Anda di halaman 1dari 14

Biokimia farmasi

OLEH :

NAMA : PUJA
NIM : O1A118234
KELAS :E
PROSES PENCERNAAN PROTEIN

2. Pencernaan protein di lambung: sel mukosa lambung yaitu


1. Pencernaan protein di sel parietal (Chiefcell) mensekresikan asam lambung (HCl),
mulut: secara mekanis, sedangkan sel zymogen mensekresikan proenzim pepsinogen.
sedangkan secara enzimatis Proenzim pepsinogen oleh HCl diaktifkan menjadi enzim
belum pepsin. Protein setelah didenaturasi (dirusak) oleh HCl,
kemudian dihidrolisis oleh enzim pepsin menjadi peptida
sederhana.

3. Pencernaan di usus halus: cairan pankreas mengandung proenzim trypsinogen


dan chymotrypsinogen. Proenzim trypsinogen dan chymotrypsinogen diaktifkan 4. Absorpsi protein: setelah
menjadi enzim trypsin dan chymotrypsin oleh enzim enterokinase yang dihasilkan menjadi asam amino
oleh sel-sel mukosa usus halus. Enzim trypsin dan chymotrypsin berperan selanjutnya diabsorpsi dengan
memecah polipeptida menjadi peptida sederhana. Selanjutnya peptida tersebut cara difusi fasilitasi melalui
dipecah menjadi asam amino oleh enzim peptidase (erepsin). Enzim peptidase mukosa yeyenum dan ileum.
dapat dibedakan menjadi 2 macam berdasarkan aktivitasnya yaitu enzim
aminopeptidase memecah gugus amina dari polipeptida dan karboksipeptidase
memecah gugus karboksil dari polipeptida. Nuklease memecah asam nukleat
(DNA dan RNA) menjadi nukleotida.
Proses anabolisme asam amino
dalam tubuh

1. Pembentukan prekursor
Prekursor yang digunakan untuk membangun molekul yang lebih besar,
seperti asam amino, monosakarida, isoprenoid, dan nukleotida,
diproduksi.
2. Konsumsi energi
Energi yang diperoleh dari ATP digunakan untuk mengaktifkan prekursor
dari tahap 1 menjadi prekursor reaktif untuk berpartisipasi dalam reaksi
biokimia berikutnya.
3. Pembentukan molekul kompleks
Tahap ini memerlukan pembentukan molekul besar yang kompleks
seperti protein, polisakarida, lipid, dan asam nukleat dari prekursor
aktifnya.
TAHAPAN PROSES KATABOLISME AS.AMINO (SIKLUS
UREA DAN SIKLUS TCA

Tahapan proses katabolisme as.amino Siklus Urea

1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion


amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan
karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari
ATP
2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase,
karbamoil fosfat bereaksi dengan Lornitin
menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan
3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin
bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan L-
argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari
ATP
4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-
argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-arginin
5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O
terhadap L-arginin akan menghasilkan L-ornitin dan
urea.
Tahapan Proses Katabolisme as.Amino Siklus TCA

Siklus TCA atau siklus asam sitrat adalah sederetan jenjang reaksi metabolism pernapasanseller yang terpacu
enzim yang terjadi setelah proses glikolisis, dan bersama-sama merupakan pusat dari sekitar 500 reaksi
metabolisme yang terjadi didalam sel. Lintasan katabolisme akan menuju pada lintasan ini dengan membawa
molekul kecil untuk di iris guna menghasilkan energi, sedangkan lintasan anabolisme merupakan lintasan
yang bereabang keluar dari lintasan ini dengan menyediakan substrat senyawa karbon untuk keperluan
biosintesis.pada sel cukariota, siklus asam sitrat terjadi pada mitokondria, sedangkan pada organisme acrob,
siklus in merupakan bagian dari lintasan metabolisme yang berperan dalam konversi kimiawi terhadap
karbohidrat lemak dan protein menjadi karbon dioksida, air, dalam rangka menghasilkan suatu bentuk energi
yang dapat digunakan, Reaksi lain pada lintasan katabolisme yang sama, antara lain glikolisis, oksidasi asam
piruvat dan fosforilasi oksidatif.Produk dari siklus asam sitrat adalah prekursor bagi berbagai jenis senyawa
organik. Asam sitrat merupakan prekursor dari kolesterol dan asam lemak, asam ketoglutarat-alfa merupakan
prekursor dari asam glutamat, purina dan beberapa asam amino, suksinil-KoA merupakan prekursor dari
heme dan klorofil, asam oksaloasetat merupakan prekursor dari asam aspartat, purina, pirimidina dan
beberapa as am amino
Bagaimana aliran informasi genetik dalam tubuh ( tahapan replikasi, transkripsi
dan translasi) enzim-enzim yang terlibat apa saja dan bagaimana fungsi dan
mekanisme kerjanya
DEFENISI REPLIKASI, TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI

 Replikasi adalah proses penggadaan DNA untuk memperbanyak diri yang terjadi pada fase sintesis
saat interfase menjelang sel akan membelah. tujuan replikasi DNA adalah agar sel anakkan hasil
pembelahan mengandung DNA yang identik dengan DNA sel induknya. pada konteks virus baru
dalam sel inang. replikas dilakukan virus untuk bereproduksi.
 Transkripsi merupakan proses pembentukan molekul RNA dengan menggunakan DNA sebagai
cetakannya. Tidak semua bagian DNA akan ditranskripsikan, tetapi hanya bagian tertentu saja.
Bagian tertentu tersebut disebut dengan gen. Keseluruhan DNA baik gen maupun sekuensi DNA
bukan penyandi (non-coding) yang dikandung oleh suatu organisme disebut dengan genom.
 Translasi dalam genetika dan biologi molekular adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang
ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida
atau protein
TAHAPAN – TAHAPAN REPLIKASI, TRANSLASI DAN TRANSKRIPSI

 Replikasi DNA
Didalam siklus hidupnya sel melalui beberapa tahab yaitu :
a) Tahab pertumbuhan awal sel ( G1 )
b) Tahab replikasi kromosom atau DNA ( S)
c) Tahab pertumbuhan sel ( G2 )
d) Tahab pembelahan ( M )
Tahab partumbuhan, baik pada G1 maupun G2 sel mentesis berbagai senyawa yang dibutuhkan seperti protein, lipid, dan
karbohidrat yang diperlukan untuk replikasi atau pembelahan sel. Pada tahab S, DNA mengalami penggadaan dengan
menggunakan berbagai senyawa yang disentesis selama tahab G1. setelah DNA mengalami penggadaan, sel terus tumbuh
terus ( tahab -G2 ) dengan mensintesis senyawa – senyawa yang diperlukan untuk tahab berikutnya, yaitu tahab
pembelahan ( M ). Pada tahab G2 jumlah DNA yang terdapat didalam sel berlipat ganda. Pada tahab M, yang terbagi lagi
kedalam tahab profase, metaphase, dan telofase,. DNA melakukan replikasi pada saat sel akan memperbanyak diri
kedalam dua sel anak melalui proses pembelahaan. Jadi, DNA melakuna replikasi dengan mengikuti pola
semikonservatif. Dengan pola semikonservatif artinya setiap utas DNA menjadi cetakan bagi pembentukan utas baru,
sehingga pada akhir proses replikasi akan ditemukan dua utas ganda yang masing – masing mengandung satu utas baru
dan satu utas lama.
Tahapan Translasi
 Inisiasi
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino
pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh
ribosom, kemudian mRNA masuk ke dalam “celah” ribosom. Ketika mRNA masuk ke ribosom, ribosom “membaca”
kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom
yang datang untuk mebaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal sebagai polisom
membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya adalah “mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan
demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal
kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah
ribosom. Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon
mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal.
Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama
(metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang
segera diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam ribosom,
metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida.

Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera diterjemahkan oleh antikodon CUC
sambil membawa asam amino glisin. tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan
dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika
itu berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi
polipeptida. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru
masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke
sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar
berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang
memanjang ke asam amino yang baru tiba.
Terminasi

Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai
ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak
mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan translasi.
Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein.
FUNGSI TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN (TDR) DALAM BIDANG FARMASI DAN
BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN TDR

Bioteknologi pada bidang farmasi menghasilkan produk


seperti Hormon, interferon, antibiotik, dan antibodi
monoklonal. Pada pembuatannya melibatkan teknik
rekayasa genetik dengan memanipulasi gen yang dibantu
oleh mikroorganisme.
Tahapan dalam Teknologi
DNA Rekombinan

2. Isolasi DNA, isolasi gen target, tahap


1. Isolasi DNA, pembentukan DNA memasukkan DNA rekombinan ke sel inang.
rekombinan,penggandaan plasmid, insersi
DNA rekombinan

3. solasi DNA, pembentukan DNA 4. Isolasi DNA, screening DNA


rekombinan, dan tahap memasukkan dalam medium HAT, dan tahap
DNA rekombinan ke sel inang. memasukkan DNA rekombinan ke
sel inang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai