NIM: F251190601
1. Bagaimana proteein dalam bahan pangan di metabolisme di dalam tubuh?
- Mulut untuk menghancurkan makanan sehingga menjadi ukuran yang lebih kecil dan
di dalam mulut terdapat kelenjar saliva yang menghasilkan air liur untuk
mengencerkan makanan agar mudah dicena dan ditelan, pemecahan protein dalam
mulut tidak ada enzm dalam mulut untuk mendegradasi protein
- kemudian masuk ke dalam lambung yang akan dicerna secara mekanik dan
kimiawi, secara mekanik terjadi peremasan makanan yang dilakukan oleh otot-otot
dinding lambung, secara kimiawi dibantu enzim-enzim dan pH asam lambung. Protein
akan rusak struktur 3D dalam pH rendah dari lambung (HCl). Pemecahan oleh enzim,
antara lain: enzim pepsin yang mengubah protein menjadi asam amino, enzim renin yang
mengendapkan protein susu menjadi kasein. Protein yang telah bereaksi dengan pepsin
menghasilkan oligopeptida
- Selanjutnya masuk atau akan diserapa di usus halus. Zat gizi diserap sebagian
besar di usus kecil. Enzim protease yang memecah protein menjadi asam amino dengan
memutus ikatan peptida. Pemecahan dalam usus halus oligopeptida kemudian akan
bereaksi dengan beberapa enzim seperti enzim tripsin, kimotripsin, elastase membentuk
senyawa peptida. Protein pecah menjadi oligo-, di-, dan tri-peptida. Sel usus menyerap
asam amino tunggal, di- dan tri-peptia. Penyerapan di membran sel terjadi melalui
transporter spesifik yang untuk asam amino tertentu, Transporter adalah protein yang ada
di membran sel dan penyerapan dibutuhan energi. Asam amino/ peptida-peptida kecil
ditranfer ke seluruh jaringan tubuh.
2. Bagaimana tahapan metabolisme protein di dalam tubuh? Apa yang terjadi pada setiap
tahapan? Jelaskan!
1. Fase intraluminal: hidrolisis protein menjadi asam amino oleh enzim protease
(peptidase) ekso-dan endopeptidase
Di lambung menghasilkan enzim pepsin dan di pankreas menghasilkan enzim tripsin,
kimotripsin, dan elastase yang disebut dengan enzim endopeptidase, sedangkan enzim
eksopeptidase adalah karboksipeptidase A, yang memotong asam amino netral pada
ujung karboksilat, karboksipeptidase B, memotong asam amino asam.
Tripsin: situs pemutusan ikatan peptida pada Lys (Atau Arg)
Kimotripsin: situs pemutusan ikatan peptida di Trp (atau Tyr, Phe)
Elastase: situs pemutusan ikatan peptida di Ala (atau Gly)
2. Fase membraner: ditingkat brush border, peptida dihidrolisis asam amino + di-/tri-
peptida oleh oligopeptidase
3. Fase sitoplasmik: dalam enterosit, di-/tripeptida menjadi asam amino oleh
di/tripeptidase
PERTEMUAN KE-9
Metabolisme nitrogen bertujuan menghilangkan gugus α amino (komponen nitrogen)
sebelum asam amino karbon bisa digunakan dalam jalur metabolisme.
Mekanisme penghilangan komponen nitrogen, yaitu:
- Transminasi = transfer gugus amino ke akseptor asam keto
Transaminasi adalah katabbolisme asam amino yang melibatkan pemindahan gugus
amino dari suatu asam amino kepada salah satu dari 3 senyawa keto, yaitu asam
piruvat, α-ketoglutarat, atau oksaloasetat sehingga senyawa keto ini diubah menjadi
asam amino membentuk aspaertat dan glutamat sedangkan asam amino semula
menjadi senyawa keto. 2 enzim penting dalam reaksi transaminasi adalah alanin
transaminase dan glutamat transaminase. Reaksi transaminasi terjadi di dalam
mitokondria atau cairan sitoplasma.
- Oxidative deamination = penghilangan gugus amino oksidatif membentuk asam
keton.
Deaminasi merupakan suatu reaksi kimiawi pada metabolisme yang melepaskan
gugus amina dari molekul senyawa asam amino. Gugs amina yang terlepas akan
terkonversi menjadi amonia. Asam glutamat merupakan satu-satunya asam amino
yang mengalami deaminasi oksidatif karena senyawa ini merupakan akhir dari setiap
reaksi transaminasi. Pada reaksi deaminasi oksidatif, asam glutamat dikonversi
menjadi bentuk asam ketonnya dengan pergantian gugus amina menjadi gugus keton.
C5H9NO4 + H2O + NAD+ C5H6O5 + NH3 + NADH + H+ penghilangan air dengan
dehidrasi = hasil reaksi berupa asam α-ketoglutarat dan amonia
Amonia merupakan bentuk nitrogen utma setelah pemisahan rantai karbon dan
bersifat toksik, sehingga harus ditransformasi menjadi urea agar tidak toksik dan
bersifat mudah larut dan merupakan 80% bentuk nitrogen yang disekresikan. Semua
kelebihan asam amino akan dideaminasi.
Siklus urea bertujuan untuk merubah amonia yang terjadi di organ hati, menghasilkan
urea, dan penghilangan urea melalui ekskresi (urin).
Degradasi asam amino
Atom nitrogen diinkorporasikan ke dalam siklus urea. Inkorporasi atom nitrogen urea
melalui 2 sumber N masuk ke siklus uea melalui
- N: α-ketoglutarat glutamat pembebasan amonia di dalam hati melalui reaksi
enzim glutamat dehidrogenase diinkoperasikan ke dalam karbamoil fosfat
- N: oksaloasetat aspartat digabungkan dengan sitrulin N kedua untuk siklus urea
Sumber nitrogen untuk siklus urea:
Alanin transfer gugus amino (NH3) dari satu karbon keto acid primer (α-keto
glutarate dan oxaloacetate) ke akseptor keto acid lain membentuk aspartat dan
glutamat.
-glutamat menghasilkan NH3 (dengan enzim glutamate dehydrogenase dan NAD+
tereduksi menjadi NADH). 1. NH3 kemudian diubah menjadi carbamoyl phosphate
dengan enzim carbamoyl phosphate synthetase (terjadi di liver mitokondria). 2.
Carbamoyl phosphate bereaksi denga ornithine untuk memproduksi citrulline dengan
bantuan enzim ornithine transcarbamoylase. 3. Citrulline + aspartate (sumber nitrogen
ke-2) membentuk argininosuccinate dengan enzim arginosuccinate synthetase +ATP.
4. Argininosuccinate arginin dan fumarate dengan enzim argininosuccinase, 5.
arginine akan diubah menjadi ornithine dan melepaskan urea (kembali ke siklus urea)
sedangkan fumarat kembali ke siklus krebs/TCA. 6. Orinithine kembali ke bagian
siklus melalui transport mitokondria
Tahap 1 dan 2 = proses mitokondria
Tahap 3-6 = sitosol
Berdasarkan proses sintesis urea (siklus urea) dan recylcling fumarat menjadi aspartat
yang terlibat dalam siklus TCA, yaitu fumarat menjadi malat (mitokondria) dalam
siklus TCA malat diubah menjadi oksaloasetat, oksaloasetat aspartat digabungkan
dengan sitrulin masuk ek dalam siklus urea.
Asam amino esensial adalah asam amino yang dibutuhkan tubuh tapi tidak dapat
memproduksinya sendiri sehingga harus memasoknya dari luar (makanan) contoh:
lisin, leusin, valin, arginin, triptofan, isoleusin, histidin, threonin, fenilalanin, dan
metionin
Asam amino non esensial adalah asam amino yang bisa dibentuk di dalam tubuh,
contoh: alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamat, glutamin, glisin,
prolin, serin, dan tyrosin.
