Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


Praktik Asuhan Kebidanan Holistik

Oleh :

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. IDENTITAS SAP
Topic : MP-ASI
Sub topic : Waktunya Bayi Diberi Makanan Pendamping ASI
Sasaran : Ibu yang memiliki anak usia 1-2 tahun yang mengikuti posyandu di BPM
“X”
Hari/tanggal : Rabu, 9 November 2022
Jam : 08.00-09.00 WIB
Waktu : 60 menit
Tempat : Posyandu Melati
Penyuluh : Mahasiswa Pendidikan Profesi Bidan
II. IDENTIFIKASI MASALAH
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam pembangunan manusia
yang berkualitas. Dengan bertambahnya umur bayi, bertambah pula kebutuhan akan zat-
zat gizi. Oleh karena itu mulai umur 6 bulan, selain ASI bayi perlu diberi makanan lain.
Makanan ini disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), yang diberikan kepada bayi
sampai umur 24 bulan.
III.TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti tentang
pemberian makanan tambahan pada bayi dan kapan sebaiknya diberikan pada bayi.
IV. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan iu dapat menjelaskan kembali:
1. Pengertian MP-ASI
2. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
3. Cara membuat MP-ASI
4. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
5. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
V. MATERI
Terlampir (MP-ASI),
VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
VIII. KEGITAN PEMBELAJARAN
no waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
1 2 menit Pembukaan:
 Memberi salam  Menjawab salam
 Menjelaskan tujuan pembelajaran  Mendengarkan dan
 Menyebutkan materi/pokok bahasan yang memperhatikan
akan disampaikan
2 20 menit Pelaksanaan:  Menyimak dan
 Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur
Materi : - Mendengarkan
1. Pengertian MP-ASI materi yang
2. Pemberian makanan anak umur 0-24 disampaikan
bulan yang baik dan benar
3. Cara membuat MP-ASI
4. Permasalahan dalam memberikan MP-
ASI pada bayi
5. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
3 6 menit Evaluasi :
1. Memberikan kesempatan pada ibu untuk  Bertanya, dan
bertanya. menjawab
2. Menanyakan kembali pada ibu tentang pertanyaan
materi yang telah diberikan.
4 3 menit Penutup :
 Mengucapkan terimakasih dan Menjawab salam
mengucapkan salam

