Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Chintya Nova Silaen

NIM : P01031217054

PRODI : SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 8B

SOAL : Cari Syarat Pasien Rujukan

Ada 3 tingkat fasilitas kesehatan yang menjadi sistem rujukan. Pertama adalah fasilitas
kesehatan I atau faskes 1. Kemudian ada faskes tingkat 2 dan selanjutnya ada faskes tingkat
lanjutan.

Faskes I

Ketika seorang Peserta BPJS Kesehatan sakit ia tidak bisa langsung memeriksakan dirinya ke


faskes tingkat 2 tanpa adanya rujukan dari faskes tingkat 1. Cari Hal pertama yang perlu
dilakukan apabila kamu ingin menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan harus pergi ke fasilitas
kesehatan tingkat pertama terlebih dahulu.

Faskes 1 ini biasanya Puskesmas klinik atau praktek dokter yang menerima BPJS Kesehatan.
Setiap peserta bisa memilih dimana Puskesmas atau klinik yang akan dijadikan fokus ke satu.
Biasanya direkomendasikan yang lebih dekat dengan tempat domisili atau rumah agar lebih
mudah jika terjadi sakit atau kecelakaan.

Bagi kamu yang baru saja memiliki kartu BPJS Kesehatan, maka sebaiknya kamu memilih
faskes pertama yang sesuai dengan domisili. Sebab tidak apa-apa bila tempat domisili saat ini
berbeda dengan KTP. Sesuaikan saja dengan tempat tinggal yang terdekat agar proses
pemeriksaan kesehatan lebih mudah.

Selain itu kamu juga bisa memilih faskes pertama yang memiliki jam buka hingga akhir pekan
sebab tidak semua fasilitas Kesehatan tingkat pertama memiliki jam operasional hingga akhir
pekan. Pilih fasilitas Kesehatan tingkat pertama sesuai dengan jarak tempat tinggal yang dekat
dan kebutuhan.

Hal ini karena jika ada peserta yang sakit atau memerlukan penanganan secepatnya, maka
fasilitas Kesehatan ini akan menjadi tempat pertama yang melakukan perawatan. Ada baiknya
juga jika kamu memilih faskes pertama dengan jam operasional 24 jam. Hal ini akan berfungsi
apabila suatu saat kamu membutuhkan pertolongan medis sewaktu-waktu.

Kamu juga bisa mengganti fasilitas Kesehatan tingkat pertama apabila sudah 3 bulan berlalu
dalam menggunakan faskes I. Setelah fasilitas Kesehatan tingkat pertama diganti kamu baru bisa
menggunakannya 1 bulan kemudian. Jadi setelah ganti fasilitas Kesehatan tingkat pertama kamu
tidak bisa langsung menggunakannya begitu saja, seperti halnya pada masa tunggu di asuransi
kesehatan.
Faskes II

Jika faskes 1 sudah tidak bisa menangani maka pasien akan dirujuk ke faskes 2 dengan dokter
spesialis yang menangani penyakit. Misalnya saat ibu hamil akan melahirkan dalam kondisi
gawat darurat atau ibu hamil yang memiliki resiko yang tinggi biasanya akan disarankan
langsung menuju ke faskes 2 untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. BPJS Kesehatan
sudah memberikan informasi bahwa proses melahirkan tetap ditanggung oleh BPJS.

Namun seperti yang kamu ketahui bahwa sistem rujukan BPJS Kesehatan per jenjang, maka bagi
ibu hamil disarankan untuk mengunjungi fasilitas Kesehatan tingkat pertama terlebih dahulu
yang tentunya telah berjejaring dengan BPJS kesehatan dan selanjutnya para peserta bisa
memilih fasilitas Kesehatan mana yang akan menjadi tempat untuk melahirkan. Pada ibu hamil
yang sehat tanpa memiliki resiko tinggi bisa melahirkan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama
tanpa rujukan. Sedangkan ibu hamil dalam kondisi gawat darurat bisa langsung ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan tingkat dua.

Faskes III

Faskes 3 atau fasilitas kesehatan tingkat 3 adalah rujukan lanjutan dari fasilitas kesehatan tingkat
2 apabila fasilitas Kesehatan tingkat 2 sudah tidak bisa menangani pasien dan terkendala
peralatan atau sebagainya. Jika pada faskes 2 pasien akan diperiksa oleh dokter spesialis maka
pada faskes tingkat lanjutan pasien akan diperiksa lebih mendalam dan lebih teliti lagi dengan
dokter subspesialis.

Jika kamu ingin pengobatan dijamin oleh BPJS Kesehatan maka kamu juga harus mengikuti alur
dan sistem rujukan BPJS ini. Sistem rujukan yang berjenjang ini akan membuat pengobatan yang
dilakukan lebih komprehensif dan tentunya mendetail. Namun, tak sedikit yang belum
mengetahui sistem rujukan BPJS Kesehatan ini.

Gawat Darurat

BPJS Kesehatan memiliki beberapa kriteria terkait kondisi gawat darurat. Apabila pasien
mengalami kondisi gawat darurat sesuai dengan kriteria BPJS Kesehatan tersebut maka pasien
atau peserta tidak memerlukan rujukan dari fasilitas kesehatan pertama melainkan bisa datang
langsung ke fasilitas kesehatan tingkat 2 untuk mendapatkan perawatan lewat IGD. Meski
demikian ada beberapa peserta yang belum paham terkait kondisi gawat darurat yang dimaksud.
Sebab yang boleh menentukan kondisi gawat darurat adalah fasilitas kesehatan dan tenaga medis
bukan Peserta BPJS Kesehatan. Misalnya ketika ada seorang anak mengalami demam hingga 38
derajat Celcius, orangtuanya langsung panik dan mengantarnya ke IGD rumah sakit. Namun
kondisi ini belum termasuk kondisi gawat darurat sehingga tidak dapat menggunakan BPJS
Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai