Waktu
Antiseptik
Betadin
Pengamatan
24 jam
Hasil percobaan
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Hasil percobaan
Keterangan:
-
1,7 cm
1,8 cm
2,1 cm
1,8 cm
Warna media
Putih keruh
Putih keruh
Putih bening
Putih bening
Keterangan tentang
Pekat
Pekat
koloni jamur
Betadin
48 jam
Blangko
Blangko
Hasil percobaan
Hasil percobaan
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Keterangan:
-
1,7 cm
1,8 cm
0,5 cm
0,5 cm
Warna media
Putih keruh
Putih keruh
Putih bening
Putih bening
Keterangan tentang
Pekat
Pekat
koloni jamur
Tabel II.2 Hasil Pengamatan Percobaan Desinfektan pada Media PDA
Jenis
Waktu
Desinfektan
Sunlight
Pengamatan
24 jam
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Hasil percobaan
2 cm
1,9 cm
1,6 cm
1,1 cm
Keterangan:
-
Warna media
Putih keruh
Putih keruh
Putih bening
Putih bening
Keterangan tentang
Pekat
Pekat
koloni jamur
Sunlight
48 jam
Blangko
Hasil percobaan
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
Blangko
Hasil percobaan
Keterangan:
-
2 cm
1,9 cm
1,1 cm
0,7 cm
Warna media
Putih keruh
Putih keruh
Putih bening
Putih bening
Keterangan tentang
Pekat
Pekat
koloni bakteri
Kotak
Total
Jumlah Sel
/ Kotak
10
37
7,4
12
10
13
14
11
60
12
11
12
10
50
10
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
29,4/3
245
sel / kotak
sel / mm2
= 2450
= 2450000
9,8
sel / kotak
sel / mm3
sel / ml sampel
Tabel II.4 Percobaan Thermal Death Time pada Suhu 65C, t1 = 5 menit
Run
Kotak
Total
Jumlah Sel
/ Kotak
12
13
15
15
14
69
13,8
26
5,2
15
3
22
22/3
sel / kotak
7,37
1833,33
sel / kotak
sel / mm3
Tabel II.5 Percobaan Thermal Death Time pada Suhu 65C, t2 = 10 menit
Run
Kotak
Total
Jumlah Sel
/ Kotak
26
5,2
10
11
2,2
9,4
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
3,133
sel / kotak
78,333
sel / mm2
783.333
sel / ml sampel
Tabel II.6 Percobaan Thermal Death Time pada Suhu 65C, t3 = 15 menit
Run
Kotak
Total
Jumlah Sel
/ Kotak
19
3,8
12
2,4
1,2
7,4
= 2,467
sel / kotak
sel / mm3
= 616.670
616,67
sel / ml sampel
Tabel II.7 Percobaan Thermal Death Time pada Suhu 65C, t4 = 20 menit
Run
Kotak
Total
Jumlah Sel
/ Kotak
1,8
3,8
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
sel / mm2
= 1,2667
sel / kotak
= 316,67
sel / mm3
= 316.670
sel / ml sampel
Tabel II.8 Data Percobaan Thermal Death Time sebagai Acuan Pembuatan Grafik
Waktu (menit)
% Kematian Rata-rata /
menit
245 x 104
6,389
183,333 x 104
6,263
0,39
10
78,333 x 104
5,894
1,54
15
61,667 x 104
5,79
1,87
20
31,667 x 104
5,5
2,78
III. Pembahasan
III.1 Antiseptik dan Desinfektan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari pengaruh antiseptik dan disinfektan
terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Pada percobaan ini antiseptik yang digunakan yakni
betadin sedangkan disinfektan yang digunakan yakni sunlight anti bakteri.
Antiseptik sendiri didefinisikan sebagai suatu zat antimikrobial yang banyak digunakan
pada permukaan kulit makhluk hidup maupun membran mukus. Antiseptik merupakan zat yang
membunuh dan menghambat pertumbuhan makhluk hidup pada jaringan hidup, seperti kulit.
sedangkan disinfektan didefinisikan sebagai zat antimikrobial yang membunuh mikroorganisme,
namun tidak membunuh sporanya dan digunakan pada benda mati. Oleh karena itu disinfektan tidak
dipergunakan untuk membersihkan suatu mikroorganisme pada mahluk hidup karena akan merusak
lapisan kulit dari mahluk hidup tersebut.
(Franklin,2006)
Percobaan ini dimulai dengan menyiapkan tabung reaksi dan petridish, kemudian
mengambil media berupa PDA (potato Dextrose Agar) diisi kedalam tabung reaksi sampai setengah
volume tabung reaksi dan menutupnya dengan kapas, sedangkan petridish dibungkus dengan kertas
coklat. Kemudian melakukan proses sterilisasi didalam autoclave pada suhu 121oC selama 15
menit.
Setelah proses sterilisasi dilakukan, jamur dan bakteri diinokulasikan secara terpisah. Jamur
yang diinokulasi adalah Rhizopus oligosporus dan bakteri yang diinokulasi adalah Pseudomonas
putida. Masing-masing jamur dan bakteri diinokulasikan pada dua tabung reaksi. Inokulasikan
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
10
.
(Tortora, 2013)
Setelah zat antiseptik dan disinfektan telah ditambahkan pada biakan, kemudian dilakukan
inkubasi didalam inkubator selama 24-48 jam. Setelah itu dilakukan pengamatan pada 24 jam dan
48 jam inkubasi. Dari pengamatan diperoleh data sebagai berikut ;
Tabel III.1 Jari-jari zona bebas bakteri
Jenis Zat
Betadin
Sunlight
Waktu
Jenis mikroorganisme
Pseudomonas putida
Rhizopus oligosphorus
24 jam
R = 2,1 cm
R = 1,8 cm
48 jam
R = 0,5 cm
R = 0,5 cm
24 jam
R = 1,6 cm
R = 1,1 cm
48 jam
R = 1,1 cm
R = 0,7 cm
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
11
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
12
permukaan
chamber adalah 9
tersebut
nantinya
coverslip
di
dengan
atas chamber
Pada
Chamber
D
E
ketinggian 0.1 mm
floor.
chamber terdapat 9
kotak berukuran 1
mm2
dan
kotak
mana
salam
kecil,
di
kotaksatu
kotak besar terdapat 25 kotak kecil sehingga 1 kotak besar memiliki volume 0.0001 mL. kotak yang
paling kecil pada hemasitometer ini berfungsi untuk memudahkan penghitungan jumlah sel.
Sebelum penghitungan dilakukan, chamber yang akan digunakan ditentukan letak kotak A, B, C, D,
dan E pada chamber tersebut. Penentuan letak tersebut harus konsisten pada setiap perhitungan
yang dilakukan, namun pemilihan letak tersebut dipilih berdasarkan lima jumlah kotak yang
terbanyak sel bakterinya. Gambar di bawah ini menunjukkan bagian-bagian dari chamber dan
contoh pemilihan letak kotak A, B, C, D, dan E.
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
13
Gambar III.2 Grafik Hubungan Antara Log Jumlah Sel Bakteri dengan Waktu Pemanasan
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin lama waktu pemanasan, semakin sedikit
jumlah sel bakteri yang teramati pada hemasitometer. Namun juga dapat terlihat bahwa setelah 20
menit pemanasan, masih terdapat Escherichia coli yang teramati pada hemasitometer, hal ini
menandakan bahwa, 20 menit bukanlah waktu tercepat untuk membunuh bakteri Escherichia coli
pada 65 oC dan dibutuhkan waktu lebih lama dari itu untuk membunuh bakteri Escherichia coli
seluruhnya pada suhu 65 oC.
Dari percobaan ini, diperoleh data % kematian rata-rata/menit bakteri yaitu sebesar 0,39
untuk pemanasan 5 menit, 1,54 untuk pemanasan 10 menit, 1,87 untuk pemanasan 15 menit, dan
2,78 untuk pemanasan 20 menit. Adapun untuk mengetahui periode terpendek untuk mematikan
bakteri diperoleh melalui regresi yakni 142,6 menit. Hal ini membuktikan bahwa pemanasan dapat
membunuh bakteri.
Menurut literatur, dibutuhkan waktu 30-60 menit untuk membunuh bakteri Escherichia coli
dengan pemanasan pada suhu 65 oC dengan media susu skim dan dibutuhkan 30 menit untuk
membunuh seluruh populasi dengan pemanasan pada suhu 65 oC pada media kaldu nutrien.
Berdasarkan hasil percobaan, 20 menit pemanasan pada suhu 65 oC belum membunuh bakteri,
dimana masih banyak terdapat sel bakteri. Perbedaan hasil-hasil ini dapat dikarenakan oleh
perbedaan pH pada kondisi final kultur media.
(Usajewich, 2005)
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
14
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
15
Hal-hal apakah yang perlu diperhatikan dalam menentukan Thermal Death Time dan
Thermal Death Rate?
- Thermal death Time: temperatur konstan dan fungsi waktu
- Thermal death Rate: Daya tahan masing-masing bakteri, usia sel, dan ada tidaknya spora
(Garg, 2010)
3.
4.
Metode apakah yang paling efektif untuk sterilisasi liquida yang mungkin
mengandung bakteri pembentuk spora?
Metode yang paling efektif untuk sterilisasi liquid yang mungkin mengandung bakteri
pembentuk spora adalah dengan metode pemanasan dalam autoclave pada suhu 1210 C agar
bakteri sekaligus dengan sporanya ikut mati (Tortorra, 2013).
5. Bagaimana cara saudara melakukan suatu eksperimen untuk menentukan waktu TDT dari
Escheichia coli ?
Mulailah dengan data-data yang telah saudara dapatkan dalam percobaan.
Cara melakukan suatu eksperimen untuk menentukan waktu TDT dari Escherichia coli adalah
Dengan menentukan jumlah bakteri setelah waktu pemanasan yang berbeda yaitu 0, 5, 10, 15,
dan 20 menit pada suhu konstan.
V. Kesimpulan
V.1. Antiseptik dan Disinfektan
Dari hasil percobaan dan pengamatan didapat kesimpulan bahwa desinfektan yakni Sunlight
maupun antiseptik yakni betadin, dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas putida dan
jamur Rhizopus oligosporus ditandai dengan adanya zona bebas bakteri yang mengelilingi daerah
yang terkena antiseptik maupun disinfektan.
V.2. Thermal Death Time
Waktu terpendek untuk mematikan bakteri E. coli adalah 142,6 menit dan persen kematian
rata-rata/menit bakteri E. Coli yaitu sebesar 0,39 untuk pemanasan 5 menit, 1,54 untuk pemanasan
10 menit, 1,87 untuk pemanasan 15 menit, dan 2,78 untuk pemanasan 20 menit.
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
16
Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS