Anda di halaman 1dari 13

Materi QNA Kulwap Problematika Bayi Part 1 (22 Desember 2019)

Dijawab oleh : Rika Susilawati, S.Gz

NB: Mohon untuk tidak menyebarluaskan materi

 Pertanyaan 1
Nama / Domisili : Nurisna / Surabaya
Pertanyaan :
1. Apa saja menu diet bayi yang sedang sakit gastroenteritis? (gejala klinis muntah, diare, demam)
2. Apakah gastroenteritis dapat menyebabkan turunnya kadar Hb dalam darah?
3. Benarkah bayi ASIX yg sakit gastroenteritis harus minum sufor LLM agar segera sembuh gejala
diarenya?
4. Apa saja menu diet untuk bayi yg kadar Hb nya rendah? (bayi laki2, 8 bulan, Hb 7,1)
5. Mohon rekomendasi multivitamin terbaik untuk bayi 8 bulan yg habis sakit dan nafsu makan
berkurang.
Terima kasih banyak ���
Jawaban :
Gastroenteritis merupakan keluhan yang cukup mudah di temui pada anak-anak maupun
dewasa di seluruh dunia. Gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana feses hasil dari buang air besar
(defekasi) yang berkonsistensi cair ataupun setengah cair, dan kandungan air lebih banyak dari feses
pada umumnya. Selain dari konsistensinya, bisa disertai dengan mual muntah dan frekuensi dari
buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari. Gastroentritis akut adalah diare yang berlangsung
dalam waktu kurang dari 14 hari yang mana ditandai dengan peningkatan volume, frekuensi, dan
kandungan air pada feses yang paling sering menjadi penyebabnya adalah infeksi yaitu berupa virus,
bakteri dan parasit .1,2,3,4
Gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana terdapat inflamasi pada bagian mukosa dari
saluran gastrointestinal ditandai dengan diare dan muntah (How, 2010). Gastroenteristis akut ialah
diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat (Noerasid,
Suratmaadja & Asnil 1998,dalam Sodikin, 2011). Dan Berdasarkan penelitian Puspita dan Herman
(2016) terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dan lama rawat inap pasien diare akut pada anak.
Dapat disimpulkan bahwa anak yg terdiagnosis medis gastroenteritis menyebabkan beberapa
komplikasi seperti muntah, diare dan gejala diare, biasanya diare disertai demam, dan Hal tersebut
sesuai dengan gejala yg dialami bayi penanya. Adanya komplikasi diare menyebabkan kadar
hemoglobin rendah sesuai dengan penelitian dari Puspita dan Herman (2016) bhwa terdapat
hubungan kejadian diare dengan penurunan kadar hemoglobin. Diare memicu terjadinya asam
lambung, asam lambung naik akan merusak komponen heme (sumber zat besi), Sehinggan tidak bisa
mengikat hemoglobin dan terjadilah penurunan kadar hemoglobin dalam darah.Selain itu diare juga
memicu kekurangan elektrolit atau cairan.
Dapat disimpulkan : diet yang diberikan pada bayi dengan gastroenteritis sesuai dengan
gejala yang dialami yaitu Tinggi Energi,Tinggi Protein, Rendah Serat,Tinggi Zat besi, Tinggi Asupan
Cairan (jika sudah dirawat dirumah sakit insyaa allaah sudah diberikan diet oleh ahli gizi, agiz di RS
lebih paham dengan kondisi anak kita karna dia bisa membaca rekam medis anakkita)
Sumber energi dari lemak karbohidrat (berikan sumber karbo nasi putih, tepung2an, mie, roti hindari
pemberian sumber karbohidrat tinggi serat seperti ubi jalar, singkong, gandum, oats)
Sumber lemak dri minyak tidak jenuh (zaitun dsb)
Sumber protein yg tinggi zat besi utamakan protein hewani karna protein hewani merupakan heme
yang mudah diserap dalam tubuh (daging merah, hati ayam, ayam, dll)
Hindari pemberian buah tinggi serat dan sayuran tinggi serat ( jika perlu stop pemberian sayuran dan
buah tinggi serat terhdap anak yg mengalami diare)
Sumber zat besi : buah kurma tinggi zat besi, untuk menaikkan kdar hb cobalah memberikan sumber
prohe maupun buah kurma yg enak pda anak, kondisi lgi demam tentu selera mkannya berkurang,
cobalah memberikan makanan yg enak disaat mereka sakit dg memperhatikan hal hal diatas)
Tinggi cairan : anak diare maka akan bnyak kehilangan cairan dan elektrolit (sumber ASI ibu, air
putih, air kelapa)
Bayi full ASI yg mengalami gastroentritis tidak memerlukan Sufor LLM (low laktose milk)
karna sufor LLM di formulasikan untuk bayi yang intoleran laktosa sehingga sufor LLM dirancang
tidak ada kadar laktosa sama sekali. Bayi yg intoleran laktosa bisa menyebabkan diare, muntah. Bayi
intoleran laktosa berbeda dg kondisi bayi yang alergi dg susu sapi. Karna alergi susu sapi dan
intoleran laktosa merupakan diagnosis medis yang berbeda. Oleh sebab itu untuk memberi diet kpd
bayi yg diberi sufor dg diagnosis intoleran laktosa diberkkan sufor LLM. Sdgkan bayi gastroenteritis
bukan terkena intoleran laktosa jdi tdk memerlukan pemberian sufor LLM. Dan sebaikny hindari
pemberian susu jenis apapun, anak dg kadar hb rendah jika diberikan susu akan memicu penterapan
zat besi tdk terserap dg baik malah akan memperparah kondisi diare tersebut.
Menu diet untuk bayi dengan kadar hb rendah jika sudah tidak ada diare sumber gizi utama
ialah protein, zat besi serta vit.c ( protein hewani, buah kurma serta sumber vit.c buah jambu dan
pepaya, sayuran hijau tinggi zat besi dll)
Disarankan pemberian zat besi dibarengi dg memkan mkanan tinggi vit.C krna vit.c membantu
penyerapan zat besi terutama sumber protein dari nabati (kurma, sayuran hijau, buah2n)
Selain dari makanan kita juga memerlukan suplemen zat besi dan vit.c, biarkan dokter dan
apoteker yg memberi dosis krna mereka lbih paham soal ini.
Mulitivitamin atau suplemen makanan untuk penambah nafsu makan sebaikny tidak
diberikan, berikan sumber mkanan yg enak2 serta bentuk yang menarik , makanan dengan bentuk
menarik jika rasanya tidak enak maka anak akan cendrung menolak, saat makan buatlah suasana
senyaman mungkin serta menyenangkan, dan kita sbgai orgtua hrus mengerti anak yang sedang sakit
akan mengalami penurunan selera makan dan asupan makanan. Terapkan porsi sedkit tapi sering
kepada anak yang sehat, anak yang sakit maupun anak yg masih dalam masa pemulihan. Beberapa
penelitian mengatakan madu dan temulawak bisa menambah nafsu mkan anak, tapi madu dibawah
umur 1 tahun blum boleh diberikan. Berikan kurma saja sebagai pengganti dan sebagai sumber zat
besi untuk menambahkan kadar hb anak.
Vitamin merupakan obat yang dipercaya para orangtua dapat mengatasi kesulitan makan
anak, hendaknya diresepkan secara bijak dalam menghadapi masalah ini. The American Academy of
Pediatrics tidak menganjurkan pemberian multivitamin dan mineral pada anak sehat secara rutin
kecuali fluor. (Stump et al, 2004)
Pada dasarnya suplemen tidak dianjurkan untukanak-anak. Dalam masa pertumbuhan
sebaiknya mereka cukup memperoleh zat-zat gizi melalui makanan sehari-hari. Bila harus
mengkonsumsi suptemen, maka dosis harus diperhatikan. Hal ini yang sering diabaikan oleh orang tua
semata-mata karena ingin meningkatkan nafsu makan anak (Darrnansyah. 1997).
Mengingat pada balita normal tidak dianjurkan untuk mengkonsurnsi suplemen karena
sebaiknya zat-zat gizi diperoleh dari makanan sehari-hari tapi karena gencarnya iklan tentang
suplernen untuk anak dengan berbagai klaim kesehatan akan mempengaruhi ibu-ibu yang mempunyai
balita untuk rnemberikannya kepada anaknya tanpa memperhatikan seberapa besar kebutuhan anak
akan suplemen tersebut dan dosis pemberiannya. Maka untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya
masalah-masalah gizi yang berkaitan dengan konsumsi suplemen pada anak balita sangat perlu untuk
mendapatkan perhatian. Biasanya anak secepatnya dibawa ke dokter untuk diberi vitamin atau
suplemen penambah nafsu makan. Bahkan sering dijumpai para ibu memberi suplemen vitamin dan
penambah nafsu makan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter, ahli gizi atau petugas
kesehatan (Intisari, 1996 dan Intisari. 1999).
Pesan kepada semua orang tua sebaiknya konsultasikan soal pemberian vitamin atau suplemen
makanan penambah nafsu makan kepada ahli gizi, ahli gizi biasanya tidak mudah menyarankan
kepada pasiennya untuk memberikan anaknya vitamin atau suplemen makanan penambah nafsu baik
itu bahan kimian maupun herbal makan karna mempertimbangkan beberapa hal. Pemberian vitamin
maupun suplemen makanan merupakan pilihan terakhir jika anak benar-benar sangat parah kondisi
menolak makanan, dan jika orang tua sudah berusaha memberikan semua jenis makanan apapun itu
yang ada pada materi GTM soalnya saya juga sudah menambahkan materi tersebut. Disarankan juga
dalam mengatasi kesulitan makan pada anak, sebaiknya para ibu tidak menyelesaikan permasatahan
tersebut dengan langsung memberikan suplemen penambah nafsu makan atau vitamin, tetapi
sebaiknya dengan msnyajikan menu makanan sehari-hari sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi anak.
Sebelum mengkonsumsi suplemen, sebaiknya dipertimbangkan betbagai aspek: kondisi tubuh, daya
beli, manfaat yang diinginkan, dosis, standard konsumsi. apakah sudah ada penelitian tentang
keefektifannya, peringatan efek samping dan periode aman mengkonsumsi suplemen. Memberikan
suplemen kepada anak jangan hanya untuk memenuhi faktor sugesti dan selalu waspada terhadap
klaim yang dipromosikan. Sebaiknya aspek promosi iklan lebih memperhatikan lagi isi pesan yang
disampaikan terutama tentang manfaat dan risiko penggunaan suplemen. Ditjen POM Depkes RI,
perlu memberikan perhatian dalam labeling, klairn. serta etika periklanan untuk melindungi
konsumen.
Dan untuk dosis vitamin dan suplemen penambah nafsu makan biarkan dokter dan apoteker
yang mengaturnya, konsultasi telebih dahulu kepada mereka jangan pakai ilmu kira-kira.
Dan pesan untuk para tenaga kesehatan yang sering dijadikan rujukan untuk tidak bermudah-
mudahan memberikan suplemen penambah nafsu makan pada anak.
 Pertanyaan 2 :
Nama/ domisili : Maya/ Bintan, Kepri
Pertanyaan:
anak sudah teratur mkan dan lahap, tetapi frekuensi menyusunya dr dini hari menjelang pagi smakin
sring smisalnya jd 10-5 menit skali.. Apakah itu tanda anak tidak kenyang atau karna faktor lain ya
bu?? Sring kali trjadi dr usia 1tahun.. Skrg anak sudah 1.8 tahun.. Terkadang saya tidak turuti karena
sperti hnya ingin main/mentil padahal dlm kondisi tidur.. Apa solusi yg tepat ya bu??
Jawaban :
Anak yang sudah mpasi cenderung menyusu dengan frequensi sering dengan durasi singkat karna
mereka sudah mendapatkan asupan dari makanan, aplgi ibu bilang bahwa anaknya makannya lahap
maa syaa allaah. Sebaiknya berikan asi on-demand maksudnya berikan terus asi saat anak
menginginkannya tanpa kita batasi meskipun anak tersebut menyusui dg durasi singkat. Bayi mpasi
(diatas 6 bln) memang sumber utamanya dari asupan makanan bukan asi lagi. Asi bukan sumber
utama lagi tapi tetap berikan asi sampai umur 2 tahun atau lebih. Karna proses perkembangan otak
tetap membutuhkan ASI terutama untuk sumber DHA, EPA dan AA..

 Pertanyaan 3
domisili : ummu 'abbas (nur anisa) / klaten
Pertanyaan:
Bismillah...
Saya ingin bertanya, benarkah ibu hamil tidak boleh lagi menyusui anaknya yang masih ingin minum
asi (usia 1tahun)?
Jika masih di kasih asi adakah dampak bagi anak atau ibunya?
Dan benarkah asinya sudah tidak bagus lagi (bahkan ada yang mengatakan bisa meracuni anaknya)?
Sebelumnya saya ucapkan jazakumullah khairan untuk pemateri �
Jawaban :
Aamiin wa jazakillahu khairan.
World Health Organization (WHO) (2002) juga merekomendasikan untuk menyusui bayi
secara ekslusif sampai 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan makanan pendamping
yang seimbang. Pada masa menyusui seringkali terjadi kehamilan yang tidak direncanakan. Beberapa
wanita memilih untuk menyapih bayinya lebih dini, namun ada juga yang memilih untuk tetap
menyusui (Flower, 2003).
Praktek menyusui selama masa kehamilan akan berdampak terhadap kesehatan ibu hamil,
kesehatan anak yang disusui, dan pertumbuhan serta perkembangan janin yang berlanjut hingga bayi
dilahirkan. Bererapa penelitian melaporkan bahwa wanita yang hamil dan menyusui secara bersamaan
mengalami perubahan berat badan yang ditandai dengan penurunan indeks massa tubuhnya.
Anak yang disusui saat ibunya sedang hamil memiliki kemungkinan mengalami gangguan
kesehatan. Dan beberapa penelitian melaporkan bahwa Berat badan bayi yang menyusu pada ibu yang
hamil mengalami penurunan berat badan, bayi tersebut lima kali lebih beresiko mengalami gangguan
saluran pernafasan.
Praktek menyusui saat hamil dapat mempengaruhi segi kuantitas dan kualitas ASI, jumlah
ASI dan frekuensi menyusui sehingga BB anak yang disusui menurun (tidak menyebabkan
keracunan). Kuantitas ASI semakin berkurang dengan bertambahnya usia kehamilan dan kualitas ASI
mengalami perubahan dengan adanya kehamilan. Adanya perubahan tersebut berdampak pada kondisi
anak yaitu anak sepertinya lapar trus sehingga kebiasaan menyusu menjadi lebih lama dan anak
menangis dan gelisah saat tidur.
Masalah lain yang dapat timbul dari ibu menyusui dalam masa kehamilan adalah terjadinya
kontraksi uterus yang abnormal, keguguran, gangguan sirkulasi uteroplasenta di akhir kehamilan,
kelahiran premature, distosia persalinan dan kematian janin dalam rahim (Nybo dkk, 2000; El-
Saadani, 2000; Marquis dkk, 2002; Flower, 2003; Shaaban & Glasier, 2008; Ishii, 2009 dalam anisari,
2009).
Dan ini berbeda dengan penelitian Moscona & Moore (1993) didapatkan sebanyak 93% ibu
hamil tidak mengalami kontraksi selama menyusui. Sama seperti kontraksi Braxton-Hicks, kontraksi
yang dirasakan pada saat menyusui umumnya tidak akan mengganggu kehamilan.
Menyusui dalam keadaan hamil masih terdapat pro kontra, beberapa penelitian menganggap
aman menyusui dalam keadaan hamil dan beberpa penelitian menyebutkan tidak aman. Sehingga
sebagai orang tua harus bijak memilih mana yang perlu diprioritaskan dan benar-benar
dipertimbangkan. Dan sebaiknya konsultasikan dengan dokter spog dan bidan untuk soal kesehatan
janin dan keamanan menyusui saat kehamilan. jika janin sehat dan proses menyusui tidak terganggu
dan ibu yang hamil yang tetap ingin menyusui maka harus melakukan penyesuaian pada makanan
yang dikonsumsi adanya pertambahan kalori untuk ibu hamil dan menyusui sesuai AKG (angka
kecukupan gizi). Konsultasikan hal ini pada Agiz (ahli gizi) di puskesmas atau RS.
Melanjutkan menyusui dalam masa kehamilan merupakan keputusan bijak yang diambil oleh
ibu. Menyusui sangat dianjurkan apalagi bila bayi belum berusia dua tahun. ASI masih menjadi
kebutuhan nutrisi penting bagi bayi disamping makanan pendamping ASI (MP-ASI). Tapi tetap dalam
jangkauan tenaga kesehatan khususnya dr spog dan bidan, periksakan rutin kehamilan setiap trimester
atau setiap bulannya.

 Pertanyaan 4
Maya/ Bintan, Kepri
1. Gizi : lumrahnya anak kesulitan makan atau GTM smpai usia berapa ya bu? Apakah akan menjadi
kebiasaan hingga dewasa? Lalu seberapa besar dampaknya jika GTM trus berlanjut hingga balita??
Jawaban :
Masalah makan pada anak merupakan hal yang umum terjadi karna memang mereka masih
dalam tahap mengenal makanan, yang dimana mereka juga memiliki selera kesukaan masing masing,
kita kasih A dia tolak, kita coba B dia tolak, kita kasih C ternyata si anak mau. Jangan pernah
menyerah. Cobalah segalanya untuk mengenal kondisi anak kita. Lebih kurang 25–40 % bayi dan
balita mengalami masalah makan yang bersifat sementara.Terkadang masalah ini menetap sehingga
membutuhkan bantuan tenaga ahli. Sebaiknya orangtua berusaha mengatasi anak GTM. Perilaku ini
merupakan proses dalam tumbuh kembang anak yang hanya bersifat sementara sehingga mereka tidak
akan membiarkan dirinya kelaparan seperti yang dikuatirkanorangtua terhadap masalah ini.
Vitamin bukanlah obat yang dapat mengatasi masalah kesulitan makan , pemberian susu
formula yang berlebih bisa menjadi pencetus masalah makan anak.(Nilawali,I 988 dan Esti, 1988).
Pada masa balita nafsu makan cenderung menurun, sehingga anak cenderung picky eater
(memilih makanan yang disukainya saja). Selain itu pada masa anak-anak mereka lebih suka berrnain
daripada makan. Keengganan untuk makan dapat terjadi karena anak terlalu lelah bermain, terlalu
banyak jajan (terutama makanan yang manis-manis), atau mungkin karena makanan yang
dihidangkan tidak rnenarik selera dan perhatiannya, atau mungkin juga karena anak dalam keadaan
tidak sehal. Hal ini akan mengakibatkan anak tidak memperoleh gizi yang sempurna (Retnowulan,
1997 dan Intisari, 1996).
Pada materi gtm sudah saya bahas. Bisa dipraktekkan dalam waktu 1 minggu smpe sebulan
ini. Semoga berhasil aamiin
Ingatlah : di masa dewasa tidak ada orang yang tidak makan, karna makanan suatu
kebutuhan, biarkan anak benar benar merasa lapar agar dia merasa butuh dengan makanan tersebut.
Pesan untuk para orang tua semuanya : bahwa dalam mengevaluasi asupan makan anak
sebaiknya dilakukan dalam seminggu dan bukan berdasarkan asupan pada saat mereka makan. Anak
dapat makan banyak pada keesokan harinya dibanding hari ini ataupun sebaliknya. Jadi patokannya
bukan hari ini tapi lihatlah perubahannya dalam waktu seminggu. Cobalah untuk memvariasikan
makanan, tawarkan 1 jenis makanan baru 10-15x. Jangan Pernah Menyerah. Berjuang terus buibu.
Manfaatkan the golden age (masa keemasan ini) untuk memberikan nutrisi terbaik untuk anak kita.

 Pertanyaan 5 (2 penanya menanyakan hal yang kurang lebih sama)


1. Nama / domisili : winda / balikpapan : Bagaimana memenuhi gizi utk anak usia 6th dengan kondisi
anak tersebut tdk terlalu suka dengan sayur / buah.
2. Faizah / malang : Anak prtama sy usia 3thn 11bln tidak mau makan sayur lebih suka kuah saja.
apakah boleh diganti dgn pemberian obat tradisional yg mengandung ekstrak sayur2an dan buah2an ?
Jawaban :
Kekeliruan yang terjadi adalah orangtua sangat khawatir jika anak tidak makan buah dan
sayur, buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral. Jadi ibu bisa memilih salah satu untuk
memberikan buah saja atau sayur saja pada anak. Bahkan WHO sudah memberikan batasan
konsumsi sayur untum anak umur 6 bulan - 6 tahun seperti dalam gambar berikut:
Pada keterangan WHO diatas kita bisa lihat bahwa anak umur 2-6 tahun asupan wortel
sekitar 2,5 sendok makan PERHARI, ingat perhari bukan per waktu makan, 2,5 sendok asupan wortel
itu sangat sedikit sekali, mgkin sekali makan bisa 1/2 -1 sendok mkan jika pola makannya 3x sehari
maka tentu akan terpenuhi. Asupan yang penting untuk pertumbuhan anak adalah zat gizi makro
(sumber karbohidrat, lemak dan protein) tanpa mengkesampingkan asupan zat gizi mikro (vitamin dan
mineral).
Sayuran dan buah-buahan adalah sumber vitamin dan mineral, namun asupan vitamin dan
mineral juga sudah didapatkan dari sumber makanan yg mengandung karbo, lemak dan protein.
Pemberian sayuran dibatasi penggunaanya karna mengandung serat, serat tinggi akan menghambat
proses penyerapan zat besi dalam darah, sehingga WHO memberi batasan sayuran pada anak 6 bulan
hingga 6 tahun sangat sendikit sekali dalam perhari. Anak sangat membutuhkan asupan zat besi agar
kadar hb dalam darah normal untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Jika anak tidak terlalu menyukai buah atau sayur tidak apa-apa, berikan saja sedikit-sedikit.
Misalnya untuk anak yang tidak suka sayur sama sekali kita membuat makanan dengan campuran
sayur sayur kita olah sperti pembuatan nugget dimana sayurnya tidak kelihatan, misalnya nugget
ayam ditambah bayam, kita bisa bikin bola nasi ditambah sayur, lalu bikin seperti adonan bakwan,
bakwannya bisa dikukus maupun digoreng sebentar dengan api yg tidak terlalu hangat, karna jika
menggoreng deep friying dengan suhu diatas 200°C akan mengubah lemak menjadi lemak trans
(lemak tidak sehat).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asupan yang terpenting sumber makanan pokok,
protein dan lemak, jadi Tidak disarankan untuk memberikan obat tradisional yang meskipun itu
mengandung ekstrak buah dan sayuran. Sebaiknya kita sebagi orang tua lebih berhati-hati dalam
pemberian obat meskipun itu obat tradisional. Konsultasikan hal ini kepada tenaga kesehatan (dokter,
apoteker, ahli gizi)

 Pertanyaan 6
Nama : Okkita/Purwokerto
mau bertanya :
1. sekarang banyakj sekali sari makanan dalam bentuk bubuk. seperti bubuk tempe bubuk ikan teri
dll.. dan jg penyedap mpasi sprt m*s*k*, kaldu jamur dll..
untuk penggunaan dalam mpasi bagaimana nutrisinya? apakah tdk apa2?
Jawaban :
Tempe bubuk, ikan teri bubuk, dan penyedap masako maupun kaldu jamur merang semua
makanan tersebut mengandung garam karna garam bisa untuk pengawetan dan anak tidak disarankan
mengkonsumsi makanan yang mengandung garam secara berlebihan karna sistem pencernaannnya
belum sempurna, natrium yang berlebihan dalam tubuh akan memperberat kerja ginjal meskipun anak
tetap boleh diberikan garam yang sangat sedikit untuk kebutuhan yodiumnya, serta kandungan protein
dari tempe bubuk dan ikan teri akan berkurang dengan lamanya penyimpanan. Sebaiknya jangan
gunakan tempe bubuk, teri bubuk, gunakan bahan segar untuk mpasi agar nutrisi anak tercukupi.
Masako merupakan MSG buatan sedangkan jamur merang adalah MSG alami, MSG alami
maupun MSG buatan sama sama ada batas penggunaannya WHO maksimal konsumsi MSG
120mg/kgBB per hari, sebaiknya mpasi tidak dicampur dengan MSG apapun, baik itu buatan maupun
alami.
MSG singkatan dari monosodium glutamat (terdiri dari sodium/natrium 12,2%, trus glutamat
78,2%, sama air 9,6% ). asam glutamat sendiri merupakan asam amino non esensial dengan jumlah
berlimpah pada alam, serta dapat ditemukan dalam bentuk glutamat bebas atau dalam bentuk terikat
pada asam amino lain dalam bentuk protein, yaitu pada protein hewani dan juga protein nabati. Asam
amino itu terdiri dari 3 mcm yaitu asam amino esensial, asam amino non esensial dam asam amino
semi esensial. dari ketiga asam amino tersebut bisa saling berikatan dalam bentuk yang namanya
PROTEIN.
Proporsi asam glutamat pada jamur merang sebesar 10-35% dari total protein yg ada pada
jamur. Jamur merang mengandung protein sebesar 17, 01% dg komposisi asam amino lengkap. Jadi
jamur merang itu tinggi banget kandungan glutamatnya. Jdi sbnernya jamur merang tetap
memgandung MSG. akan tetapi MSG dari jamur merang adalah MSG yg dihasilkan secara alami knp
tetap disebut MSG krna mengandung garam/natrium, air, glutamat bedanya MSG jamur merang
ditmbh dg bumbu2. Jadi MSG itu istilah kimiawinya.
Sebenarnya di Jaman dulu dijepang awal mulanya MSG dijadikan penyedap yg ditemukan
oleh profesor jepang yg bernama kikunae ikeda 1908 yang sblumnya sudah ditemukan oleh ahli kimia
dari jerman. MSG yg dibuat dijepang pertama kali juga dibuat dari bahan alami yaitu dari rumput
laut tpi krna bnyakny permintaan akhirnya dbuatlah MSG dri proses fermentasi dari bakteri yg nama
bakterinya brevibacterium lactofermentum nah dri bakteri itu difermentasii terus didapat molases
(tetes gula) trus jdi asam glutamat trus ditambah soda atau sodium carbonate trus jdi lah
monosodium glutamat trus dikristalisasi atau dimurnikan jdi lah si MICIN/MSG yg berbentuk kristal
yg siap dipasarkan. Jdii MSG terbaruu yg kekinian ga dri rumput laut lgi tpi dri fermentasi bakteri yg
sama2 menghasilkan GLUTAMAT..
Jadi istilah kaldu alami jamur merang non MSG itu sangat keliru. Kaldu alami jamur merang
juga MSG. Jika ingin membuat penyedap alami lebih baik dari sumber mkanan langsung yg
mengandung glutamat seperti tomat, jamur merang utuh, kuah kaldu sapi atau ayam yg kita buat
sendiri.
Berlebihan dalam konsumsi glutamat bisa menyebabkan terjadinya penurunan kecerdasan.
Sebaiknya untuk anak mpasi tidak perlu ditambahkan MSG jenis apapun.Glutamat bisa dibentuk
tubuh kita sndri meski kita ga mkan sumber glutamat krna glutamat adalah jenis asam amino non
esensial (asam amino yg bisa dibentuk oleh tubuh sendiri tanpa sumber dari luar berbeda dg asam
amino esensial yg hanya dpt dri sumber luar). Selain Glutamat juga diproduksi oleh tubuh serta
protein yang berperan penting bagi tubuh, dilain pihak, glutamat juga terdapat pada sayuran dan juga
buah serta beberapa produk alami seperti contohnya pada daging ( daging sapi, dan daging ayam ),
susu termasuk ASI, makanan laut ( ikan, rumput laut, kepiting, udang, dan kerang ), beberapa jenis
sayuran ( tomat, kentang, kol, jamur, wortel, kecap dan teh hijau )
Glutamat termasuk asam amino yang membuat rasa masakan jadi enak atau umami.
Dengan adanya glutamat dalam jumlah berlebihan, reseptor, neuron, jaringan otak, dan
seluruh sistem saraf akan dirangsang berlebihan. Jika dalam jumlah kecil, tubuh kita masih dapat
mengatasinya dengan mekanisme tertentu. Namun jika dalam jumlah besar, akan menyebabkan
perangsangan yang berlebihan pada neuron yang nantinya dapat menimbulkan kerusakan sel atau
bahkan kematian sel. Jadi sebaiknya pertimbangkan dengan matang jika ingin menambahkan
penyedap msg pada mpasi. Dan tubuh juga tidak dapat mendeteksi apakah glutamat yang masuk itu
merupakan glutamat alami atau buatan. Oleh sebab itu, msg alami maupun msg buatan porsi
pemberiannya harus sesuai kadar yang dibolehkan WHO maupun DEPKES.
Di chanel youtube "ahli gizi rika" Sudah dibahas tuntas tentang kaldu alami jamur merang.
 Pertanyaan 7
Penanya: Nofia/ solo
1.bagaimana cara membuat asi pekat kuning , agar anak gtm mendapat ekstrak lemak ?
Jawaban :
komponen asi matur terdpt fore milk dan hind milk. Fore milk keluar di 5 menit pertama. Jika ingin
mendapatkan asupan hindmilk (lemak, atau asi pekat kuning) durasi menyusuinya harus panjang > 15
menit, fokus menyusui pada satu payudara sampai benar benar terasa kosong.
Terkait hal ini Sudah dibahas pada Materi menaikkan BB anak, silahkan dibaca tuntas ya mom.

 Pertanyaan 8
Hapsari/Depok
1. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan asupan gizi jika anak hanya mau finger food?dan jumlah
takaran tiap makan tidak sampai 1/2 mangkok atau 125ml
2. Sampai usia berapakan Fe diberikan kepada anak?
Jawaban :
1. Berikan makanan dg menu lengkap tapi dg pemberian terpisah.
-.sumber karbohidrat (biskuit, kentang, ubi, roti dan sumber karbo lainny yg bisa dijadikan finger
food)
-Sumber protein (ayam, daging yang disuwir2 lalu biarkan anak mengambil sendri selain itu bisa
melatih motorik anak, berikan telur dadar, telur rebus dan sumber protein lainnya yg bisa dipegang)
-Untuk menambah asupan lemak, bisa suapkan minyak zaitun virgin secara langung pada anak sedikit
demi sedikit (WHO 1sdt lemak) Misal saat pagi diberi 1/3 sdt, siang 1/3 smpe terpenuhi 1sdt perhari.
Terkait anak tidak sanggup menhabiskan porsi makanan yang diberikan sebenarnya tidak apa
apa hal ini sudah saya bahas pada materi yg saya berikan bisa cek file materinya. Pemberian makan
pada anak sesuai kesanggupan penerimaan anak karna lambung anak sangat kecil kita tidak bisa
memaksakan anak makan sesuai porsi yang kita berikan. Cukupkan kebutuhan 200 kcal dengan
menambah frequensi pemberian makan. Terapkan pemberian makan pada ank dengan porsi sedikit
dengan frequesni sering.
2. Sumber makanan tinggi zat besi diberikan kepada anak seumur hidup, karna kita manusia tetap
butuh zat besi untuk kadar hemoglobin dalam darah, tanpa hemoglobin oksigen dalam tubuh akan
sulit diangkut ke seluruh tubuh.
Jika yg ditnya ttg asupan suplemen fe maka indikasi pemberian suplemen fe saat kadar hb
anak rendah dan dihentikan pemberian fe nya saat hb nya normal. Untuk mempertahankan kadar hb
normal dicukupi dari asupan makanan serta asi. Jika sudah disapih cukup dari makanan. Dan untuk
pemberian suplemen fe dibawah pengawasan dokter dan apoteker.
 Pertanyaan 9
Nama/domisli : Nirma/Tanjungpinang
1. Manakah yang baik penggunaan gram dpur atau garam himalaya untk mpasi,?
2. Sebaiknya ketika memberi mkan anak hrus mnghindari gadget, tv dll yg merusak konsentrasi mkan
anak... Tetapi kebetulan anak sy (10,5 bulan) sulit utk konsentrasi ktka mkan.. Hrus mnonton tv atau
kesana sini tdk bs duduk diam.. Bgaimna cra agar ank bs fkus untk mkan? Dn apakh ad dmpak
negatif jk ank tdk berkonsentrasi dlm mkn?
3. Apakah pemberian vitamin kepada anak d bwah 1 thun hrus sesuai anjuran dokter?
Terimakasih ��
Jawaban :
1.fungsi garam sebenarny untk sumber mineral dn mineral utamanya adalah natrium dan yodium. Nah
garam meja sdh difortifikasi dg yodium bhkn pemerintah sdh menetapkan SNI yodium trkndung
digaram sbsr 30-80ppm. jdi klo kita konsumsi garam himalaya siapa yg menjamin klo yodiumny sdh
sesuai SNI? Pembuatan garam biasaya melalui proses pemanasan dan yodium mudah menguap pada
tempat yang suhu panas, tempat lembab dan jika terpapar udara juga mudah menguap. Oleh karna
yodium mudah menguap makanya pemerintah menetapkan bahwa garam harus difortifikasi yodium.
Fortifikasi adalah penambahan zat gizi bisa jadi karna zat gizi tersebut sudah hilang
Pembuatan garam himalaya diklaim melaui proses yang alami, proses alami tersebut seperti
apa? apakah sudah melalui proses pemurnian agar terhindar dari cemaran logam yang tidak boleh
berlebihan dalam garam seperti timbal, kadmium, raksa. Garam meja sudah melaui proses tersebut
dan garam meja yang sudah tercantum informasi nilai gizi dalam label bungkusannya bisa dijamin
aman. Oleh sebab itu sebelum membeli garam bacalah dulu labelnya.
Himalayan salt mengandung natrium berkisar antara 95-98%, 2-4% mineral sulfat
(pottasium,kalsium, magnesium, sulfur, hidrogen),0,01℅ fluoride, 0,01℅ yodium dan sejumlah kecil
lainnya dari banyaknya jejak mineral-mineral. Pada umumnya Kristal garam berwarna putih hingga
transparan,warna dari himalayan salt terbentuk dari kotoran dalam beberapa urat garam yg
memberikan warna merah muda, kemerahan, atau daging merah (Dhrubo et al, 2016)
Sumber diatas mengatakan yodium pada himalayan salt sebesar 0,01% dan tidak ada info valid
berkaitan berapa ppm yodium dalam himalayan salt. Dan kandungan natrium pada garam meja tidak
jauh berbeda yaitu sama-sama diatas 90%.
Terus mineral dlm himalaya salt di klaim sehat krna ada zat besi, zat besiny itu sgt sdkit sekali. Kita
ketahui sendiri bahwa asupan garam dalam sehari dibatasi hanya boleh 1 sdt (beratnya sekitar 5 g)
nah pada himalayan salt 95-98% isinya natrium sisanya 2%-4% terdiri dari 84 mineral, kira2 2% itu
saat kita campurkan dalam makanan apakah bisa memenuhi kebutuhan zat besi smpe 1 mg? sdgkan
kebutuhan zat besi bayi berdasarkan WHO sehari 11 mg dan berdasrkan AKG 2013 kebutuhan zat
besi anak 7 mg. Garam meja juga mengadung zat besi itupun dalam 500 gram terkandung 2,50mg/kg
itu sangat sedkit sekali, tidak mgkin untuk memenuhi kebutuhan zat besi dari garam harus memakan
500 gram, bisa bahaya sekalii sedangkan asupan garam dibatasi sehari cuma 5 gram. Jika tujuannya
untuk mendapatkan asupan zat besi carilah makanan sumber zat besi seperti dari sumber makanan
seperti protein hewani (hati ayam 28 grm terkandung 3,5 mg zat besi dan sebagainya). Dan tentunya
Lebih sehat dibnding memenuhi sumber asupan fe dari garam. Garam digunakan sebagai sumber
natrium dan yodium saja ya jadi belilah garam yg sdh pasti difortifikasi yodium. Dan jika ada mineral
lain yang sehat itu merupakan bonus. Mineral dalam himalayan salt lebih dari 84 mineral, yang jadi
pertanyaan apakah semua mineral yang terkandung tersebut sehat semua????? Klaim sehat yang di
gencarkan pemasar himalyan salt belum dibuktikan secara ilmiah dan jika kita melihat secara seksama
dalam kandungan zat gizi tersebut klaim sehat tersebut juga tidak tepat. Setiap natriun tyang
terkandung dalam darah dapat melncarkan aliran darah baik itu sumbernya garam meja maupub
garam himalaya.
Silahkan gunakan garam himalaya jika sudah pasti di fortifikasi yodium dan benar benar
aman dan ada BPOMnya, jika belum difortifikasi dan masih di konsumsi silahkan tambahkan asupan
sumber iodium lainnya dri sumber makanan lain yang tinggi yodium seperti makanan laut.
Yodium sangat penting untuk anak maupun dewasa, yodium berfungsi untuk untuk
pertumbuhan dan perkembagan otak anak, untuk dewasa maupun anak anak pun demikian untk
mecegah terjdinya pembengkakan klenjar tiroid (gondok) akibat dari kekurangan asupan yodium.
Jadi mana yang lebih baik garam himalaya atau garam meja? Yang pasti kedua garam
teesebut sama sama tinggi natrium yaitu diatas 90%, garam bisa di klaim sehat jika natriumnya
dibawah 90%. Jadi lebih baik belilah garam meja yang sudah pasti difortifikasi yodium. Yodium
mudah menguap pastikan penyimpanan garam dengan cara yang tepat dan cara memasukkan garam
dalam masakan jg tepat. Bisa liat info terkait di chanel youtube ahli gizi rika.

2. Untuk anak akan sangat sulit konsentrasi makan sebagaimana orang dewasa karna mereka
cendrung bergerak kesana kemari tapi alangkah lebih baiknya saat waktu makan matikan tv dan
gandget, cukup ibu dan anak makan duduk bersama fokus makan karna makan bukan soal asupan
makanan saja yang masuk tapi soal interaksi dalam proses makan tersebut untuk mengajarkan segala
hal kepada anak, saat makan setiap anak tidak akan bisa fokus seperti orang dewasa duduk santai
tanpa gerak itu tidak akan bisa tapi jika kita sebagai orang tua mematikan semua aktifitas gadget
dirumah maka si anak akan mengerti ohhh sekarang aku lagi makan dengan ibukku. ..misal nya dia
menonton tv sambil makan maka dia tidak akan peka dengan rasa lapar dan kenyangnya bayangkan
saja jika kita orang dewasa makan sambil bermain gadget lalu membalas chat wa atau menonton
yutub di hp maka kita tidak akan sadar dengan suapan kita, dan kita tidak merasakan kita sudah
kenyang atau belum.
Sebaiknya terapkan makan bersama anak sejak dini, ibu juga makan sambil menyuapi anak,
jadi kita beri waktu saat dia mengunyah dan menelan sambil blg lagi mamam ya nak, mamam ya,
maka dia akan mengerti bahwa lagi makan dan itu terekam dalam otaknya. Tapi jika makan bersama
tidak kita terapkan terapkan maka akan sulit sekali mengerti bahwa sekarang dia lagi makan. Yang
paling penting bukan asupan makanan saja yang masuk tapi proses dalam makan itu juga penting
untuk tumbuh kembangnya.
Contohnya saja ya bu mungkin bisa diambil faedah berdasarkan pengalaman saya pribadi:
saya menerapkan makan bersama pada bayi dari mulai mpasi saat 6 bulan, saat umur 8 blan dia sudah
mengerti menyebut mamam, krna saat makan saya selalu praktekkan lagi mamam ya nak, mamam
dulu yabgitu. Meskipun dia gerak kesana kemari tapi kmi sma2 fokus makan tidak ada gadget dan
aktiftas sosmed lainnya. Dan efeknya saat umurnya 8 bln dia sudah mengerti apa yg lagi dipegang
tangannya dan dia masukkan dalam mulutnya itu adalah makanan, saat saya melihat
perkembangannya umur 11 bulan dia lgi makan dia langung mengerti jika saat dia pegang makanan
dan saya lihat dia lagsung bilang mamam begitu maa syaa allaah. Krna dia paham bahwa kondisi dia
lagi makan. Kurang lebih seperti itu buk. Jadi sangat penting sekali kita menerapkan makan bersama
anak sejak dini. Agar dia tau kondsi kita lagi makan, lagi nonton dan bermain. Meskipun masih bayi,
si anak jg melihat dan meniru apa yg orang tuanya lakukan dan akan terekam diotaknya.
3. Yap benar, pemberian vitamin harus sesuai anjuran dokter dan apoteker. Terutama vitamin untuk
menambah nafsu makan disarankan untuk konsultasi terdahulu pada ahli gizi
Vitamin merupakan obat yang dipercaya para orangtua dapat mengatasi kesulitan makan
anak, hendaknya diresepkan secara bijak dalam menghadapi masalah ini. The American Academy of
Pediatrics tidak menganjurkan pemberian multivitamin dan mineral pada anak sehat secara rutin
kecuali fluor. (Stump et al, 2004)
Pada dasarnya suplemen tidak dianjurkan untukanak-anak. Dalam masa pertumbuhan
sebaiknya mereka cukup memperoleh zat-zat gizi melalui makanan sehari-hari. Bila harus
mengkonsumsi suptemen, maka dosis harus diperhatikan. Hal ini yang sering diabaikan oleh orang tua
semata-mata karena ingin meningkatkan nafsu makan anak (Darrnansyah. 1997).
Mengingat pada balita normal tidak dianjurkan untuk mengkonsurnsi suplemen karena
sebaiknya zat-zat gizi diperoleh dari makanan sehari-hari tapi karena gencarnya iklan tentang
suplernen untuk anak dengan berbagai klaim kesehatan akan mempengaruhi ibu-ibu yang mempunyai
balita untuk rnemberikannya kepada anaknya tanpa memperhatikan seberapa besar kebutuhan anak
akan suplemen tersebut dan dosis pemberiannya. Maka untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya
masalah-masalah gizi yang berkaitan dengan konsumsi suplemen pada anak balita sangat perlu untuk
mendapatkan perhatian. Biasanya anak secepatnya dibawa ke dokter untuk diberi vitamin atau
suplemen penambah nafsu makan. Bahkan sering dijumpai para ibu memberi suplemen vitamin dan
penambah nafsu makan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter, ahli gizi atau petugas
kesehatan (Intisari, 1996 dan Intisari. 1999).
Pesan kepada semua orang tua sebaiknya konsultasikan soal pemberian vitamin atau suplemen
makanan penambah nafsu makan kepada ahli gizi, ahli gizi biasanya tidak mudah menyarankan
kepada pasiennya untuk memberikan anaknya vitamin atau suplemen makanan penambah nafsu baik
itu bahan kimian maupun herbal makan karna mempertimbangkan beberapa hal. Pemberian vitamin
maupun suplemen makanan merupakan pilihan terakhir jika anak benar-benar sangat parah kondisi
menolak makanan, dan jika orang tua sudah berusaha memberikan semua jenis makanan apapun itu
yang ada pada materi GTM soalnya saya juga sudah menambahkan materi tersebut. Disarankan juga
dalam mengatasi kesulitan makan pada anak, sebaiknya para ibu tidak menyelesaikan permasatahan
tersebut dengan langsung memberikan suplemen penambah nafsu makan atau vitamin, tetapi
sebaiknya dengan msnyajikan menu makanan sehari-hari sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi anak.
Sebelum mengkonsumsi suplemen, sebaiknya dipertimbangkan betbagai aspek: kondisi tubuh, daya
beli, manfaat yang diinginkan, dosis, standard konsumsi. apakah sudah ada penelitian tentang
keefektifannya, peringatan efek samping dan periode aman mengkonsumsi suplemen. Memberikan
suplemen kepada anak jangan hanya untuk memenuhi faktor sugesti dan selalu waspada terhadap
klaim yang dipromosikan. Sebaiknya aspek promosi iklan lebih memperhatikan lagi isi pesan yang
disampaikan terutama tentang manfaat dan risiko penggunaan suplemen. Ditjen POM Depkes RI,
perlu memberikan perhatian dalam labeling, klairn. serta etika periklanan untuk melindungi
konsumen.
Dan untuk dosis vitamin dan suplemen penambah nafsu makan biarkan dokter dan apoteker
yang mengaturnya, konsultasi telebih dahulu kepada mereka jangan pakai ilmu kira-kira.
Dan pesan untuk para tenaga kesehatan yang sering dijadikan rujukan untuk tidak bermudah-
mudahan memberikan suplemen penambah nafsu makan pada anak.

Wallahu a'lam, semoga jawaban saya dapat dimengerti pembaca semua aamiin
Referensi :
1.Riddle, M., DuPont, H. and Connor, B. (2016). ACG Clinical Guideline: Diagnosis, Treatment, and
Prevention of Acute Diarrheal Infections in Adults. The American Journal of Gastroenterology,
111(5), pp.602-622.
2.Barr, w. and smith, a. (2017). [online] Available at: http://Acute Diarrhea in Adults WENDY
BARR, MD, MPH, MSCE, and ANDREW SMITH, MD Lawrence Family Medicine Residency,
Lawrence, Massachusetts [Accessed 5 Mar. 2017].
3. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II eidsi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009
4. Al-Thani, A., Baris, M., Al-Lawati, N. and Al-Dhahry, S. (2013). Characterising the aetiology of
severe acute gastroenteritis among patients visiting a hospital in Qatar using real-time polymerase
chain reaction. BMC Infectious Diseases, 13(1).
5. Anitasari, (2012). Praktek Menyusui Selama Masa Kehamilan Dalam Perspektif Wanita Di Kota
Makassar. Universitas Indonesia.
6. World Health Organization (WHO). (2002). Global strategy for infant and young child feeding,
55th World Health Assembly, Geneva.
7. Moscone, S., & Moore, M.J. (1993). Breastfeeding during pregnancy. Journal Human Lactation.
9(2), 83-88..

Anda mungkin juga menyukai