Anda di halaman 1dari 7

LOGO PEMDA SOP PELAKSANAAN PPI LOGO PUSKESMAS

No. :
Dokumen
SO No. Revisi :-
P Tanggal :
Terbit
Halaman :1-2

UPTD
PUSKESMA Kepala Puskesmas
S ABCD NIP. …………………

1 Pengertian 1. Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit pada hospes


disertai timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik
atau tanpa gejala klinik.

2. Pencegahan infeksi adalah suatu usaha yang dilakukan


untuk menghindari terjadinya resiko penularan infeksi
mikroorganisme dari lingkungan pasien dan tenaga
kesehatan (NAKES).

2 Tujuan Sebagai acuan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi,


dan memberikan perlindungan bagi pasien dan tenaga
kesehatan.

3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas ABCD nomor


…………….. Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
di UPTD Puskesmas ABCD.

4 Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27


Tahun 2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

5 Prosedur / 1. Kebersihan Tangan


Langkah –
✔ Kuku harus selalu terpotong pendek dan tidak boleh
Langkah
memakai kuku palsu saat merawat pasien.

✔ Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir harus


dilakukan dengan 7 langkah pada saat:

- Sebelum dan setelah melepas sarung tangan

- Sebelum dan setelah kontak langsung dengan kulit


pasien

- Sebelum tindakan aseptis

- Setelah menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi,


ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband

- Setelah makan minum dan menggunakan toilet

- Sebelum keluar ruangan pasien

✔ Cuci tangan bisa dilakukan dengan sabun dan air

mengalir atau dengan alkohol handscrub (bila tangan


tidak tampak kotor.

2. Alat Pelindung Diri

a. Sarung tangan

b. Masker

c. Kaca mata pelindung

d. Gaun/apron

e. Sepatu tertutup

✔ Gunakan APD sesuai ukuran dan jenis tindakan

✔ Pakai sarung tangan sekali pakai saat merawat pasien

✔ Pakai sarung tangan sekali pakai untuk membersihkan

lingkungan

✔ Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai

sebelum menyentuh benda dan permukaan yang tidak


terkontaminasi sebelum beralih ke pasien lain

✔ Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area

tubuh terkontaminasi ke area bersih


✔ Pakailah kacamata dan pelindung wajah selama

melaksanakan prosedur dan aktifitas perawatan pasien


yang beresiko terjadi cipratan atau semprotan darah,
cairan tubuh, sekresi, dan ekresi

✔ Secara umum dapat digunakan masker bedah untuk

mencegah transmisi melalui partikel besar dari droplet


saat kontak erat (< 3 meter) ari pasien saat batuk atau
bersin, pakailah selama tindakan yang menimbulkan
aerosol walaupun pada pasien tidak diduga infeksi

✔ Kenakan gaun untuk melindungi kulit, mencegah baju

menjadi kotor, kulit terkontaminasi selama merawat


psien yang memungkinkan terjadinya percikan atau
semprotan cairan tubuh pasien

✔ Bila gaun tembus cairan perlu dilapisi apron tahan

cairan mengantisipasi seprotan atau cipratan cairan


infeksius

✔ pakailah sepatu bot untuk melindungi kaki dari

semprotan darah, cairan tubuh, sekresi, dan ekresi

3. Perawatan peralatan pasien

✔ Buat SOP untuk menampung transportasi pengelolaan

peralatan yang mungkin terkontaminasi darah atau


cairan tubuh

✔ Lepaskan bahan organik dari peralatan dengan bahan

pembersih yang sesuai sebelum disterilkan

✔ Tangani peralatan pasien yang terkena darah, cairan

tubuh, sekresi, dan ekresi dengan benar, cegah


transfer mikroba ke pasien lain dan lingkungan

✔ Pastikan perlatan yang telah di pakai untuk pasien

infeksius telah dibersihkan dan tidak dipakai untuk


pasien lain
✔ Pastikan peralatan sekali pakai dibuang dan

dimusnahkan secara benar dan peralatan pakai ulang


diproses dengan benar

✔ Peralatan yang terkontaminasi didesinfeksi setelah

dipakai dan selanjutnya di sterilisasi sesuai dengan


kebutuhan

4. Pengendalian lingkungan

✔ Fasilitas kesehatan harus membuat dan

melaksanakan prosedur rutin untuk pembersihan, dan


desinfeksi permukaan yang sering tersentuh dan
pastikan kegiatan ini di awasi secara rutin dan berkala