1. Apa yang dikenal dengan asam amino glukogenik dan ketogenik?
Asam amino ketogenik: memproduksi keton, didegradasi menjadi asetil-KoA atau
asetoasetil-KoA. Contoh asetil Koa dan asetoasetat
Asam amino Glucogenik: didegradasi menjadi piruvat, α-ketoglutarate, succinyl CoA,
fumarate atau oxaloacetate, dapat digunakan sebagai prekusor untuk glukosa melalui
jalur glukoneogenesis. Contoh piruvat, α-ketoglutarate, succinyl CoA, fumarate atau
oxaloacetate
Ketogenik: leusin dan lisin
Ketogenik dan glukogenik: isoleusin, fenilalanin, theonin, triptofan, dan tirosin
Glukogenik: alanin, sistein, glisin, serin, aspartat, asparagin, metionin, valin, arginin,
histidin, prolin, glutamat, glutamin.
m Glukogenik Ketogenik Glukogenik
Amonia merupakan hasil degradasi dari asam amino yang bersifat racun sehingga dapat
membahayakan tubuh apabila menumpuk di dalam tubuh. Tubuh manusia tidak dapat
membuang amonia dengan cepat sehingga perlu diubah menjadi urea yang bersifat
kurang beracun.
Hubungan siklus urea dan siklus sitrat: Berdasarkan proses sintesis urea (siklus urea) dan
recylcling fumarat menjadi aspartat yang terlibat dalam siklus TCA, yaitu fumarat
menjadi malat (mitokondria) dalam siklus TCA malat diubah menjadi oksaloasetat,
oksaloasetat aspartat digabungkan dengan sitrulin masuk ek dalam siklus urea.
Adenil siklase, merupakan suatu enzim yang berperan dalam mengubah energi
(ATP) menjadi cAMP, cAMP dapat mengaktifkan protein kinase A(PKA), yang
dapat memfosforiliasi CREB (binding protein of cAMP-respones element )dan
menginisiasi transkripsi gen. PKA (protein kinase A) aktif, sehingga mampu
mengaktifkan protein pengatur transkripsi gen, sehingga terjadi transkripsi gen
tertentu dan memfosforilasi glykogen menjadi glukosa. cAMP akan
memfosforilasi substrat tertentu, tergantung tipe selnya, sehingga setiap sel
mempunyai respon yang berbeda. Contoh: Adrenalin, di jantung menyebabkan
peningkatan frekuensi & kontraksi otot jantung, di otot muskel, menyebabkan
pemecahan glikogen dan di jaringan lemak menyebabkan pemecahan lemak.
b) Fosfolipase C, akan merubah Inositolfosfolipid menjadi beberapa bentuk yaitu
1) Inositol trifosfat (IP3), berfungsi membuka kanal Ca2+ pada membran
Retikulum Endoplasma (RE), sehingga terjadi peningkatan konsentrasi ion
Ca2+ di sitoplasma. 2)Diacylglycerin (DAG), akan megaktifasi protein kinase C
(PKC) untuk variasi respon.
3. Enzyme linked receptors (TGF-β receptors, cytokine receptors, receptor tyrosine
kinase) sinyal molekul berupa protein kinases, Neurotrophin-R.
Receptor mempenetrasi membran plasma dan memiliki aktivitas
enzimatis atau terkait enzim. Memiliki dua jalur reseptor yaitu Receptor
tyrosine kinase mediated pathway dan Receptor serine/threonine
kinase mediated pathway. a) Receptor tyrosine kinase mediated
pathway, Receptor tyrosine kinases adalah suatu kelompok protein
transmenbran yang bekerja sebagai reseptor untuk cytokines, factor
pertumbuhan, hormon dan sinyal molekul lainnya. Receptor tyrosine
kinases diekspresikan pada beberapa tipe sel dan memainkan peranan
penting dalam banyak proses sel, termasuk pertumbuhan dan
diferensiasi.