Anda di halaman 1dari 4

himbauan, Kesehatan, Selintas Khabar, sosialisasi

Taburia: “Bahagianya Ibu yang Anaknya


Pintar Makan”
18/10/2012 Tinggalkan komentar

Mengapa Taburia?

Masalah kurang gizi mikro masih banyak terjadi di Indonesia terutama Anemia Gizi Besi,
Kurang Vitamin A dan Gangguan Akibat Kurang Yodium. Keadaan tersebut diantaranya
disebabkan karena kurangnya asupan gizi, pola asuh yang tidak tepat dan penyakit infeksi yang
diderita. Diperkirakan 100 juta penduduk Indonesia beresiko menderita Anemia Gizi Besi. Studi
tahun 2006 menunjukkan bahwa masih dijumpai ada 26,3% balita menderita Anemia Gizi Besi.
Untuk menanggulangi masalah kurang zat mikro ini, dilakukan intervensi melalui pemberian
Sprinkle atau yang kemudian disebut “Taburia”. Dari penelitian yang ada, intervensi multi
mikronutrien ternyata lebih efektif jika dibandingkan dengan memberikan mikronutrien tunggal
(single doze).
Apa itu Taburia?

Taburia adalah Tambahan Multivitamin dan Mineral untuk memenuhi kebutuhan Gizi dan
Tumbuh Kembang Balita umur 6-24 bulan.

Apa manfaat Taburia?

1. Meningkatkan nafsu makan anak.


2. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang meliputi otak, mata, tulang
dan gigi.
3. Memperbaiki penglihatan, pencernaan, daya ingat, fungsi saraf dan kesehatan kulit.
4. Merangsang pembentukan sel darah merah, mencegah kurang darah dan 5L (letih, lesu,
lelah, lalai/kurang konsentrasi).
5. Meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah infeksi, sariawan, gangguan mental,
gangguan bicara serta berbagai penyakit yang sering di derita nanak.

Berapa jumlah Taburia yang diberikan?

1. Setiap anak mendapat 1 bungkus Taburia yang diberikan setiap 2 hari sekali.
2. Satu bungkus Taburia hanya diberikan untuk sekali makan saja pada waktu makan pagi.

Bagaimana cara pemberian Taburia?

1. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum mengambil makanan anak.


2. Taburkan satu bungkus Taburia pada makanan utama yang biasa dimakan anak. Makanan
utama tersebut dapat berupa nasi atau bubur, yang terbuat dari beras, jagung, kentang,
atau ubi.
3. Taburia tidak boleh dicampur dengan makanan yang berair, seperti minuman jus, teh, air
atau sayuran berkuah seperti sup, sayur bening dan lain-lain karena akan menggumpal
dan tidak larut.
4. Tidak boleh dicampur dengan makanan panas karena lemak yang melapisi zat besi akan
rusak dan berinteraksi dengan makanan sehingga akan menimbulkan rasa kurang enak.
5. Upayakan mekanan yang sudah diberi Taburia segera dimakan dan dihabiskan anak.

Hal-hal yang perlu diketahui tentang Taburia?

Selama mengkonsumsi Taburia, ada kemungkinan tinja anak berwarna hitam. Hal tersebut tidak
masalah karena zat warna hitam disebabkan oleh zat besi yang dikandung dalam Taburia. Selain
itu adakalanya terjadi susah buang air besar. Hal ini dapat diatasi dengan memberi anak minum
air putih matang lebih banyak.

Bagaimana cara menyimpan Taburia di rumah?

1. Simpan Taburia dalam wadah tertutup (kotak, toples) yang bersih, higienis, kering, tidak
lembab, dan aman dari serangga tikus, kecoa, cicak, semut dll.
2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
3. Hindari terkena sinar matahari secara langsung. Taburia dinyatakan rusak apabila
bungkus berlubang/sobek, kempis, isinya menggumpal atau berubah warna.
4. Perhatikan tanggal kadaluarsa.

Apa peran kader dalam pemberian Taburia?

Peran kader adalah sebagai berikut:

1. Mendata sasaran usia 6-24 bulan di masing-masing kelompok Dasawisma/Posyandu.


2. Menghitung kebutuhan Taburia keseluruhan setiap bulan di masing-masing Posyandu.
3. Menyampaikan usulan kebutuhan Taburia ke petugas Puskesmas di Posyandu.
4. Apabila petugas berhalangan hadir di Posyandu, kader dihimbau untuk menyampaikan
usulan ke Puskesmas.
5. Membagikan Taburia kepada sasaran pada saat hari buka Posyandu.
6. Menyuluh keluarga sasaran untuk memahami manfaat dan memberikan Taburia kepada
balitanya.
7. Menggerakkan ibu/keluarga sasaran untuk mau datang ke Posyandu setiap bulan untuk
memantau pertumbuhannya dan mendapatkan Taburia.
8. Mencatat anak yang mendapat Taburia dalam formulir F1/Taburia.
9. Menjelaskan kepada ibu balita yang mengalami keluhan dalam penggunaan Taburia, dan
menanyakan kepada petugas bila diperlukan.

Apa peran orang tua dan keluarga dalam pemberian Taburia?

Peran ibu/pengasuh dan keluarga dalam pemberian Taburia adalah sebagai berikut:

1. Mengambil Taburia di Posyandu pada saat hari buka Posyandu, jika berhalangan dapat
mengambil Taburia di rumah kader.
2. Memeriksa tanggal kadaluarsa dan kondisi kemasan dari Taburia.
3. Menaburkan/mencampurkan satu bungkus Taburia pada makanan pokok dan diberikan
saat sarapan (makan pagi) 2 hari sekali untuk balitanya yang berusia 6-24 bulan.
4. Memastikan makanan yang telah ditaburi Taburia dimakan habis oleh balita.
5. Mencatat berapa bungkus Taburia yang diberikan kepada balita, dan melaporkan pada
kader saat penimbangan di Posyandu.
6. Menanyakan kepada petugas jika terjadi keluhan pada penggunaan Taburia.

Anda mungkin juga menyukai