Anda di halaman 1dari 13

TATA LAKSANA PETUGAS TERKENA

PAJANAN

No.Dokumen :

SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD
Puskesmas
Ttd. Ka Puskesmas Ardiansyah, S. Kep
Rawat Inap
NIP.19700805 199203 1 009
Muser

1. Pengertian Suatu tindakan untuk mengurangi waktu kontak dengan darah,


cairan tubuh, atau jaringan sumber pajanan dan untuk
membersihkan dan melakukan dekontaminasi tempat pajanan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tata laksana
petugas terkena pajanan
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor
440/SK/C/VII/010/04/2017 tentang Pedoman PPI

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No.27 Tahun 2017 tentang


Pedoman dan Pencegahan dan Pengendalian infeksi
5. Prosedur 1. Alat :
a. Wastafel
b. tissue
2. Bahan :
a. Air bersih
b. Cairan handrub/sabun antiseptik
6. Langkah- 1. Petugas jika terkena pajanan segera bilas dengan air mengalir
langkah dan sabun/ cairan antiseptik sampai bersih, jika darah/cairan
tubuh mengenai kulit yang utuh tanpa luka atau tusukan cukup
bilas dengan air mengalir.
2. Petugas jika terkena mengenai mulut, ludahkan dan kumur-
kumur dengan air beberapa kali
3. Petugas yang bila terkena pada mata, cucilah mata dengan air
mengalir (irigasi), dengan posisi kepala miring kearah mata
yang terpercik
4. Petugas jika terpecik ke hidung, hembuskan keluar dan
bersihkan dengan air
5. Petugas jika terkena tusuk bagian tubuh tidak boleh ditekan dan
di hisap dengan mulut
6. Petugas setiap pajanan dicatat dan dilaporkan kepada yang
berwenang yaitu atasan langsung dan komite PPI, secepatnya
kurang dari 4jam dan tidak lebih dari 72 jam, setelah 72 jam
tidak dianjurkan karena tidak efektif
6. Bagan alir

Bilas dengan air


Terkena mengalir
Pajanan

Ludahkan dan
Pajanan kumur-kumur
masuk dengan air
kemulut

Pajanan Cuci mata dengan air


mengalir Lapor
masuk
komite
kemata
PPI

Pajanan Hembuskan keluar


masuk dan bersihkan
hidung dengan air

Tidak boleh di tekan


Bila terkena dan dihisap dengan
tusukan mulut

7. Hal-hal Wajib lapor ketua PPI


yang perlu
diperhatika
n

8. Unit terkait Unit IGD dan Rawat Inap


Unit KIA dan Imunisasi
Unit Poli Gigi
9. Dokumen SOP IGD dan rawat Inap
terkait SOP KIA
SOP Poli Gigi
10. Rekaman historis perubahan

No Halaman Yang Diubah Perubahan Tanggal Diberlakukan

DESINFEKSI PERALATAN KEBERSIHAN

No.Dokumen :

SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD
Puskesmas
Ttd. Ka Puskesmas Ardiansyah, S. Kep
Rawat Inap
NIP.19700805 199203 1 009
Muser

1. Pengertian Proses membersihkan atau menghilangkan semua kotoran dan


mikroorganisme kecuali endospora pada peralatan kebersihan
seperti sapu, tangkai dan kain pel, berbagai jenis sikat, kanebo,
ember dan lain-lain, yang digunakan di area puskesmas..
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk desinfeksi
peralatan kebersihan
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor
440/SK/C/VII/010/04/2017 tentang Pedoman PPI

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No.27 Tahun 2017 tentang


Pedoman dan Pencegahan dan Pengendalian infeksi
5. Prosedur 1. Alat :
a. APD (masker, sarung tangan, apron, sepatu pelindung)
b. Ember
c. Kom
d. sikat
2. Bahan :
a. Deterjen
b. Chlorin 0,5% 1:100
3. Petugas : Unit Cleaning Service
6. Langkah- 1. Petugas melakukan kebersihan tangan
langkah
2. Petugas menggunakan APD.
3. Petugas mengIsi ember atau kom yang pertama dengan air dan
detergen.
4. Petugas menyiram peralatan dengan air mengalir agar kotoran
yang menempel hilang.
5. Petugas merendam peralatan dalam ember yang berisi larutan
detergen selama 10-20 menit, sikat pada bagian-bagian
peralatan yang tidak terendam.
6. Petugas membilas peralatan dengan air mengalir sampai
bersih.
7. Petugas mengeringkan peralatan dengan cara diangin-
anginkan atau dibawah sinar matahari. Untuk peralatan
kebersihan yang berasal dari ruang isolasi atau yang sudah
terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien, maka dilakukan
proses desinfeksi lanjutan.
8. Petugas mengisi ember atau kom yang kedua dengan larutan
Chlorin 0,5% dan air dengan perbandingan 1:100.
9. Petugas Rendam peralatan selama 10 menit.
10. Petugas membilas peralatan dengan air mengalir sampai
bersih.
11. Petugas mengeringkan dengan cara diangin-anginkan tanpa
menggunakan lap.
12. Petugas melepaskan APD
13. Petugas melakukan kebersihan tangan
6. Bagan alir
Petugas melakukan kebersihan tangan

