Anda di halaman 1dari 5

NO SOAL

1. a. Jelaskan ciri-ciri virus!


b. Jelaskan perbedaan reproduksi virus!

2. Jelaskan mengenai siklus krebs dan berapa energi yang didapatkan dari oksidasi piruvat
menjadi asetat?

3. Jelaskan proses transkripsi yang terjadi pada sintesis protein!

4. Jelaskan mekanisme pemindahan bahan genetik pada bakteri!

NO JAWABAN

1. a. Virus mempunyai ciri-ciri antara lain sebagai berikut:


 Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil dari pada bakteri, yaitu berkisar
antara 20-300mµ (milimikron, 1 mikron = 1.000 mili-mikron). Dperlukan
mikroskop elektron untuk mengamatinya.
 Struktur virus sangat sederhana, terdiri atas asam nukleut dan protein
sehingga virus termasuk tingkat molekuler. Genom pada virus terkecil
berjumlah 4 gen, sedangkan yang terbesar memiliki beratus-ratus gen.
 Virus hanya dapat bereplikasi dalam sel atau jaringan hidup sehingga disebut
parasit obligat intraseluler.
 Virus dapat dikristalkan, tetapi apabila berada pada sel dan jaringan hidup
dapat mengadakan replikasi.
b. Virus dapat melakukan reproduksi dengan mengadakan replikasi. Ada dua cara
replikasi virus, yaitu daur/siklus litik dan daur lisogenik. Perbedaan dari
daur/siklus tersebut yaitu:
 Kondisi akhir bakteri
Siklus lisogenik diberi nama lisogenik karena pada tahap akhir siklus tidak
mengalami kerusakan atau kematian, sedangkan siklus litik diberi nama litik
karena pada fase akhir siklus replikasi, sel yang menjadi inang dalam
replikasi virus akan mengalami lisis (mati).
 Jumlah Tahapan
Silklus litik mempunyai 5 tahapan, yaitu:
- Adsorbsi (penempelan)
- Penetrasi/injeksi (Penyuntikan)
- Replikasi/eklifase (penggandaan)
- Assembling (Perakitan)
- Lisis (Pemecah sel inang).
Sedangkan Siklus lisogenik mempunyai 4 tahapan yaitu:

- Adsorbsi (penempelan)
- Penetrasi/injeksi (Penyuntikan)
- Penggabungan
- Cleaveage (Pembelahan)
 Kondisi awal bakteri (sel inang) Siklus lisogenik adalah virulen Sedangkan
Siklus litik adalah non virulen.
 Kelanjutan Siklus Siklus lisogenik dapat dilanjutkan dengan siklus litik jika
virulensi bakteri hilang Sedangkan Siklus litik terhenti karena del inangnya
rusak dan mengalami lisis

SUMBER: BMP BIOL4223/MODUL 4

2. Siklus krebs adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi pada sel hidup untuk
menghasilkan energi dari asetil ko-A, yaitu perubahan dari asam piruvat hasil glikolisis.
Tahapan respirasi aerob sendiri dimulai dari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus
krebs, dan transfer elektron.

Dalam siklus krebs, terdapat dua tahapan penting, yaitu dekarboksilasi oksidatif dan siklus
krebs. Dekarboksilasi oksidatif merujuk pada tahap perubahan asam piruvat menjadi asetil
ko-A. Selanjutnya, asetil ko-A akan dibawa ke matriks mitokondria untuk menjalani siklus
krebs.

Siklus ini dimulai dengan asetil ko-A berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim sitrat sintase. Kemudian, sitrat akan diubah menjadi
isositrat oleh enzim akonitase. Isositrat tersebut diproses menjadi alfa-ketoglutarat oleh
enzim isositrat dehidrogenase. Reaksi ini melepaskan CO2 dan menghasilkan NADH.

Selanjutnya, alfa-ketoglutarat atau a-ketoglutarat diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim
alfa ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini juga melepaskan CO2 dan menghasilkan
NADH. Suksinil ko-A tersebut kemudian diproses menjadi suksinat oleh enzim suksinil ko-
A sintetase. Proses ini menghasilkan GTP yang kemudian dapat diubah menjadi ATP.

Setelah itu, suksinat dari proses sebelumnya diubah menjadi fumarat oleh enzim suksinat
dehidrogenase dan menghasilkan FADH2. Fumarat tersebut akan diubah menjadi malat
oleh enzim fumarase. Malat kemudian diproses menjadi oksaloasetat oleh enzim malat
dehidrogenase. Proses ini menghasilkan NADH.

Satu molekul asetil ko-A yang diproses dalam siklus krebs dapat menghasilkan 1 ATP, 3
NADH, 1 FADH2, dan 2 CO2. Karena satu molekul glukosa dapat dipecah menjadi dua
asetil ko-A, maka satu molekul glukosa dapat menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2,
dan 4 CO2 lewat siklus krebs. Molekul NADH dan FADH2 tersebut nantinya akan
memasuki proses transfer elektron untuk menghasilkan ATP.

Sumber : https://www-kelaspintar-id.cdn

Energi yang didapatkan dari oksidasi piruvat menjadi asetat adalah energi ATP yang
dihasilkan untuk 1 mol piruvat berbentuk 1 NADH atau 3 ATP 2 asam piruvat = 6 ATP.

Sumber: spada.uns.ac.id

3. Proses transkripsi yang terjadi pada sintesis protein berlangsung dalam inti sel,
proses ini merupakan ekspresi gen tahap pertama, urutan rantai nukleotida (cetakan)
dari suatu DNA untai ganda disalin untuk menghasilkan satu rantai molekul, RNA.
Proses transkripsi terdiri atas 3 tahapan yaitu:
 Inisiasi (permulaan)
Titik awal transkripsi (menjadi penentu dimana transkripsi dimulai), terjadinya
pada daerah DNA dimana RNA polimerase disebut sebagai prometer. Promoter
biasanya membentangkan beberapa pasangan nukleotida didepan titik awal juga
menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai
cetakan.
 Elongasi (pemanjangan)
Pada saat RNA bergerak disepanjang DNA pilinan heliks ganda DNA terbuka
secara berurutan, enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida disepanjang
heliks ganda tersebut. Setelah itu DNA heliks ganda berbentuk kembali dan
molekul RNA baru akan lepas. Transkripsi berlanjut pada sel eukariotik.
 Terminasi (Pengakhiran)
RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator,
merupakan suatu urutan DNA yang berfungsi menghentikan proses transkripsi.
Terdapat beberapa mekanisme yang berbeda untuk terminasi transkripsi ini yaitu
pada sel prokariotik, biasanya transkripsi berhenti akan tetapi pada transkripsi ini
sebaliknya pada sel eukariotik, RNA polimerase terus melawai titik teriminasi.
Pada titik yang lebih jauh, RNA yang telah terbentuk terlepas dari enzim
tersebut.
SUMBER: BMP BIOL4223/MODUL 6

4. Mekanisme pemindahan bahan genetik pada bakteri, melalui serangkaian penelitian


yang telah dilakukan para ahli diperoleh informasi bahwa terdapat tiga mekanisme
pemindahan pada genetik itu:

a) Konjugasi.

Proses pertukaran materi genetik pada bakteri yang terakhir adalah konjugasi.
Konjugasi adalah proses perpindahan DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya.
Ketika melakukan konjugasi, bakteri akan membentuk jembatan tipis yang
disebut pilus. Materi genetik kemudian berjalan melalui pilus tersebut sampai ke
bakteri penerima. Karena itu, konjugasi juga sering disebut sebagai perkawinan
bakteri. Tapi, bakteri hanya mengirimkan DNA kepada bakteri lain. Begitu
proses transfer selesai, pilus yang terbuat dari protein fleksibel akan hilang.

b) Transduksi

Rekombinasi genetik pada bakteri juga dapat dilakukan lewat transduksi.


Transduksi terjadi ketika bakteri mendapatkan DNA dari virus bakteriofag yang
menginfeksinya. Virus tersebut akan menyuntikkan materi genetik ke dalam
bakteri. Akibatnya, DNA virus akan menyatu dengan DNA bakteri inangnya.
Bakteri yang disuntikkan DNA virus tidak semuanya akan mati. Jika virus
melakukan reproduksi secara lisogenik, materi genetik virus hanya akan turut
mengganda seiring dengan pembelahan bakteri.

c) Transformasi

Di proses transformasi, bakteri mendapatkan DNA dari lingkungan sekitarnya.


Bakteri memiliki protein di permukaan tubuhnya yang dapat mengenal DNA dari
jenis bakteri yang masih berkerabat. Jika bakteri mengenali DNA di sekitarnya,
ia akan menyerap DNA tersebut ke dalam tubuh. Kemudian, DNA itu akan
menyatu dengan DNA inang sehingga mengubah strukturnya. Akibatnya, sifat
bakteri tersebut turut berubah.

Contoh transformasi dapat diamati pada bakteri Streptococcus pneumoniae


strain. Bakteri strain yang tidak berbahaya dapat menyebabkan penyakit
pneumonia jika dibiakkan pada medium yang terdapat DNA Streptococcus
pneumoniae.

Sumber:

Kelaspintar.id.cdn dan BMP BIOL4223/MODUL 6

Anda mungkin juga menyukai