Anda di halaman 1dari 5

1. Mengapa molekul air membutuhkan protein transport untuk melewati membrane sel?

Jawab :
Karena bentuk dari molekul air berukuran kecil sehingga mudah untuk berdifusi melintasi
membran melalui proses osmosis. Osmosis adalah proses difusi air melalui membran
semipermeabel. Air akan mengalir dari wilayah dengan konsentrasi larutan rendah ke
wilayah dengan konsentrasi larutan tinggi. Air akan mengalir dari daerah dengan tekanan
osmosis rendah ke daerah dengan tekanan osmosis tinggi. Membran akan mengalami
pengkerutan jika berada dalam lingkungan dengan konsentrasi larutan yang lebih tinggi.
Namun, agar air dapat bergerak dengan cepat dan dapat melintasi membran, diperlukan
protein transpor khusus yang disebut aquaporin. Aquaporin adalah keluarga protein saluran
air membran yang memodulasi homeostasis cairan air secara osmotik di beberapa jaringan
dan beberapa di antaranya juga mengangkut zat terlarut kecil seperti gliserol. Pada tingkat
sel, aquaporin tidak hanya mengatur migrasi sel dan transpor cairan transepitel melintasi
membran, namun juga untuk respon inflamasi. Data yang muncul mengungkapkan fungsi
baru aquaporin dalam proses inflamasi, seperti yang ditunjukkan oleh disregulasi aquaporin
pada berbagai penyakit inflamasi termasuk keadaan edema, kanker, obesitas, penyembuhan
luka, dan beberapa penyakit autoimun. Aquaporin ditemukan di membran sel dan berperan
sebagai saluran yang dilewati molekul air. Hal itu memungkinkan pergerakan air yang cepat
dan efisien melintasi membran, serta untuk proses seluler seperti menjaga hidrasi sel yang
tepat dan mengatur keseimbangan osmotik.

2. Jelaskan dalam table, perbedaan karakteristik dan fungsi mitokondria dan kloroplas
Jawab :

Mitokondria Kloroplas

Sebagai situs untuk respirasi seluler, proses Sebagai tempat fotosintesis, mengubah
katabolisme dapat menghasilkan ATP enrgi matahari menjadi energy kimiawi
dengan mengekstraksi energi dari glukosa, dengan menyerap cahaya matahari dan
lipid, dan zat lainnya melalui bantuan memakainya untuk melakukan sintesis
oksigen. senyawa organik, karbondioksida, dan air.

Umumnya ditemukan pada semua sel Umumnya terdapat pada tumbuhan dan
hewan dan tumbuhan. alga.

Proses oksidasi makanan dalam rantai Kloroplas tidak memerlukan sumber


transport elektron mitokondria makanan untuk menghasilkan ATP;
menghasilkan energi kimiawi tinggi, yang fotosistem kloroplas menangkap energi
kemudian digunakan untuk mentransfer cahaya dan menggunakannya untuk
energi ke ATP. mendorong elektron melalui rantai
transportnya, yang pada akhirnya
mengubah energi cahaya menjadi energi
kimia.

Membran di dalam mitokondria Membran tilakoid dalam kloroplas


mengalirkan proton dari matriks ke ruang melakukan pemompaan ion proton dari
antarmembran, yang nantinya berperan sroma ke dalam ruang tilakoid. Ruang
sebagai penampung ion hidrogen yang tilakoid berfungsi sebagai tempat akumulasi
memberikan energi kepada ATP sintase. ion H+. Membran ini berperan dalam
pembentukan ATP saat ion hidrogen
berdifusi kembali dari ruang tilakoid ke
sroma melalui kompleks ATP sintase.
Kompleks ATP sintase ini memiliki
komponen katalitiknya terletak di sisi
stroma dari membran. Dengan demikian,
ATP terbentuk di sroma, dan ATP ini
berguna dalam mendukung sintesis gula
selama siklus Calvin.

Mitokondria mengandung enzim Kloroplas mengandung pigmen seperti


pernafasan klorofil a, klorofil b, karotenoid, dan
membran tilakoid.

Mitokondria berisi NAD dan FAD Kloroplas mengandung NADP

Mitokondria memiliki matriks Kloroplas memiliki stroma

Ruang inter membran adalah lokasi dari Posisi pembentukan ion H+ terjadi ketika
mitokondria. pompa proton berada di dalam Lumen
tilakoid

3. Bagaimana pengaruh suhu dan pH terhadap aktivitas enzim


Jawab :
pH dapat memengaruhi aktivitas enzim karena sifat ionik dari gugus karboksil dan amino
yang mudah dipengaruhi oleh pH. Ketidaksesuaian pH dapat mengubah daerah katalitik dan
konformasi enzim. Perubahan pH juga memengaruhi tingkat ionisasi enzim. Saat pH terlalu
rendah, enzim menjadi tidak aktif, dan jika pH terlalu tinggi, dapat menyebabkan denaturasi
enzim. Perubahan pH memengaruhi aktivitas enzim dengan mengubah struktur asam amino
yang berperan dalam pengikatan substrat, dan variasi pH juga dapat mengubah struktur
enzim.
Pada suhu optimum, reaksi enzimatis terjadi dengan kecepatan maksimum karena aktivitas
enzim mencapai puncaknya. Peningkatan suhu dapat meningkatkan aktivitas enzim dalam
ekstrak kasar karena meningkatkan energi kinetik, yang meningkatkan tumbukan antara
substrat dan enzim. Pada suhu optimum, tumbukan antara enzim dan substrat sangat
efisien, memudahkan pembentukan kompleks enzim-substrat dan peningkatan produksi
produk. Namun, jika suhu melebihi suhu optimum, protein enzim dapat mengalami
perubahan konformasi, menghambat gugus reaktif, bahkan menyebabkan denaturasi dan
kehilangan aktivitas katalitik (inaktivasi). Kenaikan suhu dapat merusak struktur protein yang
membentuk enzim dengan mengganggu interaksi non-kovalen yang menjaga struktur tiga
dimensinya. Suhu tertentu dapat meningkatkan aktivitas enzim karena menciptakan kondisi
optimal bagi kerja enzim.

4. Buatlah perbandingan respirasi aerobic dan anaerobic


Jawab :

Pembeda Respirasi Aerobic Respirasi Anaerobic

Definisi/Pengertian Reaksi katabolisme yang Reaksi katabolisme yang


memerlukan oksigem tidak memerlukan oksigen

Tempat terjadi reaksi Matriks mitokondria sitoplasma

Tahapan Glikolisis, Glikolisis, Fermentasi,


Dekarboksilasioksidatif, pernafasan intramolekul
Siklus Krebs, Transfer
elektron

Proses

Hasil akhir Karbondioksida, air, energi Karbondioksida, asam


laktat, etanol, energi

Pemecahan glukosa Memecahkan glukosa Memecahkan glukosa


dengan sempurna menjadi dengan tidak sempurna
CO2 dan H2O menjadi CO2 dan H2O

Fungsi Memecah senyawa organic Menguraikan senyawa


menjadi senyawa anorganik organik

Akseptor electron Memanfaatkan oksigen Memanfaatkan senyawa


organic

Produksi ATP 38 mol ATP per 1 mol 2 mol ATP per 1 mol
glukosa glukosa

Keberlanjutan Tanpa batas Jangka pendek

Produksi asam laktat Tidak menghasilkan asam Menghasilkan asam laktat


laktat

Reaksi C6H12O6 (glukosa)+ 6O2 C6H12O6 (glukosa) →


(oksigen) → 6CO2 2C2H5OH (etanol) + 2CO2
(karbondioksida) + 6H2O (karbondioksida) + Energi
(air) + Energi (38 ATP) (2 ATP)

5. Jelaskan perbedaan mengenai mitosis dan meiosis dalam tabel


Jawab :

Pembeda Mitosis Meiosis

Jumlah pembelahan Satu kali Dua kali

Jumlah sel anak 2 sel nak 4 sel anak

Sifat kromoson sel anak Diploid (2n) Haploid (n)

Sifat sel anakan Identik dengan induknya Tidak identic dengan


induknya, maka terjadi
kombinasi gen

Tujuan Dalam perkembangbiakan Untuk mengurangi jumlah


organisme eukariotik, baik kromosom dan mengatur
uniseluler maupun proses reproduksi seksual.
multiseluler, terdapat proses
pertumbuhan dan
penggantian sel yang rusak.

Persilangan Tidak terjadi persilangan Terjadi persilangan (Cross


over)

Sitokinesis Terjadi hanya sekali Terjadi dua kali, pada fase


telofase I dan telofase II

Peran bagi organisme Menghasilkan sel somatik Menghasilkan sel gamet


eukariotik multiseluler

Interkinesis Tidak ada Ada, antara meiosis I


dengan meiosis II

Duplikasi kromosom Pada bagian awal profase Pada pertengahan profase I

Isi duplikasi Kromosom dan sitoplasma Kromosom dan sitoplasma


tidak mengalami duplikasi
pada pembelahan pertama,
dan pada pembelahan
kedua, prosesnya serupa
dengan mitosis, serta
jumlah kromosomnya tetap.

Sentromer Terpisah pada fase anaphase, Tidak terpisah (sentromer


karena terbagi dua sehingga belum memisah) pada
kromatid memisah anafase I dan terpisah
(memisahkan kromatid
saudara) pada anafase II

Metafase Kromosom berjajar di bidang Kromosom berjajar di


ekuator dalam 1 baris bidang ekuator dalam 2
baris (metafase I)
Kromosom berjajar di
bidang ekuator dalam 1
baris (metafase II)

Anafase Memisahkan kromatid Memisahkan pasangan


saudara kromosom homolog
(anafase I)
Memisahkan kromatid
saudara (anafase II)

Anda mungkin juga menyukai