NO ABSENSI : 10
FAKULTAS : PRODI S1 STIKES AN-NUR PURWODADI
JALUR NON REGULAR RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK
Pustaka:
Ngili, Yohanes.2009. Biokimia: Struktur Dan Fungsi Biomolekul. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Pustaka:
Adam, J.M.F., 2009. Dislipidemia. In: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I.,
Simadibrata M., Setiasti S., editors. Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 5th ed.
Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia pp 1984.
4. Urutan replikasi hingga hasil tranlasinya & perubahan dari jenis mutasi
ATG GGG CCC CGA TTT ATT GTA GCT CGA AGG ( DNA Template)
TAC CCC GGG GCT AAA TAA CAT CGA GCT TCC (Replikasi)
AUG GGG CCC CGA UUU AUU GUA GCU CGA AGG (Transkripsi)
(Translasi)
Proline Valine
Arginin Isoleusine
Phenylalanine
Contoh non sense : (menjadi codon stop)
ATG GGG CCC CGA TTT ATT GTA GCT CGA AGG TAG
TAC CCC GGG GCT AAA TAA CAT CGA GCT TCC ATC
AUG GGG CCC CGA UUU AUU GUA GCU CGA AGG UAG
Codon Stop
ATG GGG CCC CGA TTT ATT GTA GCT CGA AGG TAG
ATG GGG CCC CAA TTT ATT GTA GCT CGA AGG TAG
CAA: Glutamine
ATG GGG CCC CGA TTT ATT GTA GCT CGA AGG
TAC CCC GGG GCT AAA TAA CAT CGA GCT TCC
leucine
Note: hasil transkripsi dari AAA adalah UUU( phenylalanine), karena ada
perubahan (pembuangan pada kodon) maka pembacaan menjadi berubah yakni
UUA (leucine).
Contoh silent: (bermutasi tanpa merubah jenisnya)
ATG GGG CCC CGA TTT ATT GTA GCT CGA AGG ( DNA Template)
TAC CCC GGT GCT AAA TAA CAA CGA GCT TCC (Replikasi)
AUG GGG CCA CGA UUU AUU GUU GCU CGA AGG (Transkripsi)
(Translasi)
Proline Valine
Arginin Isoleusine
Phenylalanine
Fungsi
No. Nama Enzim Letak Penghasil
Mengubah Menjadi
Ptialin / Kelenjar
1. Mulut Amilum Maltosa
Amilase Ludah
Asam
5. Tripsin Usus 12 Jari Pepton Pankreas
Amino
Asam
6. Lipase Usus 12 Jari Lemak Lemak & Pankreas
Gliserol
Asam
7. Erepsin Usus Halus Pepton Usus 12 Jari
Amino
Glukosa +
8. Maltase Usus Halus Maltosa Usus Halus
Glukosa
Glukosa +
9. Sukrase Usus Halus Sukrosa Usus Halus
Fruktosa
Glukosa +
10. Laktase Usus Halus Laktosa Usus Halus
Galaktosa
II. Fungsi Enzim
Enzim mempunyai berbagai fungsi bioligis dalam tubuh emophil
hidup. Enzim berperan dalam transduksi signal dan regulasi sel, seringkali
melalui enzim kinase dan fosfatase. Enzim juga berperan dalam
menghasilkan pergerakan tubuh, dengan emoph menghidrolisis ATP untuk
menghasilkan kontraksi otot. Enzim menentukan langkah-langkah apa saja
yang terjadi dalam lintasan emophilia ini. Tanpa enzim, emophilia tidak
akan berjalan melalui langkah yang teratur ataupun tidak akan berjalan
dengan cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan sel.
Enzim juga memberikan peranan dalam tatanan klinik yaitu antara
lain:
a. Sebagai alat emophilia suatu penyakit (abnormalitas).
Pemanfaatan enzim untuk alat diagnosis secara garis besar
dibagi dalam tiga kelompok :
b. Enzim sebagai petanda (marker) dari kerusakan suatu jaringan atau
organ akibat penyakit tertentu.
Penggunaan enzim sebagai petanda dari kerusakan suatu
jaringan mengikuti prinsip bahwasanya secara teoritis enzim
intrasel seharusnya tidak terlacak di cairan ekstrasel dalam jumlah
yang signifikan. Pada kenyataannya selalu ada bagian kecil enzim
yang berada di cairan ekstrasel. Keberadaan ini diakibatkan adanya
sel yang mati dan pecah sehingga mengeluarkan isinya (enzim) ke
lingkungan ekstrasel, namun jumlahnya sangat sedikir dan tetap.
Apabila enzim intrasel terlacak di dalam cairan ekstrasel dalam
jumlah lebih besar dari yang seharusnya, atau mengalami
peningkatan yang bermakna/signifikan, maka dapat diperkirakan
terjadi kematian (yang diikuti oleh kebocoran akibat pecahnya
emophil) sel secara besar-besaran. Misalnya : Peningkatan jumlah
tripsinogen I (salah satu isozim dari tripsin) hingga empat ratus kali
menunjukkan adanya pankreasitis akut
c. Enzim sebagai suatu reagensia diagnosis
Dengan memanfaatkan enzim, keberadaan suatu senyawa
petanda yang dicari dapat diketahui dan diukur berapa jumlahnya.
Contoh Uricase yang berasal dari jamur Candida utilis dan
bakteriArthobacter globiformis dapat digunakan untuk mengukur
asam urat.
d. Enzim sebagai petanda pembantu dari reagensia
Sebagai petanda pembantu dari reagensia, enzim bekerja
dengan memperlihatkan reagensia lain dalam mengungkapkan
senyawa yang dilacak. Senyawa yang dilacak dan diukur sama
sekali bukan substrat yang khas bagi enzim yang digunakan.
Contoh penggunaannya adalah pada teknik EMIT (Enzim
Multiplied Immunochemistry Test), molekul kecil seperti obat atau
emophi ditandai oleh enzim tepat di situs katalitiknya,
menyebabkan emophil tidak dapat berikatan dengan molekul (obat
atau emophi) tersebut. Enzim yang lazim digunakan dalam teknik
ini adalah lisozim, malat dehidrogenase, dan gluksa-6-fosfat
dehidrogenase.
e. Untuk mengetahui perjalanan suatu penyakit.
f. Enzim digunakan sebagai obat
Penggunaan enzim sebagai obat biasanya mengacu kepada
pemberian enzim untuk mengatasi defisiensi enzim yang
seyogyanya terdapat di dalam tubuh manusia untuk mengkatalis
rekasi-reaksi tertentu. Berdasarkan lamanya pemberian enzim
sebagai pengobatan, maka keadaan defisiensi enzim dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu keadaan defisiensi enzim yang
bersifat sementara dan bersifat menetap. Contoh kelainan akibat
defisiensi enzim antara lain adalah emophilia
g. Enzim sebagai sasaran pengobatan
Merupakan terapi di mana senyawa tertentu digunakan untuk
memodifikasi kerja enzim, sehingga dengan demikian efek yang
merugikan dapat dihambat dan efek yang menguntungkan dapat
dibuat.
Pustaka:
Sadikin M. 2002. Seri biokimia: biokimia enzim. Jakarta: Widya Medika
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional