DALAM
PEMELIHARAAN ALAT
KESEHATAN
Bela Novita Amaris Susanto., S.Kep., M.K.M
Standar Pengukuran
• Standart Internasional
satuan-satuan pengukuran tertentu sampai ketelitian terdekat
diijinkan oleh produksi dan teknolgi pengukuran.
2. Standar primer
dipelihara oleh laboratorium standar international diberbagai
Negara di dunia. Salah satu fungsinya memeriksa dan
mengkalibrasi standar-standar
3. Standar sekunder
merupakan acuan dasar bagi standar yang digunakan dalam
laboratorium pengukuran industri.
4. Standar kerja
alat utama bagi sebuah laboratorium pengukuran dan
digunakan untuk memeriksa dan mengkalibrasi
laboratorium yang umum mengenai ketelitian dan untuk
melakukan perbendingan dalam pemakaian di industri.
PENERAPAN PRINSIP-
PRINSIP FISIKA DALAM
PEMELIHARAAN ALAT-
ALAT
KESEHATAN/KEPERAWAT
AN
Perawatan macam-macam alat kesehatan
Perawatan Alat-alat Elektronika
• Perawatan elektronika sangat peka • Untuk menghindari suhu terlalu
terhadap goncangan sehingga perlu tinggi, pada alat perlu tempati kipas
dihindari dari goncangan angin di sekitar power
• alat-alat elektronika tidak tahan pada supply/sumber daya alat tersebut.
suhu di atas 25oC, sehingga pada • Debu dapat pula mempengaruhi
waktu penggunaan suhu ruangan kerjanya alat, sehingga setiap saat
sebaiknya berkisar antara 18 oC – ruangan dibersihkan dengan
25oC rata-rata pada temperature menggunakan alat penyedot debu
21oC. (vacuum cleaner).
Perawatan Alat dari Bahan Baku Logam
• Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi , tembaga maupun
aluminium sering terjadi karatan.
• Untuk menghindari terjadinya hal demikian maka alat alat tersebut
harus disimpan pada tempat yang mempunyai temperature tinggi (37o
C) dan lingkungan yang kering kalau perlu memakai bahan silicon
sebagai penyerap uap air.
• Sebelum disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun
air yang melekat, kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem
atau paraffin cair.
Perawatan Alat-alat Bahan Baku Gelas
KEUNTUNGAN KELEMAHAN
bahan gelas tahan terhadap mudah pecah terhadap tekanan
reaksi kimia, terutama bahan mekanik, dan mudah tumbuh
gelas pyrex, tahan terhadap jamur sehingga mengganggu daya
tembus sinar, kadang-kadang
perubahan temperature yang
dengan menggunakan kain katun
mendadak, koefisien mual yang
untuk membersihkan saja mudah
kecil dan tembus cahaya yang timbul goresan
besar.
Cara Perawatan
• Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27oC-37o C dan diberi tambahan
lampu 25 watt.
• Ruangan tempat penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis
• Gunakan alcohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk membersihkan
debu dari permukaan kaca/gelas.
• Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di ata kawat kasa :
atau boleh melakukan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat dari
pyrex.
• Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung ke dalam air yang
sedang mendidih melainkan gelas dimasukkan ke dalam air dingin kemudian
dipanaskan secara perlahan lahan . sebaliknya untuk pendinginan mendadak tidak
diperkenankan
Lanjutan...
• Membersihkan bahan/kotoran dari gelas sebaiknya segera setelah dipakai
dapat menggunakan :
a. Air yang bersih
b. Detergent : dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek
perubahan fisik.
c. Larutan : kalium dichromat : 10 gram, Asam belerang : 25 ml Aquadest :
75 ml
• Kadang-kadang memerlukan perendaman sampai beberapa jam, kemudian
dibilas dengan air bersih, dikeringkan dengan udara panas lalu disimpan di
tempat yang kering.
Perawatan Alat dari Bahan Baku Karet
• Sarung tangan dari karet/ hand schoen mudah sekali meleleh atau
melengket apabila disimpan telalu lama.
• Untuk menghindari kerusakan dari bahan karet, sebelum
melakukan penyimpanan mula mula bersihkan kotoran darah atau
cairan obat dengan cara mencuci dengan sabun kemudian
dikeringkan denga menjemur dibawah sinar matahari atau
hembusan udara hangat. Setelah itu taburi talk pada seluruh
permukaan karet.
