SPIRITUALITAS
ANI ARDIANTI
1711039
2018
1
ASKEP KOMUNITAS
“Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan di Desa Bendo Tretek, Kecamatan
Prambon , Kabupaten Sidoarjo – Jawa Timur bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setempat, yang dalam pelaksanaannya menerangkan berbagai konsep keperawatan
komunitas yang ada.
Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa di desa Bendo
Tretek, Kecamatan Prambon , Kabupaten Sidoarjo (periode 20 Maret – 27 Maret 2018) dalam
pelaksanaannya mahasiswa bekerja sama dengan Kepala Desa, ketua RW, ketua RT, kader dan
pihak yang terkait lainnya.
Ketua RW, ketua RT dan kader sebagai motor penggerak yang akan melaksanakan kegiatan
praktek keperawatan komunitas bersama-sama dengan mahasiswa. Sedangkan fokus intervensi
yang dilaksanakan oleh warga dan mahasiswa di desa Bendotretek adalah pada gangguan
kesehatan akibat lingkungan yang kurang sehat.
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang berada di desa Bendotretek, meliputi tahap
persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan akan dijelaskan tentang persiapan masyarakat
dan persiapan teknis. Sedangkan pada tahap pelaksanaan diuraikan secara sistematis dimulai dari
pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi dan rencana tindak lanjut.”
A. Persiapan
1. Persiapan masyarakat
Persiapan masyarakat dilakukan untuk mengetahui secara langsung karakteristik wilayah
daerah binaan. Kegiatan dalam perencanaan ini antara lain dengan mencari informasi ke
berbagai informasi. Sumber informasi yang digunakan adalah Kepala Desa Bendo Tretek,
Puskesmas Prambon, Ketua RW, Ketua RT, kader dan tokoh masyarakat. Dari sumber-
sumber tersebut mahasiswa mendapatkan hasil tentang gambaran umum wilayah desa
Bendo Tretek, berkaitan dengan luasnya wilayah binaan, maka mahasiswa yang berjumlah
46 orang dibagi menjadi 8 kelompok, setiap satu RT menjadi tanggung jawab 9 - 10 orang
mahasiswa. Setelah dilakukan pembagian wilayah RT yang menjadi tanggung jawab
mahasiswa, selanjutnya setiap mahasiswa mengidentifikasi dan berkenalan dengan ketua
RT dan segenap pengurus lainnya, tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua pemuda, serta
kader yang ada di RT masing–masing berdasarkan perkenalan dengan kader kesehatan,
selanjutnya mahasiswa mengidentifikasi keluarga dengan resiko kesehatan yang akan
dijadikan keluarga binaan.
Berdasarkan persetujuan ketua RW masing-masing daerah binaan, maka diadakan
pertemuan dengan masyarakat, yaitu dengan ketua RT dan kader kesehatan. Pada
pertemuan pertama kali selain melakukan perkenalan, juga dijelaskan tujuan kedatangan
mahasiswa serta lamanya
2
praktek keperawatan komunitas yang disampaikan oleh pihak Stikes Hang Tuah.
Pada kesempatan itu dilakukan curah pendapat guna memvalidasi masalah kesehatan yang
ditemukan oleh mahasiswa dan mengidentifikasi kemungkinan adanya masalah kesehatan
baru yang dirasakan oleh masyarakat. Dari hasil curah pendapat masalah kesehatan yang
masih dirasakan oleh masyarakat adalah masalah kesehatan yang diakibatkan oleh
lingkungan yang kurang sehat (meliputi ISPA, DIARE, TBC). Selain itu juga
teridentifikasi kesehatan yang baru yaitu : masalah nutrisi pada balita, masalah kesehatan
remaja.
2. Persiapan Teknis
Kelancaran dalam teknis pelaksanaan praktek keperawatan komunitas memerlukan upaya
pendekatan oleh mahasiswa terhadap aparat desa yang berada di desa Bendo Tretek, ketua
pemuda, dan tokoh masyarakat, serta tokoh agama untuk membina dan mempertahankan
hubungan saling percaya dan dapat menjadi motor penggerak dalam kegiatan
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada diwilayah desa Bendo Tretek
B. Pelaksanaan
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Pertemuan pertama yang telah dilakukan pada hari Selasa, tanggal 20 Maret 2018 telah
menghasilkan kesepakatan untuk melakukan pengumpulan data di desa Bendo Tretek
yang dilakukan mulai hari Selasa tanggal 21 Maret 2018. Pada tahap pengkajian
dilakukan beberapa metode antara lain : Whienshield survey yaitu survey yang dilakukan
melalui pengamatan sekilas di jalan-jalan utama untuk mengobservasi kondisi lingkungan
yang mungkin dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dari proses
Whienshield Survey tersebut didapatkan data bahwa, Desa Bendo Tretek sudah
mempunyai akses transportasi yang baik, hal ini bisa dilihat dari banyaknya angkutan
(angkot) yang melewati jalan utama desa Bendo Tretek. Sebagian besar warga desa
Bendo Tretek masih mempunyai kebiasaan membuang sampah di lingkungan sekitar
rumah, pemukiman penduduk padat. Selain itu, banyak juga warga yang memelihara
ternak, kandang ternak berada di dapur atau samping dapur. Sedangkan untuk masalah
buang air besar (BAB) sebagian penduduk Desa Bendo Tretek menggunakan WC umum
karena tidak mempunyai WC keluarga ataupun septictank dan masih ada penduduk yang
BAB dikali karena tidak ada WC Keluarga. Banyak anak-anak yang menggunakan sungai
atau selokan sebagai arena bermain. Fasilitas kesehatan terdekat terdapat di Desa Temu
dengan jarak ±2 KM.Wawancara dilakukan kepada ketua RT, RW, tokoh masyarakat,
kader kesehatan untuk mengetahui karakteristik wilayah dan masalah kesehatan yang
muncul di Desa Bendo Tretek. Beberapa kader kesehatan mengatakan bahwa antusiasme
warga untuk membawa balita ke posyandu sangat kurang. Sehingga kader dan tokoh
3
masyarakat melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk meningkatkan minat
warga datang ke Posyandu.
Pengumpulan data juga dilakukan dengan menggunakan tehnik Questioner yang
disebarkan pada 1539 kepala keluarga yang terdata dari total jumlah penduduk 6931 jiwa.
Quesioner ini dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Setelah data terkumpul,
lalu dilakukan tabulasi data yang meliputi pengelompokan data sesuai dengan
masing¬masing RT sehingga tersusun menjadi data RW dan desa. Langkah selanjutnya
adalah melakukan pengolahan data.
b. Hasil pengkajian dengan Questioner disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut
5
20) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan kebiasaan
mencuci tangan51.49%, 48.51%,0.00% Menggunakan Sabun Tidak pakai
sabun tidak pernah mencuci tangan
Berdasarkan diagram bahwa 51.49% warga mencuci tangan dengan sabun,
48.51 % mencuci tangan tidak menggunakan sabun
21) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan kebiasaan
mengolah sayuran
Berdasarkan diagram di atas bahwa 27% warga mengolah sayuran dengan
dicuci dulu baru dipotong, 73% dipotong dulu kemudian dicuci
22) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan usia kehamilan
Trimester 1 Trimester 2 trimester 3
Berdasarkan diagram bahwa 19.40% ibu hamil trimester I,50.75% trimester II,
29.85% trimester III
23) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan pemeriksaan
kehamilan
Berdasarkan diagram bahwa 55% tidak pernah, 25% 4 kali atau lebih, 20% 1-
3 kali.
24) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan tempat
pemeriksaan kehamilan
Berdasarkan diagram bahwa 53,23% Bidan, 25,81% lain-lain,20,97%
Puskesmas..
25) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan selama
kehamilan
Berdasarkan diagram bahwa 40,59% sehat, 20,79% sering pusing,18,81%
pucat dan lemah, 12,87% lain-lain, 6,93% bengkak dikaki .Berdasarkan
diagram bahwa 63% sama saja saat sebelum hamil,24% 2 kali dari sebelum
hamil, 13% kurang dari sebelum hamil.
26) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan Ibu
menyusui bayinya
Berdasarkan diagram bahwa 93,77% mengatakan Ya, 6,23%mengatakan
tidak.
27) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan Lamanya
menysui < 1 Tahun 1-2 Tahun > 2 Tahun
Berdasarkan diagram bahwa 65,89% 1-2 tahun, 21,85% <1 tahun,12,25% > 2
tahun.
28) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan pemberian
makanan pendamping ASI
Berdasarkan diagram bahwa 81% mengatakan Ya, 19 mengatakan Tidak.
29) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan makanan
pendamping ASI yang diberikan Buah Bubur susu Nasi Lain-lain
Berdasarkan diagram bahwa38,76% bubur susu, 28,93% Nasi,18,82% buah,
13,48% lain-lain .
30) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan kebiasaan
menyusui
Berdasarkan diagram bahwa59,75% langsung menyusui, 24,21%cuci tangan,
16,04% membersihkan putting susu.
6
31) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan penolong
persalinan
Berdasarkan diagram bahwa 80% dukun terlatih, 20% tenaga kesehatan.
32) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan nafsu
makan balita Ya/ Tidak
Berdasarkan diagram bahwa 89,22% baik, 10,78% tidak .
33) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan makanan
pengganti
Biskuit Buah Susu Lain-lain
Berdasarkan diagram bahwa 50,88% biskuit, 20,82% susu,15,54% lain-lain,
12,76% buah.
34) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan kebiasaan
menimbang berat badan pada balita
Berdasarkan diagram bahwa 74% mengatakan Ya, 26% mengatakan Tidak.
35) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan berat
badan balita
Berdasarkan diagram bahwa 53.21% selalu naik, 36,61% stabil/tetap, 10,18%
selalu turun.
36) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan sumber
informasi tentang narkoba
Berdasarkan diagram bahwa 61,75% Berita, 12,32% teman -teman, 10,70%
penkes, 10,37% tidak tahu, 4,86% lingkungan/ortu
37) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan
pengetahuan tentang narkoba
Berdasarkan diagram bahwa 54% tahu sedikit-dikit, 25% tahu banyak, 21 %
tidak tahu sama sekali.
38) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan pentingnya
penyuluhan tentang narkoba
39) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan reaksi
teman yang mengkonsumsi narkoba Menegur
Berdasarkan diagram bahwa 58,55% menegur, 15,59% tidak perduli, 25,49%
menjauhi.
40) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan cara
mengatasi masalah
Berdasarkan diagram bahwa 46,98% memberi tahu orang tua,26,67%
bercerita dengan teman, 25,40% disimpan sendiri, 0,95% menenangkan diri.
41) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan kegiatan
lansia
Berdasarkan diagram bahwa 39,95% berkebun, 34,07% pengajian,15,44%
memasak, 10,54% lain-lain.
42) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan masalah
kesehatan lansia
Berdasarkan diagram bahwa 49% rematik, 24% penglihatan kabur, 17% darah
tinggi, 6% sesak nafas, 2% lumpuh/stroke, 2% lain-lain, 0% kencing manis..
43) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan
penanganan masalah kesehatan lansia membiarkan membeli minum Jamu
7
Pergi ke Warung/ Posyandu
Berdasarkan diagram bahwa 44,41% membeli obat warung, 25%pergi ke
Posyandu, 17,82% membiarkan saja, 12,77% minum jamu.
44) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan
pemeriksaan TD secara rutin
Berdasarkan diagram bahwa 78% mengatakan Tidak, 22% mengatakan Ya.
45) Proporsi jumlah penduduk Desa Bendotretek berdasarkan keluhan frekuensi
pemeriksaan TD
Berdasarkan diagram bahwa 65,24% tidak pernah sama sekali,15,02% 1 kali
sebulan, 12,45% lain-lain, 7,30% 2 kali sebulan,.
2. Analisa Data
NO DATA MASALAH
3. Diagnosa Keperawatan
c. Resiko perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh di Desa Bendo Tretek
berhubungan dengan kurangnya informasi tentang nutrisi
d. Resiko terjadinya masalah kesehatan degeneratif pada lansia Desa Bendo Tretek b/d
kurang pengetahuan warga tentang masalah degenerative
10
4. Plan Of Action
11
6 Nutrisi Penkes gizi Ibu-ibu Tanggal 25 Ilham posyandu
pada balita maret 2018
jam 10.00
7
Penurunan Penkes Penderita Tanggal 25 ilham Balai desa
FungsiTubuh Reumatik Reumatik maret 2018 bendo
jam 15.00 tretek
12
hari sebelum
acara
dilaksanakan
3. Jadwal kegiatan /
penyuluhan sudah
ditempel di
masing-masing
wilayah Desa
Bendo Tretek
Masyarakat masih belum
4. Lingkungan kerja siap untuk membuang
bakti tampak sampah ke tempat
bersih pembuangan sampah
yang telah dibuat
3. Undangan secara
lisan disebarkan
oleh kader
kesehatan
setempat
satu hari sebelum
acara
dilaksanakan
4. Jadwal kegiatan /
penyuluhan sudah
ditempel di
masing-masing
wilayah Desa
Bendo tretek
14
reumatik.
15