0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
114 tayangan20 halaman
1. Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pelatihan pembuatan bekal makanan untuk anak usia pra-sekolah 4-6 tahun.
2. Ia menjelaskan pentingnya gizi seimbang dalam bekal dengan komposisi karbohidrat, protein, sayuran dan buah.
3. Memberikan manfaat membawa bekal seperti memenuhi gizi anak, mengontrol asupan, dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
PELATIHAN PEMBUATAN MAKANAN BEKAL ANAK PRA- SEKOLAH USIA
1. Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pelatihan pembuatan bekal makanan untuk anak usia pra-sekolah 4-6 tahun.
2. Ia menjelaskan pentingnya gizi seimbang dalam bekal dengan komposisi karbohidrat, protein, sayuran dan buah.
3. Memberikan manfaat membawa bekal seperti memenuhi gizi anak, mengontrol asupan, dan meningkatkan konsentrasi belajar.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pelatihan pembuatan bekal makanan untuk anak usia pra-sekolah 4-6 tahun.
2. Ia menjelaskan pentingnya gizi seimbang dalam bekal dengan komposisi karbohidrat, protein, sayuran dan buah.
3. Memberikan manfaat membawa bekal seperti memenuhi gizi anak, mengontrol asupan, dan meningkatkan konsentrasi belajar.
KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI PELATIHAN PEMBUATAN MAKANAN BEKAL ANAK PRA- SEKOLAH USIA 4 – 6 TAHUN By : Ridha Arini Br Ginting APAKAH BEKAL ITU ? Bekal
• sesuatu yg disediakan (seperti
makanan, uang) untuk digunakan dalam perjalanan PENDAHULUAN • Masa kanak-kanak awal merupakan periode perkembangan yang diawali oleh masa akhir bayi hingga sekitar usia 5 atau 6 tahun, periode ini disebut sebagai tahun-tahun prasekolah atau yang lebih sering dikenal dengan pendidikan anak usia dini. Sebagai orang tua yang cerdas dan memahami karakteristik anak, maka diperlukan kepekaan mengenai masa penting anak, salah satunya ketika anak mengalami masa golden age. • Masa golden age adalah masa dimana kecerdasan otak anak mencapai 80% secara keseluruhan dalam rentang kehidupannya, hal tesebut akan terjadi pada masa-masa rentang usia 0-6 tahun. Selama waktu tersebut, anak belajar menjadi pribadi yang lebih mandiri dan mampu merawat diri sendiri, anak-anak juga diajarkan mengenai perkembangan keterampilan kesiapan di lingkungan sekolah (mengikuti perintah, mengenali, • serta menghabiskan waktu dalam jangka yang cukup lama untuk bermain dengan teman sebaya pada lingkungan pendidikan anak usia dini (Santrock, 2010). Melalui kegiatan bermain ini, anak akan mengalami suatu perkembangan yang menuju arah kematangan dalam berbagai aspek. • Orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam memberikan konsumsi makanan pada anak. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi bagaimana anak itu akan berkembang, sehingga sangat diperlukan makanan sehat yang seimbang dengan kebutuhan gizi • Oleh karena itu, bekal makanan dengan gizi seimbang sangat dibutuhkan untuk kebutuhan kalori anak. GIZI SEIMBANG DALAM BEKAL • Gizi Seimbang dengan komposisi : “isi piringku” terdiri dari 1. makanan pokok : 2/3 dari ½ piring 2. Lauk pauk : 1/3 dari ½ piring 3. Sayur : 2/3 dari ½ piring 4. buah : 1/3 dari ½ piring 5. Air Putih : 8 Gelas Sehari MENGAPA HARUS ISI PIRINGKU ? • Pola makan gizi seimbang ini dituangkan dalam ‘Piring Makanku’ yang menjadi acuan setiap kali makan. Isi Piringku mencakup karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral seimbang. Disarankan untuk mengonsumsi makanan beragam karena tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh. • Setiap hari tubuh membutuhkan asupan protein nabati 2-3 porsi, protein hewani 2-3 porsi, makanan pokok 3-8 porsi, sayuran 3-5 porsi, buah 3-5 porsi dan minum air mineral minimal 8 gelas. APA MANFAAT MEMBAWA BEKAL ? 1. Mencukupi kebutuhan nutrisi anak Penting bagi anak untuk memperoleh makan siang yang sehat dan bergizi, karena makan siang dapat memenuhi sepertiga kebutuhan kalori si kecil. Anak yang sudah terbiasa menerima makan siang yang sehat memiliki asupan zat gizi yang lebih tinggi, dibandingkan dengan anak yang tidak menerima makan siang yang sehat. • Pada masa pertumbuhan ini, anak membutuhkan banyak zat gizi penting, seperti protein, vitamin A, vitamin C, zat besi, dan kalsium. Dengan membawakan bekal ke sekolah, Anda membantu anak untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut. 2. Membantu mengontrol asupan anak setiap harinya Dengan membuat sendiri bekal sekolah anak, Anda bisa mengatur asupan makan anak saat sedang di luar rumah. Misalnya saja, dengan mengontrol asupan lemaknya, untuk mencegah si kecil terkena obesitas. 3. Meningkatkan energi dan performa anak di kelas • Anak membutuhkan energi yang cukup untuk melakukan aktivitasnya di sekolah, terutama untuk belajar. Anak yang makan siangnya tidak bergizi ternyata lebih sulit untuk berkonsentrasi di sekolah. • Oleh karena itu, bawakan bekal untuk anak makan siang di sekolah, agar si kecil cukup energi untuk melakukan seluruh aktivitasnya di sekolah maupun setelah pulang sekolah. 4. Menghemat uang jajan • Anda mungkin membekali anak dengan uang saku. Nah Moms, jika Anda membawakan bekal sekolah untuk anak, maka uang saku anak bisa jadi tidak habis semuanya dalam satu hari. • Jika ada sisa dari uang saku yang Anda berikan, Anda bisa mengajarkan anak untuk menabung. Ingat, kebiasaan yang ditanamkan sejak dini bisa berlanjut hingga dewasa nanti, Moms. 5. Bebas dari sumber alergi • Sebagian anak mungkin punya alergi terhadap makanan tertentu. Ketika si kecil jajan sembarangan, terkadang ia tak tahu bahwa mungkin saja makanan tersebut memicu alergi. • Dengan membawa bekal yang Anda buat di rumah, maka bisa dipastikan anak akan kenyang tanpa harus khawatir makanan yang ia makan akan menimbulkan alergi atau tidak. Dampak Tidak Membawa Bekal ! 1. Munculnya kebiasaan jajan tidak sehat Dikutip dari buku berjudul Makanan Anak Usia Sekolah: Tips Memberi Makan Anak Usia Sekolah, kebiasaaan jajan memang umumnya dimulai sejak usia sekolah. Pada masa sekolah, si Kecil bersama teman-temannya cenderung senang untuk jajan. Meskipun jajan dapat menjadi salah satu bentuk quality time si Kecil bersama teman-temannya, namun hindari kebiasaaan jajan si Kecil yang tidak sehat karena dapat merusak pola makannya.
2. Munculnya kebiasaan picky eater
Kebiasaan jajan berarti juga dapat menimbulkan kebiasaan lainnya. Akibat Ibu tidak mengontrol jenis makanan, si Kecil cenderung hanya mengonsumsi jenis makanan yang ia sukai. Dampak buruknya akan muncul apabila si Kecil tidak suka dengan jenis makanan yang sehat untuknya, seperti sayuran atau buah. 3. Kecenderungan konsumsi makanan kurang bergizi • Kebiasaan jajan juga dapat memicu tingginya kecenderungan konsumsi makanan kurang bergizi. Jajanan si Kecil tentunya rentan ditambahkan aneka bahan seperti pewarna, bahkan pengawet. Selain kandungannya, kebersihan dalam penyajiannya pun tidak terjamin.
4. Asupan gizi si Kecil tidak terkontrol
• Jauh dari Ibu saat di sekolah mengakibatkan tidak terkontrolnya asupan gizi. Terlalu banyak mengonsumsi gula, garam, dan lemak yang ada dalam jajanan si Kecil juga memicu obesitas. • Oleh karena itu, bekal anak sekolah menjadi semakin diperlukan untuk mengatasi berbagai dampak buruk di atas. Dengan demikian, pemilihan menu bekal makanan kesukaan, namun tetap sehat dan bergizi yang melibatkan partisipasi si Kecil juga perlu dilakukan agar ia semakin bersemangat makan. Contoh Resep Bekal Menarik • Bola-bola Nasi, telur dan Brokoli Crispy BAHAN - BAHAN 1) Nasi Putih, secukupnya; 2) 1 siung Bawang Putih; 3) 1 butir Telur; 4) Wortel 5) Bayam 6) Brokoli 7) Tepung 8) Saus Tiram, secukupnya; 9) Mentega, secukupnya; 10)Garam dan Merica, secukupnya Cara Membuat: • Tumis bawang putih, garam, merica, dan saus tiram menggunakan mentega. • Masukkan nasi seperti halnya membuat nasi goreng. • Setelah cukup tercampur, masukkan potongan- potongan sayur bayam ke dalamnya, aduk kembali. • Jika sudah matang, angkat dan tunggu sebentar sampai cukup dingin. Bentuklah nasi ini menyerupai bola. • Telur digoreng seperti biasa dan gunakan untuk membungkus bola nasi tadi. Tambahkan jagung atau potongan buah agar warna lebih cantik. • Goreng Brokoli dengan Tepung TERIMAKASIH