DEKONTAMINASI
Dekontaminasi aritnya adalah membuang semua
material yang tampak (debu, kotoran) pada benda,
lingkungan, permukaan kulit dengan menggunakan
sabun, air dan gesekan.
Tujuan
• Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau
permukaan lingkungan.
• Untuk membuang kotoran yang tampak.
• Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).
• Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat
pensteril atau desinfektan.
• Untuk melindungi personal dan pasien.
• Melindungi petugas yang menangani instrumen.
• Meminimalkan risiko penularan virus.
• Menonaktifkan virus.
STERILISASI
Suatu proses membebaskan alat ataupun bahan
dari berbagai macam mikroorganisme.
Tujuan
• Untuk membebaskan alat-alat dari kuman / bakteri dari
kehidupan mikroorganisme, patogin, apatogen dan
sporanya.
• Untuk mencegah terjadinya infeksi silang dan penularan
penyakit dari seseorang ke orang lain / nosokomial.
• Memelihara peralatan dalam kondisi siap pakai
Teknik sterilisasi
Mekanik Fisika Kimiawi
• Filtrasi • Pemanasan • Pemanasan
(Basah dan dengan
Kering) Bakterisida
• Radiasi • Teknik
Aseptik
• Desinfeksi
1. SECARA MEKANIS
(FILTRASI)
• Menggunakan suatu • Penyaringan dapat dilakukan dengan
saringan yang berpori mengalirkan cairan melalui suatu bahan
sangat kecil (0.22 penyaring yang memilki pori-pori cukup
mikron atau 0.45 kecil untuk menahan mikroorganisme
mikron) sehingga dengan ukuran tertentu.
mikroba tertahan • Saringan akan tercemar sedangkan cairan
pada saringan yang melaluinya akan steril.
tersebut.
• Alat saring tertentu juga mempergunakan
• Proses ini ditujukan
bahan yang dapat mengabsorbsi
untuk sterilisasi bahan
mikroorganisme.
yang peka panas,
misalnya larutan
enzim dan antibiotik.
Menyaring Cairan
• saringan Seitz ; yang menggunakan saringan asbestos sebagai alat
penyaringannya;
• saringan berkefeld : yang mempergunakan filter yang terbuat dari
tanah diatom
• saringan chamberland : yang mempergunakan filter yang terbuat
dari porselen; dan fritted glass filter, yang mempergunakan filter
yang terbuat dari serbuk gelas. Saringan asbes lebih mudah dan
lebih murah daripada saringan porselen. Saringan asbes dapat
dibuang setelah dipakai, sedangkan saringan porselen terlalu
mahal bila dibuang, tetapi terlalu sulit untuk dibersihkan.
Menyaring udara
• Untuk menjaga suatu alat yang sudah steril agar tidak
tercemar oleh mikroba atau untuk menjaga agar suatu biakan
kuman tidak tercemar oleh kuman yang lain, maka alat-alat
tersebut harus ditutup denagn kapas, karena kapas mudah
ditembus udara tetapi dapat menahan mikroorganisme. Harus
dijaga agar kapas tidak menjadi basah, oleh karena kapas yang
basah memungkinkan kuman menembus kedalam.
2. FISIKA
Secara fisik pemanasan basah
• Ciri-ciri pemanasan basah :
• Yang dipanaskan adalah air menjadi uap air.
• Proses pemusnahan mikroba berdasarkan koagulasi atau pengumpulan
zat putih telur dari mikroba tersebut.
• Waktu yang diperlukan lebih singkat, kira-kira 30 menit.
• Suhu yang diperlukan lebih rendah, maksimal 116ºC (dalam autoklaf).
1 g uap air 100ºC jika mengembun menjadi air bersuhu 100ºC akan
membebaskan 536 kalori
• Digunakan untuk sediaan injeksi dengan pembawa berair.
Contoh 1 : Pemanasan secara basah dalam otoklaf
• Sediaan yang akan disterilkan diisikan ke dalam
wadah yang cocok, kemudian ditutup kedap.
• Jika volume tiap wadah tidak lebih dari 100 ml,
sterilisasi dilakukan dengan uap air jenuh pada suhu
115ºC sampai 116ºC selama 30 menit.
• Jika volume tiap wadah lebih dari 100 ml, waktu
sterilisasi diperpanjang hingga seluruh isi tiap
wadah berada pada suhu 115ºC sampai 116ºC
selama 30 menit.
suatu panci logam kuat dengan tutup
yang berat, mempunyai lubang tempat
mengeluarkan uap air beserta krannya,
termometer, pengatur tekanan udara,
dan klep pengaman.