Menggunakan APD

Siram peralatan dengan air mengalir

Rendam peralatandengan deterjen selama 10-20


menit

Bilas dengan air mengalir

Rendam dengan chlorine 1:100 selama 10


menit

Bilas peralatan dengan air mengalir

Keringkan

Petugas melepaskan APD


Petugas kebersihan tangan

7. Hal-hal Memisahkan alat kebersihan infeksius dan non infeksius


yang perlu
diperhatika
n

8. Unit terkait Cleaning service

9. Dokumen SOP semua unit


terkait

10. Rekaman historis perubahan

No Halaman Yang Diubah Perubahan Tanggal Diberlakukan


PENGEMASAN ALAT-ALAT UNTUK
STERILISASI

No.Dokumen :

SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD
Puskesmas
Ttd. Ka Puskesmas Ardiansyah, S. Kep
Rawat Inap
NIP.19700805 199203 1 009
Muser

1. Pengertian Proses yang dilakukan setelah di dekontaminasi dilakukan


pembungkusan, mengemas alat-alat pakai ulang untuk sterilisasi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengemasan
alat-alat untuk sterilisasi
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor
440/SK/C/VII/010/04/2017 tentang Pedoman PPI

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan No.27 Tahun 2017 tentang


Pedoman dan Pencegahan dan Pengendalian infeksi
2. Pedoman Pemeliharaan alat medis
5. Prosedur 1. Alat dan bahan
a. APD (masker dan sarung tangan)
b. Kemasan steril
c. Pulpen dan kertas
2. Petugas :
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
6. Langkah- Sebelum melakukan sterilisasi harus:
langkah 1. Petugas cuci tangan dan kemudian memakai APD.
2. Petugas menyiapkan alat – alat yang sudah di dekontaminasi di
bungkus dengan bahan kemasan.
3. Petugas memberi segel terhadap semua kemasan dan catat
nomor,tanggal dan nama alat – alat yang dikemas. Jangan
lupa untuk disusun di alat sterilisator untuk disterilkan
6. Bagan alir
Petugas mencuci
tangan

sudah di dekontaminasi di bungkus


dengan bahan kemasan.

Beri segel terhadap semua


kemasan dan catat
nomor,tanggal dan nama alat
7. Hal-hal Pemisahan alat yang–telah
alat yang dikemas
disterilkan
yang perlu
diperhatika
n

8. Unit terkait
Unit IGD
Unit VK
Poli Gigi
Laboratorium
9. Dokumen SOP Poli Gigi
terkait SOP IGD
SOP Rawat Inap
SOP KIA
10. Rekaman historis perubahan
No Halaman Yang Diubah Perubahan Tanggal Diberlakukan

PENANGANAN TUMPAHAN DARAH DAN


CAIRAN TUBUH

No.Dokumen :

SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD
Puskesmas
Ttd. Ka Puskesmas Ardiansyah, S. Kep
Rawat Inap
NIP.19700805 199203 1 009
Muser

1. Pengertian Penanganan tumpahan darah dan tumpahan cairan tubuh adalah


proses kegiatan untuk menangani, membersihkan dan mengelola
tumpahan darah dan cairan tubuh
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan
tumpahan darah dan cairan tubuh
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor
440/SK/C/VII/010/04/2017 tentang Pedoman PPI

