Anda di halaman 1dari 6

SOP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

DISUSUN OLEH

ESTOVANI JESICA TITANIA

FITRI LARAS M. br Zega

KHALEIYARA

MELIANA PAKPAHAN

ONA RISKA

RANI MUKHERJI BERAMPU

RIZKI NANDA FUTRI

DOSEN PEMBIMBING MK

Program Studi Ners Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan

Universitas Sari Mutiara Indonesia

TA : 2020/2021
SOP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

PEMASANGAN OKSIGEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT DITETAPKAN

Definisi Suatu tindakan yang dilakukan kepada pasien yang dilakukan operasi meliputi
informasi yang sejelas – jelasnya tentang penyakitnya termasuk resiko – resiko
operasi agar pasien merasa aman dan nyaman.
Tujuan Agar pasien merasa aman dan nyaman menghadapi setiap tindakan proses
keperawatan yang dilakukan
Persiapan dan Pelaksanaan (Tindakan) keperawatan
prosedur
SOP MENCUCI TANGAN
1. Mencuci Tangan
 Mencuci tangan merupakan tindakan yang sangat penting untuk
dilakukan agar tidak terjadi penyebaran mikroorganisme baik dari
perawat ke pasien maupun dari pasien ke perawat.

a) Waktu Untuk Mencuci Tangan:


Permulaan Dan Akhir Shift
 Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
 Sebelum dan sesudah melakukan perawatan luka
 Setelah kontak dengan cairan tubuh, walaupun sudah memakai sarung
tangan
 Sebelum menyediakan makanan dan menyuapi
 Sebelum dan sesudah perawatan persalinan bagi pasien diruang
maternitas
 Setelah menangani alat atau benda yang terkontaminasi
 Mencuci Tangan Untuk Prosedur Bersih

b) Alat Dan Bahan:


 Air mengalir yang hangat
 Sabun yang mengandung desinfektan
 Handuk kertas/tisu
 Sikat lunak
c) Prosedur Kerja
 Kaji keadaan tangan. Kuku harus tetap pendek. Periksa adanya luka
pada tangan.
 Lepaskan aksesoris yang melekat pada tangan, misalnya cincin, gelang,
dan jam tangan.
 Basahi kedua tangan hingga siku dibawah air mengalir
 Pertahankan posisi tangan lebih rendah dari siku
 Sikat dengan kuat telapak tangan, punggung tangan, dan pergelangan
tangan
 Kaitkan jari-jari dan ibu jari serta gerakkan tangan kedepan dan
belakang selama 10 detik
 Gosok ujung jari pada telapak tangan lain
 Bilas jari yangan, lengan, hingga siku dengan air mengalir ampai bersih
 Keringkan tangan dengan handuk kertas
 Matikan aliran air. Gunakan handuk kertas baru untuk mematikan keran
air

a. Mencuci Tangan Dengan Larutan Desinfektan


a) Alat Dan Bahan:
 Air Yang Mengalir
 Larutan Desinfektan, Misalnya Lisol Atau Sa7lon
 Handuk Kertas/Tisu

b) Prosedur Kerja:
 Kaji keadaan tangan. Kuku harus tetap pendek. Periksa adanya luka
pada tangan.
 Lepaskan aksesoris yang melekat pada tangan, misalnya cincin, gelang,
dan jam tangan.
 Basahi kedua tangan hingga siku dibawah air mengalir
 Gosokkan larutan desinfektan ketangan dan sikat tangan jika perlu
 Bilas jari tangan dengan handuk kertas/tisu
 Matikan aliran air. Gunakan handuk kertas /tisu baru untuk mematikan
keran air.

b. Mencuci Tangan Untuk Prosedur Steril


a) Alat dan bahan:
 Air mengalir yang hangat
 Sikat steril
 Sabun yang mengandung desinfektan
 Handuk

b) Prosedur Kerja:
 Kaji keadaan tangan. Kuku harus tetap pendek. Periksa adanya luka
pada tangan.
 Lepaskan aksesoris yang melekat pada tangan, misalnya cincin, gelang,
dan jam tangan.
 Basahi kedua tangan hingga siku dibawah air mengalir
 Pertahankan posisi tangan lebih rendah dari siku
 Gosokkan sabun ke tangan serta lengan sampai 5 cm diatas siku. Lalu,
sikat ujung jari, tangan, lengan, dan kuku sebanyak sekitar 15 kali
gosokan dan telapak sebanyak sekitar 10 kali gosokan hingga siku.
 Setelah selesai, tangan tetap diarahkan ke atas sehingga air dari tangan
mengalir kesiku
 Keringkan tangan dengan handuk
 Gunakan handuk baru untuk mematikan keran air
c. Menggunakan Sarung Tangan Steril
 Sarung tangan digunakan untuk mencegah transmisi patogen secara
langsung atau tidak langsung. Penggunaan sarung tangan diharapkan
dapat menurunkan kemungkinan terjadinya kontak dengan
mikroorganisme infeksius, risiko penyebaran flora andogen dari perawat
ke pasien, dan risiko penyebaran mikroorganisme dari pasien ke
perawat.

a) Waktu Penggunaan Sarung Tangan:


 Mengalami luka pada kulit.
 Melakukan tindakan in7asif.
 Berisiko terpapar dengan cairan tubuh, misalnya darah.

b) Prosedur Kerja
 Cuci tangan
 Letakkan sarung tangan steril pada posis lebih dari tangan
 Buka bungkus sarung tangan mengarah kedepan
 Ambil sarung tanagn untuk dominan dengan tangan dominan
dengantangan non-dominan. Pegang bagian dalam sarung tangan
 Pasang sarung tangan pada tangan dominan. Pastikan sarung tangan
tidak menyentuh bagian yang tidak steril
 Pertahankan kesterilan tangan yang sudah menggunakan sarung tangan
dengan siku tertekuk, telapak tangan sejajar dengan kepala atau kedua
tangan mengatup. Telapak tangan harus berada diatas perut.
 Setekah selesai, gunakan tangan kiri untuk menjepit sarung tangan
kanan pada telapak tangan tepat dibawah manset
 Tarik keluar sarung tangan kanan dengan menggulung atau membalik
bagian dalam keluar.
 Pegang sarung tangan telah dilepas dengan ujung jari yang masih
menggunakan sarung tangan
 Tarik keluar sarung tangan kiri sambil membalik bagian dalam keluar
 Masukkan kedalam tempat pembuangan
SOP MEMAKAI JUBAH STERIL
a) Pengertian
 Pemeliharaan lingkungan steril dengan menggunakan jubah (pemakaian
khusus) sebagai cara untuk menutupi daerah tidak steril tanpa
mengontaminasi bagian luar dari jubah.
b) Tujuan
 Memelihara lingkungan steril
 Melindungi klien dari kontaminasi
 Meminimalkan risiko infeksi
 Memungkinkan perawat untuk bekerja secara tertutup didaerah steril dan
menyentuh benda benda steril dengan leluasa. \
 Melindungi klien dari kemungkinan terkontaminasi mikroorganisme oleh
tangan, lengan, dan pakaian perawat.

c) Persiapan alat
 Satu bungkus peralatan yang berisi pakaian steril

!!!Perhatian!!!
 Jaga tangan tetap didepan, diatas pinggang, atau dibawah aksila.
 Jangan memutar punggung wilayah steril. Berpapasan muka dengan
muka atu punggung dengan punggung dengan orang lain yang
berpakaian steril.
 Ganti pakaian jika terkontaminasi. Peringatkan orang lain ketika anda
berjalan.
 Ganti atau tutupi pakaian jika basah

d) Prosedur pelaksanaan
 Ambil jubah steril cara dengan hati hati.
 Pegang bagian dalam jubah, leher teratas, depan leher.
 Biarkan posisi tersebut sehingga anda menghadap bagian belakang yang
terbuka, masukkan tangan dan lengan anda secara hati hati pada jubah
dan pada lengan baju.
 Berbaliklah kebelakang pada teman anda yang akan memegang bagian
dalam jubah. Ikatlah pada leher dan pinggang bagian belakang.
 Dengan menggunakan teknik sarung tangan tertutup, pakailah sarung
tangan steril.
 Dengan tangan yang sudah bersarung tangan, ikat pita pada bagian
depan jubah.
 Jaga ikatan tersebut diatas pinggangan anda.
 Ketika orang lain membentuk ikatan, tutuplah jubah ini secara komplet
dengan jubah steril menutupi bagian belakang anda. Pastikan anda jauh
dari sebuah peralatan.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SPO) PENGGUNAAN


RESTRAIN
a) Pengertian
Suatu metode/cara pembatasan/restriksi yang disengaja terhadap
gerakan/perilaku pasien di dalam pengobatan/perawatan di RS dimana terdapat
kecenderungan pasien tidak kooperatif di dalam proses perawatan atau
cenderung malah membahayakan.

b) Tujuan
1. Menghindari pasien cedera
2. Untuk membatasi gerak pasien
3. Untuk kepentingan pasien
4. Untuk meminimalkan bahasa pasien terhadap orang lain.

c) Alat dan bahan


1. Lotion/ bedak
2. Brisket
3. Kassa pengikat
4. Bantalan kecil

d) PROSEDUR
1) Fase Orientasi :
1. Memberi Salam
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Menyiapkan lingkungan dan menjaga pasien

2) Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Mengidentifikasi prosedur yang akan di lakukan
3. Memberi posisi nyaman pada klien.
4. Mengikatkan kasa pada kaki yang akan dipasangkan restrain
5. Pasang bantalan dibawah tekuk lutut untuk membuat lebih nyaman, jika
terdapat tulang menonjol berikan lotion atau bedak
6. Kemudian dekatkan kasa pengikat pada kaki pasien
7. Ambil kasa pengikat lalu lipat dua kasa tersebut, kemudian letakan kasa yang
sudah dilipat taruh dibawah kaki pasien. Kemudian ujung kasa satu sama lain.
8. Kaitkan kasa pengikat ke kerangka tempat tidur untuk mengunci pergelangan
kaki pasien
9.Pastikan kasa terikat dengan baik
10. Cuci tangan kembali setelah melakukan tindakan.

3) Fase Terminasi
1. Rapikan alat
2. Evaluasi hasil tindakan
3. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai