Anda di halaman 1dari 27

Buku Saku

PEMBERIAN MAKANAN
TAMBAHAN (PMT)
PENYULUHAN
BALITA 6-59 BULAN
bagi Kader Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2024
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga telah
tersusun Buku Saku Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan Balita 6-59 Bulan bagi Kader
Kesehatan. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan merupakan upaya edukasi dalam pemberian
makanan kepada balita dan stimulan kehadiran balita di posyandu untuk menimbang berat badan dan mengukur
tinggi badan secara rutin. Apabila berat badan tidak naik, segera rujuk balita ke dokter di Puskesmas.
Buku saku ini dipersiapkan sebagai sumber informasi dan acuan untuk penyelenggaraan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Penyuluhan sesuai ketersediaan pangan lokal yang bergizi. Pemenuhan gizi seimbang yang
memenuhi kecukupan gizi pada balita merupakan salah satu prasyarat untuk mencapai tujuan pembangunan sumber
daya manusia yang merupakan kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Posyandu sebagai bentuk upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat, memiliki peran penting sebagai pemberi informasi dan penggerak masyarakat
untuk perbaikan pola konsumsi sejak dini sebagai perwujudan upaya perbaikan gizi dan kesehatan masyarakat.
Semoga kehadiran buku saku ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh berbagai pihak, mulai dari kader,
aparat desa, TP PKK, organisasi kemasyarakatan, masyarakat, dan keluarga untuk penyelenggaraan PMT penyuluhan.

Jakarta, 25 Januari 2024


Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Outline
1 Pendahuluan
PMT Penyuluhan 2
3 Pelaksanaan PMT
Contoh Jadwal Menu 4
5 Komunikasi Antar Pribadi

Hal yang Sering Ditanyakan 6


Lampiran: a. Pengolahan Makanan
b. Contoh Resep PMT Penyuluhan
1 Pendahuluan
Kementerian Kesehatan telah menetapkan Strategi Pemberian Makan Bayi
dan Anak (PMBA) sesuai dengan rekomendasi standar emas PMBA yaitu:
Pemberian Makan Bayi
dan Anak (PMBA)
untuk menjamin
kecukupan pemenuhan
gizi anak pada masa
1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK).

Masa 1000 Hari


Ibu melakukan Kebutuhan gizi Beri makanan Teruskan Pertama Kehidupan
Inisiasi Menyusu bayi dapat pendamping ASI pemberiaan (HPK) sangat penting
Dini (IMD) segera tercukupi (MP-ASI) dari ASI hingga karena pada periode
setelah melahirkan dengan makanan anak berusia inilah terjadi
agar bayi memberikan keluarga 2 tahun. perkembangan otak
mendapatkan ASI saja berbahan dasar yang pesat.
makanan pertama hingga usia 6 lokal mulai bayi
yang berkualitas. bulan. berusia 6 bulan.
Mengapa MP-ASI harus diberikan saat bayi
memasuki usia 6 bulan?
Pada usia 0-6 bulan,
ASI memenuhi kebutuhan
energi bayi.
Namun, setelah usia 6 bulan
ke atas terdapat
kesenjangan antara
kebutuhan energi bayi
dengan energi yang didapat
dari ASI, sehingga perlu
ditambahkan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI).

Pemberian MP-ASI kepada balita harus memenuhi standar sesuai usia dalam hal frekuensi,
jumlah, tekstur, dan keragaman, termasuk mengandung pangan hewani.
2
PMT Penyuluhan
adalah makanan tambahan (di luar MP-ASI/makanan
keluarga yang dikonsumsi sehari-hari) yang diberikan
kepada balita 6-59 bulan berbahan pangan lokal sebagai
contoh makanan tambahan yang baik untuk edukasi
dalam perbaikan pola konsumsi sesuai gizi seimbang.

Sasaran
PMT Penyuluhan Tujuan PMT Penyuluhan
Balita 6-59 bulan, • Sarana edukasi dalam pemberian makanan kepada balita
yang tidak memiliki sesuai standar.
gangguan gizi sebagai suatu • Meningkatkan kehadiran sasaran setiap bulan di Posyandu.
tindakan pencegahan.

*untuk balita yang memiliki masalah gizi diberikan makanan tambahan


sesuai rekomendasi Tenaga Kesehatan.
Standar
Makanan Tambahan Penyuluhan Syarat Pemberian
Bumbu pada Makanan
Tambahan Balita
Syarat Bahan Pangan yang digunakan
dalam pembuatan Makanan Tambahan 1. Gunakan bumbu segar
atau rempah asli.
1. Terbuat dari pangan lokal yang mudah didapat.
2. Batasi penggunaan garam
2. Sumber pangan beragam, minimal terdapat
dan gula yang berlebihan.
kelompok bahan makanan pokok, pangan hewani,
sayur, dan buah-buahan. 3. Hindari penggunaan bumbu
3. Padat gizi, hindari penggunaan bahan makanan penyedap instan (MSG, kaldu instan,
yang rendah zat gizi, seperti snack makanan ringan. saus tiram, saus tomat kemasan, dll).
4. Keamanan pangan diperhatikan, tidak 4. Penambahan bahan perasa
mengandung zat berbahaya (pengawet, pewarna memperhatikan usia, misalnya
dan pemanis buatan). madu untuk usia 1 tahun ke atas,
5. Harga terjangkau. coklat untuk usia 2 tahun ke atas.
Pemberian Makan Bayi dan Anak (usia 6-23 Bulan) Sekali Makan
Konsistensi/
Usia Jumlah Setiap Kali Makan
Tekstur
Variasi

2-3 sendok Bahan makanan dalam satu menu minimal mengandung 5 dari
makan sampai Mulai dengan kelompok bahan makanan berikut:
6-8
½ mangkok bubur kental,
bulan
makanan lumat
ukuran 250 ml
125 ml
Makanan yang
9-11 ½ sampai ¾ dicincang halus
mangkok dan makanan
bulan yang dapat
ukuran 250 ml
125–200 ml dipegang bayi

¾ sampai 1
12-23 mangkok Makanan
bulan ukuran keluarga
200-250 ml 250 ml

24-59 1 sampai 2 Makanan


mangkok
bulan keluarga
ukuran 250 ml
250-500 ml
3 Langkah-Langkah Kegiatan
Pemberian Makanan Tambahan
Penyuluhan (1)
A PERSIAPAN
1. Merencanakan menu Makanan Tambahan Penyuluhan
dalam 1 tahun bersama Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas.
2. Merencanakan materi penyuluhan dan menyiapkan media
penyuluhan.
3. Menghitung jumlah sasaran balita 6-59 bulan.
4. Menghitung kebutuhan anggaran (anggaran dapat
bersumber dari swadaya masyarakat, dana sosial
kemasyarakatan/dunia usaha/mitra, dan atau Dana
Desa/Kelurahan).
5. Membagi tugas kader untuk persiapan dan pelaksanaan
PMT Penyuluhan.
6. Mengolah dan membagi Makanan Tambahan Penyuluhan
sesuai 5 Kunci Aman Makanan dan Kebersihan dengan
melibatkan ibu/pengasuh balita.
Langkah-Langkah Kegiatan
Pemberian Makanan Tambahan
Penyuluhan (2)
B PELAKSANAAN

1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)


Penyuluhan dilaksanakan di langkah ke-5
Posyandu. MONITORING DAN EVALUASI
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Penyuluhan dibagikan oleh kader disertai
dengan edukasi kepada ibu/pengasuh balita. 1. Jumlah kehadiran balita ke Posyandu.
3. Kader menanyakan kembali apakah 2. Jumlah edukasi yang diberikan.
ibu/pengasuh balita sudah mempraktikkan 3. Jumlah balita yang mendapatkan edukasi
edukasi yang disampaikan sebelumnya terkait MP-ASI/pangan sehat.
4. Dapat dilakukan demo pengolahan makanan
tambahan di Posyandu secara berkala
sebagai bagian edukasi.
PMT Penyuluhan
Disarankan Tidak Disarankan
Diutamakan pangan lokal dan Makanan tinggi gula dan garam
diolah sendiri Contoh : Permen, jelly, coklat, biskuit kemasan, wafer,
Contoh : Bubur manado, arem-arem ayam, makanan ringan (keripik), makanan cepat saji (burger,
jalangkote (pastel telur sayur), barongko pisang fried chicken, pizza, hotdog), susu kemasan, kental manis
Kaya protein hewani Makanan olahan berpengawet
Contoh : Siomay ayam udang, Contoh : Sosis, otak-otak, nugget kemasan,
gadon daging cincang, panada ikan tongkol, MP-ASI kemasan, makanan kalengan,
telur dadar isi daging cincang. mie instan, daging asap, ikan asin, dll

Padat Gizi Makanan mengandung lemak jenuh


Contoh : Kroket ayam sayur, rogut ayam, Contoh : Makanan yang diolah menggunakan margarin,
bubur kacang hijau dengan santan, lemak sapi/kambing, biskuit/makanan ringan kemasan.
talam ubi abon, kolak pisang.
Makanan dan minuman yang
Kaya Vitamin dan Mineral mengandung pemanis tinggi
Contoh : Aneka buah sesuai kemampuan Contoh : Minuman kemasan dengan perasa (coklat,
kunyah anak stroberi, vanila, dll), minuman bersoda, jus buah kemasan
Cukup Karbohidrat Tidak beragam dan tanpa protein
Contoh : Semar mendhem Contoh : roti saja, buah saja, bubur hanya dengan sayur,
(lemper ayam lapis telur dadar) bubur kacang hijau tanpa santan/susu.
4 Contoh Menu Kudapan untuk PMT Penyuluhan
Menurut Kelompok Umur
Puding telur tahu Bola nasi isi abon ikan
Dimsum ayam udang
Barongko telur ayam santan
Puding kentang daging 6-8 12-23 Nugget tempe ayam wortel
Tekwan ikan tahu
Puding telur jagung
Puding telur ubi ungu Bulan Bulan Lemper mie isi sayur ayam
Rolade daging isi wortel
Mie kukus telur puyuh
Baso kuah tahu ayam Lapis tamie ikan
Nuget bihun ayam
Talam pisang
Talam ubi ungu abon
9-11 24-59
Udang ayam gulung
Siomay ikan kuah
Arem-arem isi abon ikan
Lumpia kulit dadar telur isi tahu Bulan Bulan Otak-otak ikan
dan sayur cincang Baso rambutan ayam tahu

Menu untuk usia lebih muda juga dapat diberikan untuk kelompok usia yang lebih tua,
misalnya menu untuk usia 6-8 bulan juga boleh diberikan untuk usia 9 bulan ke atas.
Menu untuk usia lebih tua jika akan diberikan ke usia lebih muda harus disertai edukasi kesesuaian tekstur,
misalnya untuk usia 6-8 bulan disaring dan usia 9-11 bulan dicincang.
Contoh Jadwal Menu Makanan Lengkap untuk PMT Penyuluhan
dalam 1 Tahun Menurut Kelompok Umur
Kelompok
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Umur

6-8 Bubur sup Bubur hati Bubur Bubur Bubur ikan Bubur soto Bubur Bubur Bubur Bubur Bubur Bubur
telur ayam + sari udang kentang jagung + ayam kentang ayam dan pepes tahu liwet ayam tepung manado
bulan
daging jeruk tahu + ayam + sari santan daging telur ikan lele + wortel jagung daging
kacang pepaya pisang semangka brokoli puyuh pisang ikan cincang
merah gurami

9-11 Tim daging Tim sayur Nasi tim Gadon Nasi tim Nasi tim Tim nasi Mie kukus Nasi tim Nasi tim Nasi tim Tim bubur
cincang lodeh hati udang kentang ikan wortel pepes kentang isi telur ikan lele wortel ikan tahu manado
bulan
lapis telur ayam + sari tahu ayam + + ayam daging puyuh dan tahu ayam sayuran + daging +
kocok jeruk sayuran pisang semangka sayur cincang ayam cincang + cincang semangka buah naga
sayuran cincang pisang

