MALAYSIA
TIMOR
INDONESIA:
LAOS
THAILAND
Kurang Energi Protein (Kurus dan Pendek) Kurang Vitamin A Anemia Gizi Besi Gizi Lebih (Overweight) Kurang Yodium
INDONESIA
CINA
Kategori C Overweight 3%
Sumber: World Bank 2006: Reposition Nutrition as Central to Development
Kurang Vitamin A (KVA) Anemia Gizi Besi (AGB) Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)
GIZI MIKRO
GAKY Cakupan garam beryodium < 90% Prev Median UIE < 100 > 20%
Anemia Gizi
KVA
Prev diatas 20 %
Xerophthalmia > 0.5% Serum retinol < 20 ug/dl > 15%
Gizi lebih
MENINGKAT?
Masalah Gizi
1.KVA
Indikator
1.Xeropthalmia 2.Serum retinol <20 g/dl
Prevalensi
0.13%* 14.6%* 26.3%* 26.5%** 19.7%*** 40.1%** 62.3% 12.9%
2. Anemia Gizi Besi a. Balita Kadar Hb < 11gr/dl b. Remaja (15-19 th) c. WUS d. Ibu hamil 1. Cakupan garam 3. GAKY beryodium (90%) 2. Median UIE <100g/L (>20% )
4. Asupan Zat Gizi Vit A 20% dari RDA Zat Besi 40% dari RDA Zink 30% dari RDA
*Studi Masalah Gizi Mikro di 10 Propinsi, P3GM 2006 ** SKRT, 2001 *** RISKESDAS, 2007
Karakteristik Taburia
Mengandung 12 vitamin & 4 mineral: 12 vit A, B1, B2, B3, B6, B12, C, D, E, K, folat, asam pantotenat; 4 mineral Fe, Zn, yodium, selenium Jenis Fe: Fe-Fumarat tahan simpan, lebih murah Filler: maltodekstrin Setiap bungkus (sachet) berisi 1 g = 80-120% AKG rata-rata anak usia 6-59 bln
Komposisi Taburia
Vitamin A B1 Satuan mcg mg Jumlah 417 0,5
B2 B3 B6 B12 Folat
mg mg mg mcg mcg
Jumlah 30 5 6 20 3 10 50 5 20
Manfaat Taburia
1. Membantu balita tumbuh dan berkembang secara optimal (vit A, B, D, Fe, Zn & yodium). 2. Meningkatkan daya tahan tubuh balita (vitamin A, B, C dan zat besi). 3. Meningkatkan nafsu makan balita (vit B & Zn). 4. Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi pada balita. 5. Mencegah kekurangan zat gizi.
Keunggulan Taburia
1. Tidak mengubah kebiasaan makan balita sehari-hari. 2. Tidak mengubah rasa, aroma atau bentuk makanan balita. 3. Praktis. 4. Memenuhi kebutuhan gizi balita akan 14 vit & mineral penting sehari-hari.
Tidak boleh dicampur dg makanan yg berair seperti minuman susu, teh, air karena akan menggumpal dan tidak larut.
Tidak boleh dicampur pada makanan yg panas karena beberapa zat gizi akan rusak.
Sasaran Taburia
Sasaran Taburia:
Semua anak usia 6-59 bulan prioritas pada usia 6-24 bulan Diberikan oleh: Kader, Bidan, Nakes lain, anggota ormas
Sasaran Taburia
1 (satu) bungkus diberikan pada sasaran setiap 2 (dua) hari sekali Tiap sasaran mendapat minimal 60 bungkus selama 4 bulan (Setiap bulan mendapat 15 bungkus)
PENGELOLAAN TABURIA
Tingkat Kabupaten/Kota
1. Diseminasi Panduan LP & FM 2. Review rencana kebutuhan Taburia per Puskesmas 3. Diseminasi informasi LS/LP/Ormas 4. Distribusi Taburia Puskesmas 5. Pelatihan/Orientasi tingkat Puskesmas 6. Diseminasi informasi melalui media 7. Supervisi
Tingkat Kecamatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Orientasi pada bidan di desa Pelatihan/orientasi pada kader, KGM Updating data sasaran per desa Distribusi Taburia ke Desa/Posyandu Sosialisasi LS, Toma, Ormas & kel potensial Pemasaran Sosial di Masyarakat Memeriksa kesiapan di lapangan Mobilisasi sumber daya
Tingkat Desa
1. 2. 3. 4. 5. Pertemuan tingkat Desa Pendataan ulang sasaran Penyuluhan kelompok Distribusi Taburia ke Posyandu Penyiapan formulir RR pembungkusan ulang 6. Pemasaran Sosial di Masyarakat 7. Memeriksa kesiapan di lapangan
kembali.
Mengingat kebutuhan Taburia bisa lebih atau kurang dari kebutuhan sebenarnya, maka perlu ditambahkan 10% dari perhitungan kebutuhan di atas. Contoh:
Kebutuhan Taburia berdasarkan perhitungan di Posyandu Melati adalah 1.500 bungkus, maka kebutuhan keseluruhan 1.500 + (10% x 1.500). Total kebutuhan adalah 1.500 + 150 = 1.650 bungkus.
4. Taburia dinyatakan rusak apabila bungkus berlubang/sobek, kempis, isinya menggumpal atau berubah warna. 5. Perhatikan tanggal kadaluarsa.
Taburia dinyatakan rusak apabila bungkus berlubang/sobek, berubah warna atau isinya menggumpal
kembali.
4. Membagikan Taburia kepada sasaran pada saat hari buka posyandu. 5. Menyuluh keluarga sasaran utk memahami manfaat & memberikan Taburia kepada balitanya. 6. Menggerakkan ibu/keluarga sasaran agar mau datang ke posyandu setiap bulan utk memantau pertumbuhannya dan mendapatkan Taburia.
7. Mencatat anak yg mendapat Taburia (contoh formulir: F1/Taburia/2009 Terlampir). 8. Menjelaskan kepada ibu balita yang mengalami keluhan dlm penggunaan Taburia, dan menanyakan kepada petugas bila diperlukan.
3. Menaburkan/mencampurkan satu bungkus Taburia pada makanan pokok dan diberikan saat sarapan pagi 2 hari sekali untuk balitanya yang berusia 6-59 bulan.
4. Memastikan makanan yang telah ditaburi Taburia dimakan habis oleh balita.
5. Mencatat berapa bungkus Taburia yg tidak diberikan kepada balita, dan melaporkan kepada kader pada saat penimbangan di Posyandu.
6. Menanyakan kepada petugas, jika terjadi keluhan pada penggunaan Taburia.
kembali.