Anda di halaman 1dari 25

STERILISASI

Nama Anggota Kelompok :


• Annisa Bella Anjani

• Basa Rianta

• Eka Lestari

• Putri Fauziah
PENGERTIAN
Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat
bebas dari mikroba hidup, baik yang patogen
maupun apatogen, bentuk vegetatif maupun spora.

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat


ruangan / benda menjadi steril.
Mengapa Harus Dibuat Steril ?
Obat dibuat steril karena berhubungan langsung
dengan darah atau cairan tubuh dan jaringan tubuh
yang lain, dimana pertahanan terhadap zat asing
tidak selengkap dengan pertahanan yang terdapat
dalam saluran pencernaan.

Tujuan Sterilisasi untuk menjamin sterilisasi produk


maupun karakteristik kualitasnya, termasuk stabilitas
produk.
Pemilihan cara sterilisasi berdasarkan pada
beberapa faktor antara lain :
1. Stabilitas
Sifat fisika kimia, khasiat yang diinginkan serta
struktur bahan obat yang tidak boleh mengalami perubahan
setelah proses sterilisasi.

2. Efektivitas
Cara sterilisasi yang dipilih harus memberikan hasil
maksimal dengan proses yang sederhana, cepat dan biaya
murah.

3. Waktu
Waktu sterilisasi ditentukan oleh bentuk, jenis, zat dan
kecepatan tercapainya temperatur sterilisasi yang merata.
Metode Sterilisasi
 Menurut FI edisi III

1. Cara A (pemanasan secara basah dengan uap air


panas; autoklaf pada suhu 115-116°C selama 30
menit)
2. Cara B (penambahan bakterisida)
3. Cara C (penyaring bakteri steril)
4. Cara D (pemanasan secara kering dengan udara
panas; oven pada suhu 150°C selama 1 jam)
5. Cara aseptik (mencegah dan menghindarkan
lingkungan dari cemaran bakteri seminimal mungkin)
 Menurut FI edisi IV

1. Sterilisasi uap
2. Sterilisasi panas kering
3. Sterilisasi gas
4. Sterilisasi dengan radiasi ion
5. Sterilisasi dengan penyaringan
6. Secara aseptik
Sterilisasi dengan pemanasan kering
Ciri-ciri pemanasan kering antara lain :
1. Proses sterilisasi dengan pemanasan udara kering.
2. Proses pembunuhan mikroba berdasarkan oksigen
udara.
3. Suhu yang digunakan kira-kira 150°C (FI edisi III)
sampai 250°C (FI edisi IV)
4. Waktu yang diperlukan lebih lama, antara 1 jam
sampai 2 jam (FI edisi III) kecuali dengan
menggunakan pemijaran.
Cara Sterilisasi dengan Pemanasan Kering

1. Pemijaran
Dengan menggunakan nyala api secara
langsung, dengan syarat seluruh permukaan
alat harus kontak langsung dengan api selama
tidak kurang dari 20 detik.

Alat yang dapat disterilkan dengan cara ini


antara lain : pinset, batang pengaduk, kaca
arloji, mortir, stemper
2. Sterilisasi dengan udara panas kering (FI edisi
IV)

Menggunakan suatu siklus oven modern yang


dilengkapi dengan udara yang dipanaskan dan
disaring.

Proses sterilisasi panas kering terjadi melalui


mekanisme konduksi panas.

Bahan yang dapat disterilkan dengan cara ini :


Gelas ukur, beaker glass, pipet ukur,
erlenmeyer, botol kaca, corong kaca)
Kelebihan dan Kekurangan Sterilisasi
Panas Kering.

Kelebihan :
Kekurangan :
1. Memelukan temperatur
1. Tidak ada uap air yang
yang tinggi dan waktu
menetes pada alat dan
yang lama.
bahan yang disterilkan.
2. Belum tentu membunuh
2. Peralatan yang digunakan
semua bakteri.
murah.
Sterilisasi dengan pemanasan basah
Ciri- ciri:
1. Proses sterilisasi dengan uap air hasil pemanasan air.
2. Waktu yang diperlukan lebih singkat, kira-kira 15 sampai
30 menit.
3. Suhu yang diperlukan lebih rendah, antara 115-116°C
(FI edisi III) sampai 121°C (FI edisi IV)
4. Digunakan pada sediaan injeksi dengan pembawa berair.
Sterilisasi dengan pemanasan basah
dilakukan dengan cara :
• Dimasak dengan air mendidih
Waktu sterilisasi 15 menit setelah air
mendidih. Penambahan bakterisida (Fenol 5%
atau lisol 2-3%) dapat mempersingkat waktu
sterilisasi.
• Dengan autoklaf (FI edisi IV)
Dilakukan selama 15 menit pada suhu 121°C
kecuali dinyatakan lain.
• Tindalisasi atau Pasteurisasi
Digunakan untuk bahan yang tidak tahan
pemanasan tinggi dan tidak dapat disaring
dengan penyaring bakteri (emulsi dan suspensi)

Cara:
1.Pemanasan menggunakan uap air pada suhu 70-
80°C atau 60-65°C selama 40-60 menit.
2.Pendinginan dan penyimpanan pada suhu 30°C
selama 24 jam.
3.Ulangi pemanasan selama 3-5 hari berturut-turut.
• Dengan uap 100°C
Dimana alat yang akan disterilkan harus
dimasukkan setelah air mendidih dan uapnya
sudah terlihat keluar.
Kelebihan dan Kekurangan Sterilisasi
Panas Basah
Kelebihan : Kekurangan :
 Waktu yang diperlukan  Adanya uap air pada
relatif singkat. alat yang disterilkan.
Sterilisasi dengan Penambahan Zat
Tertentu
a. Untuk bahan obat, dengan penambahan bakterisida.
Sediaan dibuat dengan melarutkan atau mensuspensikan bahan
obat dalam larutan klorokresol P 0,2% b/v dalam air untuk injeksi
atau dalam larutan bakterisid yang cocok

b. Sterilisasi alat-alat : menggunakan alkohol, kresol, fenol,dll. Alat yang


akan disterilkan direndam dalam larutan bakterisid.

c. Sterilisasi ruangan : disemprot dengan larutan bakterisid kemudian


didiamkan beberapa waktu.
Sterilisasi Gas :
Bahan aktif yang digunakan adalas gas etilen oksida
yang dinetralkan dengan gas inert (CO2)

Sterilisasi dengan Penyinaran / Radiasi :


1. Sterilisasi dengan radiasi ion.
2. Sinar UV
Digunakan dengan panjang gelombang 200-2600
nm untuk membunuh mikroba. Digunakan untuk
mensterilkan ruangan dan udara.
3. Sinar Gamma
Digunakan isotop radioaktif, misalnya Cobalt 60
4. Sinar X dan Sinar Katoda
Kelebihan dan Kekurangan

Sterilisasi Radiasi
Sterilisasi Gas
Kelebihan : Dengan
Kelebihan : Penggunaan panjang gelombang yang
alkohol dapat menyingkirkan pedek, mempunyai daya
minyak, debu, dan bakteri. antimikroba yang kuat.

Kekurangan : Sangat mudah Kekurangan : Sinar UV


terbakar. dapat menyebabkan
kerusakan hati, kanker,
dan lain-lain.
Sterilisasi dengan Penyaring / Filtrasi :
Digunakan untuk larutan yang labil terhadap
panas, dengan penyaringan menggunakan
bahan dapat menahan mikroba sehingga
mikroba yang dikandungnya dapat terpisah.

Teknik Aseptik :
Proses untuk mencegah masuknya mikroba
hidup ke dalam komponen steril. Teknik aseptik
biasanya dikerjakan di bawah alat Laminar Air
Flow yang dapat memperkecil kemungkinan
terjadinya cemaran mikroba seminimal
mungkin.
Kelebihan dan Kekurangan Sterilisasi
Filtrasi.
• Kelebihan :
1. Efektif untuk mensterilkan materi-materi yang tidak
tahan panas.
2. Kecepatan pada penyaringan sejumlah kecil larutan.
3. Peralatan yang digunakan relatif murah.

• Kekurangan :
1. Tidak dapat menyaring virus.
2. Hanya sekali pakai.
Laminar Air Flow
Prinsip kerja dari Laminar Air Flow
yaitu mensterilkan udara yang
diambil dari ruangan dengan
melewatkannya kedalam filter dan
menghembuskannya melewati
permukaan ruangan kerja sebagai
udara bebas partikel. Kecepatan
aliran udara laminar sekitar 0.3 –
0.5 m/s. Tujuan dari penggunaan
Laminar ini yaitu melindungi
produk dari kontaminan yang
berasal dari ruangan laboratorium.
Persyaratan Bangunan dan Fasilitas
Steril
 Suhu dan kelembaban dijaga.
 Alur personil dan alur barang terpisah.
 Tidak ada bagian ruangan yang sulit dibersihkan.
 Area bersih, semua permukaan yang terpapar
memiliki permukaan halus, kedap air, dann tidak
retak.
 Tekanan udara dalam ruangan lebih besar
dibandingkan tekanan di luar.
 Saluran air terbuka dan mudah di bersihkan.
Pembagian Ruangan Steril
 Ruang Penyimpanan, untuk menyimpan bahan baku,
bahan pengemas, dan produk jadi.
 Ruang Pencuci, untuk preparasi dalam persiapan
produksi atau pengemasan produk.
 Ruang Preparasi, untuk preparasi peralatan yang
digunakan,penimbangan, pencampuran, penyaringan
komponen bahan aktif.
 Ruang Steril, untuk produksi sediaan steril.
 Ruang Pengemasan, untuk pengepakan produk obat
yang siap diedarkan.
Sekian.

Ada pertanyan?

Anda mungkin juga menyukai