IX. EVALUASI
Pertanyaan :
1. Pengertian MP-ASI?
a. Tahu, jelaskan : ………………………………..
b. Tidak tahu
2. Bagaiman pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar?
a. Tahu, jelaskan : ………………………………..
b. Tidak tahu
3. Bagaimana cara membuat MP-ASI?
a. Tahu, jelaskan : ………………………………..
b. Tidak tahu
4. Apa saja Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi?
a. Tahu, jelaskan : ………………………………..
b. Tidak tahu
5. Apa akibat pemberian MP-ASI terlalu dini?
a. Tahu, jelaskan : ………………………………..
b. Tidak tahu
X. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian MP-ASI
Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi
diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
MP-ASI diberikan mulai umur 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat
umur bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang,
sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi.
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk
maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak .
Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada
periode ini.
2. Pemberian makanan anak umur 12-24 bulan yang baik dan benar
A. Makanan Anak Umur 12 – 24 Bulan
1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang, tetapi
merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi
2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan porsi
separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan makanan
selingan 2 kali sehari.
3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan Makanan. Misalnya nasi
diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang
ijo, telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti
dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.
4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi
pemberian ASI sedikit demi sedikit
5. MP ASI diberikan secara teratur (pagi, siang, sore/menjelang malam)
6. Lama pemberian makan masksimal 30 menit
7. Lingkungan netral (tidak sambil bermain atau menonton TV)
8. Ajari anak makan sendiri dengan sendok dan minum dengan gelas
Syarat Pemberian MP ASI yang baik dengan memperhatikan :
1. Tepat waktu
MP ASI diberikan mulai usia 6 bulan
2. MP ASI
MP ASI yang diberikan dengan mempertimbangkan jumlah, frekuensi,
konsistensi/tekstur/kekentalan dan variasi makanan. Variasi makanan
dalam MP ASI terdiri dari:
a. Makanan pokok : beras, biji-bijian, jagung, gandum, sagu, umbi,
kentang, singkong, dan lain-lain
b. Makanan sumber protein hewani: ikan, ayam, daging, hati, udang,
telur, susu dan hasil olahannya. Pemberian protein hewani dalam
MP ASI diprioritaskan. Selain itu sumber protein nabati mulai
diperkenalkan, yang terdapat dalam kacang-kacangan (protein
nabati): kedelai, kacang hijau, kacang polong, kacang tanah, dan
lain-lain.
c. Lemak diperoleh dari proses pengolahan misalnya dari
penambahan minyak, santan, dan penggunaan protein hewani
dalam MP ASI
Mulai diperkenalkan:
a. Buah dan sayur mengandung vitamin A dan C: jeruk, mangga,
tomat, bayam, wortel, dan lain-lain.
Pada usia 1-2 tahun biasanya si kecil mulai diperkenalkan dengan makanan yang
lebih bervariasi dengan tekstur yang lebih keras. Hal ini disebabkan karena selain
kebutuhan kalori dan zat gizi yang dibutuhkannya semakin bertambah, sistem
pencernaannya juga sudah berkembang dengan cukup baik. Jumlah kalori yang
dibutuhkan pada usia ini adalah 1.250 kalori dan protein 23 g (Lia Amalia dan
Mardiah, 2006:68).
Selama masa ini orang tua diharapkan membiasakannya dengan pola makan yang
baik yaitu makan dengan teratur dan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.
Sesuai dengan perkembangan balita dalam fase meniru, orang tua menjadi model
yang paling dekat. Oleh karena itu bila orang tua punya pola makan yang baik, akan
menurun pada anak kelak.
Pada masa ini anak mulai mengkonsumsi makanan yang sama dengan menu
orang tuanya. Hidangan yang dianjurkan terdiri dari makanan pokok sebagai sumber
kalori, lauk pauk terdiri dari sumberhewani (telur, daging, ikan), sumber protein
nabati (kacang-kacangan, tahu, tempe), sayuran hijau atau berwarna, buah-buahan
dan susu 2 kali yaitu 250 ml setiap kali minum (500 ml/hari). Waktu makan 3 kali
sehari dan 2 kali waktu untuk snack/cemilan seperti kue kering, kroket, lemper, dan
sebagainya.
Beberapa yang harus diperhatikan dalam memperkenalkan makanan pada anak :
1. Berikan si kecil makanan yang lunak dan berair, lambat laun cobalah dengan
tekstur yang lebih keras.
2. Berikan makanan berbentuk bubur sampai bayi memiliki gigi.
3. Perkenalkan hanya satu makanan yang baru dengan jumlah yang sedikit. Hal
ini untuk mendeteksi alergi pada makanan tersebut
4. Jangan menambahkan makanan padat pada susu formula dengan membuat
lobang besar pada botol minuman.
5. Berilah makanan pada bayi sebelum memberikan susu.
6. Selama pemberian makanan pandanglah bayi bapak/ibu/sdr, berikan senyum,
dan ajaklah dia bicara.
Untuk bayi umur 1-2 tahun seharusnya dilanjutkan pemberian ASI dan MP-
ASI sifatnya pendamping. Jangan mengandalkan susu formula (susu sapi) karena
beberapa gangguan metabolisme mengkonsumsi susu botol adalah sebagi berikut :
1. Kegemukan pada bayi, karena susu botol cendrung memberikan jumlah kalori
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kesanggupan alat pencernaan si kecil
untuk menyerap zat gizi yang terdapat pada susu.
2. Jumlah zat besi dan kalsium yang terkandung dalam susu botol sangat rendah
dibandingkan dengan ASI
3. Jenis asam amino yang terdapat dalam susu botol berbeda dengan ASI
Anjuran pemberian makan
1. Teruskan pemberian ASI sampai umur 2 tahun
2. Beri nasi lembek 3 kali sehari (3/4-1 mangkok 250 ml)
3. Tambahkan telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging sapi/wortel/ bayam/kacang
hijau/santan/minyak pada nasi lembek
4. Beri makanan selingan 2 kali sehari antara waktu makan seperti bubur kacang
hijau, pisang, biskuit, nagasari, dan lain sebagainya.
5. Beri buah-buahan atau sari buah
6. Bantu anak untuk makan sendiri
7. Kebutuhan cairan 1300 ml/hari (±5 gelas belimbing)
3. Cara membuat MP-ASI
A. Makanan Lumat Halus
1. Pisang Lumat Halus
Bahan : 1 buah pisang masak
Cara membuatnya :
a. Pisang dicuci bersih
b. Kupas memanjang sebagian permukaan pisang
c. Keriklah pisang dengan menggunakan sendok kecil yang bersih
d. Kerikan pisang ditaruh dalam cangkir atau mangkuk kecil. Agar pisang
tidak berubah warna, berilah sedikit perasan jeruk nipis.
e. Dapat juga kerikan pisang diberikan langsung kepada bayi
Nilai gizi 100 g pisang :
Energi : 99 Kal
Vit.A : 146 SI
Vit.C : 3 mg
2. Pepaya lumat
Bahan : 1 potong pepaya
Cara membuatnya :
a. Kupas pepaya matang, buang bijinya dan cuci bersih dengan air matang.
b. Saring dengan menggunakan saringan kawat yang halus.
c. Taruh dicangkir atau mangkok kecil dan berikan kepada bayi dengan sendok kecil.
d. Dapat juga pepaya dikerik seperti pada pisang lumat
Nilai gizi 100 g pepaya :
Energi : 46 Kal
Vit.A : 146 S1
Vit C : 78 mg
3. Dari bahan segar
bahan:
a. 2 sendok makan peres beras
b. 1 potong tempe atau tahu atau kacang-kacangan atau ikan atau satu butir telur ayam
c. 10 lembar daun bayam atau sayuran hijau lain
d. 2-3 gelas air, 1 sendok makan minyak kelapa atau 2 sendok makan santan
e. garam secukupnya
Cara membuatnya :
a. masukkan air yang telah dicampur minyak kelapa atau air yang telah
dicampur santan ke dalam panci berisi beras, tahu atau tempe atau lauj-
pauk lain, tambahkan garam secukupnya
b. masaklah bahan-bahan sambil diaduk sampai matang
c. masukkan daun bayam atau daun kangkung atau sayuran hijau lain yang
sudah diris halus
d. setelah sayuran matang, angkat makanan dari api
e. dinginkan
f. makanan siap diberikan kepada bayi.

2. Dari makanan keluarga

bahan:

a. 5 sendok makan nasi

b. potong lauk-pauk yang tersedia hari itu, misalnya tempe goreng atau tahu
goreng atau ikan goreng atau telur. Jangan berikan lauk yang pedas

c. sayuran yang tersedia hari itu, misalnya sayur bening, sayur tumis atau
sayuran bersantan

d. kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan yang cukup untuk
menghaluskan nasi.
Cara membuatnya:
a. taruh nasi, lauk-pauk dan sayur dalam keadaan masih hangat dalam piring
kecil atau mangkok
b. tuangkan kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan sedikit demi sedikit
ke dalam piring atau mangkok
c. campurkan dan lembutkan semua makanan tersebut denmgan sendok
d. makanan siap diberikan kepada bayi.
4. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
Pemberian MP-ASI pada periode umur 4-24 bulan sering tidak tepat dan tidak
cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak tidak boleh
makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak pada makanan anak,
dapat menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan protein serta
beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak.
Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan gizi
anak tidak terpenuhi.
Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja. Di daerah kota dan semi
perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi menyusui dan ASI dihentikan
terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena ibu sibuk. Hal ini menyebabkan konsumsi
zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada anak kurang diperhatikan.
Kebersihan kurang pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada
saat menyediakan dan memberikan makanan pada anak. Masih banyak ibu yang
menyuapi anak dengan tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup
makanan/tudung saji dan kurang mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh
anaknya. Hal ini memungkinkan timbulnya penyakit infeksi seperti diare (mencret) dan
lain-lain.
5. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
Waktu pemberian MP-ASI kepada bayi adalah setelah bayi berumur 6 bulan,
karena sebelum umur 6 bulan pencernaan bayi belum kuat untuk mencerna makanan
selain Air Susu Ibu. Kalau dipaksakan memberikan makanan tambahan akan
menganggu pencernaan. Usia bayi 0-6 bulan pencernaan bayi cocok untuk
mengkonsumsi ASI saja. Untuk itu perlu diberikan asupan gizi seimbang kepada ibu
agar air susu keluar dengan lancar.
Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 4 bulan)
menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare. Kalau pemberian MP-ASI
terlambat bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan
anak.
Pada usia 4-6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat
menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang diperlukan bayi
terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu berarti
kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat menurunnya
produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi. Seharusnya ASI
diberikan dahulu baru MP-ASI.

Daftar Pustaka

Prabantini, D. 2010. Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta: ANDI


Hasdianah, dkk. 2014. Gizi, Pemantapan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Irianto, J. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: Penerbit
Andi

Anda mungkin juga menyukai