Anda di halaman 1dari 7

Cara Berobat Menggunakan Kartu BPJS

Kesehatan di puskesmas
BPJS adalah salah satu program pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan
nasional (JKN), sehingga setiap warga negara baik itu tua, muda maupun warga negara asing
yang sudah tinggal di indonesia minimal selama 6 bulan wajib daftar menjadi peserta BPJS
untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. Dengan terdaftar menjadi peserta BPJS maka
anda akan mendapatkan kartu BPJS yang bisa digunakan untuk berobat secara gratis tanpa
dipungut biaya.

Pertanyaanya sekarang bagaimana cara menggunakan kartu BPJS untuk berobat? Untuk
sebagian orang terutama untuk peserta yang baru pertama kali menggunakan layanan BPJS
kemungkinan besar akan merasa sedikit bingung bagaimana cara menggunakan kartu BPJS
untuk berobat.

Di artikel kali ini saya akan jelaskan bagaimana cara menggunakan kartu BPJS untuk berobat
baik di puskesmas, rumah sakit, poliklinik, dokter gigi, maupun dokter pribadi sehingga bisa
jadikan referensi untuk anda yang kebetulan baru pertama kali menggunakan layanan BPJS.

Prosedur berobat menggunakan layanan BPJS


Yang harus anda pahami sebelum berobat menggunakan layanan BPJS adalah prosedur
layanan BPJS itu sendiri, perlu anda kethuai bahwa tata cara atau prosedur layanan bpjs
menggunakan sistem berjenjang, artinya jika anda ingin menggunakan layanan bpjs maka
yang harus anda datangi pertama kali adalah faskes tingkat 1.

Apa itu faskes tingkat 1?


Faskes tingkat 1 atau sering juga disebut sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (ftkp)
adalah fasilitas kesehatan yaitu puskesmas, poliklinik, dokter gigi atau dokter pribadi sesuai
yang tertera di kartu BPJS anda, Faskes tingkat 1 itulah yang harus anda datangi pertama kali
setiap kali anda ingin berobat menggunakan kartu bpjs anda.
Cara Berobat di puskesmas Menggunakan BPJS?
Setelah anda tahu bagaimana prosedur bpjs, maka anda dengan mudah dapat menggunakan
kartu BPJS untuk berobat di puskesmas.

Untuk berobat di puskesmas menggunakan layanan BPJS tata caranya adalah sebagai berikut:

#1. Silahkan lihat di kartu BPJS anda, kemudian lihat di faskes tingkat satu, apa nama yang
tertera disana. Itu adalah fasilitas kesehatan yang harus anda datangi setiap kali anda ingin
berobat menggunakan layanan BPJS. Jangan lupa bawa kartu BPJS anda (Wajib), dan juga
KTP Anda untuk antisifasi bilamana diminta.

#2. Di puskesmas/poliklink Langsung ke bagian pendaftaran, bagian pendaftaran akan


meminta anda menunjukan kartu BPJS, dan bagian pendaftaran akan memberikan anda no
antrian.

#3. Tunggu giliharan hingga anda dipanggil dan selesai diperiksa dan anda akan
mendapatkan resep dari dokter.

#4. Langsung ke bagian farmasi, untuk mendapatkan resep, berikan resep anda dan kartu
BPJS anda, tunggu sampai anda mendapatkan resep, lalu pulang.

Dengan menggunakan layanan BPJS anda tidak harus mengeluarkan biaya alias gratis.
Kartu BPJS Untuk Berobat Gratis
Kalau Tau 7/12/2016

Jika anda sudah menjadi anggota BPJS, anda harus mengerti cara menggunakan kartu tersebut agar
anda bisa digunakan sebagai penjamin asuransi kesehatan anda. dalam hal ini, BPJS menjadi solusi
kesehatan untuk berobat gratis bagi masyarakat. Manfaat yang didapat bagi anggota BPJS kesehatan
mencakup pelayanan, pencegahan dan pengobatan.

Alur Pelayanan BPJS


Dalam pelaksanaanya, pemberian pelayanan kesehatan BPJS adalah menggunakan sistem rujukan
berjenjang

Pelayanan Kesehatan tingkat pertama diberikan oleh Puskesmas/ Klinik / Dokter Keluarga
yang dipilih peserta saat pendaftaran. Apabila tidak bisa ditangani akan diberikan rujukan ke
fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.

Pelayanan Kesehatan tingkat kedua yaitu pelayanan yang diberikan oleh dokter spesialis di
RS Kelas D dan C, pelayanan kesehatan tingkat ketiga yaitu pelayanan yang diberikan oleh
dokter spesialis dan subspesialis (RS Kelas B dan A).

Sistem rujukan diwajibkan bagi pasien yang merupakan peserta jaminan kesehatan atau
asuransi kesehatan sosial dan pemberi pelayanan kesehatan, hal ini sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan pada Pasal 5 ayat (1).

Perbedaan BPJS dan JKN


JKN merupakan program pelayanan kesehatan terbaru yang merupakan kepanjangan dari Jaminan
Kesehatan Nasional yang sistemnya menggunakan sistem asuransi. Artinya, seluruh warga Indonesia
nantinya wajib menyisihkan sebagian kecil uangnya untuk jaminan kesehatan di masa depan.
Semua rakyat miskin atau PBI (Penerima Bantuan Iuran) ditanggung kesehatannya oleh pemerintah.
Sehingga tidak ada alasan lagi bagi rakyat miskin untuk memeriksakan penyakitnya ke fasilitas
kesehatan.

Sementara BPJS singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS ini adalah perusahaan
asuransi yang kita kenal sebelumnya sebagai PT Askes. Begitupun juga BPJS Ketenagakerjaan
merupakan transformasi dari Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).

Antara JKN dan BPJS tentu berbeda. JKN merupakan nama programnya, sedangkan BPJS merupakan
badan penyelenggaranya yang kinerjanya nanti diawasi oleh DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional).

Berobat Gratis Menggunakan Kartu BPJS


Syarat mendapatkan pelayanan kesehatan dari BPJS adalah harus memiliki kartu BPJS Kesehatan
sebagai bukti terdaftar anggota BPJS.

1. Pastikan Anda membawa kartu BPJS Kesehatan saat berobat ke dokter, Puskesmas, maupun
klinik untuk memperoleh pelayanan kesehatan tanpa dipungut biaya.
2. Agar dapat memperoleh layanan kesehatan di sekitar 1700 rumah sakit pemerintah dan
swasta di seluruh Indonesia, peserta BPJS harus memiliki surat rujukan dari klinik,
puskesmas, maupun dokter yang telah dipilih. Anda tidak diperkenankan langsung berobat
ke rumah sakit tanpa membawa rujukan tersebut. Hal itu dimaksudkan agar tidak ada
penumpukan pasien di Rumah Sakit.
3. Untuk melakukan rawat jalan atau penanganan lebih lanjut, seperti rawat inap di rumah
sakit, sebaiknya pasien terlebih dahulu mempersiapkan kelengkapan dokumen seperti
fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga, fotokopi kartu BPJS Kesehatan, surat rujukan dari
dokter, puskesmas atau klinik, dan kartu BPJS Kesehatan asli. Kelengkapan itu diperlukan
untuk mempermudah proses administratif saat Anda harus dirawat di rumah sakit.
Manfaat Keuntungan Menjadi Peserta BPJS Kesehatan

Ada beberapa manfaat serta keuntungan yang didapat dan diperoleh oleh para peserta BPJS
Kesehatan, baik di dalam fasilitas pelayanan kesehatan maupun pelayanan kesehatan yang akan
didapatkan para peserta jaminan kesehatan ini.

Mulai 1 Januari 2014 negara kita sudah memiliki program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
sebagai salah satu wujud dari Jaminan Sosial Nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang No.
40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Melalui program BPJS ini, maka setiap warga negara bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang
komprehensif yang mencakup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan biaya yang
ringan karena menggunakan sistem asuransi.

Dengan menjadi peserta program BPJS dan JKN ini, pada saat berobat kita hanya perlu mengikuti
prosedur yang ditetapkan dan menunjukan kartu kepesertaan untuk mendapatkan layanan
kesehatan sesuai kebutuhan.

Prosedur dimaksud adalah, setiap peserta yang membutuhkan pelayanan kesehatan harus terlebih
dahulu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan tingkat pertama; seperti puskesmas, klinik swasta,
atau klinik TNI-Polri yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan.

Pelayanan kesehatan dari fasilitas kesehatan yang lebih tinggi seperti rumah sakit baru boleh di
akses atas dasar rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama, kecuali kondisi darurat.
Pengabaian terhadap prosedur ini maka pembiayaan yang timbul tidak menjadi tanggungan program
JKN.

Untuk pelayanan pencegahan (promotif dan preventif) pelayanan yang didapatkan peserta BPJS
kesehatan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Penyuluhan kesehatan, meliputi paling sedikit penyuluhan mengenai pengelolaan faktor


risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri pertusis tetanus dan Hepatitis
B (DPT-HB), Polio dan Campak.
3. Keluarga Berencana, meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi
4. Screening kesehatan diberikan secara selektif yang ditujukan untuk mendeteksi risiko
penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu.
5. Jenis penyakit kanker, bedah jantung, hingga dialisis (gagal ginjal).
Biaya pengobatan peserta BPJS yang ditanggung adalah antara lain :

Istri / suami yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan istri/suami (Daftar istri / suami
yang sah yang tercantum dalam daftar gaji / slip gaji, dan termasuk dalam daftar penerima
pensiun/carik Dapem).
Anak (anak kandung / anak tiri / anak angkat) yang sah dari peserta yang mendapat
tunjangan anak, yang tercantum dalam daftar gaji/slip gaji, termasuk dalam daftar penerima
pensiun/carik Dapem, belum berumur 21 tahun atau telah berumur 21 tahun sampai 25
tahun namun masih mengikuti pendidikan formal, belum menikah, belum berpenghasilan
dan masih menjadi tanggungan peserta.
Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan urutan tanggal lahir,
termasuk didalamnya anak angkat maksimal satu orang.

Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS antara lain adalah sebagai berikut tidak sesuai
prosedur, pelayanan diluar askes yang bekerjasama dengan BPJS, pelayanan bertujuan kosmetik,
general check up, pengobatan alternatif, pengobatan untuk mendapatkan keturunan.

Pengobatan impotensi, pelayanan kesehatan pada saat bencana dan pasien bunuh diri /penyakit
yang timbul akibat kesengajaan untuk menyiksa diri sendiri/ bunuh diri/ narkoba.

Cara Dan Syarat Mendaftar BPJS Kesehatan

Tentang tata cara dan persyaratan mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan berdasarkan BPJS
Kesehatan No. 4/2014 tentang tata cara pendaftaran peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
akan diberlakukan per 1 November 2014 update dan terbaru antara lain adalah sebagai berikut :

1. Setiap calon peserta untuk melakukan pendaftaran 1 kartu keluarga (KK).


2. Harus memiliki NIK (Nomor Induk Kelauraga).
3. Harus punya rekening bank seperti Bank Nasional Indonesia (BNI), Mandiri dan Bank Rakyat
Indonesia.
4. Kartu BPJS juga baru bisa digunakan setelah tujuh hari mendaftar atau membayar iuran.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari website aktualpost.com terkait dengan pemberitaan Syarat
Pendaftaran BPJS Kesehatan Memberatkan Calon Peserta bahwasannya syarat pendaftaran program
layanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dirasa memberatkan masyarakat
demikian pernyataan dari aktivis kesehatan yang tergabung dalam BPJS Watch.

Untuk itu pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan dengan melakukan perubahan
peraturan pendaftaran BPJS Kesehatan yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai