Anda di halaman 1dari 3

1.

Peranan Retikulum Endoplasma dalam Sintesis Protein


Pada retikulum endoplasma kasar, partikel-partikel ribosom melangsungkan sintesis
protein. Sebagain dari protein tersebut akan menjadi protein transmembran, dan
sebagian yang lain dimasukkan kedalam sistern retikulum endoplasma. Protein transmembran
diperuntukkan untuk membran sell atau membran organel-organel lain, sedangkan protein
yang dilepaskan ke dalam sisterna diperuntukkan bagi organel-organel sel atau untuk
disekresikan.
Sintesis protein pada retikulum endoplasma melibatkan dua reseptor, yaitu (i) reseptor
yang mengenali ribosom sub unit besar dengan rantai polipeptidanya yang baru terbentuk dan
(ii) reseptor yang mengikat ujung 3mRNA yang pada eukariota ditandai dengan poli
A. Sintesis protein dilakukan oleh polisom atau ribosom pada membran retikulum
endoplasma. Pada mRNA terdapat kodon untuk protein isyarat (signal peptida). Tahaptahap berlangsungnya sintesis protein membran retikulum endoplasma adalah (Partin, 2007)
sebagai berikut :
1. mRNA keluar dari inti dan berlekatan dengan ribosom untuk memulai sintesis
protein. Ribosom pada mRNA bergerak menuju kodon star, dan selanjutnya
mentranslasi kodon untuk protein isyarat menghasilkan protein isyarat atau signal
peptida. Translasi berlangsung di dalam sitosol, dan di dalam sitosol terdapat partikel
pengenal isyarat (signal recognition particel = SRP).
2. Protein isyarat (signal peptide ) berikatan partikel pengenal isyarat. Protein pengenal
isyarat selanjutnya terikat pada reseptor yang terdapat pada permukaan membran
retikulum endoplasma
3. Ikatan antara protein pegenal isyarat dengan reseptornya menyebabkan saluran
translokasi protein pada membrane RE terbuka dan memungkinkan polipeptida
(protein isyarat) masuk ke dalam lumen retikulum endoplasma. Untuk sementara
sintesis protein terhenti hingga protein isyarat menembus celah yang terdapat pada
membran retikulum endoplasma
.
4. Setelah protein isyarat menembus membran retikulum endoplasma, sintesis
polipeptida baru dimulai. Protein isyarat yang terdapat di dalam lumen retikulum
endoplasma selanjutnya dilepaskan oleh signal peptidase.
5. Seiring dengan terlepasnya protein isyarat, perpanjangan polipeptida berlangsung di
dalam lumen hingga ribosom mencapai kodon stop. Selanjutnya polipeptida
barudilepaskan kedalam lumen. Ribosom yang telah selesai melaksanakan
translasimengalami disosiasi dan terlepas di dalam sitoplasma.

Selain itu sintesis protein pada membrane retikulum endoplasma,, sintesis protein juga
dapat berlangsung di dalam sitoplasma yang dilakukan oleh ribosom atau polisom. (Albert et.
al 1983).
2. Cara Mitokondria menghasilkan Energi
Energi dari Mitokondria dibentuk dengan 4 tahap, yaitu:
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi Oksidatif
3. Siklus Krebs
4. Transpor Elektron
1. Glikolisis
Saat dalam sel, glukosa dipecah menjadi ATP melalui dua lintasan. Lintasan pertama
tidak memerlukan oksigen dan disebut anaerobic metabolism. Lintasan ini disebut glikolisis
dan terjadi dalam sitoplasma diluar mitokondria.
2. Dekarboksilasi Oksidafif
Setelah melalui reaksi glikolisis, jika terdapat molekul oksigen yang cukup maka
asam piruvat akan menjalani tahapan reaksi selanjutnya, yaitu siklus Krebs yang bertempat di
matriks mitokondria. Jika tidak terdapat molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat
akan menjalani reaksi fermentasi. Akan tetapi, asam piruvat yang mandapat molekul oksigen
yang cukup dan akan meneruskan tahapan reaksi tidak dapat begitu saja masuk ke dalam
siklus Krebs, karena asam piruvat memiliki atom C terlalu banyak, yaitu 3 buah. Persyaratan
molekul yang dapat menjalani siklus Krebs adalah molekul tersebut harus mempunyai dua
atom C (2 C). Karena itu, asam piruvat akan menjalani reaksi dekarboksilasi oksidatif.
3. Siklus Krebs
Piruvat adalah molekul dengan 3 karbon. Setelah memasuki mitokondria, piruvat
dipecah menjadi molekul dengan 2 karbon oleh enzim khusus. Reaksi ini melepaskan karbon
dioksida. Molekul dengan 2 karbon disebut Acetyl CoA dan molekul ini memasuki siklus
Krebs dengan cara bergabung dengan molekul 4 karbon yang disebut oxaloacetate. Ketika
dua molekul ini bergabung , menghasilkan molekul 6 karbon yang disebut citric acid (2
karbon + 4 karbon = 6 karbon). Citric acid kemudian dipecah dan dimodifikasi, dan
melepaskan ion hidrogen dan molekul karbon. Molekul karbon digunakan untuk membuat
karbon dioksida dan ion hidrogen ditangkap oleh NAD dan FAD. Proses ini kembali
menghasilkan oxaloacetate

4. transpor elektron
Rantai transport elektron adalah proses terakhir untuk mengahsilkan ATP, H2O yang
terjadi di membran dalam/krista mitokondria. Pada tahap ini, elektron yang dibawa oleh
NADH ditransfer ke berbagai pembawa elektron supaya energinya bisa digunakan untuk
memompa proton. Gradien proton yang dibuat oleh transpor elektron digunakan oleh enzim
ATP sintase untuk menghasilkan ATP. Proses pemompaan proton untuk menghasilkan ATP
juga disebut kemiosmosis.
Hasil akhir respirasi seluler:
1. Glikolisis, hasil 2 ATP, 2 piruvat, 2 NADH, 2 H2O
2. Dekarboksilasi oksidatif, hasil 2 NADH, 2 CO2
3. Siklus Krebs, hasil 6 HADH, 2 FADH, 4 CO2, 2 ATP
4. Transpor elektron, hasil 34 ATP, H2O.

Anda mungkin juga menyukai