Anda di halaman 1dari 12

1.

1 Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan, semakin banyak
pula penemuan-penemuan yang telah menjawab pertanyaan-pertanyaan serta ketidaktahuan
manusia dalam fenomena alam serta kehidupan sehari-hari.
Banyak penyakit-penyakit yang pada zaman dahulu dianggap wajar-wajar saja, akan tetapi
berkat perkembangan ilmu pengetahuan manusia menjadi lebih tahu bahwa ternayata penyakit
yang pada zaman dahulu dianggap biasa dan wajar adalah bukan sesuatu yang biasa dan wajar
lagi bahkan berbahaya untuk kehidupan si penderita.
Contohnya penyakit pikun (dementia) yang terjadi pada usia lanjut. Banyak manusia
berpikir bahwa pikun merupakan biasa dan wajar pada usia lanjut. Akan tetapi, berdasarkan
survey mengatakan bahwa banyak orang berusia lanjut yang tidak pikun. Bahkan persentasi
orang usia lanjut yang pikun dengan yang tidak lebih banyak orang yang tidak pikun di banding
dengan yang pikun.
Penelitian lebih lanjut telah menjawab bahwa penyakit pikun pada usia lanjut yang parah
adalah penyakit mematikan. Penyakit ini disebut Alzheimer. Nama penyakit Alzheimer ini
jarang di dengar orang. Oleh karena itu, penyusun memilih Alzheimer sebagai topik pembahasan
dengan harapan dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca pada umumnya dan penyusun pada
khususnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Alzheimer?
2. Bagaimanakah sejarah dari penyakit Alzheimer?
3. Gejala seperti apakah yang ditimbulkan oleh Alzheimer?
4. Apa penyebab dari Alzheimer?
5. Bagaimanakah langkah pencegahan dan pengobatan untuk penyakit alzheimer ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin penyusun capai adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dan maksud dari Alzheimer
2. Mengetahui sejarah Alzheimer
3. Mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan Alzheimer
4. Mengetahui penyebab dari Alzheimer
5. Mengetahui langkah pencegahan dan pengobatan untuk penyakit alzheimer.

1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat lebih mengetahui penyakit Alzheimer yang
jarang orang mengerti dan tahu akan penyakit mematikan tersebut, serta dapat mengenali gejala-
gejalanya sehingga dapat mengenali sejak dini dan dapat melakukan langkah pencegahannya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alzheimer


Pikun dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah dementia. Istilah ini melukiskan
kemunduran secara perlahan pada fungsi intelektual dan sosial yang dialami seseorang. Makin
lama makin bertamah berat, yang disebabkan oleh gangguan pada jaringan otak.
Penyakit pikun yang disebakan oleh proses degenarasi sel-sel di otak , yang belum dapat
dicegah dan masih sulit disembuhkan, inilah yang disebut Alzheimer yang cukup menjadi
momok bagi orang lanjut usia. Walaupun ada usia muda yang diserang penyakit ini. Tetapi pada
umumnya penyakit ini menyerang pada orang-orang yang berusia 50-70 tahun.
Penyakit Alzheimer adalah suatu kondisi di mana sel-sel saraf di otak mati, sehingga
sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan dengan baik. Seseorang dengan penyakit Alzheimer
mempunyai masalah dengan ingatan, penilaian, dan berpikir, yang membuat sulit bagi penderita
penyakit Alzheimer untuk bekerja atau mengambil bagian dalam kehidupan sehari-hari.
Kematian sel-sel saraf terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun.
Mereka yang rentan terserang kepikunan alzheimer ini adalah para lansia di atas 60 tahun,
tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinan bila memiliki faktor risiko keturunan.
Bahkan menurut Samino, penderita demensia alzheimer berusia 40 tahun pernah ditemukan di
Indonesia. Deteksi dini adalah hal penting dalam mengatasi Alzheimer, tetapi faktanya seringkali
sulit dilakukan karena gelaja kemunduran kerap dianggap sebagai suatu hal yang lumrah.
Penderita biasanya hanya menunjukkan gejala biasa seperti lupa, tetapi kemudian berkembang
progresif menjadi parah dan memperburuk fungsi kognitif dan fungsi mental lainnya.

2.2 Sejarah Alzheimer


Penyakit ini ditemukan oleh Dr. Alois Alzheimer pada 1907, dinamakan
Alzheimer disesuaikan dengan nama penemunya. Alzheimer menemukan bahwa syaraf otak
penderita Alzheimer tidak hanya mengerut, bahkan dipenuhi gumpalan protein luar biasa yang
disebut plak amiloid dan serat yang berbelit-belit (neuro fibrillary).Amiloid protein yang
membentuk sel-sel plak protein tersebut,dipercaya menyebabkan perubahan kimia otak.
Musnahnya sel-sel saraf ini menyebabkan syaraf otak yang berfungsi menyampaikan pesan dari
satu neuron ke neuron lain terpengaruh.
Meskipun sudah ditemukan hampir satu abad yang lalu, Alzheimer tidak
seterkenal penyakit yang lain seperti hipertensi, Sindrom Pernafasan
Akut Parah (SARS) atau pun penyakit jantung. Mungkin karena gejala
penyakit Alzheimer tidak segera terlihat, berbeda dengan hipertensi yang
dapat dipantau melalui pemeriksaan tekanan darah. Penyakit Alzheimer
tidak terdeteksi karena adanya anggapan bahwa sering lupa adalah hal
yang wajar dialami orang berusia lanjut karena faktor usia. Padahal
mungkin saja “sering lupa” tersebut merupakan tanda awal penyakit Alzheimer.
Penyakit Alzheimer menjadi lebih dikenal secara meluas setelah mantan
Presiden Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan mengemukakan keadaan
dirinya dalam suratnya yang tertanggal 5 November 1994.

2.3 Gejala Alzheimer


Tanda dini dari penyakit Alzheimer adalah perubahan dalam emosi. Hal ini terlihat dari
gairah kerja yang menurun, merasa malas atau kehilangan semangat. Pribadi yang tadinya hangat
dan semangat menjadi semakin acuh tak acuh. Seringkali perasaan mudah tersinggung, murung,
cemas tanpa sebab-sebab yang nyata. Tidak itu saja, keluhan jasmaniah terlihat juga dengan
merasa linu-linu, mudah lelah dan seringkali masuk angin.
Pada tahap awal, penderita Alzheimer akan mengalami gejala-gejala seperti orang pelupa
alias pikun. Keluhan utama disini adalah gangguan daya ingat (memori). Yang menjadi sasaran
adalah ingatan baru, sedangkan ingatan lama masih terekam dengan baik. Misalnya sudah
membuat rencana untuk esok pagi mau rapat ke mana dan mau ketemu dengan siapa. Tetapi
akhirnya apa yang sudah direncanakan menjadi bubar semua alias tidak ingat sama sekali
Pada tahap kedua, tanda-tanda di atas kian jelas, baik dalam kegagalan emosi, sosial, dan
intelektualnya. penderita tidak lagi mengelola dirinya sendiri apalagi pekerjaannya. Penyebab
utama adalah hilangnya daya ingat dan hilangnya inisiatif. Gaya bahasanya menjadi monoton
dan lamban. Dalam menyatakan pikirannya tidak dapat to the point, dan banyak kalimat yang
diulang-ulang. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya perbendaharaan kata yang hilang pada waktu
dia mengungkapkannya.
Pada tahap ketiga, kegagalan dalam berbahasa sudah sampai pada puncaknya. Penderita
Alzheimer tidak dapat lagi mengerti ucapan seseorang dan mengekspresikan jalan pikiran
melalui bicaranya.Dia hampir tidak bisa berbicara sama sekali.
Agar kepikunan Alzhemier dapat dicegah sejak dini, berikut beberapa tanda atau gejala
yang patut diwaspadai kemungkinan hadirnya penyakit pembunuh otak :
- Kemunduran memori/daya ingat.
- Sulit melaksanakan kegiatan / pekerjaan sederhana
- Kesulitan bicara dan berbahasa.
- Disorientasi WTO (Waktu – Tempat – Orang)
- Sulit dalam berhitung
- Salah meletakan benda
- Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhias
- Perubahan emosi dan perilaku.
- Gangguan berfikir abstrak. Kemampuan imajinasi penderita terganggu.
- Hilang minat dan inisiatif. Cenderung menjadi pendiam, tak mau bergaul, menyendiri.
- Tidak bisa membedakan berbagai jenis bau-bauan (tanpa penyebab lain misalnya flu, trauma
otak, tumor otak).
Selain itu, ada beberapa tanda-tanda awal penyakit alzheimer umum, adalah :
• Kurangnya kebersihan.
Ini adalah tanda paling jelas dari penyakit Alzheimer.Orang-orang yang biasa berpakaian rapi
setiap hari mulai mengenakan pakaian kotor atau berhenti mandi.
• Kehilangan memori jangka pendek.
Orang dengan demensia mungkin lupa pengalaman baru. Orang normal bisa lupa detil aktivitas
atau percakapan yang baru. Tapi orang dengan demensia bisa lupa seluruh hal.
• Pengulangan.
Orang dengan Demensia bisa mengulang cerita. Terkadang kata demi kata. Mereka mungkin
terus bertanya pertanyaan yang sama, tidak peduli berapa kali mereka menjawab.
• Masalah bahasa.
Orang dengan demensia dapat memiliki masalah besar mengingat, bahkan mengingat kata-kata
dasar. Cara mereka bicara bisa menjadi kening berkerut dan sulit untuk dikuti.
• Perubahan kepribadian.
Orang dengan demensia mungkin memiliki perubahan suasana hati tiba-tiba. Mereka mungkin
menjadi emosional; kesal atau marah tanpa alasan tertentu. Mereka menarik diri atau berhenti
melakukan kegiatan yang biasanya menikmati.
• Disorientasi dan kebingungan.
Orang dengan demensia dapat tersesat di tempat-tempat yang mereka ketahui dengan baik,
seperti lingkungan rumah mereka sendiri. Mereka mengalami kesulitan menyelesaikan kegiatan
pokok dan biasa, seperti makan malam atau mencukur.
• Perilaku aneh.
Orang normal sering salah menaruhkan kunci kami dari waktu ke waktu. Orang-orang dengan
penyakit Alzheimer cenderung menempatkan objek di tempat-tempat aneh dan sepenuhnya tidak
pantas. Mereka mungkin meletakkan sikat gigi di dalam lemari es atau susu di bawah wastafel.

2.4 Penyebab Alzheimer


Sejumlah ahli kedokteran menyimpulkan, bahwa gaya hidup sangat berpengaruh terhadap
kepikunan. Gaya hidup yang dimaksud adalah kebiasaan buruk yang sering dilakukan, misalnya
merokok, meminum minuman yang mengandung alkohol, penggunaan obat bius dan sebagainya,
serta makan makanan yang berkadar lemak tinggi.
Dan bila ditelaah lebih lanjut, kebiasaan buruk tersebut mempercepat munculnya
penyakit yang sering dialami oleh orang-orang zaman sekarang seperti hypertensi atau tekanan
darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit kencing manis, dan obesitas atau kegemukan.
Gangguan itu pada gilirannya semakin meningkatkan resiko penyakit Alzheimer.
Selain kebiasaan buruk seperti yang disebutkan di atas, kepikunan bisa timbul bersamaan
dengan keracunan yang terjadi dalam tubuh seseorang, misalnya akibat gangguan organ hati dan
ginjal. Dalam keadaan yang seperti ini, zat-zat yang semestinya ditawarkan racunnya oleh hati,
kemudian dikeluarkan oleh ginjal, tetap berada dalam aliran darah dan meracuni otak. Begitu
pula seorang petinju yang kepalanya sering dihantam lawan, juga sangat rentan terhadap ke-
pikunan.
Stres juga dapat menjadikan seseorang mudah mengalami kepikunan. Menurut Zevan
Khachanurian dari The National Institute of Aging, Los Angeles, Amerika Serikat, sel-sel di
hippocampus (bagian otak sebelah dalam) terpaksa bekerja lebih keras pada kondisi stres.
Akibatnya, otak menjadi lelah dan mudah rusak. Sedangkan, sel otak Tidak seperti sel-sel tubuh
lainnya, apabila sel otak yang rusak tidak bisa digantikan.
Menurut dr. Samino, SpS (K), Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI),
Alzheimer timbul akibat terjadinya proses degenerasi sel-sel neuron otak di area temporo-
parietal dan frontalis. “Dementia (pikun) Alzheimer adalah penyakit pembunuh otak karena
mematikan fungsi sel-sel otak,” ujarnya dalam study tentang Alzheimer.
Kejanggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit mengingat
nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka juga sering kali menutup-nutupi hal itu dan
meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang biasa pada usia mereka.
Kejanggalan biasanya akan dirasakan oleh orang-orang di sekitar mereka yang mulai
khawatir akan penurunan daya ingat. Mereka awalnya belum mencurigai adanya problem besar
di balik kepikunan yang dialami penderita, tetapi kemudian tersadar bahwa kondisinya sudah
parah.
Karena penyebab pasti penyakit Alzheimer belum diketahui, maka tidak ada yang dapat
dilakukan untuk pencegahan. Namun ada beberapa hal yang diyakini bisa mengurangi resiko
terserang penyakit Alzheimer seperti pola makan sehat, berolahraga, berhenti merokok, dan tidak
minum alkohol.
Orang yang berisiko menderita Alzheimer
* Penderita hipertensi dengan usia di atas 40 tahun
* Penderita diabetes
* Kurang berolahraga
* Kadar kolesterol yang tinggi
* Faktor keturunan - memiliki keluarga yang menderita Alzheimer pada usia 50-an.
Obat Alzheimer yang ada saat ini adalah penghambat kolinesterase. Obat ini untuk
memperbaiki daya ingat dan menekan gangguan perilaku, serta peningkatan kualitas hidup.
Para ilmuwan yakin ada dua sebab dan mereka adalah keturunan dan gaya hidup yang
menyebabkan. Meskipun belum terbukti bahwa Alzheimer merupakan penyakit keturunan, tetapi
jika ada sejarah penyakit dalam keluarga, resiko untuk generasi masa depan ada di sana.
Penelitian telah menunjukkan bahwa jika seseorang memiliki gen (ApoE4) untuk Alzheimer, ia
memiliki kesempatan peningkatan didiagnosa menderita penyakit.
Setelah 15 tahun penelitian dilakukan, para ilmuwan akhirnya menemukan 3 gen yang
menyebabkan penyakit alzheimer, yakni clusterin, complement receptor 1 (CR1), dan PICALM,
yang diduga merupakan tipe gen yang paling banyak ditemukan pada 90 persen kasus
Alzheimer. Identifikasi gen ini dilakukan oleh dua kelompok ilmuwan di Wales, Inggris, dan
Perancis.
kata Julie Williams, profesor neuropsychological genetic dari Britain's Cardiff
University, mengatakan bahwa apabila kita bisa menghilangkan tiga gen yang punya dampak
merusak ini, kita bisa mengurangi risiko terjadinya Alzheimer hingga 20 persen.
Gen lain yang juga berkaitan dengan penyakit yang menyebabkan kepikunan di usia
lanjut ini adalah apolipoprotein E (ApoE) yang diidentifikasi pada tahun 1993 sejak para ahli
mengetahui bahwa kemunduran fungsi otak terkait dengan faktor genetik.
Pada studi terkini yang dilakukan oleh Profesor Williams, ia melakukan pemindaian
terhadap peta genetik pada 16.000 orang dari delapan negara. Akhirnya berhasil diidentifikasi
dua gen, yang disebut clusterin dan PICALM yang meningkatkan risiko terjadinya Alzheimer.
Studi kedua dilakukan oleh Philippe Amouyel dan timnya dari Pasteur de Lille di
Perancis, yang meneliti 6.000 pasien Alzheimer dan 9.000 orang sehat di Perancis, Belgia,
Finlandia, Italia, dan Spanyol. Para peneliti juga berhasil mengidentifikasi clusterin dan gen
ketiga yang disebut CR1.
Meski tiga gen ini relatif ditemui pada semua pasien, Amouyel mengatakan bahwa agak
sulit menghitung risiko terjadinya Alzheimer dengan gen. Ia juga menekankan bahwa belum
diketahui, kombinasi gen mana saja dan faktor lingkungan lain apa yang menyebabkan
Alzheimer.
Para ahli mengatakan, clusterin mungkin menyebabkan risiko Alzheimer 10 persen,
PICALM sekitar 9 persen, dan CR1 4 persen. Bila dijumlahkan, risikonya diperkirakan menjadi
20-25 persen.
Tiga variasi gen ini juga berkait dengan gejala awal munculnya Alzheimer yang
diturunkan di keluarga. Karena itu, dengan mengidentifikasi gen ini, para ahli akan lebih mudah
mengenali penyebab penyakit dan menciptakan obat untuk melawannya.
Selain itu, obat-obatan seperti obat jantung, obat tidur, obat penenang, obat aritmia, dan
lain-lain dapat memicu alzheimer juga. Oleh karena itu, disarankan bagi yang senang
mengkonsumsi obat, agar senantiasa dikurangi kecuali jika sudah resep dari dokter.

2.5 Langkah-Langkah Pencegahan dan Pengobatan


Berkat para ilmuan akhirnya alzheimer bisa dicegah dan diatasi. Bahkan sudah banyak
obat-obat yang beredar untuk penderita alzheimer ini. Berikut tips mencegah dan mengatasi
alzheimer :
1. Makan diet Mediterania
Para peneliti menemukan bahwa orang yang secara teratur mengkonsumsi diet
Mediterania 38 persen lebih rendah untuk terserang penyakit Alzheimer. Sebuah diet
Mediterania yang kaya dalam kacang-kacangan, lemak sehat (dari salad dressing, alpukat),
tomat, ikan, sayuran, sayuran berdaun gelap dan dan buah-buahan. Diet Mediterania juga dikenal
karena rendah daging merah, daging organ, mentega dan susu tinggi lemak.
2. Berhenti merokok
Sebuah studi baru-baru ini dalam Archives of Internal Medicine menemukan bahwa
merokok secara langsung terkait dengan peningkatan dramatis dalam demensia di kemudian hari.
Studi ini menemukan bahwa mereka yang dilaporkan merokok dua bungkus rokok sehari
memiliki resiko 100% lebih besar dari diagnosis demensia dibandingkan non-perokok.
3. Makan seledri dan paprika hijau
Peneliti dari Universitas Illinois di Urbana-Champaign melihat efek dari luteolin pada
otak tikus, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of
Sciences. Luteolin, yang ditemukan dalam seledri dan paprika hijau, ditemukan untuk
mengurangi radang otak yang disebabkan oleh Alzheimer dan dapat mengurangi gejala
kehilangan memori.
4. Minum kopi
European Journal of Neurology menemukan bahwa mereka yang memiliki asupan kafein
meningkat memiliki risiko yang jauh lebih rendah berkembangnya penyakit Alzheimer daripada
mereka yang dengan sedikit atau tidak mengkonsumsi kafein. Studi lain yang dipublikasikan
dalam Journal of Alzheimer’s Disease menemukan bahwa kadar kafein abnormal secara
signifikan menurukan protein yang terkait dengan penyakit Alzheimer dan 50 persen
pengurangan di tingkat amyloid beta, zat membentuk gumpalan lengket plak dalam otak orang-
orang dengan penyakit Alzheimer. Ini berarti bahwa studi ini menemukan bahwa kafein dapat
menjadi penting dalam mencegah Alzheimer, tetapi sebenarnya dapat menjadi pengobatan terapi
bagi mereka yang sudah didiagnosis dengan penyakit. Hal ini merupakan perkembangan besa,
Ini juga merupakan alasan besar untuk melanjutkan kebiasaan latte harian Anda.
5.Latihan (Olahraga)
Beberapa penelitian telah menunjukkan manfaat olahraga pada orang dengan penyakit
Alzheimer. Journal of American Medical Associate menerbitkan penelitian yang menemukan
bahwa latihan olahraga untuk pasien dengan penyakit Alzheimer tidak hanya meningkatkan
kondisi fisik dan memperpanjang mobilitas independen mereka. Mobilitas Independen penting
terutama bagi mereka dengan penyakit Alzheimer, karena salah satu gejala Alzheimer yang
sering tidak dibahas adalah kurangnya keseimbangan, jatuh dan tersandung. Hal ini
menyebabkan cedera dan kebutuhan untuk pengawasan konstan pada pasien Alzheimer. Dengan
menggabungkan 60 menit latihan pada hari-hari dalam seminggu, dan istirahat teratur, seseorang
dapat meningkatkan mobilitasnya.
Meskipun tidak ada obat untuk Alzheimer sampai saat ini, para peneliti tidak berhenti bekerja
keras untuk menemukan cara baru untuk mencegah, mengobati dan menyembuhkan penyakit ini.
Pengobatan untuk para penderita alzheimer yaitu dengan cara meminum obat asetikolin
nesterase yang berfungsi untuk menambah zat yang memperbesar daya ingat. Selain itu
pengobatan untuk penderita juga dengan melakukan terapi secara teratur. untuk lebih
memudahkan terapi yang teratur, akan lebih baik jika penderita (yang biasanya sudah lanjut usia)
di titipkan di panti agar perkembangannya bisa terkontrol dengan baik di bandingkan di rumah
sendiri.
Banyak sekali orang yang menderita Alzheimer berperilaku dalam cara yang agresif.
Biasanya orang dengan penyakit Alzheimer menunjukkan perilaku agresif jika ia merasa terhina,
takut, atau frustasi karena mereka tidak dapat memahami orang lain atau membuat sendiri
dipahami.
Ketika seorang pasien Alzheimer secara lisan atau fisik agresif, dokter menggunakan
obat-obatan seperti antipsikotik risperidone atau olanzapine. Obat antipsikotik yang lebih tua
seperti Haloperidol tidak digunakan karena efek samping yang parah.
Akan tetapi, Penelitian telah menunjukkan bahwa pengobatan non-obat seperti kotak
cahaya terang yang lebih baik mengelola perilaku agresif dalam Alzheimer sebagai risiko
keamanan obat antipsikotik lebih besar daripada manfaatnya.
Selain obat-obatan yang ilmiah seperti dikemukakan diatas, terdapat juga obat
pencegahan alami yang sering dipakai memasak orang Indonesia yaitu kunyit. Kunyit, selain
menambah nafsu makan, kunyit juga ternyata dapat mencegah kita dari penyakit alzheimer di
masa tua nanti.
Satu penelitian menunjukkan orang-orang yang mengonsumsi banyak kunyit, pada
hakekatnya jarang yang terkena Alzheimer. “Di negara-negara di mana orang-orangnya
mengonsumsi banyak (kunyit), kejadian penyakit Alzheimer sangat rendah. Di India dan Asia
Tenggara, penyakit itu jarang. Dan (di Amerika Serikat) itu sangat, sangat biasa,” kata Chris
Kilham seorang pemburu obat dalam wawancara dengan Fox News.
Kilham menjelaskan bahwa akar kunyit, yang juga dikenal dalam bentuk ekstrak yang
disebut curcumin, merupakan salah satu rempah-rempah yang berguna dalam mencegah
munculnya Alzheimer dan bahkan mengobatinya.
"Orang yang menderita penyakit Alzheimer memiliki plak yang melekat di otak disebut
"amyloid beta." Beberapa plak juga berkembang karena Alzheimer, atau karena menjadi
penyebab langsungnya. Tetapi, plak-plak itu secara langsung berkaitan dengan proses
degeneratif," jelas Kilham.
Penelitian menunjukkan bahwa kunyit benar-benar melenyapkan plak-plak ini, baik saat
plak itu mulai terbentuk dan bahkan selama tahap akhir dari perkembangan plak.
Apa yang ada dalam kunyit adalah sesuatu yang tampak untuk menghalangi
perkembangan penyakit Alzheimer dan benar-benar membantu mengurangi keberadaan plak
dalam otak. Dalam penelitian terhadap binatang, saat binatang benar-benar memiliki plak
"amyloid beta" dalam otak mereka dan mereka diberi akar kunyit, maka plak itu berkurang.
Menurut Kilham, perusahaan-perusahaan obat bekerja keras mencoba mengembangkan
versi obat dari kunyit, tetapi Kilham merekomendasikan untuk makan kunyit asli bila
memungkinkan, dan mengonsumsi ekstrak kunyit bila makan kunyit dalam makanan bukan
pilihan.
Dengan demikian, kita tidak usah khawatir akan penyakit ini, karena sudah terbukti oleh
riset bahwa kunyit dapat mengurangi resiko alzheimer. Sedangkan, indonesia merupakan negara
yang mengkonsumsi kunyit dalam hampir setiap bumbu masakannya

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Alzheimer adalah penyakit pikun yang biasanya dialami oleh usia lanjut dan merupakan
penyakit yang mematikan. Banyak gejala-gejala yang dialami oleh penderita salah satunya yaitu
lupa akan menyimpan barang yang penderita simpan sebelumnya.
Kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, dan meminum obat-obatan serta faktor
gen merupakan penyebab dari penyakit alzheimer. Penyakit ini biasanya dialami oleh para lanjut
usia, karena degenerasi sel-sel syaraf di otak.
Banyak obat-obatan disediakan, akan tetapi hanya untuk memperbesar daya ingat serta
mengurangi tingkah agresif saja. Akan tetapi, ada juga obat alami yang sudah tersedia di alam
yakni kunyit yang dapat mengurangi resiko penyakit alzheimer.

DAFTAR PUSTAKA

http://nasional.kompas.com/read/2008/09/08/15243484/kenali.gejala.kepikunan.alzheimer.
http://pranaindonesia.wordpress.com/artikel-2/kenali-gejala-alzheimer/.
http://kesehatan.kompas.com/read/2009/09/07/1507375/Gen.Penyebab.Alzheimer.Berhasil.Dite
mukan.
http://jagakesehatan.wordpress.com/2008/12/05/pengobatan-alzheimer/.
http://www.antaranews.com/berita/1284954862/kunyit-obat-alzheimer.
http://www.scumdoctor.com/Indonesian/disease-prevention/genetic-
disorders/alzheimer/Medications-For-Aggressive-Behavior-In-Alzheimer.html.

Anda mungkin juga menyukai