✔ Pembersihan harus mengawali desinfeksi benda dan

permukaan tidak dapat didesinfeksi sebelum


dibersihkan dari bahan organik (ekresi, sekresi pasien,
kotoran)

✔ Pembersihan permukaan horizontal sekitar pasien

harus dilakukan secara rutin setiap hari dan lebih teliti


setiap pasien pulang

✔ Peralatan pembersih harus dibersihkan, dikeringkan

setiap kali setelah dipakai. Dicuci, dikeringkan setiap


hari sebelum disimpan dan dipakai kembali

✔ Untuk memudahkan pembersihan bebaskan area

pasien dari benda – benda yang tidak perlu

5. Penatalaksanaan linen

✔ Letakkan linen ke dalam kantong linen

✔ Cuci linen dengan air panas 70C minimal 25 menit

✔ Petugas yang menangani linen harus mengenakan

APD yang sesuai


6. Kesehatan kaaryawan

✔ Setiap petugas harus waspada dalam bekerja untuk

mencegah luka atau cedera saat melakukan tindakan


menggunakan jarum dan alat tajam lain, saat
melakukan prosedur, saat membersihkan instrument
dan saat membuang jarum

✔ Jangan tutup jarum yang telah dipakai, memanipulasi

jarum dengan tangan, menekuk jarum, mematahkan,


melepaskan jarum dan spuit

✔ Buang jarum, spuit, pisau scapel dan peralatan tajam

habis pakai ke dalam wadah tahan tusukan/safety box


sebelum dibuang kedalam incinerator

✔ Jangan mengarahkan bagian tajam jarum ke bagian

tubuh selain akan menyuntik

7. Penempatan pasien

✔ Cara penempatan pasien sesuai jenis kewaspadaan

terhadap transmisi infeksi

8. Hygiene respirasi / etika batuk

Pasien, petugas, pengunjung dengan segala infeksi


saluran pernafasan harus:

✔ Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan

baju dalam saat batuk atau bersin. Jangan tutupi


dengan telapak tangan

✔ Segera buang tisu yang telah dipakai ke tempat

sampah

✔ Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan

sabun atau bahan berbasis alkohol

✔ Gunakan masker
✔ Hindari menyentuh wajah seperti pipi, menggosok

hidung, dan mengucek mata, sebaiknya dikurangi agar


terhindar dari infeksi virus

Fasilitas kesehatan harus melakukan promosi Hygiene


respirasi / etika batuk dan menyediakan sarana untuk
kebersihan tangan (alkohol handrub, watafel, antiseptik)
terutama area tunggu.

9. Praktek menyuntik yang aman

Pakai jarum yang steril, sekali pakai setiap kali


penyuntikan untuk mencegah kontaminasi pada peralatan
injeksi dan terapi.

5. Bagan Alir
Kebersihan Tangan

Alat Pelindung Diri (APD)

Perawatan peralatan pasien

Pengendalian Lingkungan

Penatalaksanaan Linen

Kesehatan Karyawan
Penempatan Pasien

6. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

7. Unit Terkait 1. Unit layanan umum

2. Unit layanan tindakan

3. Unit layanan laboratorium

4. Unit layanan KIA/KB

5. Unit promosi kesehatan

Pengelolaan sampah infeksius/ petugas kebersihan

8. Rekaman Historis
Perubahan N Yang di isi Tanggal mulai di
o Rubah Perubahan berlakukan
.

Anda mungkin juga menyukai