Anda di halaman 1dari 5

SOP PELAKSANAAN PPI

No. Dokumen :445/ /PKM-KLK/ADM/


/2023

SOP No. Revisi :-


Tanggal Terbit :
Halaman :1-6

UPTD
PUSKESMAS
dr.Andi Tenry
KOLAKA
NIP. 197705282008032001

1 Pengertian 1. Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai


timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala
klinik.
2. Pencegahan infeksi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
menghindari terjadinya resiko penularan infeksi mikroorganisme dari
lingkungan pasien dan tenaga kesehatan (NAKES).

2 Tujuan Sebagai acuan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi, dan


memberikan perlindungan bagi pasien dan tenaga kesehatan.
3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kolaka nomor : 445/ /PKM-
KLK/ADM/I/2023 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
UPTD Puskesmas Kolaka.

4 Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017


Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
5 Prosedur / Langkah 1. Kebersihan Tangan


– Langkah
Kuku harus selalu terpotong pendek dan tidak boleh memakai

kuku palsu saat merawat pasien.

✔ Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir harus dilakukan

dengan 7 langkah pada saat:


- Sebelum dan setelah melepas sarung tangan
- Sebelum dan setelah kontak langsung dengan kulit pasien
- Sebelum tindakan aseptis
- Setelah menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, kulit
yang tidak utuh, ganti verband
- Setelah makan minum dan menggunakan toilet
- Sebelum keluar ruangan pasien

✔ Cuci tangan bisa dilakukan dengan sabun dan air mengalir atau

dengan alkohol handscrub (bila tangan tidak tampak kotor.


2. Alat Pelindung Diri
a. Sarung tangan
b. Masker
c. Kaca mata pelindung
d. Gaun/apron
e. Sepatu tertutup

✔ Gunakan APD sesuai ukuran dan jenis tindakan

✔ Pakai sarung tangan sekali pakai saat merawat pasien

✔ Pakai sarung tangan sekali pakai untuk membersihkan lingkungan

✔ Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai sebelum

menyentuh benda dan permukaan yang tidak terkontaminasi


sebelum beralih ke pasien lain

✔ Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area tubuh

terkontaminasi ke area bersih

✔ Pakailah kacamata dan pelindung wajah selama melaksanakan

prosedur dan aktifitas perawatan pasien yang beresiko terjadi


cipratan atau semprotan darah, cairan tubuh, sekresi, dan ekresi

✔ Secara umum dapat digunakan masker bedah untuk mencegah

transmisi melalui partikel besar dari droplet saat kontak erat (< 3
meter) ari pasien saat batuk atau bersin, pakailah selama tindakan
yang menimbulkan aerosol walaupun pada pasien tidak diduga
infeksi

✔ Kenakan gaun untuk melindungi kulit, mencegah baju menjadi

kotor, kulit terkontaminasi selama merawat psien yang


memungkinkan terjadinya percikan atau semprotan cairan tubuh
pasien

✔ Bila gaun tembus cairan perlu dilapisi apron tahan cairan

mengantisipasi seprotan atau cipratan cairan infeksius

✔ pakailah sepatu bot untuk melindungi kaki dari semprotan darah,

cairan tubuh, sekresi, dan ekresi


3. Perawatan peralatan pasien

✔ Buat SOP untuk menampung transportasi pengelolaan peralatan

yang mungkin terkontaminasi darah atau cairan tubuh

✔ Lepaskan bahan organik dari peralatan dengan bahan pembersih

yang sesuai sebelum disterilkan

✔ Tangani peralatan pasien yang terkena darah, cairan tubuh,

sekresi, dan ekresi dengan benar, cegah transfer mikroba ke


pasien lain dan lingkungan

✔ Pastikan perlatan yang telah di pakai untuk pasien infeksius telah


dibersihkan dan tidak dipakai untuk pasien lain

✔ Pastikan peralatan sekali pakai dibuang dan dimusnahkan secara

benar dan peralatan pakai ulang diproses dengan benar

✔ Peralatan yang terkontaminasi didesinfeksi setelah dipakai dan

selanjutnya di sterilisasi sesuai dengan kebutuhan


4. Pengendalian lingkungan

✔ Fasilitas kesehatan harus membuat dan melaksanakan prosedur

rutin untuk pembersihan, dan desinfeksi permukaan yang sering


tersentuh dan pastikan kegiatan ini di awasi secara rutin dan
berkala

✔ Pembersihan harus mengawali desinfeksi benda dan permukaan

tidak dapat didesinfeksi sebelum dibersihkan dari bahan organik


(ekresi, sekresi pasien, kotoran)

✔ Pembersihan permukaan horizontal sekitar pasien harus

dilakukan secara rutin setiap hari dan lebih teliti setiap pasien
pulang

✔ Peralatan pembersih harus dibersihkan, dikeringkan setiap kali

setelah dipakai. Dicuci, dikeringkan setiap hari sebelum disimpan


dan dipakai kembali

✔ Untuk memudahkan pembersihan bebaskan area pasien dari

benda – benda yang tidak perlu


5. Penatalaksanaan linen

✔ Letakkan linen ke dalam kantong linen

✔ Cuci linen dengan air panas 70 C minimal 25 menit

✔ Petugas yang menangani linen harus mengenakan APD yang

sesuai
6. Kesehatan kaaryawan

✔ Setiap petugas harus waspada dalam bekerja untuk mencegah

luka atau cedera saat melakukan tindakan menggunakan jarum


dan alat tajam lain, saat melakukan prosedur, saat membersihkan
instrument dan saat membuang jarum

✔ Jangan tutup jarum yang telah dipakai, memanipulasi jarum

dengan tangan, menekuk jarum, mematahkan, melepaskan jarum


dan spuit

✔ Buang jarum, spuit, pisau scapel dan peralatan tajam habis pakai

ke dalam wadah tahan tusukan/safety box sebelum dibuang


kedalam incinerator

✔ Jangan mengarahkan bagian tajam jarum ke bagian tubuh selain


akan menyuntik
7. Penempatan pasien

✔ Cara penempatan pasien sesuai jenis kewaspadaan terhadap

transmisi infeksi
8. Hygiene respirasi / etika batuk
Pasien, petugas, pengunjung dengan segala infeksi saluran
pernafasan harus:

✔ Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju dalam

saat batuk atau bersin. Jangan tutupi dengan telapak tangan

✔ Segera buang tisu yang telah dipakai ke tempat sampah

✔ Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau

bahan berbasis alkohol

✔ Gunakan masker

✔ Hindari menyentuh wajah seperti pipi, menggosok hidung, dan

mengucek mata, sebaiknya dikurangi agar terhindar dari infeksi


virus

Fasilitas kesehatan harus melakukan promosi Hygiene respirasi / etika


batuk dan menyediakan sarana untuk kebersihan tangan (alkohol
handrub, watafel, antiseptik) terutama area tunggu.

9. Praktek menyuntik yang aman

Pakai jarum yang steril, sekali pakai setiap kali penyuntikan untuk
mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi.
5. Bagan Alir

Kebersihan Tangan

Alat Pelindung Diri (APD)

Perawatan peralatan pasien

Pengendalian Lingkungan

Penatalaksanaan Linen

Kesehatan Karyawan

Penempatan Pasien
Etika Batuk

6. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
7. Unit Terkait 1. Unit layanan umum
2. Unit layanan tindakan
3. Unit layanan laboratorium
4. Unit layanan KIA/KB
5. Unit promosi kesehatan
Pengelolaan sampah infeksius/ petugas kebersihan
8. Rekaman Historis
Perubahan No Yang di isi Tanggal mulai di
. Rubah Perubahan berlakukan

Anda mungkin juga menyukai