Anda di halaman 1dari 16

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

DISUSUN OLEH
TIM DOSEN MK

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI


POLTEKKES KEMENKES MALANG
TAHUN 2022

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 1


LEMBAR PENGESAHAN

Modul Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi ini sah untuk digunakan di


Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Kediri
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Malang

Disahkan oleh :

Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Program Studi Sarjana


Poltekkes Kemenkes Malang Terapan Kebidanan Kediri

Herawati Mansur, S.ST.,M.Psi Susanti Pratamaningtyas, SST., M.Keb


NIP. 19650110 198503 2 002 NIP: 19760115 200212 2 001

Bab 1
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 2
Teknik Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
TIM Dosen MK. Mikrobiologi dan Parasitologi

Pendahuluan

M ikroorganisme terdapat dimana-mana, baik dalam air, udara, tanah, maupun

pada mahluk hidup termasuk pada jaringan tubuh manusia (kulit dan selaput lendir).
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan seharihari. Beberapa diantaranya
bermanfaat dan yang lainnya merugikan. Mengingat bahwa mikroorganisme banyak
terdapat di alam dan amat besar peranannya, termasuk dalam bidang kebidanan dan
kesehatan. Modul Praktikum ini terdiri dari 2 pelajaran yang masing masing mempunyai
tujuan khusus. Proses pembelajaran di rancang untuk memfasilitasi penggunaan modul dan
membantu meningkatkan pemahaman mahasiswi. Praktikum pertama membahas tentang
teknik pencegahan dan pengendalian infeksi, Praktikum ke dua membahas tentang teknik
mengamati bakteri.
Pada bab ini akan menjelaskan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi dan
teknik mengamati bakteri. Setelah mempelajari topik ini, secara khusus diharapkan mampu
melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi.

TATA TERTIB PRAKTIKUM


Tata tertib praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mengecek persiapan alat dan tempat yang diperlukan pada kegiatan praktikum.
2. Hadir sebelum praktikum dimulai dan telah siap dengan Buku Materi Pokok (BMP)
praktikum serta alat-alat tulis.
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 3
3. Teori praktikum harus sudah dipelajari demi kelancaran melakukan keterampilan
klinik kebidanan.
4. Selama praktikum, praktikan dilarang makan, minum,merokok, gaduh, melakukan
coretan-coretan pada phantom atau media yang ada di laboratorium dan berbicara
yang tidak perlu dengan sesama praktikan atau melakukan aktivitas yang tidak
diperlukan dengan sesama praktikan.
5. Menjaga kebersihan dan keamanan alat bahan, media dan phantoom yang digunakan
selama praktikum.
6. Mengembalikan alat bahan, media dan phantom yang telah digunakan sesuai dengan
prosedur pengembalian.
7. Tanyakan hal-hal yang belum dimengerti selama pelaksanaan praktikum kepada
fasilitator.
8. Lakukan latihan praktik dengan sesama peer group (kelompok kecil), kemudian
lakukan simulasi performance asesmen sesama peer group.
9. Meminta evaluasi performance asesmen akhir praktikum pada pembimbing atau
fasilitator atau instruktur praktik klinik Saudara.

Topik 1
Teknik Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk memastikan perlindungan
kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan
disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan.
Pencegahan infeksi merupakan upaya untuk mencegah transmisi silang dan diterapkan dengan
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 4
mengacu pada kewaspadaan standar yang meliputi beberapa hal sebagai berikut.
1. Setiap orang dapat merupakan sumber infeksi.
2. Membudayakan cuci tangan.
3. Menggunakan barier protektif (misalnya: sepatu, masker, kacamata, gaun bedah, sarung tangan).
4. Penggunaan aseptik dan antiseptik.
5. Memproses instrumen agar aman digunakan.
6. Budaya aman dalam setiap prosedur.
7. Pengelolaan limbah berbahaya secara adekuat

