Anda di halaman 1dari 34

MORFOLOGI

BAKTERI

Yustin Nur Khoiriyah, S.Si., M.Sc


CIRI-CIRI UMUM
 Ukuran kecil, sebagian besar bakteri bentuk
batang lebarnya tidak lebih dari 1 µm dan
panjangnya 5 µm, bakteri coccus berdiameter
0,4 µm.
 Materi genetik berbatasan langsung dengan
sitoplasma, terdiri hanya satu benang DNA
berbentuk cincin tertutup.
 Umumnya bereproduksi melalui pembelahan
biner.
 Dinding sel memiliki kerangka dasar
peptidoglikan (tidak dijumpai di eukaryota).
 Bergerak dengan alat gerak.
STRUKTUR SEL PROKARYOTA
ALAT GERAK
 Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel.
Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian
yang berbentuk batang ditemukan adanya flagel. Sedangkan
bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel.
 Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 – 0,1 mikro,
dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri.
 Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri
dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
1. Atrik, tidak mempunyai flagel.

2. Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.

3. Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu


ujungnya.
4. Amfitrik, mempunyai sejumlah flagel pada kedua
ujungnya.
5. Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya.
PILI
 Pilus adalah struktur berbentuk seperti rambut
halus yang menonjol dari dinding sel, pilus
mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek,
kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun
dari protein dan hanya terdapat pada bakteri
gram negatif.

 Fungsi pili adalah sebagai pintu gerbang bagi


masuknya materi genetik selama konjugasi dan
untuk membantu melekatkan diri pada jaringan
hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber
nutriennya.
KAPSUL DAN LENDIR
 Polisakarida yang terdapat di luar dinding sel disebut
dengan eksopolisakarida.
 Eksopolisakarida yang tertempel relatif kokoh pada
dinding sel, disebut kapsul. Sedang Eksopolisakarida
yang tertempel relatif tidak kokoh bahkan tidak
tertempel, disebut lendir.
 Kapsul memiliki kadar air yang tinggi dan bervariasi
ketebalan lapisannya. Umumnya terdiri dari senyawa
polisakarida, namun beberapa jenis Bacillus terdiri
dari polipeptida (terutama asam poliglutamin).
 Lendir dapat terbentuk apabila medium tumbuh
mengandung sukrosa. Contohnya Leuconostoc
mesenteroides.
DINDING SEL
 Relatif tipis dan lentur
 Penting untuk pewarnaan gram
 Terkandung struktur dan materi yang tidak
ditemukan pada hewan dan tumbuhan, antara lain:
1. Asam-asam amino yang tidak terdapat pada
senyawa protein seperti asam m-
diaminopimelinat (Dpm)
2. Bentuk-D dari alanin dan asam glutamat
3. Urutan yang silih berganti dari N-
asetilglukosamina dan asam N-asetilmuraminat
BAKTERI GRAM + DAN -
 Berbeda dalam susunan kerangka penunjang
dan zat/ materi tambahan pada dinding
selnya
1. Gram +, asam m-diaminopimelinat
digantikan lisin (asam LL-
diaminopimelinat), ada rantai
interpeptida.
2. Gram -, hanya mengandung asam m-
diaminopimelinat, tidak ada lisin, tidak
ada rantai interpeptida.
MEMBRAN PLASMA
 Sifat semipermeabel
 Pengendali keluar masuknya berbagai zat
 Terdiri dari lipid bilayer (2 lapis lipida), yang
dilengkapi dengan protein integral dan
protein perifer membran
SITOPLASMA
 Sitoplasma adalah  cairan yang berada di
dalam sel (cytos = sel, plasma= cairan).
 Sitoplasma tersusun atas koloid yang
mengandung berbagai molekul organik
seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral,
ribosom, DNA, dan enzim-enzim.
 Sitoplasma merupakan tempat berlangsungya
reaksi-reaksi metabolism.
DNA
 Terdapat sebagai benang berbentuk cincin tertutup
dengan panjang ± 1 mm, disebut DNA sirkuler.
 DNA tersusun atas dua utas polinukleotida berpilin.
 DNA merupakan zat pengontrol sintesis protein
bakteri, dan merupakan zat pembawa sifat atau
gen. DNA ini dikenal pula sebagai kromosom
bakteri.
 DNA bakteri tidak tersebar di dalam sitoplasma,
melainkan terdapat pada daerah tertentu yang
disebut daerah inti.
 Materi genetik inilah yang dikenal sebagai inti
bakteri.
1. DNA
2. Plasmid
PLASMID
 Dalam mikrobiologi, plasmid adalah materi
genetik di luar materi genetik inti
(extrachromosomal genetic)
 Berupa molekul DNA sirkuler, replikasinya
berlangsung terpisah dari kromosom bakteri.
 Tidak esensial bagi bakteri tapi memberi
beberapa keuntungan selektif. Misalnya, satu
kelas plasmid, faktor colicinogenic (atau Col),
menentukan produksi protein yang disebut
colicins, yang memiliki aktivitas antibiotik dan
dapat membunuh bakteri lainnya. Kelas lain dari
plasmid, faktor R, menyebabkan bakteri resisten
terhadap antibiotik.
RIBOSOM
 Ribosom merupakan organel yang berfungsi
dalam sintesis protein atau sebagai pabrik
protein.
 Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak
diselubungi membran.
 Ribosom tersusun atas protein dan RNA.
 Di dalam sel bakteri Escherichia coli
terkandung 15.000 ribosom, atau kira-kira ¼
masa sel bakteri tersebut. Ini menunjukkan
bahwa ribosom memiliki fungsi yang penting
bagi bakteri.
SISTEMATIKA BAKTERI
 Domain bacteria dibagi menjadi 9 filum, antara lain:
1. Proteobacteria
2. Cyanobacteria (Anabaena;
Gleocapsa; Spirullina)
3. Planctomycetes (Clamydia)
4. Spirochetes (Treponema) gram (-)
5. Bacterioids (Bacteroides)
6. Fusobacbacteria (Fusobacterium)
7. Sphingobacteria (Cytophaga)
8. Firmicutes, gram (+) kecuali ordo Mycoplasmatales
(Mycoplasma)
9. Actinobacteria (Actinomyces, Streptomyces,
Mycobacterium)
FILUM PROTEOBACTERIA
 Terbagi menjadi 9 ordo, yaitu:
1. Αlpha-proteobacteria (Agrobacterium; Acetobacter;
Azospirillum; Nitrobacter; Rhizobium)
2. β-proteobacteria (Neisseria, Nitrosomonas,
Spirillum)
3. γ-proteobacteria (Pseudomonas)
4. Δ-proteobacteria (Myxococcus)
5. Є-proteobacteria (Helicobacter)
6. Legionellates (Coxiella)
7. Vibrionales (Vibrio)
8. Enterobacteriales (Enterobacter; Escherichia;
Proteus; Shigella; Salmonella)
9. Pasteurellales (Pasteurella)
FILUM FIRMICUTES
 Terbagi menjadi 4 ordo, yaitu:
1. Clostridiales (Clostridium)
2. Bacillales (Bacillus)
3. Lactobacillales (Lactobacillus,
Lactococcus, Streptococcus,
Staphylococcus)
4. Mycoplasmatales (Mycoplasma)
BAKTERI MENGUNTUNGKAN
 Bakteri pengurai
 Bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi
 Bakteri nitrogen
 Bakteri fermentasi
 Bakteri penghasil antibiotik

BAKTERI MERUGIKAN
 Bakteri perusak makanan
 Bakteri patogen
BAKTERI FERMENTASI
Nama produk atau
No. Bahan baku Bakteri yang berperan
makanan

Lactobacillus bulgaricus
1. Yoghurt susu
Streptococcus thermophilus

2. Mentega susu Streptococcus lactis

3. Terasi ikan Lactobacillus sp.

Asinan buah-
4. buah-buahan Lactobacillus sp.
buahan

5. Sosis daging Pediococcus cerevisiae

Lactobacillus bulgaricus
6. Kefir susu
Streptococcus lactis
BAKTERI PERUSAK MAKANAN
 Beberapa spesies bakteri pengurai dan patogen dapat
tumbuh di dalam makanan.
 Kelompok bakteri ini mampu memetabolisme berbagai
komponen di dalam makanan dan kemudian
menghasilkan metabolit sampingan yang bersifat
racun.
 Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin,
seringkali terdapat pada makanan kalengan
 Beberapa contoh bakteri perusak makanan:
1. Burkholderia gladioli (sin. Pseudomonas
cocovenenans), menghasilkan asam bongkrek,
terdapat pada tempe bongkrek
2. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran
makanan, penurunan pH, dan pembentukkan gas.

Anda mungkin juga menyukai