dan biarkan kering
sepenuhnya
f£. Petugas memeriksa di bawa mikroskop dengan oil
emersi pada pembesaran 100x kemudian membaca hasil
g. Petugas membersihkan alat dan bahan yang telah
digunakan
6. Unit Terkait Poli umum
1. 2. Laboratorium
3 Programer Kusta
.
“To. Dokumen "4407 19 /SOP-
— UKP/PKM-WTH/I/2023
No. :00
SOP Revisi :
: : 11 Januari 2023
Tgl.
Terbit 211

Halaman

UPTD PUSKESMAS Kasmiati Sukri, SKM.,M.KM


WATUNOHU - Nip.
198
509
192
009
032
009
0
1. Pengertian Pemeriksaan HCG test adalah jenis pemeriksaan untuk
mendeteksi adanya hormone HCG pada urine yang
menandakan suatu kehamilan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah — langkah pemeriksaan
HCG test untuk mengetahui hasil positif atau negatifnya urine pasien
terhadap
hormone HCG (kehamilan)
3, Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor
440/043/SK/PKM-WTH/1/2023 tentang Jenis Pelayanan
Laboratorium di UPTD Puskesmas Watunohu
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan laboratorium pusat
kesehatan masyarakat,
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013
tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang
baik.
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. Wadah urine
b. Strip HCG
2. Petugas yang melaksanakan:

a. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan


digunakan b. Petugas menggunakan Alat Pelindung
Diri
Cc. Petugas memberi pasien wadah urine dan
mempersilahkan pasien buang air kecil
. Petugas menyiapkan sampel urin yang akan diperiksa
. Petugas mencelupkan strip HCG test kedalam urine pasien
sesuai dengan tanda panah batas garis
maksimum selama 30-60 detik
Petugas mengangkat strip dan tunggu selama 1-3 menit,
kemudian baca hasilnya, interpretasi
hasil : e Positif jika terbentuk
2 garis merah e Negatif jika
terbentuk 1 garis merah
& Petugas mencatat hasil dilembar hasil pemeriksaan
dan
registrasi laboratorium
h. Petugas melepas APD dan mencuci tangan
. Ruang Pemeriksaan Umum
. Ruang KIA
. UGD dan Ruang Bersalin
SOP Tgl. Terbit: 11 Januari 2023
Halaman
2
UPTD PUSKESMAS Kasmiati Sukri, SKM.,M.KM
WATUNOHU Nlip. 198509192009032009

1. Pengertian Urine Analyzer adalah alat yang digunakan untuk membaca


stik urine 10 parameter
2, Tujuan
Sebagai acuan bagi petugas untuk merapkan langkah langkah
pemeriksaan urin menggunakan alat Urin Chemistry
3. Kebijakan analyzer
SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor
440/043/SK/PKM-WTH/1/2023 tentang Jenis Pelayanan
Laboratorium di UPTD
Puskesmas Watunohu
4. Referensi 1, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012
Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat.
2. Buku Petunjuk penggunaan Urin Chemistry Analyzer
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan
Bahan : a. Wadah
urine
b. Strip tes urin 10
parameter c. Alat urin
chemistry Analyzer
2. Petugas yang
melaksanakan : a.
Laboran
3. Langkah-langkah
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Petugas memberi pasien wadah urine dan
mempersilahkan pasien buang air kecil
c. Petugas menyalakan urinalyzer dengan menekan tombol
power bagian belakang alat,
d. Lakukan kalibrasi alat sbelum digunakan
e. Petugas mencelupkan strip urin kedalam urine pasien
dan
tunggu selama 2 menit
f. Tekan (start ») kemudian tempat strip akan
keluar letakkan 1" strip di plate kemudian
tekan ENT di tunggu 4-60 detik
g. Hasil pemeriksaan akan tampil dengan
autoprint h. membaca dan mencatat hasil
i. untuk mematikan alat tekann tombol power dibagian
belakang
alat
6. Unit Terkait Ruang Laboratorium
Ruang Pemeriksaan umum
Ruang Pemeriksaan KIA
Ruang UGD dan Ruang Bersalin
PENGGUNAAN MIKROSKOP