A. Praktik Pencucian Tangan


1. Pengertian cuci tangan
Cuci tangan merupakan salah satu tindakan yang dianggap paling efektif untuk mengurangi
penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi. Cuci tangan adalah proses pembuangan kotoran
dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir.
2. Tujuan cuci tangan
Tujuan melakukan cuci tangan yaitu untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis
dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara.
3. Indikasi melakukan cuci tangan
Cuci tangan dilakukan pada aktifitas berikut ini.
1) Saat datang dan pulang dari tempat kerja.
2) Sebelum dan setelah memeriksa klien.
3) Sebelum dan setelah pakai sarung tangan.
4) Setelah terpapar darah atau sekret tubuh.
5) Setelah tersentuh material berbahaya/toksik.
6) Sebelum dan setelah makan.
7) Setelah menggunakan toilet/buang air.

Pelaksanaan Praktik
Sebelum melakukan cuci tangan, perlu dilakukan persiapan berikut ini.
a. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan:
1) Sabun biasa/antiseptik.
2) Handuk bersih / tissu untuk mengeringkan.
3) Wastafel atau air mengalir.
b. Letakkan peralatan di tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas.
c. Lepas cincin, jam tangan, dan gelang sebelum melakukan cuci tangan

SOP MELAKUKAN PRAKTIK CUCI TANGAN


PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 5
Prosedur Kegiatan
Persiapan alat 1. Sabun biasa/antiseptik
2. Handuk bersih/tissue untuk mengeringkan
3. Wastafel atau air mengalir
Langkah-langkah 1. Letakkan peralatan di tempat yang terjangkau dan sistematis oleh
petugas.
2. Lepas Cincin, Jam Tangan, Dan Gelang Sebelum Melakukan Cuci
Tangan.
3. Pertama Basuh Terlebih Dahulu Kedua Tangan Anda
Menggunakan Air Bersih Yang Mengalir. Ambil Sabun, Lalu
Ratakan Pada Kedua Telapak Tangan Anda.
4. Gosok Secara Merata Dan Bergantian Kedua Telapak Tangan
Anda Serta Jari-Jari Anda Serta Punggung Telapak Tangan Anda
Dan Sela-Sela Jarinya.
5. Bersihkan Juga Ujung Jari-Jari Anda Dengan Mengatupkannya.
6. Gosok Ibu Jari Tangan Kiri Memutar Dengan Menggenggamnya
Menggunakan Tangan Kanan, Lakukan Juga Untuk Ibu Jari
Sebelah Kanan.
7. Gosok Ujung Jari-Jari Anda Di Telapak Tangan Dengan Gerakan
Memutar Secara Bergantian.
8. Gosok Juga Pergelangan Tangan Anda Secara Bergantian.
9. Akhiri Dengan Membilas Tangan Anda Menggunakan Air Bersih
Yang Mengalir Lalu Keringkan Dengan Kain Atau Tisu Bersih.

B. PRAKTIK PEMAKAIAN SARUNG TANGAN


Sarung tangan merupakan salah satu alat yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan asuhan
kebidanan, hampir setiap hari dan setiap saat kita menggunakan sarung tangan, apalagi yang
berhubungan dengan tindakan langsung ke klien atau pasien. Sarung tangan digunakan dengan
alasan mengurangi resiko petugas terkena infeksi bakterial dari pasien, mencegah penularan flora
kulit petugas kepada pasien, mengurangi kontaminasi tangan petugas kesehatan dengan
mikroorganisme yang dapat berpindah dari satu pasien ke pasien lainnya (kontaminasi silang).
Sarung tangan dipakai bila:
1. Akan terjadi kontak tangan pemeriksa dengan darah dan duh tubuh lainnya, selaput lendir,
atau kulit terluka.
2. Bila akan melakukan tindakan invasif (misal pemasangan alat-alat vaskuler seperti intra
vena, perifer dan lain-lain)
3. Membersihkan sampah terkontaminasi atau memegang permukaan yang terkontaminasi.
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 6
SOP MELAKUKAN PEMAKAIAN SARUNG TANGAN
Prosedur Kegiatan
Persiapan alat 1. Sarung tangan sesuai ukuran
Langkah-langkah 1. Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang di tarik
ke atas.
2. Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka.
3. Mencuci tangan.
4. Buka pembungkus bagian luar dari kemasan sarung tangan dengan
memisahkan sisi-sisinya.
5. Jaga agar sarung tangan tetap di atas permukaan bagian dalam
pembungkus.
6. Identifikasi sarung tangan kiri dan kanan, gunakan sarung tangan
pada tangan yang dominan terlebih dahulu.
7. Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tangan yang non dominan
pegang tepi mancet sarung tangan untuk menggunakan sarung
tangan dominan.
8. Dengan tangan yang dominan dan bersarung tangan selipkan jari -
jari ke dalam mancet sarung tangan kedua.
9. Kenakan sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan.
10. Jangan biarkan jari -jari tangan yang sudah bersarung tangan
menyentuh setiap bagian atau benda yang terbuka.

C. PRAKTIK DEKONTAMINASI DAN DESINFEKSI TINGKAT TINGGI


Praktik ini digunakan pada alat-alat setelah dipakai dalam tidakan kebidanan maupun akan
digunakan. Tindakan sterilisasi dan desinfeki ini merupakan salah satu upaya dalam melakukan
pencegahan infeksi pada klien atau pasien, bakan tidak hanya dalam tindakan kebidanan, seluruh
tindakan dalam bidang kesehatan menggunakan prinsip pencegahan infeksi yang salah satunya
sterilisasi dan desinfeksi.
Pada praktik sterilisasi dan desinfeksi ini terdiri atas dekontaminasi, pencucian dan
pembilasan alat/instrumen, desinfeksi tingkat tinggi dengan cara merebus, desinfeksi tingkat tinggi
dengan cara mengukus, dan sterilisasi panas bertekanan. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) adalah
salah satu cara untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme penyebab penyakit dari
peralatan. DTT dapat diperoleh dengan merebus dalam air, mengkus (dengan uap panas) atau
merendam semua mikroorganismekeuli beberapa bakteri endospora sebesar 95%. Marilah kita lihat
satu persatu uraian kegiatan ini.alat dalam desinfekstan kimia, ini dapat menghilangkan.
1. Dekontaminasi, Pencucian, dan Pembilasan Alat/Instrumen
a. Konsep Dekontaminasi
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 7
Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani peralatan, perlengkapan,
sarung tangan, dan benda–benda lainnya yang terkontaminasi. Dekontaminasi membuat
benda–benda lebih aman untuk ditangani petugas pada saat dilakukan pembersihan. Untuk
perlindungan lebih jauh, pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah
tangga dari latex, jika menangani peralatan yang sudah digunakan atau kotor (Niken, 2009).
b. Tujuan Dekontaminasi
Menurut Uliyah (2008), tujuan dekontaminasi yaitu:
1) Untuk menurunkan transmisi penyakit dan pencegahan infeksi pada alatalat
instrumen persalinan yang telah dilakukan pencucian.
2) Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora,
yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai.
3) Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan
lingkungan.
4) Untuk membuang kotoran yang tampak.
5) Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).
6) Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat pensteril
atau desinfektan.
7) Untuk melindungi personal dan pasien

SOP MELAKUKAN DEKONTAMINASI


Prosedur Kegiatan
Persiapan alat 1. Menyiapkan alat:
a. Alat/instrumen yang akan didekontaminasi.
b. Baskom non logam besar (2/3 buah).
c. Stopwatch.
d. Sediaan klorin cair/padat.
e. Ember dan gayung/gelas ukur.
f. Sikat.
g. Sabun/detergen.
h. APD: apron, sarung tangan, kaca mata, masker, sepatu boot.
i. Air mengalir.
j. Tempat instrumen bersih (dengan penirisnya).
Langkah-langkah 1. Persiapan peralatan
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 8
3. Menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD): a. Menggunakan
celemek/apron plastik. b. Menggunakan kaca mata dan masker
wajah untuk melindungi dari resiko terkontaminasi. c. Memakai
sarung tangan rumah tangga (sarung tangan tebal dari bahan karet
atau polivinil). d. Menggunakan sepatu karet (boot).
4. Membuat larutan klorin 0,5% a. Sediaan cair: campur 1 bagian
klorin 5,25% dengan 9 bagian air bersih (1 liter larutan: 100 mL
sediaan klorin, 900 mL air bersih). b. Sediaan padat: larutkan
klorin padat konsentrat 35% sebanyak 14 gram ke dalam 1 liter air
bersih Jumlah cairan harus cukup untuk merendam seluruh
instrument.
5. Merendam semua instrumen dalam keadaan terbuka selama 10
menit
6. Setelah 10 menit, mencuci alat dengan air sabun, menggunakan
sikat yang lembut untuk membersihkan bagian yang bergerigi dan
sekrup alat dari darah dan lendir yang tertinggal di bawah
permukaan air sabun.
7. Membilas alat pada air yang yang mengalir, kemudian ditiriskan,
untuk selanjutnya dilakukan tindakan DTT atau sterilisasi
8. Melepas APD, cuci tangan dengan sabun dan air mnegalir dan
mengeringkan dengan handuk bersih.

Latihan
Untuk dapat memperdalam pemahaman Saudara mengenai materi di atas,
kerjakanlah Latihan berikut!

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi praktikum di atas, kerjakanlah


latihan berikut!

Seorang bidan dalam melakukan pertolongan persalinan memerlukan persiapan alat-alat


yang banyak, yang harus terjaga keseterilan dan kebersihannya. Begitu juga setelah menolong
persalinan , dimana pada bidan A menolong persalinan dengan kejadian plasenta previa, da bayi pun
mengalami asfiksia ringan, tentunya banyak alat yang digunakan dalam tindakan pertolongan
tersebut. Setelah ibu dan bayi selamat kemudian bidan dan assistennya membereskan alat – alat
mecuci serta melakukan dekontaminasi tingkat tinggi untuk menghilangkan mikroorganisme
penyebab penyakit sehingga ketika akan menggunakan
PEDOMAN alat tersebut
PENYUSUNAN MODUL untuk pasien lain sudah
PRAKTIKUM 9 dalam
keadaan siap pakai. Nah tindakan apa saja yang dilakukan bidan dalam melakukan dekontaminasi
tersebut? Sebutkan dan jelaskan masing-masing caranya berdasarkan kategori alat.

Topik pencegahan infeksi meliputi pratik pencucian tangan, pemakaian sarung tangan dan praktik
dekontaminasi dan desinfeksi tingkat tinggi. Semua tindakan tersebut bertujuan melindungi diri dan
pasien dari penularan infeksi dan membunuh kuman. Semua praktik pencegahan infeksi harus
dilakukan sesuai standar agar didapatkan hasil yang baik sehingga tujuan pencegahan infeksi
tercapai

Tes
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Bidan setelah menolong persalinan selesai kemudian membereskan alat-alat. Setelah semua
direndam chlorin dan dicuci bersih, masing-masing alat dipisahkan sesuai jenisnya. Untuk
mensterilkan alat yang dari logam dilakukan dengan cara…

a. DTT dengan merebus

b. DTT dengan mengukus

c. DTT dengan bahan kimia

d. DTT dengan cukup rendam air panas

e. Rendam dengan chlorin 10 menit

2) Bidan setelah menolong persalinan selesai kemudian membereskan alat-alat. Setelah semua
direndam chlorin dan dicuci bersih, masing-masing alat dipisahkan sesuai jenisnya. Untuk
sarung tanga panjang dilakukan dengan cara…

a. DTT dengan merebus

b. DTT dengan mengukus

c. DTT dengan bahan kimia

d. DTT dengan cukup rendam air panas

e. Rendam dengan chlorin 10 menit

3) Salah satu cara untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme penyebab penyakit
dari peralatan adalah...

