1. DEFINISI
kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia
untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari
memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat
dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di
diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik
antaranva: budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap
Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah
masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
a. Perawatan Dini Hari. Merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu
tindakan perawatan diri seperti mencuci m> rka dan tangan serta menjaga
kebersihan mulut.
b. Perawatan Pagi Hari. Perawatan yang dilakukan setelah melakukan makan pagi
pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar dan keeil), mandi atau
tidur pasien.
c. Perawatan Siang Hari. Perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan
Berbagai tindakan perawatan diri yang dapat dilakukan antara lain mencuci
rnenjelang tidur agar pasien dapat tidur atau beristirahat dengan tenang.
eliminasi (buang air besar dan keeil), mencuci tangan dan muka, membersihkan
a. Body image
kebersihannya.
b. Praktik social
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
b. Perawatan mata
c. Perawatan hidung
d. Perawatan telinga
f. Perawatan genetalia
kesempatanuntukinfeksi.
c. Memperbesar kenyamanan klien, kesegaran, relaksasi.
yang diakibatkan karena adanya kebersihan diri dan lingkungannya yang kurang baik,
contohnya penyakit kulit yang disebabkan karena jamur (tinea pedis, tinea kruris,
tinea kapitis, dll) serta karena sanitasi lingkungan yang kurang baik dapat
mengakibatkan penyakit yang banyak ditemukan pada pasien anak – anak dimana
perantaranya adalah nyamuk Aedes Aegypty yaitu DHF yang lebih familiar kita sebut
Tugas kita sebagai perawat apabila menemukan pasien dengan gangguan yang
keperawatan.
Proses keperawatan mengandung unsure – unsure yang bermanfaat bagi perawat dan
klien. Perawat dan klien membutuhkan proses asuhan keperawatan dari bagaimana
berkaitan dengan dasar – dasar tentang struktur kulit, rambut dan kuku, agar data
yang ditemukan pada pasien dengan gangguan PH bisa akurat dan sesuai.
A. Struktur Kulit
Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis.Epidermis merupakan
lapisan terluar, dan aksesori – aksesorinya (rambut, kuku, kelenjar sabasea dan
kelenjar keringat).
Fungsi kulit antara lain untuk : proteksi, sensasi, pengatur suhu, ekskresi dan sekresi.
a. Proteksi:
mikroorganisme.
b. Intervensi :
3. Membersihkan kulit.
c. Sensasi:
1. Transmisi sensasi melalui reseptor saraf.
d. Intervensi:
e. Pengatur Suhu:
1. Lingkungan
3. Tingkat pengetahuan
4. Agama
5. Kesukaan/keinginan pribadi
6. Tingkat kesehatan
Masalah umum yang terjadi pada kulit :
a. Kulit kering
b. Jerawat
c. Hirsutism
e. Kontak dermatitis
f. Luka lecet
Kulit Kering:
Intervensi:
a. Mandi dijarangkan
Acne:
a. Cuci rambut dan kulit setiap hari dengan air panas dan sabun.
c. Pembatasan diet
Hirsutism:
Karakteristik : Pertumbuhan rambut yang berlebihan dari tubuh dan rambut muka
Intervensi:
Intervensi:
Mencuci area tersebut, sabun dan air yang hangat, bisa mengurangi pembengkakan.
Kontak Dermatitis:
Karakteristik: pembengkakan pada kulit, karakteristik kasar dengan erythema, gatal,
sakit, tampak lesi yang bersisik-sisik. Tampak: muka leher, tangan, lengan bawah,
genitalia.
Intervensi:
Abrasi/luka lecet:
Intervensi:
Pengkajian:
Pengkajian fisik kulit, inspeksi dan palpasi, menentukan kebutuhan klien akan
kebersihan. Kaji kondisi kulit: observasi: warna, tekstur, ketebalan, turgor, catat
adanya lesi.
Diagnosa Keperawatan:
fisik, pemasukan nutrisi yang tidak adekuat, adanya drainase dari luka.
Tujuan:
1. Mempertahankan kebersihan kulit
Implementasi:
1. Memandikan klien di tempat tidur: complete bed bath, partial bed bath.
Evaluasi:
1. kulit bersih, kering, elastis, hidrasi baik dan tidak ada daerah yang meradang.
2. tidak ada lesi kulit baru, seperti abrasi, luka dekubitus/eksoriasi.
3. lesi : bersih, tidak ada drainase, lebih kecil dari sebelumnya.
orang yang tidak menyadari masalah pada kaki & kuku, terjadi nyeri dan rasa tidak
nyaman.
Callus:
Penebalan kulit yang berbatas tegas, penebalan pada epidermis, biasanya rata, sakit
sedikit ditemukan, dibawah permukaan pada kaki dan telapak tangan, sebab gesekan
lokal/tekanan.
Intervensi:
3. Rendam callus di air hangat dan garam untuk melunakkan permukaan sel.
Corn:
Pengerasan dan penebalan setempat dari kulit disebabkan gesekan dan tekanan dari
sepatu terlihat pada jari kaki. Bentuk: meruncing ke satu titik, bulat dan timbul.
Intervensi:
Penggunaan sepatu yang nyaman.
Kutil:
Lesi jamur pada telapak kaki oleh papilloma Virus dapat menular, rasa sakit, sulit
untuk berjalan.
Intervensi:
Tinea Pedis:
Infeksi jamur pada kaki, sisi dan pecah pada kulit di antara jari tangan dan telapak
kaki. Tampak lepuh kecil menyebar ke bagian tubuh yang lain khususnya tangan.
Intervensi:
Penggunaan sepatu karet, mengeringkan kaki, pakai bedak, kaos kaki yang bersih,
instruksi dokter.
Pengkajian
C. PERAWATAN MULUT
Klien tidak dapat merawat gigi dan mulut sehubungan dengan kelemahan dan
TINGKAT PERKEMBANGAN P E R U B A H A N
1 8 b u l a n – 1 6 b u l a n - 20 gigi susu sudah ada – Usia 2 tahun, anak dapat mulai menyikat gigi dan belajar praktek kebersihan – Gigi caries mulai menjadi masalah, bila kebersihan gigi tidak diperhatikan.
6 – 1 2 t a h u n - Gigi susu diganti dengan gigi permanen – Gigi permanen mulai lengkap pada usia 12 tahun kecuali molar ke-2 dan ke-3 – Caries gigi dan ketidakteraturan jarak gigi menjadi masalah kesehatan yang penting
1 2 – 1 8 t a h u n - Seluruh gigi permanen ada – Praktek kebersihan gigi cenderung diperbaiki karena meningkatnya kesadaran body image.
1 8 – 4 0 t a h u n - Molar ke-3 sudah tampak – Jika kebersihan mulut dan nutrisi tidak dijaga pada waktu ini, masalah dapat terjadi di tahun-tahun kemudian.
65 tahun ke a t a s - Gigi semakin rapuh, warna lebih gelap - Gigi tidak rata, pecah-pecah – Kebiasaan makan sering berubah dan malnutrisi mungkin menjadi masalah
1. Caries Gigi
2. Glotitis
3. Ginggivitis
4. Halitosis(Bau Mulut)
5. Stomatotis(sariawan)
6. Penyakit Periodental
dengan klien. Bila tidak diperhatikan, dapat menyebar dan mengenai anggota
1. Ketombe : gatal, kasus yang berat terdapat pada alis mata, liang telinga,
Intervensi:
2. Kutu/Pediculosis : Pediculus humanus var capitis: pada kulit kepala, lekat pada
sehingga mudah dilihat.Kutu tubuh menghisap darah dan telurnya pada baju dan
kursi.Menimbulkan gatal.
Intervensi:
a. Mandi
Kutu pubis/pintirus pubis : ditemukan pada rambut pubis, kutu warna putih keabu-
abuan, telur warna merah, menyebar melalui linen, sprei, baju, kursia
Intervensi:
a. Cukur rambut
b. Bersihan
E. IMPLEMENTASI MEMANDIKAN
Keuntungan mandi, dievaluasi dari kriteria dasar, sebagai berikut :
secara bebas.
Memandikan klien : membersihkan seluruh tubuh klien yang terbaring di atas tempat
tidur.
Tujuan :
a. membersihkan kulit
b. stimulasi sirkulasi
e.range of motion