Anda di halaman 1dari 32

TATA LAKSANA

LABORATORIUM
MELAWAN INFEKSI SILANG
KONTROL INFEKSI
• Pengendalian infeksi untuk mencegah penularan agen penyakit
memproduksi seperti bakteri, virus dan jamur dari satu pasien ke
pasien lain, dari dokter gigi, dental teknisi dan untuk pasien, dan dari
pasien ke dokter gigi atau staf gigi lainnya
• Sebelum tahun 1970an, infeksi control tidak dilakukan
• Mikroorganisme bisa bertahan hidup dengan air liur, darah penderita
sumber infeksi  pengendalian infeksi
• Protokol untuk pencegahan infeksi baik di klinik gigi maupun di Dental
Lab.
• Kontrol infeksi (IC) adalah bagian penting dari kedokteran gigi
• Potensi penularan penyakit di laboratorium gigi
• Potensial Patogen dapat dibawa ke laboratorium melalui debris rongga
mulut, prostesis gigi / peralatan lain
• Mikroorganisme dapat ditransfer dari cetakan yg terkontaminasi ke model
kerja
• Bakteri rongga mulut bisa tetap bertahan dalam gypsum yg telah mengeras
• Petugas laboratorium mungkin terpapar melalui
• - Kontak langsung (melalui luka dan lecet)
• - Aerosol dibuat selama prosedur laboratorium terhirup atau tertelan
• Pasien dapat berpotensi terkontaminasi silang melalui prostesis gigi /
peralatan
• Potensi kontaminasi silang dari klinik gigi ke laboratorium dan kembali ke
klinik gigi
• Kemungkinan infeksi bisa ditransfer di laboratorium dari satu kasus ke kasus
yang lain
INFEKSI SILANG
• Infeksi adalah perpindahan agen infeksi antara pasien, dokter gigi dan petugas
kesehatan dalam lingkungan pelayanan kesehatan gigi.
• disebabkan oleh kecelakaan seperti tertusuk instrumen tajam, tangan yang
tidak steril, serta melalui mulut dan saluran pernafasan
• Berpindahnya mikroorganisme dari satu orang atau benda mati ke benda
lainnya
• Teknik aseptik harus diimplementasikan untuk mengurangi terjadinya
• Prosedur yang memutus rantai infeksi  mengurangi kontaminasi silang
• Dokter gigi dan laboratorium harus membuat protokol untuk kasus masuk
dan keluar
DASAR KONTROL INFEKSI DI LAB
• Perlu koordinasi antara klinik gigi dan laboratorium
• Penggunaan metode / bahan yang tepat untuk penanganan
dan dekontaminasi barang kotor masuk
• Semua barang masuk yang terkontaminasi harus
dibersihkan dan didesinfeksi sebelum ditangani oleh
petugas laboratorium, dan sebelum dikembalikan ke pasien
SISTEM PELINDUNG DIRI
• Merupakan metode praktis yang paling efektif untuk
mencegah kontaminasi silang
• Adalah serangkaian prosedur pembersihan fisik untuk
mengurangi debris organik dan mikroorganisme pada
kotoran gigi dr rongga mulut yang kotor
• Selesaikan secara bertahap melalui proses pembersihan
dan desinfeksi mekanik dan kimia
• Hasil pada produk yang aman ditangani oleh petugas
laboratorium tanpa perlu alat pelindung diri (APD)
SARUNG TANGAN
Sarung tangan sekali pakai
• Gunakan bila ada potensi kontak langsung dengan
barang yang terkontaminasi
• Harus diganti dan dibuang dengan tepat setelah
selesai prosedur
• Tangan harus dicuci sebelum dan setelah melepaskan
sarung tangan
Pemakaian sarung tangan
• Sebaiknya digunakan saat membersihkan /
mendisinfeksi peralatan
MASKER/ PELINDUNG MATA/ JAKET
• Harus digunakan bila ada potensi percikan, semprot atau aerosol
Contoh: saat mengoperasikan mesin POLES, trimming model,
dan peralatan putar lainnya
• Lapisan / jaket lab harus dipakai setiap saat selama proses
pembuatan
ganti setiap hari
Jangan pakai di luar lab
Dicuci dg tepat
KONSEP –DOSIS DESINFEKSI

• Tujuan: meminimalkan kontaminasi silang


• Mengacu pada pengeluaran jumlah bahan yang
cukup untuk menyelesaikan prosedur tertentu,
sebelum kontak pasien
• Buang kelebihan material pada saat prosedur
penyelesaian
METODE DESINFEKSI
• Panas Lembab
• Panas kering
• Kimia
• Sinar UV
• Microwaves
DESINFECTANT KIMIA
SYARAT
• Harus menjadi agen antimikroba yang efektif
• Tidak boleh mempengaruhi keakuratan dimensi atau
tekstur permukaan bahan cetakan dan gips yang
dihasilkan  menghindari kemungkinan
pemasangan prostesis yang tidak pas
TAHAPAN YG DILAKUKAN DI KLINIK GIGI
• Bilas di bawah air keran yang mengalir untuk
membersihkan darah / air liur
• Disinfeksi sesuai kebutuhan
• Bilas secara menyeluruh dengan air keran untuk
menghilangkan sisa desinfektan
• Tidak ada desinfektan tunggal yang ideal atau
sesuai dengan semua barang
• Anotasi Formulir DD 2322: "Disinfeksi dengan
______ untuk _____menit
TAHAPAN KELUAR
• Bersihkan dan disinfeksi DARI
sebelum dikirimDENTAL
ke LAB
pasien
• Setelah disinfeksi: bilas dan letakkan di
kantong plastik dengan obat kumur encer
sampai insersi
• Jangan simpan di disinfektan sebelum
insersi
• Beri label pada kantong plastik: "Pengiriman
barang ini telah didesinfeksi dengan
______menit
DESINFEKSI CETAKAN
Banyak variabel dapat mempengaruhi
materi cetakan
• Komposisi dan konsentrasi desinfektan
• Waktu pemaparan dan kompatibilitas
berbagai disinfektan dengan bahan
cetak tertentu
• Sifat fisik / kimia dapat bervariasi dalam
kategori bahan atau desinfektan
tertentu
DESINFEKSI CETAKAN
• Metode
Penyemprotan, pencelupan, perendaman
Waktu pemaparan sebaiknya direkomendasikan
oleh produsen desinfektan
• Iodofor, natrium hipoklorit (konsentrasi 1:10),
klor dioksida, fenol, dan produk lain yang
disetujui semuanya dapat diterima
DESINFEKSI CETAKAN

• Bersihkan dan bilas cetakan pada air mengalir


Efisiensi pembersihan dapat ditingkatkan dengan
menggosok dengan sikat lembut dan deterjen
antimikroba
• Taburkan dental stone ke dalam cetakan sebelum
membilas untuk membantu pembersihan
DESINSIFEKSI CETAKAN
• Semprotkan, celupkan, atau rendam cetakan pada
desinfektan tingkat menengah atau tinggi yang sesuai
dan tempatkan di kantong tertutup
• Disinfeksi dapat dilakukan di wilayah kerja operator gigi
atau area kerja dental lab. tergantung pada kebijakan
yang disepakati
• Setelah waktu kontak yang dibutuhkan, bilas cetakan dan
buang
TEKNIK SPRAY
• cetakan dr rongga mulut diberrsihkan dibawah air mengalir,
cetakan yang berlebih dipotong untuk mengurangi jumlah
mikroorganisme dan kotoran dari rongga mulut (debris)
• Masukkan cetakan dalam tas spray seluruh permukaan
cetakan juga sendok cetaknya
• Seal dari tas dilekatkan  mengurangi paparan uap dan
cairan
TEKNIK SPRAY
• ambil dari tas setelah waktu pemaparan; Bilas dan
tuangkan bahan gipsumnya
• Begitu dental stone sudah mengeras, lepaskan model dari
cetakan
• Buang bahan cetak pada limbah umum
• Sterilkan sendok cetak
TEKNIK MENCELUP/ MERENDAM
CETAKAN
• Mencelup  Pilih disinfektan dengan waktu
pemaparan yang pendek untuk meminimalkan distorsi
dan menurunnya kualitas permukaan model kerja
• Merendam  Ikuti prosedur yang sama seperti di atas
kecuali dengan merendam seluruh permukaan cetakan
pada desinfektan untuk waktu paparan yang
disarankan
PRO DAN KONTRA DESINFEKSI SPRAY

Keuntungan Kekurangan
• Menggunakan sedikit • Mungkin tidak seefektif
desinfektan pencelupan
• Desinfektan yang sama • Bisa dilepas ke udara yang
seringkali bisa digunakan meningkatkan paparan
untuk mendisinfeksi kerja
permukaan lingkungan
MODEL KERJA

• Sangat sulit dilakukan disinfeksi


• Lebih baik memberi disinfeksi pada cetakan
• Jika gips harus didesinfeksi:
Rendam selama 30 menit dalam konsentrasi 0,5% natrium
hypochlorite
PROTESA
• Gosok dengan sikat dan sabun antimikroba untuk
menghilangkan kotoran dan kontaminasi
• Dapat dilakukan di area kerja operator atau profesional
• Sikat sterilisasi atau simpan di disinfektan yang disetujui
• Tempatkan prostesis dalam kantong plastik atau gelas
yang dapat ditutup dengan larutan pembersih
ultrasonik atau penghilang kalkulus
PROTESA
• Tempatkan di pembersih ultrasonik untuk waktu yang
dibutuhkan seperti yang ditentukan oleh produsen
pembersih ultrasonic
• Rendam dalam larutan Natrium hypoclorit 10%
• Lakukan selama 10 menit
• Angkat dan bilas dengan air keran yang mengalir,
keringkan.
• Masukkan dalam kantong tertutup
LIMBAH
• Bisa termasuk sendok cetak sekali pakai, bahan cetak,
dan bahan kemasan yang terkontaminasi (jika tidak bisa
didesinfeksi)
• Buang sesuai peraturan lokal yang berlaku
• Buang secara umum limbah kecuali ditentukan sebagai
limbah yang diatur
• Hanya sejumlah kecil limbah yang diatur dihasilkan di
laboratorium
• Benda tajam harus ditempatkan dalam wadah tahan
tusukan
MESIN PULAS

Cara mengurangi risiko cedera akibat


aerosol, percikan, dan partikel makroskopis
• Gunakan pelindung mata
• Pastikan pelindung kaca berada pada
posisinya
• Aktifkan vakum
MESIN PULAS
• Pumice telah terbukti menimbulkan risiko
kontaminasi potensial  Via aerosol
atau kontak langsung
• Campur pumice dengan air bersih,
diencerkan 1:10 pemutih, atau disinfektan
lain yang sesuai
MESIN PULAS
• Ganti pumice setiap hari
• Mesin harus dibersihkan dan
didesinfeksi setiap hari
• Minimal bersih dan disinfeksi brush
pumice dan rag setiap hari. Sterilisasi
panas setiap hari lebih baik
STERILISASI
• Sterilisasi Panas  semua instrumen logam yang
berhubungan jaringan oral, peralatan yang
terkontaminasi, atau peralatan yang berpotensi
terkontaminasi harus disterilkan dengan panas setelah
pemakaian.
• Contoh: sendok cetak, burs, alat pemolesan, rag wheels
pisau di laboratorium
GALENGAN GIGIT

 Direndam dalam cairan desinfektan  kemungkinan


distorsi
Digunakan desinfeksi spray
 Catatan Gigit Heavy body material umumnya tidak
mudah distorsi  didesinfeksi spt cetakan
PERTIMBANGAN KHUSUS
Untuk restorasi porselen
• Proses sintering  mensterilkan restorasi
• Tidak perlu proses pembersihan / disinfeksi terpisah
• Prosedur dipantau secara seksama untuk memastikan
pembersihan / disinfeksi peralatan dan area yang
terkontaminasi selama proses pembersihan

Anda mungkin juga menyukai