a. Autoclave

b. Hapus Hama

c. Sterilisasi

d. Desinfektan
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 10
e. DTT

4) Pada saat melakukan DTT untuk perebusan alat dilakukan pada....

a. Dimasukkan bareng dengan air dingin kemudian direbus

b. Setelah air menddih alat-alat dimasukkan kemudian diangkat kembali

c. Alat dimasukkan ke dalam air yang setengah mendidih diamkan sampai air mendidih
kemudian diangkat

d. Alat dimasukkan ke dalam air mendidih dan biarkan selama 20 menit.

5) Sebelum dilakukan perebusan alat-alat harus di rendam ke dalam….

a. Larutan chlorin 2 %

b. Larutan chlorin 0,5 %

c. Larutan chlorin 20 %

d. Larutan lisol 1 %

e. Larutan chlorin cairan desinfektan 10 %

Topik 2
Teknik Mengamati Bakteri
Ukuran mikroorganisme yang sangat kecil tidak dapat diamati dengan kasat
mata tanpa menggunakan suatu alat pembesar. Secara etimologi, kata miskroskop
berasal dari bahasa Yunani. Micron yang artinya kecil, Scopus yang artinya tujuan.

Jadi mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat benda-
benda mikro yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, misalnya bakteri, virus,
dan lain-lain.

Teknik mengamati bakteri dibagi menjadi dua yaitu

1. makroskopi : umumnya bakteri dapat dilihat dengan kasat mata. Yaitu dengan
menggunakan teknik perbenihan.

2. Mikroskopi : metode pengamatan bakteri menggunakan mikroskop, salah


satunya dengan teknik pewarnaan.

A. Dasar Teori

Bentuk bakteri beraneka macam yaitu basil (tongkat/batang), coccus, spirilum. Bakteri
bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil.Bakteri bentuk kokus
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 11
dibagi menjadi monokokus, diplokokus, dan stafilokokus.Untuk bakteri bentuk spirilum hanya
dibagi dua yaitu setengah melengkung dan melengkung (Dwidjoseputro, 1998). Melihat dan
mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak berwarna juga
transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik
pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi (Dwidjoseputro, 1998).

Pewarnaan gram bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri dengan mudah.Pewarnaan gram


untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram
negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan
penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini
pada tahun 1884. Prinsip dasar teknik pewarnaan bakteri adalah adanya ikatan ion antara komponen
seluler dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarnaan yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion
karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarnaan. Berdasarkan
adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarna asam dan pewarna basa. Bakteri gram negatif
adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan gram.
Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan
alkohol. Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida
(lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan
berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal.
Setelah pewarnaan dengan kristal violet, poripori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh
alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna ungu.

Pewarna bereaksi secara kimiawi dengan protoplas bakteri, apabila sel belum mati, proses
pewarnaan akan membunuhnya. Pewarnaan Gram dapat membedakan bakteri menjadi dua golongan
utama Gram positif dan Gram negatif. Dasar dari teknik adalah bakteri diberi warna dasarkristal
violet dan diberikan larutan iodine kemudian dilunturkan oleh alkohol, sebagian kuman berwarna
ungu, karena sel mengikat senyawa kristal violet-iodine dan sebagian kuman lain kehilangan warna
dasar dan mengambil warna keduasafranin/fuchsin yang berwarna merah. Kuman yang
mempertahankan warna dasarungu disebut kuman Gram positif dan kuman yang mengambil warna
keduamerah disebut kuman Gram negatif.

Untuk melakukan pewarnaan, bakteri dibuat pulasan lebih dahulu di atas kaca
objek.Sebelum dilakukan pewarnaan dibuat ulasan bakteri di atas kaca objek. Pada pembuatan
pulasan perlu diperhatikan ketebalan dari bakteri yang dipulas, tidak terlalu padat atau tipis agar
tidak menganggu pengamatan dan diperoleh hasil yang baik.Kemudian pulasan bakteri
difiksasi.Fiksasi dilakukan dengan cara melewatkan preparat diatas api atau merendamnya dengan
metanol. Fiksasi bertujuan melekatkan bakteri pada glass objek dan mematikan bakteri. Setelah
fiksasi dilakukan maka teknik pewarnaan dapat segera dilanjutkan.

B. Tujuan

1. Menjelaskan perbedaan berbagai bentuk bakteri


PEDOMAN dan contohnya
PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 12
2. Menjelaskan perbedaan bakteri gram positif dan negatif

SOP PENGAMATAN BAKTERI


Prosedur Kegiatan
Persiapan alat dan 1. Persiapan alat:
bahan a. Mikroskop
b. Kaca objek
c. Cover glass
d. Jarum ose
e. Bunsen
f. Beaker glass
g. Kertas saring
h. Pinset
2. Persiapan bahan
a. biakan kuman
Staphyllococus aureus
Bacillus subtilis
Escherichia coli
b. aqua dest
c. karbol kristal ungu
d. fuchsin
e. lugol
f. alcohol 95 %
g. immersion oil
Langkah-langkah 1. Ambil satu sengkelit biakan kuman, letakkan pada kaca objek,
suspensi dengan air kemudian difiksasi
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 13
2. tambahkan pewarna I kristal ungu biarkan selama lima menit, cuci
dengan air
3. tambahkan cairan lugol biarkan 45 – 60 detik cuci dengan air
4. bilas dengan alcohol 95 % sampai warna ungu tidak mengalir, cuci
dengan air
5. tambahkan pewarna II fuchsin, diamkan 1-2 menit. Cuci dengan
air, keringkan
6. tambahkan minyak imersi, tutup dengan cover glass, periksa
dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x dan 100 x objektif

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 14


Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi praktikum di atas, kerjakanlah latihan berikut!

1) Jelaskan teknik pewarnaan gram !

2) Apa fungsi fiksasi dan bagaimana tekniknya ?

3) Apa tujuan fiksasi bakteri pada pewarnaan bakteri ?

4) Mengapa bakteri gram positif berwarna ungu dan negatif berwarna merah ?

5) Bagaimana membedakan bakteri gram positif dan negatif berdasarkan pewarnaan gram !

Ringkasan
Bentuk bakteri beraneka macam yaitu
1) basil (tongkat), yang terdiri dari basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil.
2) coccus yang dibagi menjadi monokokus, diplokokus, dan stafilokokus.
3) spirilum yang dibagi dua yaitu setengah melengkung dan melengkung.
Pewarnaan gram bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri dengan mudah, baik gram positif dan
gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.Prinsip dasar teknik pewarnaan
bakteri adalah adanya ikatan ion dan muatan listik antara komponen seluler dari bakteri dengan
senyawa aktif dari pewarnaan yang disebut kromogen. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat
dibedakan pewarna asam dan pewarna basa.
Bakteri gram negatif yang memiliki lapisan dinding sel lipoposakarida tidakdapat
mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan gram. Bakteri gram positif yang
memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal akan mempertahankan zat warna metil
ungu gelap setelah dicuci dengan alkoholsehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna
merah. Untuk melakukan pewarnaan, bakteri dibuat pulasan kemudian difiksasi agardapat
melekatkan bakteri pada glass objek dan mematikan bakteri.Setelah itu pewarnaan dapat segera
dilanjutkan.

Tes
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Sebutkan bentuk-bentuk bakteri yang saudara ketahui!
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 15
2) Apa tujuan pewarnaan gram?
3) Mengapa perlu dilakukan fiksasi sebelum dilakukan pewarnaan gram?
4) Sebutkan dua dasar pewarnaan gram!
5) Mengapa bakteri yang memiliki lapisan dinding sel peptidoglikan disebut bakteri
Grampositif?

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM 16

Anda mungkin juga menyukai