No. : 440/199 /SOP-


Dokumen UKP/PKM-WTH/1/2023
No. Revisi 1:00
SOP
Tgl. Terbit :11 Januari 2023

Halaman 21

p eka A Kasmiat Sukri, SKM.,M.KM


WATUNOHU
t S . iNip.
198509192009032009

1. Pengertian Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat |


benda benda yang ukurannya sangat kecil yang tidak terlihat
oleh mata biasa
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah
pengoperasian mikroskop dalam rangka peningkatan mutu
dan kinerja di
puskesmas
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor
:440/043/SK/PKM-WTH/1/2023 tentang Jenis Pelayanan
Laboratorium
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang
cara | Penyelenggaraan Laboratorium yang baik
5. Prosedur 1. Persiapan alat dan
bahan: a.
Mikroskop
b. Preparat/sediaan
2. Mikroskop dikeluarkan dari kotak penyimpanan
Pasang stop kontak pada alran listrik, pastikan
stop kontak terpasang dengan benar
4. Letakan sediaan di meja sediaan
Cari lapangan pandang pada pembesaran 10x dengan
memutar mikrometer
Gunakan lensa objektif untuk mengatur pembesaran yang
diinginkan Setelah selesai, matikan mikroskop dan
atur ke perbesaran terkecil Bersihkan lensa mikroskop
dengan tissue khusus
9. Pastikan lampu tempat penyimpanan mikroskop
selalu menyala 10. Masukan kembali mikroskop ke
kotak penyimpanan
11. Petugas mencuci tangan

6. Unit Terkait Ruang Laboratorium



PENGGUNAAN CENTRIFUGE
Ko. "a07 GG
Dokumen
No.
7SOP-UKP/PKM-
WTH/1/2023
Revisi
: 00
Hi Tgl.
11 Januari 2023
Terbi
t
Halaman :1/

UPTD PUSKESMAS Kasmiati Sukri,


WATUNOHU SKM.,M.KM — Nip. 198509192009032009

1. Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk


Pengertia memisahkan suatu larutan dengan berat molekul yang
n
berbeda berdasarkan gaya centrifugal yang digerakkan
oleh motor,yang berputar sampel cair
dengan kecepatan tinggi.
Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-
2. Tujuan
langkah penggunaan centrifuge yang baik dan benar
(SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor
|3.
:440/043/SK/PKM-WTH/I1/2023 tentang Jenis Pelayanan
Kebijakan
Laboratorium
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013
Tentang cara Penyelenggaraan Laboratorium yang
1. baik
Buku pedoman alat centrifuge
2
.
5. Prosedur Petugas menyiapkan centrifuge
1. 2. Petugas menghubungkan aliran alat listrik dengan
3 centrifuge Petugas memasukan tabung yang berisikan
. sampel kedalam centrifuge, pastikan secara diagonal
untuk keseimbangan rotor
4. Petugas mengatur waktu dan ke cepatan yang diinginkan
untuk proses pemeriksaan,
5. Ketika memutar waktu,lampu pilot akan menyala pada
saat yang sama yang menunjukkan listrik hidup.
6. Setelah alat berhenti, petugas mengelu arkan tabung
yang berisi sampel untuk proses pemeriksaan,
7. Petugas mematikan alat dengan menekan tombol OFF
8. Petugas melepas stop kontak yan g menghubungkan aliran
listrik dengan centrifuge
6. Unit Terkait Ruang Laboratorium
memberikan pengawasan pada hal yang terlibat dengan bahan
berbahaya dan beracun, termasuk penggunaan bahan logan tajam,
cairan mudah terbakar dan cairan yang mengandung racun.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengolahan
bahan
3. berbahaya dan beracun di laboratorium
Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Watunohu Nomor 440/045/SK/PKM-
WTH/I/2023 tentang Jenis Pelayanan Laboratorium di UPTD
Puskesmas Watunohu
4. Referensi Permenkes Nomor 37 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5, Prosedur a. Bahan
berbahaya 1.
Siapkan Alat
2. Petugas memisahkan jenis bahan berbahaya di tempat
yang telah di sediakan
a. Untuk Bahan mudah terbakar seperti, bahan dari
( dari sumber
Alkohol, Spiritus,dll, diletakkan jauh
panas api )
b. Untuk Bahan mudah pecah seperti, bahan dari kaca,
dil, Diletakkan dalam box plastic yang aman.
c. Untuk Bahan logam tajam seperti spoid, lanset,
dll, diletakkan dalam boks plastic yang aman
d. Untuk Bahan berbau menyengat seperti lisol,xilol,
harus di tutup rapat dan di simpan di tempat
tertutup
3. Petugas melakukan kontrol bahan berbahaya ini setiap
hari
mengikuti pelatihan dan pendidikan terhadap
penggunaan peralatan, prosedur dan bahan baru di
laboratorium
2. Petugas mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk
terhadap penggunaan peralatan, prosedur dan bahan baru
di laboratorium
3. Petugas menerapkan penggunaan peralatan, prosedur dan
bahan baru di laboratorium melalui kegiatan pelayanan
laboratorium

Ruang
Laboratorium 2.
Kepala Puskesmas
No.
Dokumen

SOP

— 4

2. Tujuan

4. Referensi

Pe. Unit Terkait Ruang


Laboratorium
Kepala Puskesmas
7

HEMATOLOGI Y Hi
BAKTERIOLOGI
PUT S

1 Pemeriksaan Haemoglobin (hb) 1 Pemeriksaan Mycobacterium Tuberculosis


2 Pemeriksaan Golongan Darah 2 Pemeriksaan Mycobacterium Leprae

IMUNSEROLOGI KIMIA DARAH


1 Pemeriksaan HIV 1 Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu
2 Pemeriksaan HBsAg (GDS) 2 Pemeriksaan Gula Darah
ha “
1g
Puasa (GDP)
3 Pemeriksaan Gula Darah 2 Jam PP
3 Pemeriksaan Widal N
4 Pemeriksaan Sars 4 Pemeriksaan Asam
(GD2PP)

Cov-Ag Urat 1
s Pemeriksaan HCG (Test Kehamilan) & Pemeriksaan Kolesterol &'

Warna
Kejernihan Senin - Kamis :
08:00 -15:30 WITA Mein &»
Jumat :08-00 -15-45 WITA
Glucose

Pa Pelayanan Laboratorium khusus

Pagar UGD dan Bersalin 24 Jam

Blood
pH
Protein

Nitrite
Leukocyt
b
“ 3 i
0 Wa
a
G. “Ai mi t 4
an
' Pa anang mela AGPna
cw | Valak

ba Usoktadeha Pung

“ fm

3 Yap
4. PROSES PEMERIKSAAN LABORATORIUM
TAN 1
J PEMERAN KOLAIA UTARA an
& KABUTATUN
PI PLAN KESNNVAA
UPTD PUSKESMAS WAFU NET

5 Kireruktan 3 WA
Bu 3 ut
Berat peni

20124

08sarsd In LE

6. PENGELOLAAN LIMBAH LAB


Ya

KHh 1
|
1
Hi $ Mi

je u 2yg T"rham

3 Ne WN
anPN ap TNDa
I 1 Ih
12
| Hay
“ee n R h
4
1

AA MN
T AN

TMAW M1 £ Sek NK n

1 kak An ik
a
1 Kaku Tan Ma

1 Sat bai
Wara

A A TE aa Ta Tn ne UN :
Kp PERA APA 1 TAN ,
Aa Pu "1 |
K Ti
an Ham
a

T a 1Y

La
U Tia Den AN
—01

H
|

Y |
- iban nan meli daa mbe
Bi Tan Wotiattitoh

I da Waria |
Sah

na D
t
Mtrahepnd
alk a
h
AWjarar
#iahesanha mo
w
pa | Tn d
Si
Khey yura
N Peti pa
Wako

Hilis
bws

Si Salon
Saat

ea
Kal)
“ya
Eh

Anda mungkin juga menyukai