Anda di halaman 1dari 5

PERLINDUNGAN PETUGAS TERHADAP

INFEKSI
No. Dokumen :
SOP
No revisi 01
Tanggal Terbit :
2023
Halaman : 1- 5
PUSKESMAS UMI KULSUM,S.Kep.,Ns
SEPUTIH SURABAYA NIP.19861123 201101 2 002

1. Pengertian Bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada klien
untuk melindungi petugas kesehatan itu sendiri.
2. Tujuan Mencegah penularan penyakit secara langsung maupun tidak
langsung dari atau kepada pasien di fasilitas kesehatan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Seputih Surabaya Nomor 66 Tahun
2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Klinis

4. Pelaksana Semua petugas kesehatan


5. Referensi Pedoman Layanan Klinis UPTD Puskesmas Seputih Surabaya Tahun 2017
6. Prosedure / A. MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN
langkah-
1. Jaga agar kuku jari-jari tangan tetap pendek.
langkah
2. Tutup luka di tangan dengan bahan kedap air

3. Selalu bersihkan tangan pada situasi-situasi berikut. 5 momen cuci


tangan /hand hygene (WHO) :
a. Sebelum kontak dengan pasien

b. Sebelum tindakan aseptik

c. Setelah terkena cairan tubuh pasien

d. Setelah kontak dengan pasien

e. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien

4. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.

5. Sebelum memegang alat/instrumen invasif, baik ketika


mengenakan sarung tangan maupun tidak.
6. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi, membran
mukosa, kulit yang tidak intak, atau kasa penutup luka.
7. Ketika berpindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke
bagian tubuh lain dari pasien yang sama.
8. Setelah kontak dengan permukaan objek yang bersentuhan
dengan pasien (termasuk peralatan medis).
9. Setelah melepas sarung tangan (steril maupun non-steril)

10. Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih berbahan dasar
alkohol (alcohol-based handrub). Jika tangan tidak terlihat kotor
namun pembersih yangan berbahan dasar alkohol tidak tersedia,
cucilah tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.

11. Jika tangan terlihat kotor, atau bila terkena darah/cairan tubuh, atau
setelah menggunakan toilet, cuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir. Cuci tangan juga dianjurkan bila dicurigai ada paparan
terhadap patogen berspora, misalnya pada wabah Clostridium
difficle. Lakukan teknik mencuci tangan selama 40-60 detik
12. Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan,
bersihkan tangan dengan pembersih tangan berbahan dasar alkohol
atau cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.

B. MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN


1. Gunakan sarung tangan steril atau yang sudah didisinfeksi tingkat
tinggi (DTT) ketika melakukan prosedur bedah, menolong
persalinan, memotong tali pusat, menjahit luka episiotomi, dan
menjahit robekan perineum.
2. Gunakan sarung tangan steril yang panjang (sampai menutup siku)
ketika melakukan manual plasenta atau kompresi bimanual interna.
3. Gunakan sarung tangan pemeriksa (non steril) untuk
melakukan pemeriksaan vagina, memasasng infus,
memberikan obat injeksi, dan mengambil darah.
4. Gunakan sarung tangan rumah tangga saat :
a. Membersihkan alat dan tempat tidur
b. Mengelola bahan yang terkontaminasi, sampah, dan limbah
c. Membersihkan darah dan cairan tubuh yang berceceran

C. MELINDUNGI DIRI DARI DARAH DAN CAIRAN TUBUH


1. Gunakan sarung tangan sesuai petunjuk di atas
2. Tutup semua bagian kulit yang tidak intak/utuh dengan bahan tahan
air
3. Berhati-hati dalam mengelola sampah dan alat/benda tajam
4. Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan tahan
air, serta sepatu boot karet
5. Lindungi mata dengan mengenakan kacamata atau
perlengkapan lain.
6. Gunakan masker dan topi atau tutup kepala

D. MEMBUANG SAMPAH TAJAM DENGAN BENAR


1. Siapkan tempat penampungan sampah tajam yang tidak dapat
ditembus oleh jarum
2. Pastikan semua jarum dan spuit digunakan hanya satu kali
3. Jangan menutup kembali, membengkokkan, ataupun merusak jaum
yang telah digunakan.
4. Langsung buang semua jarum yang telah digunakan ke tempat
penampungan sampah tajam tanpa memberikannya ke orang lain
5. Ketika tempat penampungan sudah 3/4 penuh, tutup, sumbat,
atau plester wadah tersebut dengan rapat lalu buang ke TPS
LB3

E. MEMBUANG SAMPAH DAN LIMBAH SECARA AMAN


1. Buang darah, cairan tubuh, dan benda-benda yang terkontaminasi ke
wadah anti bocor.
2. Buang segera sampah padat yang terkontaminasi ke TPS LB3
3. Buang limbah cair ke saluran khusus
4. Cuci tangan, sarung tangan, dan tempat penampungan setelah
membuang sampah atau limbah infeksius

F. MENGELOLA PAKAIAN DAN KAIN YANG TERKONTAMINASI


1. Petugas yang menangani linen harus menggunakan alat pelindung
diri berupa sarung tangan rumah tangga, sepatu tertutup kedap air,
apron, dan kacamata pelindung.
2. Kumpulkan dan pisahkan semua pakaian dan kain yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuh di kantong plastik khusus
3. Jangan pernah meyentuh benda-Benda tersebut dengan tangan secara
langsung
4. Bilas darah maupun cairan tubuh lain dengan air sebelum mencuci
nya dengan sabun

G. PEMPROSESAN INSTRUMEN
1. Untuk instrumen yang dipakai ulang, lakukan 3 langkah pokok
Sterilisasi :
a. Dekontaminasi
b. Pencucian dan pembilasan
c. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
2. Saat mencuci alat, kenakan sarung tangan tebal/sarung tangan rumah
tangga dan berhati-hatilah jangan sampai tertusuk instrumen tajam
3. Jika tidak segera dipakai, instrumen yang sudah distrelilisasi harus
dijaga agar tidak terkontaminasi.

7. Bagan Alir -

8. Unit Terkait 1. Pemeriksaan Umum


2. Ruang Tindakan
3. KIA-KB
4. MTBS-Imunisasi
5. Laboratorium
6. Konsultasi Kesehatan
7. Farmasi
8. Pengelolaan Limbah

9. Dokumen 1. SOP memakai sarung tangan


terkait 2. SOP Penggunanan APD
3. SOP Pembuangan Benda Tajam dan Jarum
4. SOP Penanganan Sampah/Limbah Medis
5. SOP Disinfeksi Tingkat Tingi
6. SOP Sterilisasi Alat

10.Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl

Anda mungkin juga menyukai