Anda di halaman 1dari 5

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN
INFEKSI
No.Dokumen : 440/ /SOP/PKM-JT
No.Revisi : 00
S Tanggal Terbit : /2020
O Halaman : 1/5
P

UPTD PUSKESMAS
GUNUNGSEMBUNG
Endang Suyitno, S.kep,NERS
NIP. 19750606 199703 1 007
1. Pengertian 1. Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya
respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik
2. Pencegahan infeksi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menghindari
terjadinya resiko peluran infeksi mikroorganism dari lingkungan klien dan
tenaga kesehatan (NAKES)
2. Tujuan Sebagai acuan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi dan memberikan
perlindungan bagi pasien dan tenaga kesehatan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas ...... Nomor 440/ /SK/PKM-JT
Tahun 2020 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
UPTD Puskesmas ....
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2017
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
5. Prosedur/ 1. Kebersihan tangan
Langkah-  Kuku harus selalu terpotong pendek dan tidak boleh
Langkah memakai kuku palsu saat merawat pasien
 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir harus dilakukan dengan 7 (tujuh)
langkah pada saat :
- sebelum dan setelah melepas sarung tangan
- sebelum dan setelah kontak langsung dengan kulit pasien
- sebelum tindakan aseptis ( ex pemasangan kateter)
-setelah menyentuh darah,cairan tubuh ,sekresi, ekskresi, kulit yang tidak
utuh,ganti verband
- setelah kontak dengan lingkungan dan benda mati ( alat medis, tempat
tidur,meja) di area pasien
- setelah makan minum dan menggunakan toilet
- sebelum keluar ruangan pasien
 Cuci tangan bisa dilakukan dengan sabun dan air mengalir atau dengan
alkohol handscrub (bila tangan tidak tampak kotor)

2. Alat pelindung diri


a. Sarung tangan
b. Masker
c. Kaca mata pelindung
d. Pelindung wajah
e. Gaun
f. Sepatu tertutup
 Gunakan APD sesuai ukuran dan jenis tindakan
 Pakai sarung tangan sekali pakai saat merawat pasien
 Pakai sarung tangan sekali pakai untuk membersihkan lingkungan
 Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai,sebelum menyentuh benda dan
permukaan yang tidak terkontaminasi,sebelum beralih ke pasien lain
 Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area tubuh terkontaminasi
ke area bersih
 Pakailah kaca mata dan pelindung wajah selama melaksanakan prosedur dan
aktifitas perawatan pasien yang beresiko terjadi cipratan atau semprotan
darah,cairan tubuh,sekresi dan ekresi
 Secara umum,dapat digunakan masker bedah untuk mencegah tramisi melalui
partikel besar dari droplet sat kontak erat (< 3 meter) dari pasien saat batuk atau
bersin.pakailah selama tindakan yang menimbulkan aerosol walaupun pada pasien
tidak diduga infeksi
 Kenakan gaun ( bersih,tidak steril) untuk melindungi kulit,mencegah baju menjadi
kotor,kulit terkontaminasi selama merawat pasien yang memungkinkan terjadinya
percikan atau semprotan cairan tubuh pasien
 Bila gaun tembus cairan perlu dilapisi apron tahan cairan mengantisipasi semprotan
atau cipratan cairan infeksius
 Pakailah sepatu bot untuk melindungi kaki dari cipratan atau semprotan darah,cairan
tubuh,sekresi,ekresi

3. Perawatan peralatan pasien


 Buat SOP untuk menampung, trasportasi, pengelolaan peralatan yang mungkin
terkontaminasi darah atau cairan tubuh
 Lepaskan bahan organic dari peralatan dengan bahan pembersih yang sesuai
sebelum di sterilkan
 Tangani peralatan pasien yang terkena darah,cairan tubuh,sekresi,ekresi dengan
benar,cegah transfer mikroba ke pasien lain dan lingkungan
 Pastikan peralatan yang telah di pakai untuk pasien infeksius telah dibersihkan
dan tidak dipakai untuk pasien lain
 Pastikan peralatan sekali pakai dibuang dan dimusnahkan secar benar dan
peralatan pakai ulang diproses dengan benar
 Peralatan yang terkontaminasi didesinfeksi setelah dipakai dan selanjutnya di
sterilisasi sesuai dengan kebutuhan

4. Pengendalian lingkungan
 Fasilitas kesehatan harus membuat dan melaksanakan prosedur rutin untuk
pembersihan, dan desinfeksi permukaan yang sering tersentuh dan pastikan kegiatan
ini dimonitor ( di awasi secara rutin dan berkala)
 Pembersihan harus mengawali desinfeksi.benda dan permukaan tidak dapat
didesinfeksi sebelum dibersihkan dari bahn organic( eksresi,sekresi pasien,kotoran)
 Pembersihan permukan horizontal sekitar pasien harus dilakukan secara rutin setiap
hari dan lebih teliti setiap pasien pulang
 Peralatan pembersih harus dibersihkan,dikeringkan tiap kali setelah pakai.mop di
cuci,dikeringkan tiap hari sebelum disimpan dan dipakai kembali
 Untuk memudahkan pembersihan bebaskan area pasin dari benda-benda yang tidak
perlu

5. Penatalaksaan linen
 Letakkan linen ke dalam kantong linen,
 Cuci linen dengan air panas 70ºC minimal 25 menit.
 Petugasyang menangani linen harus mengenakan APD yang sesuai

6. Kesehatan karyawan
 Setiap pewtugas harus waspada dalam bekerja ,untuk mencegah luk atau cedera saat
melakukan tindakan menggunakan jarum ,scalpel dan alat tajam lain,saat
melakukan prosedur,saat membersihakn instrument dan saat membuang jarum
 Jangan tutup/recap jarum yang telah dipakai ,memanipulasi jarum dengan
tangan,menekuk jarum, mematahkan , melepaskan jarum dari spuit
 Buang jarum,spuit ,pisau scalpel dan peralatan tajam habis pakai ke dalam wadah
tahan tusukan /safety box sebelum di buang kedalam incinerator
 Jangan mengarahkan bagian tajam jarum ke bagian tubuh selain akan menyuntik

7. Penempatan pasien
 Cara penempatan pasien sesuai jenis kewaspadaan terhadap transmisi infeksi
8. Hygiene respirasi /etika batuk
Pasien ,petugas , pengunjung dengan gejala infeksi saluran napas harus :
 Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju dalam saat batuk atau
bersin. Jangan tutupi dengan telapak tangan
 Segera buang tisu yang telah dipakai ke tempat sampah
 Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau bahan berbasis
alkohol
 Gunakan masker
 Hindari menyentuh wajah seperti pipi,menggosok hidung dan mengucek mata
sebaiknya dikurangi agar terhindar dari infeksi virus

Fasilitas kesehatan harus melakukan promosi Hygiene


respirasi /etika batuk dan menyediakn sarana untuk
kebersihan tangan (alkohol handrub,wastafel,antiseptic) terutama area tunggu

9. Praktek menyuntik yang aman


Pakai jarum yang steril ,sekali pakai tiap kali penyuntikan untuk mencegah
kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi.

6. Bagan Alir -
7. Hal-hal -
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Unit layanan umum
2. Unit layanan tindakan
3. Unit layanan laboratorium
4. Unit layanan KIA/KB
5. Unit promosi Kesehatan
6. Pengelolaan sampah infeksius/ petugas kebersihan
9. Dokumen -
Terkait
10. Rekaman Tanggal mulai
NO Yang dirubah Isi Perubahan
histori diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai