Anda di halaman 1dari 4

AUTOCLAVE

APA ITU AUTOCLAVE ?


- Menurut Bahasa Yunani
Autoclave terdiri dari 2 kata, yakni : “auto” berasal dari bahasa Yunani yang berarti diri,
dan “clavis” dari bahasa latin yang berarti kunci. Auto-clavis mungkin bisa diartikan
secara sederhana mengunci diri, alat pengunci diri, atau ruang kedap yang terkunci dan
tertutup rapat.
- Menurut Istilah
Autoclave atau autoklaf adalah sebuah alat laboratorium yang digunakan untuk
mensterilkan alat-alat laboratorium setelah digunakan. Sterilisasi merupakan proses yang
dilakukan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme, virus, bakteri, spora,
dan fungi beserta sporanya pada alat laboratorium atau media lainnya (baik padat
maupun cair). Proses sterilisasi memiliki banyak jenisnya, seperti : filtrasi, pemanasan,
energi suara, dan penyinaran. Proses sterilisasi dengan menggunakan autoclave dapat
dikatakan salah satu yang terbaik karena menggunakan proses pemanasan dengan suhu
yang dibuat periodik dalam satuan waktu tertentu.

Deskripsi Singkat Produk Autoclave


Merupakan sebuah autoclave otomatis dengan ukuran yang cukup kecil, sehingga bisa
ditempatkan di atas meja. Beberapa kapasitas yang tersedia :
 12 liter
 25 liter
 40 liter
Kisaran suhu ketika proses sterilisasi berjalan di kisaran 110°C – 135°C. Kisaran tekanan
berada di 0,4 hingga 2,3 bar.
Fitur Autoclave
 Pompa vakum built-in memungkinkan pembuangan udara pra-vakum untuk penetrasi
uap yang efisien dan pengeringan pasca-vakum pada akhir siklus untuk mengeringkan
sisa uap.
 Adanya ruang persegi berbahan stainless steel yang diperkuat dan dipoles secara elektro
untuk ketahanan korosi yang sangat baik, tahan lama dan efisien dalam penggunaan
ruang (Opsi STS 316L Chamber).
 Adanya baki berlubang dengan rak yang dapat dilepas untuk memudahkan pemuatan dan
pembersihan.
 Dilengkapi dengan HEPA filter berukuran 0,3μm yang dipasang untuk membersihkan
udara yang mengalir ke dalam ruang untuk melindungi dari kontaminasi udara dan untuk
mendinginkan ruang.
 Penampung air terpisah yang terintegrasi pemasok air secara otomatis tanpa mengganggu
pengoperasian.
 Adanya tampilan diagnostic dan tampilan tanda peringatan, menampilkan kode
kesalahan, dan berhenti beroperasi dengan ventilasi otomatis jika terjadi kerusakan.
 Dilengkapi dengan kontroler PID digital mikroprosesor memberikan kontrol yang presisi
dan sistem operasi otomatis.
 Demi keselamatan pengguna, siklus tidak akan dimulai jika pintu tidak dikunci.
 Untuk keselamatan pengguna, pintu tidak akan terbuka pada akhir siklus jika ruangan
diberi tekanan
 Sistem penguncian pintu ganda otomatis dan manual dengan beberapa fitur keamanan
untuk memastikan keamanan pengguna.
 Fungsi penyetelan otomatis suhu tersedia.
 Timer 99 jam. 59 menit tersedia (Timer dan alarm tersedia). Alarm yang terlihat dan
terdengar
 Nilai pengaturan dipertahankan bahkan ketika catu daya terputus.

FUNGSI AUTOCLAVE
Fungsi Autoclave secara umum adalah untuk sterilisasi, adapun objek yang disterilisasi
terdapat beberapa jenis, seperti :
 Peralatan medis (kedokteran)
 Peralatan laboratorium (research)
 Media cair dan padat
Sterilisasi menggunakan autoclave memanfaatkan suhu panas pada air yang diubah menjadi
uap air. Beberapa alat laboratorium memungkinkan proses sterilisasi menggunakan autoklaf,
namun beberapa alat lainnya membutuhkan proses sterilisasi menggunakan metode yang
berbeda, misal ultrasonic cleaner.
Fungsi autoclave dalam bidang kedokteran atau medis tentunya masih dalam lingkup
sterilisasi. Beberapa alat operasi atau tindakan medis yang biasa digunakan diantaranya
adalah : gunting bedah, pinset atau scalpel. Nah beberapa alat tersebut termasuk kedalam
kategori alat yang perlu disterilisasi dengan menggunakan autoclave.
Dalam proses penanganan limbah medis, fungsi autoclave juga memiliki peranan yang
cukup penting. Misalnya : sebelum limbah medis di buang, akan ada proses sterilisasi
menggunakan autoclave. Proses sterilisasi ini dikategorikan cukup efektif atau alternatif jika
dibandingkan dengan membakar limbah tersebut dan memiliki dampak terhadap
lingkungan.

Dalam bidang mikrobiologi, fungsi autoclave juga memegang peranan penting. Sebagai
contoh dalam proses pembiakan mikroba dibutuhkan media, baik media cair, media semi
padat maupun media padat. Nah, bukan hanya sterilisasi di awal sebelum penggunaan,
setelah pengamatan mikroba baiknya dilakukan sterilisasi juga sebelum media tersebut
dibuang sebagai limbah.

PRINSIP KERJA AUTOCLAVE


Prinsip kerja autoclave sebetulnya sangatlah sederhana, yakni mengubah energi listrik
menjadi energi panas. Energi panas disalurkan ke air, air menjadi mendidih dan
menghasilkan uap air, uap air berkumpul dan meningkatkan tekanan. Udara terdorong keluar
dan suhu terus meningkat dan dikontrol sesuai kebutuhan. Panas dari uap air yang mendidih
dan tekanan tinggi akan dikontrol pada rentan waktu tertentu sehingga bisa membunuh
mikroba pada suhu 100 hingga 134°C
Jika diambil jenis kasus yang sangat sederhana, autoklaf itu seperti panci kukus nasi di dapur.
Digunakan untuk mengukus atau memanaskan nasi. Perbedaannya, pada panci kukus nasi
menggunakan api sebagai energi panas, sedangkan pada autoclave laboratorium
menggunakan energi listrik. Beberapa jenis autoklaf yang sudah cukup usang mungkin saja
masih menggunakan media kompor sebagai pemanas.
Kembali ke autoclave jenis listrik dengan mode otomatis. oh, iya… sebelumnya jenis-jenis
autoclave ada banyak ya. seperti autoclave manual, otomatis, benchtop atau bahkan large
capacity autoclave.
Dalam hubungannya antara autoclave dan sterilisasi terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, seperti :
 Suhu atau temperature memiliki satuan derajat celcius atau fahrenheit
 Tekanan atau pressure memiliki satuan bar
 Lama waktu sterilisasi memiliki satuan waktu menit
 Lama waktu pengeringan memiliki satuan waktu menit
Beberapa jenis autoklaf laboratorium saat ini sudah tidak lagi manual, melainkan otomatis.
Otomatis disini mengacu pada proses cycle yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Perlu
diketahui jika autoclave memiliki fitur yang beraneka ragam, salah satu fitur yang perlu
diketahui adalah : bedanya perlakuan untuk setiap objek yang akan disterilisasi.
CARA MENGGUNAKAN AUTOCLAVE LABORATORIUM
Jika sebelumnya anda belum pernah menggunakan autoclave di laboratorium dan ini adalah
kali pertama anda menggunakan autoklaf, cobalah cari instruksi kerja atau panduan
menggunakan autoclave di laboratorium atau buku panduan penggunaan yang selalu ada
ketika proses pembelian autoclave. Karena, setiap autoklaf biasanya memiliki prosedur
pernggunaan yang berbeda-beda. misalnya autoclave tipe manual dan autoklaf tipe otomatis.
Pastikan menanyakan kepada user senior jika memang diperlukan.
Secara umum, autoklaf dijalankan pada suhu 121°C selama minimal 30 menit dengan
menggunakan uap jenuh di bawah tekanan minimal 15 psi. Berikut ini adalah langkah-
langkah yang harus diikuti saat menjalankan autoklaf, yaitu:
 Masukan air dengan jumlah volume yang sesuai dengan kebutuhan, jika terdapat
indikator penunjuk pada bak penampung air, itu bisa dijadikan patokan yang ideal,
karena setiap jenisnya membutuhkan supply air yang berbeda-beda.
 Jika jenis autoklaf yang anda miliki sudah termasuk jenis yang canggih sehingga
indikator hanya akan terlihat ketika ada supply listrik(sudah terhubung), anda dipastikan
harus menghubungkan listrik dan menyalakan tombol power terlebih dahulu.
 Tempatkan media cair, atau media padat atau peralatan laboratorium yang akan
disterilisasi pada autoklaf. Pastikan anda menyusunnya dengan rapi, jika terdapat rak
untuk menyusunnya serapi mungkin, gunakan.
 Tutup autoclave dengan baik dan rapat, kemudian cek kembali safety clamp sebelum
melakukan proses sterilisasi. Jika safety clamp pada alat ini berupa mur-baud putar,
maka pastikan tertutup rapat.
 Setting waktu dan suhu pada alat ini sesuai dengan kebutuhan, kemudian tekan tombol
start. Pada jenis autoclave otomatis, anda akan memerlukan proses memilih cycle untuk
menentukan cycle mana yang paling tepat untuk produk yang akan anda sterilisasi.
 Setelah proses steriliasi berakhir dan suhu menjadi dingin, anda baru bisa memindahkan
produk keluar dari autoclave.
 Kosongkan autoclave dari produk yang telah disterilisasi setiap kali sudah digunakan.
Jika tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama disarankan untuk mengkosongkan
air pada bak penampung, memutus hubungan autoklaf dengan sumber listrik.

Anda mungkin juga menyukai