KEJADIAN PENYAKIT
Jika ditinjau proses yang terjadi pada orang sehat, peristiwa menderita penyakit dan
terhentinya penyakit tersebut dikenal dengan nama riwayat alamiah perjalanan penyakit,
terutama untuk penyakit infeksi. Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit
tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga penyakit berlangsung
secara natural.
1. MANFAAT
2. TAHAPAN
1) Tahap Pre-Patogenesa
Pada tahap ini telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi
interaksi ini masih diluar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar
tubuh manusia dan belum masuk kedalam tubuh pejamu.
Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda – tanda penyakit dan daya tahan
tubuh pejamu masih kuat dan dapat menolak penyakit. Keadaan ini disebut sehat.
2) Tahap Patogenesa
1) Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi adalah masuknya bibit penyakit kedalam tubuh pejamu, tetapi
gejala- gejala penyakit belum nampak.
Tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda, ada yang bersifat
seperti influenza, penyakit kolera masa inkubasinya hanya 1- 2 hari, penyakit
Polio mempunyai masa inkubasi 7 - 14 hari, tetapi ada juga yang bersifat
menahun misalnya kanker paru-paru, AIDS dan sebagainya.ika daya tahan
tubuh tidak kuat, tentu penyakit akan berjalan terus yang mengakibatkan
terjadinya gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh. Pada suatu saat penyakit
makin bertambah hebat, sehingga timbul gejalanya. Garis yang membatasi
antara tampak dan tidak tampaknya gejala penyakit disebut dengan horison
klinik.
a) Kekuatan asosiasi : semakin kuat asosiasi, maka semakin sedikit hal tersebut dapat
merefleksikan pengaruh dari faktor-faktor etiologis lainnya. Kriteria ini membutuhkan
juga presisi statistik (pengaruh minimal dari kesempatan) dan kekakuan metodologis
dari kajian-kajian yang ada terhadap bias (seleksi, informasi, dan kekacauan)
b) Konsistensi : replikasi dari temuan oleh investigator yang berbeda, saat yang berbeda,
dalam tempat yang berbeda, dengan memakai metode berbeda dan kemampuan untuk
menjelaskan dengan meyakinkan jika hasilnya berbeda.
c) Spesifisitas dari asosiasi : ada hubungan yang melekat antara spesifisitas dan kekuatan
yang mana semakin akurat dalam mendefinisikan penyakit dan penularannya, semakin
juat hubungan yang diamati tersebut. Tetapi, fakta bahwa satu agen berkontribusi
terhadap penyakit-penyakit beragam bukan merupakan bukti yang melawan peran dari
setiap penyakit.
d) Temporalitas : kemampuan untuk mendirikan kausa dugaan bahka pada saat efek
sementara diperkirakan
e) Tahapan biologis : perubahan yang meningkat dalam konjungsi dengan perubahan
kecocokan dalam penularan verifikasi terhadap hubungan dosis-respon konsisten
dengan model konseptual yang dihipotesakan.
f) Masuk akal : kami lebih siap untuk menerima kasus dengan hubungan yang konsisten
dengan pengetahuan dan keyakinan kami secara umum. Telah jelas bahwa
kecenderungan ini memiliki lubang-lugang kosong, tetapi akal sehat selalu saja
membimbing kita.
g) Koherensi : bagaimana semua observasi dapat cocok dengan model yang
dihipotesakan untuk membentuk gambaran yang koheren ?
h) Eksperimen : demonstrasi yang berada dalam kondisi yang terkontrol merubah kausa
bukaan untuk hasil yang merupakan nilai yang besar, beberapa orang mungkin,
mengatakannya sangat diperlukan, untuk menyimpulkan kausalitas.
i) Analogi : kami lebih siap lagi untuk menerima argumentasi-argumentasi yang
menyerupai dengan yang kami dapatkan.
Pada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya di sebabkan oleh
satu faktor tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di sebabkan oleh berbagai
unsur yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit, namun demikian, secara
dasar, unsur penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian utama yakni :
1. SETIAP ORANG MEMILIH SATU JENIS PENYAKIT DAN MEMBUAT RIWAYAT ALAMIAH
BERDASARKAN TAHAPAN PEJALANAN PENYAKIT SESUAI MATERI DIATAS DAN SEBAB AKIBAT
TERJADINYA PENYAKIT TERSEBUT
2. TIDAK BOLEH SAMA JENIS PENYAKITNYA
3. TUGAS DIKUMPUL PADA HARI KAMIS JAM 08.00 WIT – 14.00 WIT