12-23 Nasi sup Nasi Nasi baso Nasi ayam Nasi ikan Nasi soto Nasi sup Nasi sup Nasi cah Nasi sup Sup ikan Nasi rolade
telur tongseng udang saus asam kuah ayam kuah bola2 kimlo tahu baso ayam tahu sutra daging
bulan
daging hati ayam tahu manis + kuning + kuning daging ayam + sayuran + sayuran + cincang
kacang + buah rambutan pisang semangka brokoli jeruk ikan lele semangka bayam +
hijau jeruk fillet buah naga

24-59 Nasi rolade Nasi hati Nasi sup Nasi sup Nasi bakar Nasi ayam Nasi tumis Nasi sup Nasi ikan Mie goreng Nasi ikan Nasi gadon
telur ayam saus bola2 ayam ikan suwir + daging telur lele katsu sehat isi bakar daging
bulan
daging + mentega + udang + sayuran + tongkol + tumis sayuran + puyuh ceria + ayam santan + bayam +
tumis buah jeruk perkedel pisang semangka sayuran pepaya bola2 pisang sayuran tumis buah naga
sayuran tahu ayam sayuran

Apabila sumber daya terbatas, makanan tambahan dapat dibuat dalam 1 menu dengan tetap memperhatikan tekstur dan porsi
untuk setiap kelompok umur disertai edukasi. Contoh: untuk usia 6-8 bulan disaring dan usia 9-11 bulan dicincang.
5 Komunikasi
Komunikasi Antar Pribadi (KAP) pada PMT Penyuluhan
dilakukan dengan “SAJI” (Salam, Ajak bicara, Jelaskan, Ingatkan)

Antar Pribadi SALAM


Kader menyapa dan memberi salam kepada ibu.
Contoh: “Selamat pagi Ibu Rahma…” (sampaikan dengan wajah tersenyum).

Dalam melaksanakan pemberian makanan AJAK BICARA


tambahan, kader menerapkan prinsip Kader mengajak bicara Ibu misalnya menanyakan kabar ibu dan
anaknya sambil memberikan makanan tambahan yang telah disiapkan.
komunikasi antar pribadi (KAP). Komunikasi
Contoh: “Bagaimana kabar Ibu Rahma dan adik Budi?”
bersama masyarakat harus berlangsung dalam
situasi yang: JELASKAN
1. menyenangkan dan menambah keakraban. Berikan edukasi kepada Ibu tentang jenis makanan yang diberikan.
2. semua bicara dan mendengarkan. Contoh: “Ini adalah rolade telur yang sebenarnya untuk usia 12 bulan ke atas. Adik
Budi usianya baru 7 bulan, nanti di rumah bisa disaring/dilumatkan dahulu sebelum
3. ke arah aksi dan perubahan perilaku. diberikan kepada Budi ya Bu.. Telur merupakan protein hewani yang memenuhi
gizi dan membantu pertumbuhan Budi, dapat dibuat seperti ini atau direbus,
diceplok, dan ditumis dengan bahan makanan lain seperti sayuran.”

INGATKAN
Kader mengingatkan Ibu untuk dapat memberikan makanan kepada
anak seperti contoh makanan tambahan yang dibagikan.
Contoh: “Ibu, nanti di rumah dapat memberikan Budi berbagai jenis telur seperti
yang dibagikan hari ini untuk memenuhi kebutuhan gizinya.”

Hindari menggunakan kalimat yang dapat membuat Ibu


merasa tidak nyaman atau merasa dihakimi.
Berikut adalah contoh penggunaan komunikasi efektif atau Komunikasi Antar Pribadi untuk mengajak Ibu yang memiliki
balita menyiapkan MP-ASI atau Makanan Pendamping ASI dari bahan makanan alami di lingkungannya.

Contoh penerapan komunikasi antar pribadi pada pelayanan hari buka posyandu (1)
Meja Registrasi
Meja Pencatatan & Ploting
Kader: Ibu Budi…. apa kabar?
Ibu: Baik bu Dedeh Kader: Hasil timbangan Budi belum
Kader: Kalau adik Budi-nya? cukup banyak naiknya nih… naik
Ibu: Sehat jugaaa cuma 200 gram.
Kader: Luar biasa. Saya catat dulu ya. Ibu: ohh gitu ya Bu
Beres. Silahkan ke meja 2 ya Ibu Budi. Kader: Ibu silahkan ke meja 4 ya..

Meja Pelayanan Kesehatan

Meja Penimbangan dan Nakes: Bagaimana hasil timbang tadi ibu Budi?
Pengukuran Ibu: Cuma naik 200 gram Bu
Nakes: Yuk Bu, kita perhatikan lagi sama-
Kader: Budi kita timbang sama untuk MP ASI nya adik Budi ya.
dulu ya. Yuk.. Jumlahnya sudah cukup, makan 3 kali dan
Ibu: baik bu Diah. kudapan 2 kali sehari, variasi perlu ditambah
Kader: Pinter Budi ya… ya Bu supaya memenuhi 5 jenis makanan.
Selesai, yuk ke meja 3. Ibu: Baik bu.
Nakes: Nah, bulan ini Budi dapat vitamin A ya.
Yuk, kita tetesin yuk…

Lanjut….
Berikut adalah contoh penggunaan komunikasi efektif atau Komunikasi Antar Pribadi untuk mengajak Ibu yang memiliki
balita menyiapkan MP-ASI atau Makanan Pendamping ASI dari bahan makanan alami di lingkungannya.

Contoh penerapan komunikasi antar pribadi pada pelayanan hari buka posyandu (2)

Meja Penyuluhan Kesehatan


Dalam percakapan di samping, Ibu
Kader: Ibu Budi, saya sebetulnya punya info yang sudah merasa nyaman karena
tentang makanan anak yang mau saya mau didengarkan dan dihargai
ceritakan, tapi boleh ga ya? memberikan ijin kepada kader
Ibu: Ya boleh dong. Masa kader kesayanganku untuk menyampaikan informasi.
ga boleh berbagi cerita.. Teknik ini disebut juga dengan
Kader: Budi kan usianya 7 bulan ya. Berarti makannya kan yang masih disaring teknik klarifikasi..
begitu ya. Kalau sudah disaring asal bahan makanannya kan ga kelihatan. Iya kan?
Ibu: Iya, bu Maya. Kan udah nyampur kaya bubur gitu..
Kader: Nah, betul itu. Sekarang kalau Ibu Budi yang masak, tau ga isinya apa
makanan yang kaya bubur itu?
Ibu: Ya tau dong. Kan kita sendiri yang belanja dan masak. Kalau rebus ayam, ya
ayam yang kita rebus. Kan kita yang memasak sendiri.
Kader: Siip. Siip. Nah, kalau misalnya orang lain yang buat makanan, apa tau asal
makanannya?
Ibu: Ya susah juga. Kan kita ga tau dia belanja apa? Iya kan?
Kader: Betul itu. Kalau orang itu bilang, ini makanan sehat lho. Dibuatnya dari ayam,
telur, ikan, sayur mayur dll. Apa betul 100% kah?
6 Hal yang Sering Ditanyakan (1)

? Apakah perbedaan PMT Penyuluhan dan PMT Pemulihan?

PMT PENYULUHAN PMT PEMULIHAN

Sarana edukasi dalam pemberian Untuk memperbaiki status gizi balita


TUJUAN makanan kepada balita
Balita berat badan tidak naik
SASARAN Balita usia 6-59 bulan Balita berat badan kurang
Balita gizi kurang
Setiap hari
FREKUENSI Pemberian 1 kali dalam sebulan Balita berat badan tidak naik: 14 hari
pada hari buka Posyandu Balita berat badan kurang: 28 hari
Balita gizi kurang: 56 hari

PENYELENGGARA Kader Posyandu Puskesmas bersama Kader Kesehatan

Puskesmas, Pemerintah Daerah,


PEMBIAYAAN Swadaya, Dana Desa, dan Mitra
anggaran dari Mitra
Hal yang Sering Ditanyakan (2)

? Bolehkah memberi susu sebagai PMT Penyuluhan?


Jawaban : Pemberian susu untuk PMT penyuluhan harus disesuaikan
dengan usia anak. Susu yang diberikan BUKAN susu bubuk, susu dengan
perasa (coklat, stroberi, vanila, dll) dan/atau susu tinggi gula. Perlu
diperhatikan juga adanya risiko intoleransi laktosa (alergi) dari susu.

? Bolehkah Posyandu menerima dan mendistribusikan bantuan sponsor dalam


bentuk susu formula, makanan bayi instan, dan makanan kemasan lainnya?
Jawaban : Tidak boleh, jika ada sponsor sebaiknya diarahkan untuk
mendukung makanan berbasis pangan lokal.

? Bolehkah memberikan PMT berupa biskuit, roti selai kemasan, atau puding?
Jawaban : Sebaiknya tidak memberikan biskuit, roti selai kemasan, atau
puding karena memiliki kandungan gula yang tinggi.
Hal yang Sering Ditanyakan (3)

? Apakah contoh menu PMT Penyuluhan yang sederhana tapi sudah mengandung
minimal 5 kelompok bahan makanan?
Contoh
Kroket ayam keju
Kelompok 1
Makanan pokok:
Kelompok 2
Daging
Kelompok 3 Kelompok 4
Sayur kaya
Kelompok 5
Sayur lainnya:
Produk susu: keju
sayur kentang ayam vitamin A: wortel buncis
Nugget tempe Makanan pokok: Kacang- Sayur kaya
Ikan Telur
ikan wortel tepung kacangan: tempe vitamin A: wortel
Telur gulung isi Daging Kacang- Sayur kaya Sayur lainnya:
Telur
tahu ayam sayur ayam kacangan: tahu vitamin A: wortel buncis

? Apabila sumber daya terbatas, apakah tetap harus menyediakan menu


yang berbeda-beda untuk setiap kelompok usia?
Jawaban : Makanan tambahan dapat dibuat dalam satu menu dengan tetap
memperhatikan tekstur dan porsi untuk setiap kelompok umur disertai edukasi.
Contoh: untuk usia 6-8 bulan disaring dan usia 9-11 bulan dicincang.
Penutup
Pemberian makanan tambahan (PMT)
penyuluhan di Posyandu diberikan kepada balita usia
6-59 bulan sebagai salah satu media edukasi kepada
ibu/pengasuh balita dalam menerapkan pola konsumsi
bergizi seimbang sejak dini. Pemberian makanan bayi
dan balita diharapkan dapat memenuhi 4 standar emas
Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) melalui
edukasi terus-menerus oleh kader di Posyandu dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk
mendukung balita mengkonsumsi makanan beraneka
ragam serta mengandung protein hewani yang tinggi
dalam pemenuhan gizi seimbang yang optimal untuk
generasi emas penerus bangsa.

Buku saku untuk kader ini diharapkan dapat menjadi


panduan dalam pelaksanaan pemberian makanan
tambahan (PMT) penyuluhan balita 6-59 bulan di
Posyandu setiap bulannya.
Lampiran
Pengolahan Makanan
Prinsip: Prinsip:
1. Gunakan air bersih secukupnya. 1. Panaskan alat pemanggang (oven)
2. Semua bahan terendam. sampai panas yang dikehendaki sebelum
3. Air mendidih (suhu sekitar 100oC). bahan dimasukkan.
4. Lama perebusan sampai tingkat 2. Lama pemanggangan sampai tingkat
kematangan tertentu. kematangan tertentu.
3. Untuk memanggang daging atau pangan
tinggi protein, hindari sampai terbakar
Prinsip:
(hangus).
1. Gunakan air bersih secukupnya.
2. Lama pengukusan sampai
Prinsip:
tingkat kematangan tertentu.
1. Gunakan minyak goreng secukupnya.
2. Panaskan minyak goreng sampai suhu yang
dikehendaki sebelum bahan dimasukkan.
Prinsip:
3. Lama penggorengan sampai tingkat
1. Memasak makanan dengan
kematangan tertentu.
minyak sedikit.
4. Dianjurkan menggunakan minyak goreng
2. Panaskan minyak goreng sebelum
yang sama tidak lebih dari dua kali
bahan dimasukkan.
penggorengan.
3. Lama memasak dengan waktu singkat.
Lampiran Contoh Resep Makanan Tambahan Penyuluhan
Usia 6-8 bulan
BUBUR IKAN JAGUNG Energi 190,6 kkal
Protein 7,5 gr
Lemak 6,8 gr
Bahan Energi 262 kkal TAHU SIOMAY IKAN TUNA
• 15 gr (1 ½ sdm) tepung jagung Protein 20 gr
• 10 gr (1 sdm) ikan, haluskan Lemak 8,2 gr
• 5 gr (1 sdt) tempe, haluskan Bahan
• 25 gr pisang kepok, potong kecil • Tahu putih 250 gr
• 20 gr daun kangkung, iris tipis • Ikan tuna cincang 50 gr
• 1 sdt minyak kelapa • Bawang putih 1 siung
• Air matang secukupnya • Daun seledri cincang 1 batang
• Tepung maizena 1 sdm
Cara membuat • Garam secukupnya
1. Rebus ikan, tempe, pisang hingga matang.
2. Sesaat akan matang, masukkan daun kangkung, Cara membuat
angkat lalu saring. 1. Campur semua bahan isian selain tahu.
3. Cairkan tepung jagung dengan sedikit air, lalu masak 2. Masukan adonan ke dalam tahu yang telah diiris
dengan air dan tambahkan minyak. tengahnya dan padatkan.
4. Setelah matang dan kental, masukkan hasil saringan 3. Kukus selama 30 menit
nomor 2, aduk hingga rata, siap dihidangkan. 4. Angkat dan sajikan, bila perlu dapat disaring.
Contoh Resep Makanan Tambahan Penyuluhan
Usia 9-11 bulan Energi 186,3 kkal NASI TIM IKAN SAYURAN
Protein 7,8 gr
Lemak 6,5 gr
Bahan
ROLADE IKAN PATIN Energi 291,95 kkal
• 50 gr (5 sdm) nasi
Protein 34 gr
• 20 gr (2 butir) telur puyuh, kocok
Lemak 11 gr
Bahan • 7,5 gr (1 sdm) ikan kembung
• Fillet ikan patin cincang 300 gr • 10 gr (1 sdm) sawi hijau, iris
• Telur ayam 2 butir • 20 gr (2 sdm) tomat, cincang
• Bawang bombay ½ buah • 300 ml kaldu ayam
• Bawang putih 3 siung • 2,5 ml (1 sdt) minyak kelapa
• Garam secukupnya
Cara membuat
Cara membuat 1. Masak kaldu, nasi, minyak kelapa, dan ikan kembung
1. Buat bahan kulit dari telur ayam di dadar menjadi 2 hingga lunak dan menjadi bubur.
bagian. 2. Masukkan sawi dan tomat, masak hingga matang dan
2. Campur seluruh adonan. lunak.
3. Taruh seluruh adonan di atas telur dadar dan bungkus 3. Masukkan telur yang sudah dikocok, aduk perlahan
dengan alumunium foil. hingga rata dan matang.
4. Kukus rolade 30 menit. 4. Angkat dan sajikan.
5. Rolade siap disajikan.
Contoh Resep Makanan Tambahan Penyuluhan
SUP IKAN LABU KUNING Energi 230,1 kkal
Protein 10,8 gr
Usia 12-23 bulan
Bahan Lemak 9 gr
• 70 gr kentang, potong dadu OTAK-OTAK PANGGANG
Energi 396,7 kkal
• 50 gr labu kuning, potong dadu
Protein 15 gr
• 25 gr ikan mujair, suwir
Lemak 9 gr
• 10 gr (1 butir) telur puyuh, kocok Bahan
• 5 gr (1 sdt) kacang merah • Daging ikan (nila/mujair/dll) 30 gr
• 25 gr tomat, potong dadu • Putih telur ¼ butir
• 1 batang bawang daun • Tepung sagu 10 gr
• 5 gr bawang goreng • Santan kental 20 cc
• 5 ml minyak • Bawang putih 4 siung
• 300 ml kaldu ikan • Daun jeruk 3-4 lembar
• Garam secukupnya • Daun bawang dan seledri secukupnya
• Garam secukupnya
Cara membuat • Daun pisang pembungkus
1. Rebus kaldu ikan hingga mendidih, masukkan minyak, kentang,
kacang merah, dan labu kuning hingga setengah matang. Cara membuat
2. Masukkan ikan yang telah disuwir, masak hingga matang
1. Campur semua bahan.
3. Masukkan tomat, bawang daun, bawang goreng, dan telur, aduk
perlahan. Masukkan garam, aduk rata.
2. Bungkus bahan adonan ke dalam daun pisang.
4. Angkat dan sajikan. 3. Panggang adonan yang sudah dibungkus.
4. Sajikan makanan.
Contoh Resep Makanan Tambahan Penyuluhan
Usia 24-59 bulan
Energi 223,1 kkal NUGGET IKAN SAYUR
Protein 9,8 gr
Lemak 8,9 gr
Bahan
BAKWAN UDANG BAYAM Energi 600 kkal •160 g ikan tenggiri fillet
Protein 30,8 gr • 50 g wortel, cincang halus
Bahan Lemak 17 gr • 50 g bayam, cincang halus
• Daun bayam 50 g • 30 g buncis
• Jagung serut 50 g • 9 sdm tepung terigu
• Tepung beras 50 g • 1 butir telur ayam
• Udang kupas cincang 30 g • 150 g kentang yang sudah dikukus
• Minyak untuk menggoreng secukupnya
• Telur ½ butir
• Bawang putih halus 1 siung
Cara membuat
• Garam secukupnya
1. Dalam wadah, campur ikan dan semua bahan. Aduk
• Air secukupnya
rata. Pindahkan adonan ke dalam loyang. Kukus
• Minyak selama 30 menit hingga matang.
2. Angkat dan dinginkan. Panaskan banyak minyak.
Cara membuat Potong-potong nugget menjadi 12 bagian.
1. Campur semua bahan. 3. Celupkan nugget ke kocokan telur lalu gulingkan ke
2. Panaskan minyak dengan api sedang. tepung panir.
3. Cetak dan goreng adonan sampai adonan habis. 4. Goreng nugget hingga berwarna kuning keemasan.
4. Angkat dan tiriskan. 5. Angkat dan siap disajikan.
Referensi PENYUSUN
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Pelindung
Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi Menteri Kesehatan RI
yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta.
Pengarah
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pemberian Makan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
Bayi dan Anak. Jakarta
Penanggung Jawab
Kementerian Kesehatan RI. 2022. Buku Resep Makanan Lokal Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Balita dan Ibu Hamil. Jakarta
Tim Penyusun
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Buku Panduan Keterampilan Mahmud Fauzi, Agus Triwinarto, Asep Adam Mutaqin,
Dasar Kader Bidang Kesehatan. Jakarta. Dachlan Choeron, Dewanti Alwi Rachman, Dewi Astuti,
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Petunjuk Teknis Pemberian Endang L. Achadi, Esti Katherini Adhi, Helda Khusun,
Makanan Tambahan (PMT) Lokal bagi Balita dan Ibu Hera Nurlita, Hikmah Kuniasari, Iing Mursalin, Ikeu Ekayanti,
Hamil. Jakarta. Kartika Wahyu D.P., Maya Raiyan, Mugeni Sugiharto,
M. Adil, Ni Made Diah, Nurillah A., Nurul Dina Rahmawati,
Kementerian Kesehatan RI. ___. Pemberian Makanan Bayi dan
Nyimas Septiani Wulandari, Sakri Sabatmaja,
Anak (PMBA): Buku Bacaan Kader Posyandu
Siti Masruroh, Siti Mutia Rahmawati, Sri Sukotjo,
Komunikasi Antar Pribadi Pencegahan Stunting. Jakarta
Stefani Christanti, Tan Shot Yen, Titis Prawitasari,
WHO. 2023. Guideline for complementary feeding of infants Yuni Zahraini, Yurista Permanasari,
and young children 6–23 months of age. Geneva. Zahrotus Sholuhiyah.

Anda mungkin juga menyukai