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No.27 Tahun 2017 tentang


Pedoman dan Pencegahan dan Pengendalian infeksi
5. Prosedur 1. Alat :
a. APD (Gaun pelindung/ celemek, Kacamata, Masker,
Sarung tangan non steril, Topi, Sepatu pelindung)
b. Absorben/underpad
c. Kantong plastic 2 buah warna kuning
d. Tissue basah
2. Bahan :
a. Botol spray 500ml berisi cairan natrium hipoklorit
0,5% bayslin
b. Botol spray 500ml berisi H2O2 (perhidrol)
3. Petugas :
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
6. Langkah- 1. Petugas memberikan tanda Papan peringatan tanda lantai
langkah basah
2. Petugas segera melaporkan area tersebut ke penanggung
jawab
3. Petugas menyiapkan spill kit dan memasang tanda peringatan
4. Petugas mencuci tangan menggunakan handsrub
5. Petugas memakai APD dengan urutan sepatu, gaun
pelindung/celemek, masker, topi, kacamata, sarung tangan
6. Petugas menyiapkan plastik kuning untuk limbah medis. Serap
darah/ cairan tubuh sebanyak-banyaknya absorben/ underpad.
Jika tumpahan sudah mengering maka disemprotkan dulu
menggunakan cairan perhindrol (H2O2) kemudian diserap
menggunakan underpad.
7. Petugas memasukkan Underpad/ absorben kedalam plastik
kuning yang telah disiapkan.
8. Petugas menyemprotkan bekas tumpahan dengan larutan
chlorine 0,5% dan didiamkan sampai 10 menit. Sepuluh menit
kemudian angkat larutan chlorine dengan menggunakan tisu
basah
9. Petugas memasukan tisu basah ke dalam kantong berwarna
kuning.
10. Petugas mengikat plastik berisi absorben yang telah
terkontaminasi, masukkan ke dalam tempat sampah infeksius
tubuh/darah disemprotkan dengan menggunakan
11. Petugas membuka sarung tangan, gaun pelindung/celemek dan
topi lalu buang ke tempat sampah infeksius.
12. Petugas melepaskan APD (kacamata), bersihkan dan
masukkan kembali dalam spill kit. Kembalikan spill kit ke tempat
penyimpanannya
13. Petugas melakukan cuci tangan dengan benar
14. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
6. Bagan alir
Beri papan Lapor komite Siapkan spill kit
peringatan PPI

Serap
darah/ Hubungi
cairan Pasang APD cleaning service
tubuh
dengan
absorben/
underpad

Underpad/ Masukan
absorben tissue ke
dimasukkan Semprot Lap dengan kantong
plastik larutan tissue basa kuning dan
kuning chlorine ikat
kantongnya

Cuci tangan Lepaskan APD

7. Hal-hal Jika cairan tubuh dalam jumlah banyak, digunakan underpad


yang perlu
diperhatika dalam jumlah banyak juga
n

8. Unit terkait
Unit IGD
Unit VK
Unit Rawat Jalan
Unit Rawat Inap
Laboratorium
9. Dokumen SOP Poli Gigi
terkait SOP IGD
SOP laboratorium
SOP KIA
10. Rekaman historis perubahan

No Halaman Yang Diubah Perubahan Tanggal Diberlakukan

PEMUSNAHAN LINEN

SO No.Dokumen :
P
No. Revisi :
Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD
Puskesmas
Ttd. Ka Puskesmas Ardiansyah, S. Kep
Rawat Inap
NIP.19700805 199203 1 009
Muser

1. Pengertian Merupakan proses pemusnahan linen dengan menghilangkan linen


rusak/tidak layak sehingga linen tersebut tidak dapat digunakan lagi
dalam pelayanan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemusnahan
linen
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Nomor
440/SK/C/VII/010/04/2017 tentang Pedoman PPI

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No.27 Tahun 2017 tentang


Pedoman dan Pencegahan dan Pengendalian infeksi

5. Prosedur 1. Alat :
a. Linen
b. Kancing baju
c. Karet/ tali
d. Jarum jahit

6. Langkah- 1. Petugas melakukan sortir linen bersih kering yang baru datang
langkah dari ruang pencucian dan pengeringan linen, sebelum dikirim ke
ruangan.
2. Petugas melakukan pemilahan linen yang layak atau tidak layak
berdasarkan banyak noda, lokasi.
3. Petugas melakukan perbaikan, misalnya memasang kancing
baju, memasang karet/tali pada celana, menyambung jahitan
yang lepas dan lain-lain (Untuk linen bersih dengan tingkat
kerusakan tertentu yang masih dapat direparasi)
4. Petugas laundry melakukan pemisaham pada linen yang
robek/rusak kemudian melakukan pemusnahan dan
memasukkan linen tersebut ke dalam Data Pemusnahan Linen.

5. Petugas mengurangi data linen yang rusak/robek/noda tidak


dapat hilang, keluar dari data inventaris linen di gudang linen
bersih.
Musnahkan Linen yang
tidak dapat diperbaiki
6. Bagan alir Pilah linen
Sortir linen

catat

7. Hal-hal Perhatikan jenis linen dan kerusakan linen


yang perlu
diperhatika
n

8. Unit terkait Unit laundry

9. Dokumen SOP Poli Gigi


terkait SOP IGD
SOP rawat Inap
SOP KIA
10. Rekaman historis perubahan

No Halaman Yang Diubah Perubahan Tanggal Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai